Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Eksistensi Surga Part 3

 

Abdullah bin Wahab berkata bahwa Muawiyah bin Shalih pernah bercerita tentang satu hadits dari Isa bin Ashim dari Zur bin Habisy dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu yang berkata,

“Pada suatu hari kami pernah shalat subuh dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan beliau shalat agak lama dibandingkan shalat biasanya. Setelah salam, ditanyakan kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, sungguh aku lihat engkau shalat tidak seperti biasanya?' Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, 'Sesungguhnya aku sedang melihat surga. Kulihat buah-buahan rendah dengan tanah dan biji-bijiannya juga dekat dengan tanah seperti halnya labu. Aku ingin sekali mengambilnya meskipun sedikit saja kemudian diwahyukan kepada buah-buahan dan biji-bijian tersebut agar menunda masa tuanya lalu aku pun menunda (mengakhiri shalat). Setelah itu aku melihat neraka antara aku dengan kalian hingga aku lihat naunganku dan naungan kalian lalu aku memberi isyarat kepada kalian agar kalian mundur dan diwahyukan kepadaku agar aku memberikan berita gembira kepada mereka. Bahwa engkau menjadi orang Islam begitu juga mereka. Engkau berhijrah begitu juga mereka. Engkau berjihad begitu juga mereka. Aku tidak melihat adanya kelebihan diriku atas kalian kecuali kenabian'." (Diriwayatkan Al-Hakim).

Jika ada orang yang berkata, "Kenapa Anda tidak ber-hujjah dengan kisah Nabi Adam Alaihis-Salam, masuknya Nabi Adam Alaihis-Salam ke dalam surga, keluarnya Nabi Adam Alaihis-Salam dari surga dikarenakan ia memakan buah salah satu pohon dan dalil tersebut bisa dikatakan sangat kuat?" Konon bahwa ber-hujjah dengan dalil di atas kendati dinilai kuat oleh orang awam, pada dasarnya sangat lemah dan tidak jelas juntrungannya. Ini lantaran manusia berbeda pendapat mengenai surga yang ditempati Nabi Adam Alaihis-Salam. Apakah surga tersebut adalah surge yang akan dimasuki kaum Mukminin pada Hari Kiamat kelak atau ia surga dunia? Akan saya sebutkan orang yang berpendapat dengan pendapat yang pertama dan orang yang berpendapat dengan pendapat kedua dan hujjah masing-masing dari kedua madzhab tersebut serta sanggahan satu madzhab terhadap madzhab lainnya dengan daya dan upaya Allah Subhanahu wa Ta'ala.

(Haadil Arwaah Ilaa Bilaadil Afraah, Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah)

Next:

EksistensiSurga Part 1

EksistensiSurga Part 2

EksistensiSurga Part 3


Posting Komentar untuk "Eksistensi Surga Part 3"