Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 6)

Daftar Isi:

Hindari penundaan. Sekali lagi, hindari Penundaan.

Keluarga Berhati Malaikat.

Hidup Adalah Pilihan.

 

Hindari penundaan. Sekali lagi, hindari Penundaan

Perlu diketahui saudaraku, perkataan “sawfa … sawfa”, “nanti sajalah” dalam rangka menunda-nunda kebaikan, ini adalah bagian dari “tentara-tentara iblis”. Demikian kata sebagian ulama salaf.

Menunda-nunda kebaikan dan sekedar berangan-angan tanpa realisasi, kata Ibnul Qayyim bahwa itu adalah dasar dari kekayaan orang-orang yang bangkrut.

إن المنى رأس أموال المفاليس

“Sekedar berangan-angan (tanpa realisasi) itu adalah dasar dari harta orang-orang yang bangkrut.” (Madarijus Salikin, Ibnul Qayyim, 1/456, Darul Kutub Al ‘Arobi. Lihat pula Ar Ruuh, Ibnul Qayyim, 247, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah; Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 2/325, Muassasah Ar Risalah; ‘Iddatush Shobirin, Ibnul Qayyim, 46, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah.)

Dalam sya’ir Arab juga disebutkan:

وَلاَ تَرْجِ عَمَلَ اليَوْمِ إِلَى الغَدِ  

لَعَلَّ غَدًا يَأْتِي وَأَنْتَ فَقِيْدُ

Janganlah engkau menunda-nunda amalan hari ini hingga besok

Seandainya besok itu tiba, mungkin saja engkau akan kehilangan

Dari Abu Ishaq, ada yang berkata kepada seseorang dari ‘Abdul Qois, “Nasehatilah kami.” Ia berkata, “Hati-hatilah dengan sikap menunda-nunda (nanti dan nanti).”

Al Hasan Al Bashri berkata, “Hati-hati dengan sikap menunda-nunda. Engkau sekarang berada di hari ini dan bukan berada di hari besok. Jika besok tiba, engkau berada di hari tersebut dan sekarang engkau masih berada di hari ini. Jika besok tidak menghampirimu, maka janganlah engkau sesali atas apa yang luput darimu di hari ini.” (Dinukil dari Ma’alim fii Thoriq Tholabil ‘Ilmi, Dr. ‘Abdul ‘Aziz bin Muhammad bin ‘Abdillah As Sadhaan, 30, Darul Qobis)

Maka, lakukan segala sesuatu dengan segera. Ya, segera. Bahkan ketika satu tugas sudah selesai, maka kerjakan tugas lain dengan segera. Jangan menunda. Demikianlah seruan Yang Maha Kuasa.

Menariknya, begitu kita menyelesaikan tugas yang penting, sebenarnya otak kita melepaskan hormon beta-endorphin. Hormon ini adalah remedi alami untuk kebahagiaan.

Dan hati-hati. Penundaan akan menggerus good mood. Penundaan akan mengundang kegagalan. Penundaan akan memantik masalah demi masalah.

Pesan guru saya, "Kalau kita suka menunda-nunda kerja, yang terjadi BUKANLAH penundaan hasil. Yang terjadi adalah kegagalan." Kenapa?

Lanjut guru saya, "Saat kita menunda, maka mood akan terganggu. Begitu mood terganggu, semua hal akan terganggu. Dan terjadilah kegagalan!"

Ya, penundaan dekat sekali dengan kegagalan. Saran saya, "Selagi itu legal dan halal, ya sudah, lakukan saja. Jangan ditunda." Coba perhatikan kebiasaan orang-orang sukses. Mereka tidak suka menunda pekerjaan.

by Ippho Santosa

 

Keluarga Berhati Malaikat

Sebuah keluarga di Surabaya yang membuat kagum warganet. Diketahui kalau keluarga ini sudah satu bulan membagikan makanan gratis. Mereka rutin membagikan makanan setiap Senin sampai Jumat pukul 11.00 WIB . Dalam sehari, mereka bisa membagikan sekitar 100 porsi makanan.

Mereka membagikan makanan di Jalan Kedungsari Surabaya, tepatnya di dekat hotel 88. Orang-orang bisa cepat mengetahui karena ada spanduk "makanan untuk semua orang" di depan lokasi mereka membuka tempat makanan di sebuah gerobak kecil yang ditarik oleh motor.

Setiap hari menu yang diberikan selalu berubah. Alasannya agar orang yang makan di tempat ini tak merasa bosan. Diketahui kalau pemilik tempat sekaligus kepala keluarga mereka bernama Pak Yoni. Ia mengatakan banyak menerima sumbangan untuk membantu usahanya dan berjanji akan memanfaatkan semua donasi untuk membagikan makanan gratis.  Pak Yoni dan keluarganya terbuka menerima donasi dari siapa saja dan bisa memberikannya secara langsung ke warung mereka.

Sumber: https://m.liputan6.com/lifestyle/read/4396079/keluarga-di-surabaya-bagikan-makanan-gratis-setiap-hari

 

Hidup Adalah Pilihan

Ada sebuah keluarga sederhana.

Gagal panen yang dialami oleh sang ayah pada suatu musim, menyebabkan dia merasa kecewa, marah, dan frustasi.

Maka, untuk menghilangkan kesedihan, stres, dan waktu yang terasa lama, sebagai pelarian, tanpa disadari, dia mulai terbiasa minum minuman keras hingga mabuk.

Keadaan alam yang tak kunjung membaik, akhirnya membuat kondisi si ayah makin memburuk.

Hingga pada suatu hari, dia ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri karena terjatuh di saat mabuk dan akhirnya meninggal dalam keadaan yang mengenaskan.

Lima belas tahun kemudian, dua orang anak yang ditinggalkan oleh sang ayah telah menjadi pemuda yang tumbuh dengan kepribadian yang berbeda.

Si bungsu menjalani hidupnya di penjara karena kasus perampokan.

Saat ditemui sahabatnya, dia tertunduk lesu dan mengeluh, “Semua ini gara-gara ayahku. Dia itu seorang pemabuk dan penjud! Dia tidak pernah mendidik aku dengan baik. Keluargaku bangkrut dan berantakan. Aku tidak bisa sekolah lagi. Beginilah aku sekarang. Sudah nasibku seperti ini..”

Berbeda dengan si kakak yang juga menetap di daerah yang sama. Dia berhasil dan sukses mengelola usahanya.

Ketika bertemu dalam suasana kangen dan gembira, si sahabat spontan bertanya, “Sobat, aku telah bertemu dengan adikmu di penjara. Kalian dari latar belakang keluarga yang sama, lalu, apa yang membuat kamu berbeda dengan saudaramu dan bisa sukses seperti ini?”

Dia menghela napas panjang dan menjawab, “Sudah terlalu banyak penderitaan dalam hidupku dan keluarga kami, aku hanya bertekad untuk mengakhirinya, bebas dari kemiskinan. Melihat ayahku mengakhir hidupnya seperti itu, ah… aku benar-benar tidak ingin bernasib seperti ayahku. Dan yang pasti aku ingin membahagiakan ibuku. Makanya, aku berusaha mati-matian untuk berjuang dan berusaha hingga hasilnya seperti yang kamu lihat sekarang ini.”

Sambil menerawang dia melanjukan, “Sayangnya, adikku berpikir lain. Aku sudah berusaha, bukan hanya sekali tetapi berulangkali mengajak dia untuk mengikuti aku bekerja, tetapi karena kemalasannya dan pengaruh pergaulan yang buruk, dia memilih jalan pintas untuk mendapatkan kekayaan. Yah…sungguh sangat disayangkan, dia harus berakhir di penjara seperti hari ini.”

Hidup adalah pilihan. Lihatlah kakak beradik yang memiliki latar belakang keluarga yang sama, pada cerita di atas. Mereka menyikapi dengan cara yang berbeda dan memutuskan memilih jalan yang berbeda. Maka hasil akhirnya pun pasti akan berbeda pula.

You are what you think! Artinya, “Anda adalah apa yang Anda pikirkan”! Jika seseorang mampu memimpin dirinya dengan sikap mental yang positif dan benar-benar mau berusaha keras untuk mengubah nasibnya, tentu kehidupan sukses akan dapat diciptakan.

 

Ikuti terus sosial media Tim Kabel Dakwah:

Youtube: Kabel Dakwah

Twitter: Kabel Dakwah Official

Facebook: Kabel Dakwah Official

Instagram: Kabel Dakwah

Website: Kabeldakwah.com

Kami Juga melayani:

1. Jasa Pembuatan Website Wordpress / Blogger

2. Iklan Publikasi di Website Kabeldakwah.com

3. Instal Ulang Windows

4. Penjualan Theme Blogger

5. Instal Ulang Software Aplikasi

6. Pembuatan Jersey

7. Pemesanan Snack (Khusus Area Cilacap Kota)

8. Pemesanan Aplikasi Raport

9. Indexing Website

10. Privat Mengaji (Online), Dan Lain-Lain.

Hubungi Kami Di Sini

Dukung Kabeldakwah.com dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR.

SARAN / MASUKAN, Konfirmasi SPONSOR & DONASI hubungi: 089673617156

Kirim Sponsor dan Donasi Anda ke Rek Berikut:

BSI 7055429997 a.n. Nurul Azizah

Posting Komentar untuk "Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 6)"