Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sifat - Sifat dan Ukuran Timbangan - Yaumul Mizan

Kabeldakwah.com

صفات الميزان وحجمه

(Sifat - Sifat dan Ukuran Mizan)

Pada pembahasan yang lalu telah kita sebutkan bahwa secara persis bentuk ukuran timbangan atau mizan hanya Allah subhanahu wa ta’ala yang mengetahui. Adapun informasi yang sampai kepada kita adalah bahwa ukuran mizan yang akan digunakan, ukurannya sangat – sangatlah besar, sehingga ukurannya tidak dapat dicerna oleh akal kita.

Didalam sebuah hadits Riwayat Al Hakim dan hadits ini disahihkan oleh syekh Al Albani rahimahullah. Disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

يُوْضَعُ الْمِيْزَانُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، فَلَوْ وُزِنَ فِيْهِ السَّمَوَاتُ وَالأَرْضُ لَوَسِعَتْ، فَتَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ: يَا رَبِّ! لِمَنْ يَزِنُ هَذَا؟ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: لِمَنْ شِئْتُ مِنْ خَلْقِيْ، فَتَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ: سُبْحَانَكَ مَا عَبَدْنَاكَ حَقَّ عِبَادَتِكَ.

“Pada hari Kiamat, mizan akan ditegakkan. Andaikan mizan tersebut digunakan untuk menimbang langit dan bumi, niscaya ia akan tetap lapang atau longgar (masih banyak ruang kosong). Maka Malaikat pun berkata, “Wahai Rabb-ku, untuk siapa timbangan ini?” Allah berfirman: “Untuk siapa saja dari makhluk-makhluk-Ku.” Maka Malaikat berkata, “Maha suci Engkau Ya Allah, tidaklah kami dapat beribadah kepada-Mu dengan sebenar-benarnya.” (HR. Hakim dan dishahihkan al-Albani)

Imam Al-Qurthubi rahimahullahu ta’ala didalam kitabnya At Tadzkiroh, menukil ucapan Imam At Tirmidzi Rahimahullah didalam kitabnya Nawadirul Usul (Klarifikasi Video Rekaman “mohon maaf kami salah sebut terkait penulis kitab Nawadirul Usul, seharusnya Imam At Tirmidzi, bukan Imam An Nawawi” baarokallahu fiikum, Ahmadi Assambasy):

وقد جاء أن كِفة الحسنات من نور والأخرى من ظلام،

Didalam sebuah Riwayat disebutkan bahwa Neraca/piringan timbangan kebaikan terbuat dari cahaya dan piringan timbangan yang lainnya terbuat dari kegelapan.

والكِفة النَيِّرَة للحسنات والكِفة المظلمة للسيئات

Piringan timbangan yang terbuat dari cahaya adalah untuk tempat menimbang kebaikan sedangkan piringan timbangan yang terbuat dari kegelapan adalah untuk tempat menimbang keburukan.

وجاء في الخبر أن الجنة توضع عن يمين العرش والنار عن يسار العرش ويؤتى بالميزان فينصب بين يدي الله تعالى،

Didalam sebuah khabar juga disebutkan bahwa Surga diletakkan oleh Allah disebelah kanan Arsyi sedangkan Neraka diletakkan disebelah kiri Arsyi. Kemudian Mizan akan didatangkan oleh Allah pada hari kiamat, dan akan ditegakkan dihadapan Allah jalla wa ’ala,

كِفة الحسنات عن يمين العرش مقابل الجنة وكِفة السيئات عن يسار العرش مقابل النار، وذكره الترمذي الحكيم في نوادر الأصول

Piringan timbangan yang digunakan untuk meletakkan kebaikan berada disebelah kanan Arsyi posisinya menghadap ke Arah Surga, Sedangkan Piringan timbangan yang digunakan untuk meletakkan keburukan berada disebelah kirinya Arsy posisinya menghadap ke arah Neraka. (At-Tadzkiroh Lil Qurthubi, Maktabah syamilah, Jilid 1 halaman 360)

Mizan sangat akurat dalam menimbang, tidak lebih dan tidak kurang sedikitpun. Mizan diatur oleh Dzat yang Maha Adil.

Ibnu ‘Abbas Radhiallahu an’huma mengatakan bahwa:

توزن الحسنات والسيئات في ميزان له لسان وكِفتان. أخرج البيهقي في شعب الإيمان

“(suatu saat nanti) kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan akan ditimbang dengan timbangan yang memiliki penunjuk keseimbangan (monitor) dan memiliki dua piringan.”  (Dikeluarkan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَنَضَعُ الْمَوَازِيْنَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلاَ تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا وَكَفَى بِنَا حَاسِبِيْنَ

“Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawipun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan.” (QS. Al-Anbiya’: 47)

كم عدد الميزان يوم القيامة؟

Berapakah Jumlah timbangan yang diciptakan atau yang nanti akan digunakan oleh Allah untuk menimbang pada hari penimbangan nanti?

Ulama berbeda pendapat mengenai masalah jumlah mizan ini, apakah hanya satu ataukah lebih dari satu timbangan yang akan digunakan.

Ada dua pendapat di kalangan mereka. Para ulama berbeda pendapat, ini disebabkan karena nash-nash ataupun dalil-dalil baik itu dari Al Quran maupun hadits nabi shollallahu ’alaihi wa sallam yang membicarakan tentang timbangan ini.

1. Pendapat yang mengatakan bahwa Mizan yang nanti akan digunakan oleh Allah ta’ala untuk menimbang itu jumlahnya lebih dari Satu.

Pendapat pertama berhujjah bahwa nash-nash yang menyebutkan tentang timbangan itu menggunakan bentuk Jama’. Seperti:

Firman Allah ta’ala:

وَنَضَعُ ٱلْمَوَٰزِينَ ٱلْقِسْطَ لِيَوْمِ ٱلْقِيَٰمَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْـًٔا ۖ

“Dan Kami akan memasang timbangan-timbangan yang tepat (yang adil) pada hari kiamat kelak, dan tidak ada seorangpun yang akan didzolimi.” (Surah Al-Anbiya’: ayat 47)

Firman Allah ta’ala:

وَٱلْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ ٱلْحَقُّ ۚ فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ

“Timbangan pada hari itu menjadi ukuran kebenaran (ukuran keadilan), maka barangsiapa berat timbangan - Timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Surah Al A’Raf: 8)

Allah Berfirman:

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فِى جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ

“Dan barangsiapa yang ringan timbangan-timbangan kebaikannya (dosanya lebih berat), maka mereka itulah orang-orang yang telah merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.” (Surah Al-Mu’minun: 103)

Lihat dalil yang lain: Surah Al-Araf ayat 9, Surah Al-Muminun ayat 102, Surah Al Qariah ayat 6, Surah Al Qariah ayat 8.

Para Ulama yang berpendapat atau yang mengatakan bahwa mizan itu secara jumlah memang lebih dari satu beralasan karena pada dasarnya disebutkan secara lafadz dalam bentuk jama’ atau memang lebih dari satu. Dan jaiz (boleh) saja bila Allah Ta’ala membuat mizan untuk masing-masing umat atau membuat mizan untuk ibadah fardhu, mizan untukn ibadah nafilah dan sebagainya.

2. Pendapat yang mengatakan bahwa Mizan itu hanya Satu.

Dengan dalil hadits Nabi shollallahu ’alaihi wa sallam:

كَلِمَتَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى اَلرَّحْمَنِ، خَفِيفَتَانِ عَلَى اَللِّسَانِ، ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ، سُبْحَانَ اَللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اَللَّهِ اَلْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang yang dicintai Allah ar-Rahman, ringan di lisan dan berat di timbangan, yaitu Subhaanallahi wa bihamdih, subhaanallahil ‘azhiim (artinya: “Maha Suci Allah sambil memuji-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).” (HR. Bukhari 6406 dan Muslim 2694)

Oleh karena itu di antara para ulama ada yang mengatakan bahwa mizan itu satu dan kadang disebut jama’ itu didasarkan pada apa yang ditimbang atau berdasarkan umat yang akan ditimbang. Mereka mengatakan bahwa Mizan yang hanya satu itulah yang akan digunakan untuk menimbang amal perbuatan umat Muhammad, amal perbuatan umat Nabi Musa, amal perbuatan umat Nabi Isa dan seterusnya. Sehingga dengan demikian, kata mizan kadang disebutkan dalam bentuk jama’ (mawazin= timbangan-timbangan) karena melihat jumlah banyaknya kebaikan dan keburukan yang akan ditimbang atau melihat banyaknya umat yang akan ditimbang.

- Didalam kitab Fatawa Anil Iman wa Arkaniha, yang di susun oleh Abu Muhammad Asyraf bin Abdul Maqshud disebutkan bahwa yang lebih jelas jumlah mizan/timbangan itu hanya satu, akan tetapi disebutkan berbilang jika dilihat dari yang ditimbang.

Allahu ta’ala a’lamu bisshowaab.

Diterjemahkan dari kitab Silsilatu Mausu’atil Aakhiroh Jilid 8 karya syekh Mahir Ahmad As-Shuufi

Oleh: Ahmadi Assambasy

www.kabeldakwah.com

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Sifat - Sifat dan Ukuran Timbangan - Yaumul Mizan"