Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penduduk Neraka Saling Bertengkar dan Menuduh - Neraka

Kabeldakwah.com

Para penduduk neraka dari kalangan orang-orang kafir, musyrik, dan munafik, mereka semua berusaha untuk menyelamatkan diri mereka dari azab dan siksaan, padahal mereka juga tau bahwa adzab atau siksaan dineraka tidak mungkin dapat terelakkan lagi oleh mereka dan tak ada tempat berlindung bagi mereka. Segala usaha untuk menyelamatkan diri pun sudah mereka lakukan. Dan termasuk mereka mengajukan berbagai permohonan kepada Allah.

Sebagaimana yang telah kita bahas pada pertemuan yang sebelumnya. ---- namun semua permohonan yang mereka ajukan itu tertolak (tidak dikabulkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

وَنَادَوْا۟ يَٰمَٰلِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ قَالَ إِنَّكُم مَّٰكِثُونَ

Mereka berseru (memanggil dan memohon): “Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)”. (QS. Az-Zukhruf Ayat 77)

Maka kemudian tidak ada cara lain bagi mereka untuk berlepas diri dari adzab atau siksaan dineraka selain dari setiap mereka akan menuduh orang lain sebagai sebab utama kekufuran, keingkaran, dan kesyirikan, dengan harapan agar Allah mengampuni mereka dan selamat dari azab neraka. Mereka akan saling menuduh. “Dulu kami didunia disesatkan kepada jalan kekufuran oleh fulan dan fulan, kami tidak bersalah. Yang salah fulan karena telah menyesatkan kami”. Yang dituduh menyesatkan juga gak terima ketika dibilang sebagai sebab utama dalam menyesatkan ke jalan kekufuran.

Akhirnya para penduduk neraka mereka saling tuduh menuduh antara satu dengan yang lainnya. Bahkan itu bisa terjadi pada sesama keluarganya sendiri. Orangtua menuduh anaknya. Anaknya menuduh orang tuanya. Suami menuduh istrinya. Begitu pula sebaliknya. Dan itu bisa saja terjadi ketika dineraka. Naudzubillahi min dzaalik. Bahkan didalam sebuah ayat disebutkan bahwa para penduduk neraka itu tidak segan-segan untuk menjadikan anggota keluarganya sebagai tebusan, yang penting dirinya bisa terbebas dari siksa neraka.

Allah berfirman:

يُبَصَّرُونَهُمْ ۚ يَوَدُّ ٱلْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِى مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍۭ بِبَنِيهِ

Sedang mereka saling memandang. Orang kafir ingin kalau sekiranya dia dapat menebus (dirinya) dari azab hari itu dengan anak-anaknya,

وَصَٰحِبَتِهِۦ وَأَخِيهِ

Dan isterinya dan saudaranya,

وَفَصِيلَتِهِ ٱلَّتِى تُـْٔوِيهِ

Dan kaum familinya yang melindunginya (di dunia).

وَمَن فِى ٱلْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ

Dan orang-orang di atas bumi seluruhnya kemudian (mengharapkan) tebusan itu dapat menyelamatkannya.

كَلَّآ ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ

Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergolak,

نَزَّاعَةً لِّلشَّوَىٰ

Yang mengelupas kulit kepala,

تَدْعُوا۟ مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ

Yang memanggil orang yang membelakangi dan yang berpaling (dari agama).

(QS. Al-Ma’arij: 11 – 15)

Allah ta’ala sebutkan dalam surah Al-Baqarah ayat 166, di mana antara orang yang mengikuti dan diikuti saling berlepas diri. Allah jalla wa ’ala berfirman:

﴿إِذْ تَبَرَّأَ الَّذِينَ اتُّبِعُوا مِنَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا وَرَأَوُا الْعَذَابَ وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ، وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا كَذٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ وَمَا هُم بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ﴾

“(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa di hadapan mereka; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti, ‘Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami’. Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya sebagai bentuk penyesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka.” (QS. Al-Baqarah: 166 - 167)

Ayat ini menggambarkan bagaimana Allah mempertemukan antara orang yang diikuti dan yang mengikuti, dan mereka sama-sama menuju neraka jahanam dan sama-sama melihat azab di hadapan mereka. Ketika melihat azab di hadapan mereka, maka terputuslah hubungan mereka kala itu. Mungkin yang dahulu di dunia mereka saling dekat, saling jalan bersama, saling bersama dalam melakukan kemaksiatan dan kesyirikan, saling mencintai di antara mereka, namun seluruh hubungan akan terputus ketika itu. Allah berfirman,

﴿الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ﴾

“Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf: 67)

﴿لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا﴾

“Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami.” (QS. Al-Baqarah: 167)

Intinya mereka akan saling menuduh antara satu dengan yang laiinya, mencoba untuk berlepas diri.

Allah berfirman:

وَأَقۡبَلَ بَعۡضُهُمۡ عَلَىٰ بَعۡض يَتَسَآءَلُونَ ٢٧ قَالُوٓاْ إِنَّكُمۡ كُنتُمۡ تَأۡتُونَنَا عَنِ ٱلۡيَمِينِ ٢٨ قَالُواْ بَل لَّمۡ تَكُونُواْ مُؤۡمِنِينَ ٢٩ وَمَا كَانَ لَنَا عَلَيۡكُم مِّن سُلۡطَٰنِۢ ۖ بَلۡ كُنتُمۡ قَوۡما طَٰغِينَ ٣٠ فَحَقَّ عَلَيۡنَا قَوۡلُ رَبِّنَآۖ إِنَّا لَذَآئِقُونَ ٣١ فَأَغۡوَيۡنَٰكُمۡ إِنَّا كُنَّا غَٰوِينَ ٣٢ فَإِنَّهُمۡ يَوۡمَئِذ فِي ٱلۡعَذَابِ مُشۡتَرِكُونَ )الصافات: ٢٧،  ٣٣(

”Sebahagian dan mereka menghadap kepada sebahagian yang lain berbantah-bantahan. Pengikut-pengikut mereka Berkata (kepada pemimpin-pemimpin mereka): “Sesungguhnya kamulah yang datang kepada kami dan kanan.  Pemimpin-pemimpin mereka menjawab: “Sebenarnya kamulah yang tidak beriman”.  Dan sekali-kali kami tidak berkuasa terhadapmu, bahkan kamulah kaum yang melampaui batas. Maka Pastilah putusan (azab) Tuhan kita menimpa atas kita; Sesungguhnya kita akan merasakan (azab itu). Maka kami Telah menyesatkan kamu, Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang sesat. Maka Sesungguhnya mereka pada hari itu bersama-sama dalam azab”. (QS. Ash-Shaaffat/37: 27 - 33)

Iblis Berkhutbah dengan Khutbah Yang Menyentuh Relung Hati para pendengarnya ketika itu.

Disusun oleh: Ahmadi Assambasy

(Disarikan dari kitab Silsilatu Mausu’atil Akhirah, Juz 9)

 

 

 

 

 

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store dan Jasa Pembuatan Barcode BBM Se-Nusantara Indonesia

Posting Komentar untuk "Penduduk Neraka Saling Bertengkar dan Menuduh - Neraka"