Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Syaikh Abul Hasan: Ulama Moderat dan Penentang Radikalisme, Bukan Pendukungnya – Bahrul Ulum Ahmad

Kabeldakwah.com

Beberapa waktu terakhir muncul tuduhan sepihak terhadap Syaikh Abul Hasan, seolah beliau terindikasi memiliki pemahaman radikal. Tuduhan ini terburu-buru, tanpa menunggu klarifikasi resmi dari pihak berwenang di Saudi, bahkan bertolak belakang dengan rekam jejak ilmiah beliau yang nyata dan bisa dibuktikan melalui karya-karyanya.

=> 𝐑𝐞𝐤𝐚𝐦 𝐉𝐞𝐣𝐚𝐤 𝐈𝐥𝐦𝐢𝐚𝐡

Syaikh Abul Hasan dikenal sebagai seorang ulama yang produktif, dengan karya-karya berjilid-jilid yang memuat bantahan terhadap sikap ghuluw (berlebihan) dalam beragama. Kitab-kitab beliau justru berisi penjelasan rinci tentang bahayanya sikap ekstrem dalam tabdi‘, tafsiq, dan takfir, serta pentingnya menegakkan prinsip washatiyyah (moderasi) dalam dakwah dan bermasyarakat.

=> 𝐊𝐨𝐦𝐢𝐭𝐦𝐞𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩 𝐌𝐨𝐝𝐞𝐫𝐚𝐬𝐢 (𝐖𝐚𝐬𝐚𝐭𝐡𝐢𝐲𝐲𝐚𝐡)

Dalam berbagai ceramah, tulisan, dan fatwanya, beliau konsisten menekankan sikap i‘tidal (keseimbangan) dan menolak cara-cara keras yang sering dipakai kelompok radikal. Beliau menjelaskan bahwa ghuluw dalam takfir (mengafirkan), tabdi‘ (membid‘ahkan), maupun tafsiq (memfasikkan) kaum muslimin tanpa dasar yang benar merupakan penyimpangan serius dari manhaj salafus shalih.

=> 𝐊𝐢𝐩𝐫𝐚𝐡 𝐝𝐢 𝐘𝐚𝐦𝐚𝐧: 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐭𝐚𝐡 𝐏𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐦𝐚𝐧 𝐓𝐚𝐤𝐟𝐢𝐫

Di Yaman, Syaikh Abul Hasan berdebat langsung dengan mereka yang terpapar pemikiran takfir dan ghuluw. Dengan hujjah ilmiah dan kelembutan akhlak, beliau menghadapi mereka dan meluruskan kesalahpahaman yang mereka yakini. Alhamdulillah, banyak di antara mereka yang akhirnya bertaubat dan kembali kepada manhaj lurus. Fakta ini menjadi bukti nyata bahwa beliau adalah penentang radikalisme, bukan pendukungnya.

=> 𝐏𝐞𝐧𝐭𝐢𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐓𝐚𝐛𝐚𝐲𝐲𝐮𝐧 (𝐓𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐓𝐞𝐫𝐠𝐞𝐬𝐚-𝐠𝐞𝐬𝐚)

Menyimpulkan sesuatu yang belum dirilis secara resmi, apalagi terkait sebab penahanan beliau, adalah sikap tergesa-gesa yang bertentangan dengan prinsip tabayyun (klarifikasi). Menyebarkan stigma tanpa bukti kuat sama saja dengan bentuk kedustaan dan kezaliman.

Bahkan secara historis, 𝐒𝐲𝐚𝐢𝐤𝐡 𝐌𝐮𝐪𝐛𝐢𝐥 𝐛𝐢𝐧 𝐇𝐚𝐝𝐢 𝐚𝐥-𝐖𝐚𝐝𝐢𝐢 rahimahullah pernah mengalami hal serupa. Beliau dituduh dan diburu karena dituding sebagai dalang di balik peristiwa penyerangan Masjidil Haram oleh kelompok Juhaiman. Namun, setelah dilakukan penyelidikan, terbukti beliau bersih dari tuduhan tersebut. Peristiwa itu menjadi pelajaran penting agar kita tidak tergesa-gesa menuduh seorang ulama hanya berdasarkan desas-desus, sebelum kebenaran yang hakiki terungkap.

=> 𝐓𝐚𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐏𝐚𝐫𝐚 𝐏𝐞𝐧𝐮𝐝𝐮𝐡

Maka, wahai para penuduh, coba katakan kepada kami:

Di kitab apa? Dalam ceramah yang mana?

Syaikh Abul Hasan pernah mengajak kepada radikalisme?

Datangkanlah bukti-bukti kalian jika memang kalian orang-orang yang jujur. Jika tidak, maka tuduhan kalian hanyalah fitnah besar yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah.

Ditulis oleh: 𝐁𝐚𝐡𝐫𝐮𝐥 𝐔𝐥𝐮𝐦 𝐀𝐡𝐦𝐚𝐝, M.Pd.

(Alumni Darul Hadits Yaman)

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Apa Saja (Ryzen Store), Jasa Pembuatan Barcode BBM, Jasa Pembuatan NPWP, Jasa Pembuatan Aplikasi Raport, Service Laptop, Melayani Se-Nusantara Indonesia. (Hub. via E-mail: erfanagusekd@gmail.com)

Posting Komentar untuk "Syaikh Abul Hasan: Ulama Moderat dan Penentang Radikalisme, Bukan Pendukungnya – Bahrul Ulum Ahmad"