Masalah Besar Pasca Kematian Seorang Ulama - Ust. Dr. Arifin Badri
Kabeldakwah.com |
Masalah Besar Pasca
Kematian Seorang Ulama
Disclaimer: kisah ini saya angkat
bukan untuk menjelekkan ulama' namun untuk mengajak anda untuk bersikap dewasa
dan menyadari bahwa kesempurnaan hanya milik Allah.
Tak seorangpun mragukan keilmuan Imam Syafii, ketokohan dan kepiawaian beliau dalam manajerial murid dan pengikutnya.
Wajar dalam berbagai
kondisi sulit beliau bisa mengatasinya, termasuk dalam urusan persaingan dengan
"perguruan" lain, semisal perguruan murid murid imam Malik selain
beliau, demikian pula perguruan imam Abu Hanifah, Al Laits bin Sa'ad dan lainnya.
Di tambah lagi faktor beliau sebagai perintis mazhab, sehingga secara alami
murid murid beliau patuh dan tidak ada pemikiran untuk menjadi pesaing beliau.
Kondisi berbeda jauh
dengan murid murid beliau pasca kematian Imam Syafii rahimahullah.
Ada banyak murid senior
yang tentu berbagai aspek yang bersatu pada diri Imam Syafii tidak mereka
miliki.
1. Senioritas dalam hal
ilmu.
2. Senioritas dalam hal
umur.
3. Kemampuan mereka dalam
hal manajerial.
4. Lama mereka menimba
ilmu kepada Imam Syafii
5. Dll.
Tua umur bisa jadi muda
keilmuan, tua keilmuan dan umur namun minim manajerial, matang dalam hal
manajerial namun minim ilmu dan umur., demikian seterusnya.
Sebagai contoh, Imam Az
Zahabi berkata perihal perbandingan antara Al Muzani dan Ar Rabi' Al Muradi:
قد كان من كبار
العلماء، ولكن ما يبلغ رتبة المزني، كما أن الموني لا يبلغ رتبة الربيع في الحديث
Ar rabi' bin Sulaiman Al Muradi termasuk
ulama' besar, namun beliau belum mencapai kedudukan Al Muzani (dalam masalah
fiqih) sebaliknya, Al Muzani tidak mencapai level Ar Rabi' dalam hal
periwayatan hadits. (Siyar A'alam An Nubala' 12/589)
Az Zahabi juga menceritakan perihal ketegangan
yang terjadi antara Yusuf Al Buwaithi dengan Muhammad bin Abdillah bin Abdil
Hakam, yang bersaing untuk menggantikan Imam Syafii mengajar di majlis beliau.
Imam Syafii rahimahullah mengetahui kemampuan
dan kelemahan murid muridnya, lebih memilih Al Buwathi sebagai pengganti
beliau. Namun pilihan ini tentu mengecewakan Muhammad bin Abdillah bin Abdil
Hakam, sehingga beliau yang semua memilih untuk kembali ke mazhabnya semula
yaitu Maliki, sehingga perseteruan antara Muhammad bin Abdillah bin Abdul Hakam
dengan Al Buwaithi dan juga murid murid imam Syafii lainnya berkepanjangan,
sampai sampai beliau menulis buku "Ar Raddu 'ala As Syafii" untuk
membantah pendapat pendapat gurunya sendiri yaitu Imam Syafii.
Ketegangan antara murid murid Imam Syafii
bukan hanya antara dua tokoh di atas saja, bahkan melebar hingga menyeret Al
Muzani, Ar Rabi' bin Sulaiman Al Muradi, Harmalah bin Yahya.
Kisah kisah suksesi murid dalam mengisi
kekosongan guru mereka, bukanlah hal yang asing, namun banyak terjadi di
sepanjang masa.
Kondisi serupa juga
terjadi antara murid murid Imam Malik rahimahullah.
Di era moderen,
persaingan murid murid Syeikh Muqbin bin Hadi Al Wadi'i di yaman, demikian pula
dengan murid murid Syeikh Al Albani di Yordania, bahkan juga murid murid Syeikh
Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin juga bukanlah hal yang asing lagi.
Seusai menceritakan
ketegangan yang terjadi antara murid murid Imam Syafii di atas, beliau berkata
kepada diri beliau sendiri:
استفق، ويحك، وسل ربك
العافية، فكلام الاقران بعضهم في بعض أمر عجيب، وقع فيه سادة، فرحم الله الجميع.
Sadarlah, dan mohonlah
perlindungan kepada Allah agar terbebas dari ujian. Ucapan teman selevel sesama
mereka itu sesuatu yang sungguh mengherankan, tokoh tokoh besarpun terjebak dalam kejadian seperti ini,
semoga Allah senantiasa merahmati mereka semua. (Siyar A'alam An Nubala' 12/61)
Sekali lagi, kisah ini
saya angkat untuk menjadi pelajar agar anda semua menyadari bahwa hanya Allah
yang sempurna, dan menjadi pelajara agar lebih dewasa dalam menyikapi kejadian
serupa.
Bila anda tertarik
belajar kiat - kiat berbesar hati, ada baiknya anda menanti pendaftaran maba di
STDI Imam Syafii untuk tahun yang akan datang.
Ditulis oleh: Ust.
Dr. Arifin Badri
Posting Komentar untuk "Masalah Besar Pasca Kematian Seorang Ulama - Ust. Dr. Arifin Badri"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.