Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ya’juj Dan Ma’juj PART 1

Kabeldakwah.com

Ya’juj Dan Ma’juj Part 1

Ketika membahas tentang Yajuj dan Ma'juj. Maka ini akan erat kaitannya dengan kisah salah seorang yang disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam surah Al Kahfi.

Kita tahu bahwa kisah-kisah yang disampaikan didalam Al Quran, semuanya adalah kisah-kisah yang nyata. Dan semua kisah yang disebutkan oleh Allah ta'ala didalam Al Quran semuanya terdapat hikmah atau pelajaran-pelajaran bagi umat manusia.

Allah berfirman:

لَقَدْ كَانَ فِى قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصْدِيقَ ٱلَّذِى بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran (yang berharga) bagi orang-orang yang mempunyai akal (bagi orang-orang yang mau berfikir). Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. Yusuf: 111)

Didalam ayat yang lain Allah berfirman:

فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

"Maka ceritakanlah/kisahkanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir." (QS. Al A'raf: 176)

Oleh karenanya, seseorang tatkala membaca ayat-ayat Allah subhanahu wa ta'ala dan melewati ayat-ayat yang menyebutkan tentang kisah-kisah, maka ia berusaha berfikir, apa manfaat, faidah atau pelajaran yang bisa didapatkan dari kisah tersebut.

Didalam Surah Al Kahfi inilah Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan secara gamblang tentang kisah Ya'juj Ma'juj dan seorang yang soleh (Dzulqarnain). Dan ini adalah salah satu kisah dari 4 kisah yang Allah subhanahu wa ta'ala sebutkan dalam surat Al Kahfi.

Didalam kisah-kisah tersebut semuanya bercerita tentang fitnah dan solusinya, sehingga di awal-awal surah Al Kahfi Allah sebutkan:

إِنَّا جَعَلْنَا مَا عَلَى ٱلْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا

"Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik amalannya." (QS. Al Kahfi: 7)

Maka didalam surah tersebut mulailah Allah subhanahu wa ta'ala menyebutkan kisah-kisah.

1.      Kisah Ashabul Kahfi (fitnah lingkungan)

Kisah para pemuda beriman yang terfitnah karena kondisi masyarakat mereka, mereka tinggal disuatu lingkungan yang mayoritas kufur kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Hanya sekelompok pemuda yang beriman. Sehingga perlu kita ketahui bahwa Biah atau lingkungan pasti memiliki pengaruh baik itu terhadap agamanya maupun terhadap aqidahnya. Sehingga Allah memberika solusi kepada mereka, memerintahkan mereka untuk pergi meninggalkan tempat tinggal mereka dalam rangka menghindari fitnah lingkungan masyarakat yang mayoritas kufur kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Maka Allah perintahkan kepada mereka:

فَأْوُۥٓا۟ إِلَى ٱلْكَهْفِ

Pergilah menuju sebuah Gua.

Maka berangkatlah mereka ke gua, kemudian tertidur dan ternyata tidurnya mereka dibablaskan oleh Allah subhanahu wa ta'ala selama 309 Tahun sebagaimana disebutkan dalam ayat yang ke 25. Dan salah satu faidahnya, Allah tidurkan mereka dalam jangka waktu yang lama, ini sebagai solusi bagi mereka agar terhindar dari fitnah yang dapat membahayakan bahkan dapat merusak Agama dan Aqidah mereka.

2.      Kisah pemilik kebun yang Subur dan Menghasilkan banyak Hasil Panen (Fitnah Harta)

Kisah ini menyebutkan tentang seorang yang telah Allah berikan nikmat berupa harta, yang seharusnya nikmat harta yang Allah berikan tersbut menjadikannya sebagai seorang yang bersyukur, namun ternyata dia tidak bersyukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan justru semakin kufur kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Lihat (QS. Al Kahfi: 32 sampai 42)

Dan kisah ini Allah subhanahu wa ta'ala sebutkan sebagai pelajaran tentang fitnah harta. Maka berhati-hati lah tatkala Allah titipkan amanah kepada kita berupa harta. Jadilah hamba Allah yang bersyukur, bukan menjadi hamba yang kufur.

Allah berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

" Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)

3.      Kisah yang berbicara tentang Fitnah Ilmu

Yaitu kisahnya Nabi Musa 'alaihissalam, disebutkan didalam sebuah hadist yang cukup panjang. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim dalam sohihnya.

Ubay bin Ka'ab berkata:

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ: قَامَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلاَمُ خَطِيبًا فِى بَنِى إِسْرَائِيلَ

Aku mendengar Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda: (pernah suatu ketika) Nabi Musa alaihis salaam berkhotbah dengan berdiri di hadapan Masyarakat Bani Israil. (dan beliau berbicara atau berceramah dengan kalimat-kalimat yang indah dan memukau bani israel)

 فَسُئِلَ: أَىُّ النَّاسِ أَعْلَمُ؟ فَقَالَ أَنَا أَعْلَمُ.

(ada salah seorang bani israel bertanya kepada Nabi Musa) Ia ditanya: "Siapakah (adakah) manusia yang paling alim (daripada engkau)?" maka nabi Musa menjawab: "sayalah yang paling berilmu". Nah disini padahal Nabi Musa ketika itu menjawab demikian tidak bermaksud sombong, ia mengatakan demikian karena berdasarkan pengamatan dan sepengetahuan beliau diantara manusia yang ada, beliau yang paling Alim / paling berilmu.

 قَالَ فَعَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِ إِذْ لَمْ يَرُدَّ الْعِلْمَ إِلَيْهِ

Namun Kemudian Allah menegur Nabi Musa. karena tidak mengembalikan ilmu (yang ia miliki) kepada Allah. (artinya tidak menyandarkan ilmu yang dia miliki itu sejatinya dari Allah subhanahu wa ta'ala).

 فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ أَنَّ عَبْدًا مِنْ عِبَادِى بِمَجْمَعِ الْبَحْرَيْنِ هُوَ أَعْلَمُ مِنْكَ

Allah mewahyukan kepada Nabi Musa bahwasanya ada salah satu dari hamba Allah (yang bisa ditemui) di pertemuan dua laut, dia lebih berilmu (tentang sebagian hal) dibandingkan engkau. Yakni Nabi Khidr *https://itishom.org/blog/artikel/kisah/kisah-nabi-musa-dan-al-khodhir-dalam-hadits-shahih-muslim*

.Dan lanjutannya dapat kita baca dalam QS. Al Kahfi: 60 – 82

 

4.      Kisah yang berbicara Tentang Fitnah Jabatan

Yaitu kisah dimana ada seorang hamba yang mulia bahkan seorang raja. Yang jabatannya, kedudukannya, menjadikan dirinya bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Menjadikan dirinya wali dari wali-wali Allah subhanahu wa ta'ala.

Tidak sebagaimana banyak orang tatkala mendapatkan jabatan, ternyata justru membuat mereka menjadi Angkuh dan sombong, lupa diri, dan semena-semena.

Maka Allah berikan contoh, dimana ada hamba-hamba Allah yang mulia, Allah berikan jabatan, Allah berikan kedudukan kepadanya. Justru dengan jabatan dan kedudukan itu mereka lebih bertaqwa kepada Allah menggunakan jabatan tersebut untuk kebaikan, menegakkan keadilan dan menebarkan ketaqwaannya kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Dan inilah kisah yang berkaitan dengan salah satu tanda besar datangnya hari kiamat kubro sedang kita bahas ini. Yaitu kisahnya dzulqarnain. Kisah yang erat kaitannya dengan Munculnya atau keluarnya dua bangsa yang besar, yang memiliki karakter membuat kerusakan dimuka bumi ini. Yaitu ya'juj dan Ma'juj.

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Ya’juj Dan Ma’juj PART 1"