Ajaran Wali Songo dan Sinergi Ulama dengan Umara dalam Perspektif Sejarah Islam Nusantara - Faidah ke 1
![]() |
| Kabeldakwah.com |
Faidah Dari Ceramah Ust. Dr.
Zaenal Abidin, Lc., M.M.
Judul: Jejak Sejarah Penyebaran Islam Di Nusantara
Ajaran Wali Songo Dan
Sinergi Ulama dengan Umara Dalam Perspektif Sejarah Islam Nusantara
Abstrak
Tulisan ini membahas
hubungan antara kekuatan agama dan kekuasaan dalam sejarah dakwah Islam di
Nusantara, serta mengkaji ajaran Wali Songo sebagai model Islamisasi yang
berakar pada nilai-nilai keislaman murni dan kontekstual. Melalui telaah
historis dan literatur, termasuk penemuan naskah “Keropa Ferrara” yang memuat
ajaran Wali Songo, artikel ini menegaskan bahwa keberhasilan penyebaran Islam
di Indonesia tidak lepas dari sinergi antara ulama dan umara serta strategi
dakwah yang adaptif terhadap budaya lokal.
Pendahuluan
Dalam tradisi Islam,
sinergi antara kekuasaan politik dan otoritas keagamaan memiliki peran
strategis dalam menjaga stabilitas umat dan keteguhan ajaran agama. Imam
al-Mawardi dalam al-Ahkam as-Sulthaniyyah menegaskan, “Ad-dinu
bil-mulki yaqwa, wal-mulku bid-dini yabqo” (agama akan kuat dengan
kekuasaan, dan kekuasaan akan bertahan dengan agama). Prinsip ini mencerminkan
hubungan timbal balik antara ulama dan umara sebagai dua pilar yang menopang
keberlangsungan kehidupan beragama dan bernegara.
Sejarah Islam di
Nusantara membuktikan bahwa kolaborasi ulama dan penguasa menjadi kunci utama
bagi tegaknya peradaban Islam. Kerajaan-kerajaan Islam seperti Kesultanan Aceh,
Pagaruyung di Sumatera Barat, Demak Bintoro, Cirebon, dan Banten merupakan contoh
nyata di mana kekuasaan dan dakwah bersatu dalam satu arah perjuangan. Para
sultan bertindak sebagai pelindung dakwah, sementara para ulama berperan
sebagai pengarah moral dan spiritual masyarakat. Sinergi tersebut menjadikan
Islam berkembang bukan melalui penaklukan, melainkan melalui pendidikan,
keteladanan, dan kebudayaan.
Agama dan Kekuasaan dalam Sejarah Islam Nusantara
Keharmonisan antara ulama
dan umara telah membentuk tatanan sosial dan politik yang kokoh di berbagai
wilayah Nusantara. Di Demak, misalnya, Raden Patah sebagai sultan pertama
merupakan murid dari Sunan Ampel dan memiliki hubungan erat dengan para wali lainnya.
Di Cirebon, Sunan Gunung Jati berperan sebagai ulama sekaligus penguasa,
memimpin masyarakat dengan prinsip-prinsip keadilan Islam. Sementara itu,
Kesultanan Banten di bawah Sultan Hasanuddin melanjutkan tradisi kepemimpinan
Islam yang berpadu dengan dakwah.
Apabila hubungan antara
ulama dan umara tidak berjalan selaras, maka yang menjadi korban adalah umat
dan agama itu sendiri. Sejarah mencatat bahwa disintegrasi dalam tubuh umat
Islam sering kali bermula dari ketidakharmonisan antara dua kekuatan tersebut.
Oleh karena itu, konsep integrasi agama dan kekuasaan tidak hanya memiliki
dasar teologis, tetapi juga empiris dalam membangun peradaban Islam yang
berkelanjutan.
Sejarah sebagai Cermin Keteladanan
Konsep sejarah dalam
pandangan Islam tidak sekadar kumpulan peristiwa masa lalu, melainkan refleksi
dari nilai dan perilaku manusia agung. Arnold Toynbee mendefinisikan sejarah
sebagai kisah tentang manusia besar dan segala kiprahnya. Pandangan ini sejalan
dengan pendapat Eka Jati, sejarawan dari Universitas Padjadjaran, yang
menyatakan bahwa sejarah merupakan narasi yang berisi perilaku, pekerjaan,
pengalaman, dan cita-cita luhur manusia.
Dalam konteks Islam,
manusia agung yang menjadi teladan utama adalah Nabi Muhammad ﷺ, diikuti oleh Khulafaur
Rasyidin, para sahabat, dan generasi salafus shalih. Setelah mereka, muncul
para ulama besar seperti Imam al-Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu
Majah dalam bidang hadis; Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan Ahmad bin
Hanbal dalam bidang fikih; serta para pembaharu seperti Umar bin Abdul Aziz
yang menjadi simbol reformasi moral dan sosial.
Pandangan historis ini
relevan ketika diterapkan pada konteks dakwah Islam di Nusantara. Para Wali
Songo diposisikan sebagai “manusia agung” dalam sejarah Islam lokal, yang
mengimplementasikan ajaran Islam secara arif dan bijaksana sesuai dengan
kondisi sosial budaya masyarakat setempat.
Ajaran Wali Songo dalam Manuskrip “Keropa Ferrara”
Salah satu sumber penting
yang menyingkap ajaran Wali Songo adalah naskah yang dikenal dengan sebutan “Keropa
Ferrara”. Istilah keropa berasal dari bahasa Italia yang berarti lontar
atau rontal, yaitu daun yang digunakan sebagai media tulis sebelum
ditemukannya kertas. Ferrara merupakan nama sebuah kota di Italia yang
memiliki Perpustakaan Aristia, tempat naskah-naskah kuno dari Jawa ditemukan.
Naskah ini berisi tulisan
berbahasa Jawa Kawi pertengahan tanpa nama pengarang. Karena kondisinya yang
rapuh, pihak perpustakaan kemudian menyalin dan mengirimkannya ke Universitas
Leiden, Belanda, untuk diterjemahkan. Setelah sepuluh tahun penelitian, pada
tahun 1972, seorang ahli bahasa Jawa Kawi bernama Drewes berhasil menyelesaikan
terjemahannya. Meski hanya terdiri atas 23 lembar, naskah tersebut memiliki
kandungan teologis dan filosofis yang sangat mendalam, hingga dijadikan bahan
disertasi doktoral.
Hasil penelitian Drewes
menunjukkan bahwa isi naskah tersebut memuat ajaran Islam yang utuh,
komprehensif, dan berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah. Ia menegaskan bahwa siapa
pun yang mengikuti ajaran tersebut akan mencapai keislaman yang menyeluruh,
mencakup aspek aqidah, ibadah, akhlak, dan sosial. Penemuan ini sekaligus
membantah pandangan yang menilai ajaran Wali Songo bercampur dengan unsur
animisme, Hindu, atau Buddhisme. Sebaliknya, ajaran mereka merupakan ekspresi
Islam yang murni, disampaikan dengan pendekatan budaya lokal yang penuh hikmah.
Pendekatan Dakwah Kultural dan Kontekstualisasi Islam
Keberhasilan Wali Songo
dalam menyebarkan Islam di Jawa tidak dapat dipisahkan dari metode dakwah yang
mereka gunakan. Strategi dakwah Wali Songo bersifat inklusif, memadukan antara
spiritualitas Islam dan kearifan budaya lokal. Melalui seni, pendidikan,
sastra, dan keteladanan moral, Islam diterima masyarakat tanpa resistensi.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa Islam dapat berdialog dengan budaya tanpa
kehilangan substansi ajarannya.
Konsep ini juga
menunjukkan bahwa Islam bukanlah agama yang eksklusif, tetapi mampu
bertransformasi menjadi kekuatan sosial yang membangun masyarakat. Dengan
demikian, ajaran Wali Songo bukan sekadar warisan spiritual, melainkan juga
model rekonstruksi sosial berbasis nilai-nilai Islam yang universal dan
humanis.
Kesimpulan
Kajian ini menegaskan
bahwa keberhasilan dakwah Islam di Nusantara berakar pada dua faktor utama:
pertama, sinergi harmonis antara ulama dan umara sebagaimana diidealkan dalam
pemikiran al-Mawardi; dan kedua, ajaran Wali Songo yang berlandaskan pada nilai-nilai
Islam murni namun disampaikan secara kultural dan kontekstual. Manuskrip
“Keropa Ferrara” menjadi bukti ilmiah bahwa Islam yang diajarkan para wali
bersumber dari tauhid yang kuat dan akhlak yang luhur.
Dengan memahami
nilai-nilai tersebut, masyarakat Muslim masa kini dapat meneladani integrasi
antara iman, ilmu, dan kekuasaan untuk membangun peradaban yang berkeadilan dan
berkemajuan. Sejarah Wali Songo tidak hanya kisah masa lalu, tetapi cermin arah
bagi masa depan Islam di Indonesia: Islam yang rahmatan lil ‘alamin, berakar
pada tradisi, namun berpijak pada kebenaran wahyu.
Disadur Oleh: Tim Kabeldakwah.com
-------------------------------------------------
Judul Utama: Jejak Sejarah Penyebaran Islam Di Nusantara
Chapter 1 - Ajaran Wali Songo dan Sinergi Ulama dengan Umara dalam Perspektif Sejarah Islam Nusantara
Chapter 2 - Analisis Historis dan Teologis Sarasehan Wali Songo di Giri Kedaton
Chapter 5 - Nilai dan Kompetensi Guru dalam Perspektif Pendidikan Islam Klasik
Chapter 6 - Makna Moral dan Spiritual dalam Ajaran Etika Guru dan Mukmin Sejati Menurut Ulama Klasik
Chapter 7 - Distorsi Sejarah Wali Songo dan Tantangan Pemurnian Narasi Dakwah Islam di Nusantara

Posting Komentar untuk "Ajaran Wali Songo dan Sinergi Ulama dengan Umara dalam Perspektif Sejarah Islam Nusantara - Faidah ke 1"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.