Nasehat Luqman Yang Tidak Disebutkan Di Dalam Al Qur'an
Dalam bukunya
Min Washaya al-Qur’an al-Karim (1/31-33), Muhammad al-Anwar Ahmad Baltagi,
mengutip sebuah riwayat dari Malik bin Anas ra bahwasannya Luqman pernah
menasehati putranya di bawah ini:
“Hai anakku,
ketahuilah, sesungguhnya dunia ini bagaikan lautan yang dalam, banyak manusia
yang karam ke dalamnya. Bila engkau ingin selamat, layarilah lautan itu dengan
sampan yang bernama takwa, isinya adalah iman dan layarnya adalah tawakal
kepada Allah.
Orang-orang yang
sentiasa menyediakan dirinya untuk menerima nasihat, maka dirinya akan mendapat
penjagaan dari Allah. Orang yang insaf dan sadar setelah menerima nasihat orang
lain, dia akan sentiasa menerima kemuliaan dari Allah juga.
Hai anakku,
orang yang merasa dirinya hina dan rendah diri dalam beribadat dan taat kepada
Allah, maka dia tawadhu kepada Allah, dia akan lebih dekat kepada Allah dan
selalu berusaha menghindarkan maksiat kepada-Nya.
Hai anakku,
seandainya orang tuamu marah kepadamu karena kesilapan yang dilakukanmu, maka
marahnya orang tuamu adalah bagaikan pupuk bagi tanam-tanaman.
Jauhkan dirimu
dari berhutang, kerana sesungguhnya berhutang itu akan menjadikan dirimu hina
di waktu siang dan gelisah di waktu malam.
Dan berharaplah
selalu kepada Allah tentang sesuatu yang menyebabkanmu tidak mendurhakai-Nya.
Takutlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takut (taqwa), tentulah engkau
akan terlepas dari sifat berputus asa dari rahmat Allah.
Hai anakku,
seorang pendusta akan lekas hilang air mukanya karena tidak dipercayai orang
dan seorang yang telah rusak akhlaknya akan sentiasa banyak melamun hal-hal
yang tidak benar. Ketahuilah, memindahkan batu besar dari tempatnya semula itu
lebih mudah daripada memberi pengertian kepada orang yang tidak mau mengerti.
Hai anakku,
engkau telah merasakan betapa beratnya mengangkat batu besar dan besi yang amat
berat, tetapi akan lebih lagi dari semua itu, yaitu manakala engkau mempunyai
tetangga (jiran) yang jahat.
Hai anakku,
janganlah engkau mengirimkan orang yang bodoh sebagai utusan. Maka bila tidak
ada orang yang cerdik, sebaiknya dirimulah saja yang layak menjadi utusan.
Jauhilah
bersifat dusta, sebab dusta itu mudah dilakukan, bagaikan memakan daging
burung, padahal sedikit saja berdusta itu telah memberikan akibat yang
berbahaya.”
Posting Komentar untuk "Nasehat Luqman Yang Tidak Disebutkan Di Dalam Al Qur'an"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.