Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Takutlah Kepada Allah – Khutbah Gerhana

Kabeldakwah.com

Takutlah Kepada Allah – Khutbah Gerhana.Pdf

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Kaum Muslimin jamaah shalat gerhana rahimakumullah

Shalat yang barusan kita kerjakan adalah shalat yang sangat berbeda dengan shalat-shalat lainnya, yang di mana Nabi biasanya memberikan keringanan ketika shalat, namun shalat ini sangat panjang dan jumlah rukuk yang lebih dari shalat lainnya, serta panggilan shalatnya pun berbeda, الصَّلَاةُ جَامِعَةٌ Ash Shalaatu Jaami’ah. Di antara ulama bahkan ada yang berpendapat pada sampai kewajiban, meskipun yang kuat adalah sunnah muakkadah yang sangat ditekankan. Boleh dilakukan sendiri di rumah dan lebih utama di masjid berjamaah.

Abu Musa menceritakan saat terjadinya gerhana di zaman Rasulullah ,

فَقَامَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ حَتَّى أَتَى الْمَسْجِدَ فَقَامَ يُصَلِّي بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ مَا رَأَيْتُهُ يَفْعَلُهُ فِي صَلَاةٍ قَطُّ

“Nabi berdiri dengan tergesa-gesa ketakutan seolah akan terjadi hari kiamat. Beliau lantas mendatangi masjid dan salat dengan berdiri, rukuk dan sujud yang paling panjang, yang pernah aku lihat dari yang beliau pernah lakukan” (Muttafaqun Alaihi, HR. Al Bukhari, no. 1059 dan Muslim, no. 912)

Jamaah shalat gerhana yang dimuliakan Allah Ta’ala

Sungguh Mahabesar Allah Ta’ala, sembahan selain Allah Ta’ala semuanya adalah bathil, termasuk gerhana ini menjadi bukti dan hujjah atas para penyembah matahari dan bulan, bahwa yang mereka sembah itu tidaklah sempurna, bahkan terjadi gerhana padanya, dan Allahlah yang menciptakannya, di mana Allah adalah sembahan yang hak satu-satuNya semata yang diibadahi dan disembah.

Allah Ta’ala berfirman

وَمِنۡ ءَایَـٰتِهِ ٱلَّیۡلُ وَٱلنَّهَارُ وَٱلشَّمۡسُ وَٱلۡقَمَرُۚ لَا تَسۡجُدُوا۟ لِلشَّمۡسِ وَلَا لِلۡقَمَرِ وَٱسۡجُدُوا۟ لِلَّهِ ٱلَّذِی خَلَقَهُنَّ إِن كُنتُمۡ إِیَّاهُ تَعۡبُدُونَ

Dan sebagian dari tanda-tanda kebesaran-Nya ialah malam, siang, matahari, dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (Qs. Fusshilat: 37)

Kaum muslimin rahimakumullah

Semua tanda-tanda kekuasaan Allah Ta’ala termasuk saat gerhana bulan atau matahari, fenomena alam yang sangat jarang terjadi, tujuannya untuk membuat kita semakin takut kepada Allah Ta’ala, bukan malah membuat kita tertawa-tawa, bermain-main, selfi di mana-mana, melakukan kesia-sian, bahkan terjerumus ke dalam lembah kemaksiatan.

Padahal Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا نُرْسِلُ بِٱلْءَايَٰتِ إِلَّا تَخْوِيفًا

“Dan Kami tidak mengirimkan tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (Qs. Al-Isra’: 59)

Rasulullah bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ تَعَالَى لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُخَوِّفُ بِهِمَا عِبَادَهُ

“Sesungguhnya Matahari dan Bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah Ta’ala. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang, tetapi Allah ‘Azza wa Jalla menakut-nakuti hamba-Nya dengan keduanya.'” (HR. An Nasai, no. 1459)

Dalam riwayat lain disebutkan kematian Ibrahim anak beliau saat terjadinya gerhana sehingga beliau menjelaskan bahwa tidak ada kaitannya gerhana tersebut dengan kehidupan dan kematian seseorang, maka shalatlah dan berdoalah.

Kaum muslimin rahimakumullah,

كَسَفَتْ الشَّمْسُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ مَاتَ إِبْرَاهِيمُ فَقَالَ النَّاسُ كَسَفَتْ الشَّمْسُ لِمَوْتِ إِبْرَاهِيمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رَأَيْتُمْ فَصَلُّوا وَادْعُوا اللَّهَ

“Pada masa Rasulullah pernah terjadi gerhana matahari, yaitu di hari meninggalnya putra beliau, Ibrahim. Orang-orang lalu berkata, “Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim!” Maka Rasulullah pun bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka salat dan berdoalah kalian kepada Allah.” (HR. Al Bukhari, no. 1043 dan Muslim, no. 911)

Kaum muslimin rahimakumullah

Tentunya gerhana seperti ini bukanlah sekedar peristiwa alam biasa yang tidak memiliki makna dan hikmah, bahkan dengannya kita semakin takut kepada Allah Ta’ala, menggetarkan hati-hati kita, memperbanyak doa, memperpanjang shalat, membasahi lisan dengan zikir-zikir, mendengarkan siraman-siraman jiwa, mengeluarkan sebagian harta kita di jalan Allah, dan semakin bertaqwa kepada Allah Ta’ala dengan memperbanyak amalan shalih dan perbaikan kualitasnya, begitu juga meninggalkan larangan-larangan Allah Ta’ala.

Jangan sampai kita sepeti apa yang disebutkan dalam ayat,

وَكَأَيِّن مِّنْ ءَايَةٍ فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ

Dan berapa banyak tanda-tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling darinya. (Qs. Yusuf: 105)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Mari kita senantiasa bertaubat kepada Allah Ta’ala, semoga kita tidak meninggal dunia dalam keadaan bermaksiat kepadaNya. Allah Ta’ala berfirman,

وَتُوبُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِیعًا أَیُّهَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ

“Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (Qs. An-Nur: 31)

Demikianlah khutbah pertama ini, semoga Allah Ta’ala menjauhkan kita dari siksaNya dan memasukkan kita ke dalam surga firdausNya tanpa hisab tanpa azab aamiin.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ إِنَّهُ هُوَ السَمِيْعُ العَلِيْمُ

 

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

 یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوۡلࣰا سَدِیدࣰا یُصۡلِحۡ لَكُمۡ أَعۡمَـٰلَكُمۡ وَیَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۗ وَمَن یُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدۡ فَازَ فَوۡزًا عَظِیمًا

 أَمَّا بَعْدُ

 فَاللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

 اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

 رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

 رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَیۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ

 رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَاۤ إِن نَّسِینَاۤ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَیۡنَاۤ إِصۡرࣰا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَاۤۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَـٰفِرِینَ

 رَّبَّنَاۤ إِنَّنَا سَمِعۡنَا مُنَادِیࣰا یُنَادِی لِلۡإِیمَـٰنِ أَنۡ ءَامِنُوا۟ بِرَبِّكُمۡ فَـَٔامَنَّاۚ رَبَّنَا فَٱغۡفِرۡ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرۡ عَنَّا سَیِّـَٔاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ ٱلۡأَبۡرَارِ

 رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 سُبۡحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا یَصِفُونَ وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِینَ وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَـٰلَمِینَ

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Apa Saja (Ryzen Store), Jasa Pembuatan Barcode BBM, Jasa Pembuatan NPWP, Jasa Pembuatan Aplikasi Raport, Service Laptop, Melayani Se-Nusantara Indonesia. (Hub. via E-mail: erfanagusekd@gmail.com)

Posting Komentar untuk "Takutlah Kepada Allah – Khutbah Gerhana"