Hari Di Perlihatkannya Amal-Amal Seluruh Makhluknya - Padang Mahsyar
![]() |
Kabeldakwah.com |
Kita lanjutkan
pada bab selanjutnya yaitu Hari Di Perlihatkannya Amal-Amal Seluruh Makhluknya.
Sedikit
kita ulas materi pembahasan yang sebelumnya, bahwa kelak dipadang
mahsyar akan ada masa dimana seluruh makhluk ketika itu tidak ada yang berbicara
sedikitpun dan memang ketika itu seluruh makhluk dijadikan oleh Allah untuk
tidak mampu berkata-kata.
Siapa pun itu tak ada yang mampu untuk mengucapkan perkataan walaupun hanya satu kalimat. Semuanya dalam keadaan diam. Kecuali jika Allah memberikan izin kepadanya untuk berucap serta meridhai ucapannya dan itu pun hanya bisa mengatakan perkataan yang baik lagi benar. (Kitabul Ahwal Yaumil Qiyamah, lbnu Katsir hlm. 103, Darul Yamamah, Damaskus)
Sebagaimana Firman Allah:
يَوْمَ
يَقُومُ ٱلرُّوحُ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ صَفًّا ۖ لَّا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ
أَذِنَ لَهُ ٱلرَّحْمَٰنُ وَقَالَ صَوَابًا
”(ingatlah) Pada
hari itu, (hari dimana) ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf,
mereka tidak ada yang berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin
kepdanya oleh (Arrahman) Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia pun hanya bisa
mengucapkan kata (atau ucapan) yang benar.” (QS. Annaba: 38)
Tak satu makhluk
pun yang bisa bicara. Semua diam, hening tak bergerak. begitulah kekhawatiran
dan ketakutan di hadapan Allah Yang Maha Agung.
Kemudian
selanjutnya, Akan ada masa dimana amal-amal makhluknya akan
ditampakkan dihadapan dirinya dan dihadapan Allah subhanahu wa ta’ala. Yaitu
ketika berdirinya seorang hamba menghadap Allah jalla wa ’ala, Sang Penguasa
seluruh langit dan bumi, Maalikiyaumiddin (Sang Pemilik Hari Pembalasan).
Ada yang
mengatakan bahwa diperlihatkan amal ada dua macam; ada yang
diperlihatkan secara umum dan khusus. Yang umum adalah penampakan amal semua
makhluk dengan dibentangkan catatan amal kepada Tuhan-nya tanpa ada tersembunyi
sedikitpun. Sedangkan yang khusus, maksudnya ditampakkannya amal maksiat orang
beriman kepada mereka lalu mereka mengakuinya, kemudian ditutupi dan diampuni.
Yang jelas,
terlepas dari perbedaan pendapat, bahwa seorang hamba ketika itu akan menghadap
Allah jalla wa ’ala.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:
مَا
مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ سَيُكَلِّمُهُ اللَّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ
تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إِلاَّ مَا قَدَّمَ
وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ مِنْهُ فَلاَ يَرَى إِلاَّ مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ بَيْنَ
يَدَيْهِ فَلاَ يَرَى إِلاَّ النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوا النَّارَ
وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ.
“Tidak ada seorang pun dari kalian kecuali nanti akan diajak bicara oleh Rabbnya, tanpa ada seorang penerjemah antara dia dengan Rabbnya. Lalu ia memandang ke arah kanannya namun ia tidak melihat kecuali amal yang telah dilakukannya. Ia juga memandang ke arah kirinya, namun ia tidak melihat kecuali amal yang telah dilakukannya. Dan ia memandang ke depannya, namun ia tidak melihat kecuali neraka di hadapan wajahnya. Maka jagalah diri kalian dari neraka walaupun dengan bersedekah sepotong belahan kurma.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Bahkan
penulis (Syaikh Mahir Ahmad) disini sampai mengatakan,
فوالله
لو أن السموات السبع ومن فيهن والأرضين السبع ومن فيهن عرضت على الله سبحانه ووقفت
بين يديه يوم القيامة لذابت وانصهَرت خجلاً وحياء وخشية وهيبة لهذا الإله
العظيم
”Demi Allah,
sekiranya ketujuh langit dan bumi beserta segala apa yang ada di dalamnya
dihadapkan kepada Allah dan berdiri dihadapan-Nya pada hari di akhirat kelak,
niscaya akan hancur melebur dalam keadaan tunduk, malu, dan takut kepada Allah
subhanahu wa ta’ala yang Maha Besar.” (Silsilah Mausuatil Aakhiroh, halaman 30, Jilid 7)
Setiap kepala akan
tunduk karena keagungan Allah dan seluruh makhluk ketika itu hanya bisa pasrah
akan kekuasaan Allah, tidak mampu untuk menghindar sedikitpun.
Kemudian
ketika itu dipadang Mahsyar, setiap hamba akan menyaksikan
bagaimana besarnya wujud dari para malaikat. Didalam sebuah hadits disebutkan,
Dari Jabir bin
‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُذِنَ لِى أَنْ
أُحَدِّثَ عَنْ مَلَكٍ مِنْ مَلاَئِكَةِ اللَّهِ مِنْ حَمَلَةِ الْعَرْشِ إِنَّ
مَا بَيْنَ شَحْمَةِ أُذُنِهِ إِلَى عَاتِقِهِ مَسِيرَةُ سَبْعِمِائَةِ عَامٍ
“Aku diizinkan
untuk menceritakan tentang salah satu malaikat Allah pemikul ‘Arsy, yaitu
antara daging telinga dengan pundaknya sejauh tujuh ratus tahun perjalanan.” (HR. Abu Daud, no. 4727. Al-Hafizh
Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
Rata-rata
manusia berjalan kaki, 5-8 km perjam.
Berarti dalam
satu hari kita ambil saja 5 KM perjam dikali 24 jam maka hasil 120 KM.
1 Tahun= 365
hari.
365 hari dikali
700 = 255.500 hari
120 KM dikali
255.500 = 30.660.000 KM
Ini baru Jarak
antara daun telinga dengan Pundaknya.
Dari Ibnu Mas’ud
radhiyalahu ‘anhu,
رَأَى مُحَمَّدٌ
جِبْرِيْلَ لَهُ سِتُّمِائَةِ جَنَاحٍ قَدْ سَدَّ الأُفُق
“Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
melihat Jibril (dalam wujud aslinya pen.). Ia memiliki 600 sayap yang (setiap
sayapnya) dapat menutupi ufuk langit.” (HR. Bukhari, no. 3232 dan Muslim, no.
174)
Intinya setiap makhluk akan
ditampakkan amalnya dan dihisab
(dihitung amalnya) umat demi umat,
kelompok demi kelompok, satu demi satu.
يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا
تَخْفَىٰ مِنكُمْ خَافِيَةٌ
“Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada
Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah).” (Al
Haqqah: 18)
Allah menampakkan semua amal mereka, yang baik
dan yang jelek, walau itu hanya sebesar biji sawi. Tiada yang tersembunyi,
tiada tempat menghindar dan berlari, tak mampu mengelak, apalagi berdusta. Ketika
itu tak ada yang bisa menipu dan beralasan, apalagi memperdaya dan berkhianat.
Tiada lagi sesuatu pun
yang dapat dilakukan. Di samping itu, tiada apa pun yang dimiliki, walau hanya
untuk membela diri. Tak mampu lagi berkilah dan tak lagi berdaya walau hanya
untuk menguasai anggota tubuhnya sendiri. Bahkan anggota tubuhnya akan bersaksi
atas dirinya; tangan, kaki, dan kulitnya akan bersaksi atas dirinya.
Tidur tak bisa. Tidak ada
jeda sejenak pun serta tiada terputus kehinaan dan kenistaaan menerpa mereka. Kecuali
orang-orang yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Mereka akan
mendapatkan ketenangan dan kenyamanan disaat umat manusia dan jin banyak yang
tersiksa dengan keadaan seperti itu.
Adapun orang-orang yang
ketika didunia, mereka bukan termasuk orang yang beriman dan beramal sholih. Maka mereka berada
dalam kehinaan dan penyesalan, Mereka bahkan berandai-andai, andai saja dulu
aku menjadi binatang ternak atau hewan liar saja, yang tuntas lebur dan menjadi
tanah saat di akhirat. Tidak merasakan penyiksaan.
Semua akan ditampakkan
amal oleh Allah. Maka oleh karena itu Allah menegaskan dalam firmannya:
ٱعْمَلُوا۟
مَا شِئْتُمْ ۖ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Perbuatlah apa yang kamu
kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Fushilat: 40)
Allah juga berfirman:
يَوْمَئِذٍ
يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا
يَرَهُ
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا
يَرَهُ
"Pada hari itu
manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya
diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barang siapa yang
mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan) nya pula." (QS. Az Zalzalah: 6 - 8)
Disusun oleh: Ahmadi
Assambasy
Posting Komentar untuk "Hari Di Perlihatkannya Amal-Amal Seluruh Makhluknya - Padang Mahsyar"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.