Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Dakwah Itu Dimulai dari Hal-Hal Kecil - Ustadz Wahab Rajasam, Lc. M.Pd.

Kabeldakwah.com

Suatu hari, beberapa asatidz muda yang baru saja pulang dari perjalanan panjang menuntut ilmu di negeri-negeri Timur Tengah—Saudi Arabia, Mesir, Yaman, dan negara lainnya—berkumpul untuk bersilaturahmi sekaligus meminta nasihat dari seorang guru sekaligus sahabat yang mereka hormati. Beliau adalah seorang dai senior yang sudah sangat dikenal di berbagai kalangan masyarakat, seorang yang tidak hanya memiliki keluasan ilmu, tetapi juga kedalaman hikmah dalam menyampaikan dakwah.

Para ustadz muda ini telah menyelesaikan pendidikan mereka, sebagian hingga jenjang magister (S2), di universitas-universitas ternama. Mereka kembali ke tanah air dengan semangat menyala untuk berdakwah, menyebarkan ilmu yang telah mereka dapatkan. Namun, di tengah semangat itu, muncul kebingungan: ke mana sebaiknya mereka melangkah?

Dengan penuh hormat, mereka bertanya kepada sang ustadz:

"Apa yang sebaiknya kami lakukan setelah ini? Apakah kami lebih baik mengajar di kampus-kampus Islam, menjadi pengajar di pesantren-pesantren ternama, atau langsung terjun mengisi kajian di masjid-masjid besar yang ramai jamaahnya?"

Mendengar pertanyaan itu, sang ustadz tersenyum. Tanpa ragu, beliau menjawab dengan singkat namun tak disangka:

"Ngajar TPA saja."

Jawaban ini membuat para ustadz muda terdiam, bahkan sebagian tersenyum, mengira bahwa itu mungkin hanya candaan atau sekadar selingan sebelum nasihat yang lebih ‘serius’. Tapi ternyata, beliau melanjutkan dengan sangat serius, penuh ketulusan dan kebijaksanaan.

"Buatlah TPA di sekitar kampung antum. Mulailah dakwah dari anak-anak kecil. Jangan buru-buru berpikir besar, jika yang kecil saja belum pernah kalian lakukan. Dakwah bukan soal panggung, bukan tentang mikrofon atau sorotan cahaya. Dakwah bukan harus selalu di atas mimbar, duduk di kursi empuk, atau langsung dihormati banyak orang. Kami, yang hari ini dikenal banyak kalangan, mengisi kajian di mana-mana, tidak langsung seperti ini. Kami mulai dari hal-hal kecil. Dari lingkungan terdekat. Dari yang sederhana."

Beliau melanjutkan dengan nada yang lembut namun menghujam:

"Jangan hanya punya cita-cita besar, tapi tak mau memulai dari langkah kecil. Jangan berfikir, ‘Masa sudah kuliah jauh-jauh sampai ke negeri orang, pulang-pulang malah hanya ngajar TPA?’ Hati-hati, jangan sampai gelar yang kalian bawa justru menumbuhkan rasa ‘nilai jual’ yang tinggi, bukan nilai manfaat. Buang jauh-jauh ego itu. Hancurkan keinginan untuk segera mendapatkan posisi dan pengakuan di tengah masyarakat. Tawadhu-lah."

Beliau menekankan bahwa membuka TPA bukanlah langkah sepele. Justru sangat strategis. Dari TPA, para ustadz bisa membangun pondasi umat—dari anak-anak. Anak-anak ini kelak menjadi generasi penerus. Lewat mereka, ibunya pun akan datang mengantar, duduk mendengarkan. Dari situ, ibu-ibu mulai tertarik belajar, mengikuti pengajian. Perlahan, keluarga demi keluarga akan berubah.

"Ngajar TPA itu dakwah yang sesuai dengan manhaj Rasulullah. Dimulai dari tauhid dan Al-Qur'an. Kemudian adab dan akhlak melalui sirah nabawiyah. Lalu, perbaikan ibadah—cara wudhu, shalat, dan lainnya. Itu semua bertahap, berproses, tidak instan."

Sebelum pertemuan itu berakhir, beliau menutup dengan nasihat yang sangat dalam:

"Jangan tergesa-gesa dalam berdakwah hanya karena ingin segera dihormati. Ilmu yang kalian miliki, meskipun tinggi dan dalilnya kuat, jika tidak disampaikan dengan bahasa yang tepat dan penuh hikmah, tidak akan mudah diterima masyarakat. Maka perbanyaklah dakwah bil haal—dakwah dengan teladan nyata. Jadilah qudwah, contoh hidup di tengah masyarakat. Itu lebih kuat dari seribu kata-kata."

Nasehat ini menjadi pengingat penting bagi setiap penuntut ilmu dan da’i muda, bahwa keberkahan dakwah terletak pada keikhlasan, ketawadhu’an, dan kesungguhan memulai dari hal-hal kecil yang nyata. Bukan sekadar mimpi besar, tapi langkah-langkah sederhana yang terus ditempuh dengan istiqamah.

Oleh: Ust. Wahab Rajasam, Lc. M.Pd

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Apa Saja (Ryzen Store), Jasa Pembuatan Barcode BBM, Jasa Pembuatan NPWP, Jasa Pembuatan Aplikasi Raport, Service Laptop, Melayani Se-Nusantara Indonesia. (Hub. via E-mail: erfanagusekd@gmail.com)

Posting Komentar untuk "Dakwah Itu Dimulai dari Hal-Hal Kecil - Ustadz Wahab Rajasam, Lc. M.Pd."