Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 11)

 

Daftar Isi:

PENGORBANAN ORANG TUA

Hemat pangkal kaya?.

Rencana Allah SWT Pasti Yang Terbaik.

UNIKNYA REZEKI

BERHUTANG ATAU SEDEKAH..

 

PENGORBANAN ORANG TUA

Dulu waktu kita kecil orang tua kitalah yang menjaga dan merawat kita,

Ia memberikan kasih sayangnya. Memberikan semua yang terbaik untuk kita dengan segala kemampuannya.

Ia korbankan segalanya, waktu, tenaga dan hartanya. Bahkan dengan segenap jiwanya ia pun pertaruhkan untuk kita.

Sungguh ada hutang kita kepada orang tua yg tak akan pernah terbayar.

Dialah orang yang menjaga mu di saat yang lain tertidur terlelap,

Dialah orang yang memastikan mu kenyang meski dirinya lapar.

Dialah orang yang ikut merasakan kesendihan mu meski itu bukan masalahnya.

Dialah satu satunya orang yang banyak menyebut nama mu dalam doa.

Dialah orang yang paling berharap kesembuhan mu bila kau sakit.

Dialah orang yang senantiasa mendukung mu agar engkau sukses.

Dialah orang yang selalu tulus mencintai mu tanpa syarat.

Dialah orang yang ikhlas memberikan semua yang ia miliki untuk mu.

Maka senantiasalah engkau mendo'akannya. Janganlah engkau menjadi anak yang durhaka, sebab sering melupakannya dan enggan mendoakannya. Sayangilah dan perhatikan orang tua mu selagi dia ada. Jadikan ia ladang pahala dan amal shalih sebelum ia pergi dan engkau akan menyesal.

Dari Abu Darda Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ

Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa menjaganya. (HR. Ahmad 28276, Turmudzi 2022, Ibn Majah 3794, dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).

Semoga kita termasuk anak-anak yang shalih yang senantiasa berbakti, memohon ampun dan mendo'akan kedua orang tua kita. Sebab siapa yang ingin kelak anak-anaknya berbakti kepadamu, maka hendaknya ia sekarang juga berbakti kepada orang tuanya.

Sumber: Habibiequotes

 

Hemat pangkal kaya?

By: Ippho Santosa

Bisa ya, bisa gak. Yang pasti kalau kita hidup hemat, maka kita akan terjauhkan dari gaya hidup konsumtif. Saya yakin dulu orangtua kita pernah mengingatkan hal ini. Tentang hidup hemat.

Sebagai contoh, mari kita lihat pedagang Minang tempo dulu. Mengutip buku 'Manajemen dan Leadership dalam Budaya Minang' sejak muda orang Minang begitu sering mendengar kisah sukses para perantau.

Sehingga mereka pun teringin menjadi perantau dan pedagang, di mana sebagian besar perantau dan pedagang itu menganut gaya hidup hemat. Gak konsumtif, gak berlebihan.

Contoh lain. Bung Hatta terkenal sebagai negarawan Minang yang sangat sederhana dan hidup hemat. Meski pernah menginginkan sepatu Bally, tapi sampai akhir hayatnya sepatu itu tidak pernah dibeli.

Pebisnis kalau boros maka uangnya akan tersedot pada gaya hidup dan keinginan yang gak ada habis-habisnya. Padahal kalau uangnya di-invest di bisnis, maka bisnisnya akan semakin besar.

Ini sih pilihan. Nah apa pilihan teman-teman? Kesenangan pribadi apa bisnis?

 

Rencana Allah SWT Pasti Yang Terbaik

Saya mendapat kiriman tulisan inspiratif di bawah ini dari sahabat saya. Entah siapa yang menulisnya, saya hanya mengedit beberapa kata. Menyentuh dan menyadarkan. Layak untuk dibaca, selamat menikmati.

Ada seorang tukang tahu, detiap hari ia menjual dagangannya ke pasar. Untuk sampai ke pasar, ia harus naik kendaraan umum (angkot) langganannya.

Dan untuk sampai ke jalan raya, ia harus melewati pematang sawah.

Setiap pagi ia selalu berdoa kepada Allah swt agar dagangannya laris. Begitulah setiap hari, sebelum berangkat, ia selalu berdoa terlebih dahulu dan pulang sore hari. Dagangannya selalu laris manis.

Suatu hari, ketika ia melewati sawah menuju jalan raya untuk naik angkot langganannya, entah kenapa tiba-tiba ia terpeleset tercebur ke sawah.

Semua dagangannya jatuh ke sawah, rusak dan hancur berantakan! Jangankan untung, modal pun buntung!

Mengeluh ia kepada Allah, bahkan “menyalahkan” Allah, mengapa ia diberi cobaan seperti ini? Padahal ia selalu berdoa setiap pagi.

Akhirnya ia pun pulang tidak jadi berdagang. Tapi dua jam kemudian ia mendengar kabar, bahwa angkot langganannya yg setiap hari ia naiki, pagi itu jatuh ke dalam jurang. Semua penumpangnya tewas! Hanya ia satu2nya calon penumpang yg selamat, “gara- gara” tahu nya jatuh ke sawah, sehingga ia tidak jadi berdagang dan membawa pulang tahu-tahunya yg sdh rusak tadi.

Sore harinya, ada seorang peternak bebek mencari dia dan hendak membeli tahu untuk makanan bebek, namun anehnya peternak bebek itu mencari tahu yg rusak/hancur karena hanya untuk campuran makann bebek saja. Spontan bapak itu menangis bahagia karena tahunya yg rusak dibeli semua oleh peternak bebek itu..

Ternyata, doa tidak harus dikabulkan sesuai permintaan, tapi terkadang diganti oleh Allah swt dengan sesuatu yg jauh lebih baik daripada yg diminta.

Allah Maha Tahu kebutuhan kita, dibandingkan diri kita sendiri.

Karena itu, janganlah jemu berdoa, juga jangan menggerutu, apalagi mengutuk! 

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu 

padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang manusia tidak mengetahui” (Q.S Al Baqarah: 216).

Jika Allah menjawab doamu, Ia sedang menambahkan imanmu. Jika Ia menundanya, Ia sedang menambahkan kesabaranmu. Jika Ia tidak menjawab doamu, Ia sedang mempersiapkan yang terbaik untukmu.

Demikian tulisan yang dikirim oleh sahabat saya, semoga penulis aslinya mendapat kiriman kebaikan dari menyebarnya tulisan ini.

Salam SuksesMulia

Penulis: Jamil Azzaini

 

UNIKNYA REZEKI

Yang kerja keras belum tentu mendapat banyak. Yang kerja sekedarnya belum tentu mendapat sedikit.

Karena sesungguhnya sifat rezeki itu mendatangi bahkan mengejar. Rezeki akan mendatangi bahkan mengejar, hanya kepada orang yang pantas didatangi atau dikejar.

Maka, pantaskan diri untuk layak didatangi atau bahkan dikejar rezeki.

Inilah pentingnya ikhtiar, usaha, atau kerja.

Kepantasan diri tergantung dari ikhtiar, apakah kita sudah: Kerja keras? Kerja cerdas? atau kerja ikhlas?

Karena ikhtiar adalah wilayah manusia, sementara, rezeki adalah prerogatif Allah Ar-Razaq.

Setiap manusia telah ditetapkan rezekinya. Walaupun Allah tidak pernah menginformasikan batasan atau jumlah rezeki yang akan kita peroleh.

Dan manusia tidak akan diwafatkan, hingga ketetapan rezekinya telah ia terima, seluruhnya.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk harta.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk kesehatan.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk ketenangan, kedamaian.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam kemudahan menerima ilmu.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk keluarga dan anak keturunan yang shalih.

Ada yang diluaskan rezekinya dalam bentuk dimudahkan dalam amal shalih dan beribadah.

Dan yang paling indah, adalah diteguhkan dalam iman dan taqwa.

Hakikat rezeki bukanlah hanya berbentuk harta atau materi, tetapi rezeki adalah seluruh nikmat dan anugerah sebagai bentuk kasih sayang Allah, berupa kebaikan, sekecil apapun, yang ada pada diri kita.

Maka, selalulah meminta kepada Allahu Ar-Razzaq untuk meluaskan rezekimu dalam segala wujudnya dan jangan pernah berhenti meminta kepada-NYA.

 

BERHUTANG ATAU SEDEKAH

By: Husna

Tentang bayar utang dan sedekah mana yang lebih dulu. Jadi begini kalau kita bicara utang dan sedekah coba kita pisahkan dulu mana yang wajib mana yang sunnah. Meskipun kita tau kedua-duanya punya keutamaan. Namun jika kedua hal ini disandingkan, tentu kita harus mengutamakan yang wajib yaitu bayar utang. Apalagi jika uangnya hanya cukup untuk bayar utang. Namun bagaimana dengan sedekah? Guru saya pernah berpesan tentang sedekah dan utang.

Beliau bilang jika ingin utang mu mengalami percepatan pelunasan coba rutinkan juga sedekah. Artinya sebisa-bisanya kita melakukan keduanya. Apalagi kalau utangnya utang riba, maka faktor pendorong tercepatnya adalah sedekah.

Allah berfirman:

Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh Allah Maha-Mengetahui,” (QS an-Nisa’: 92)

Nah mungkin kita kesulitan sedekah uang karena kita fokus bayar utang, tapi ingat sedekah itu tidak hanya dalam bentuk uang. Kalaupun kita dalam kondisi terjepit karena uang yang ada hanya bisa bayar utang kita bisa sedekahkan hal lain. Misalnya barang-barang berharga lain yg ada di rumah kita.

Nah supaya lunas utang nya bisa jalan, sedekahnya bisa jalan saran saya belajar nambah income. Mungkin kalau selama ini gaji kita hanya cukup bayar utang, untuk sedekah kita bisa dapat dari jualan misalnya. Apa boleh buat, kalau ada cara lain untuk bisa mempercepat pelunasan yah kita lakukan. Asalkan legal, halal yah jajal. Utang itu siangnya menghinakan, malamnya menggelisahkan.

Posting Komentar untuk "Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 11)"