Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Nasihat Luqman Pada Anaknya - Khutbah Jum'at

Nasihat Luqman Pada Anaknya.Pdf

Oleh: Ust. Dr. Abu Zakariya Sutrisno

Khutbah Pertama:

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا ﷲ حَقَّ تُقَاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (ال عمران: ١۰٢)

أَمَّا بَعْدُ:

Jama’ah ibadah Jum’ah yang dirahmati oleh Allah,

Yang pertama dan paling utama mari kita selalu besyukur pada Allah. Kita bersyukur atas seluruh nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Kemudian, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada panutan kita, nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak lupa melalui mimbar Jum’at yang mulia ini khatib mengingatkan diri khatib sendiri dan jama’ah sekalian untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)

Kaum muslimin rahimakumullah,

Ada sebuah surat dalam al Qur’an yang menceritakan tentang seorang sosok hamba Allah yang shalih yaitu Luqman Al Hakim. Allah abadikan kisah Luqman al Hakim ini dalam surat Luqman, surat yang ke- 31 dalam urutan mushaf Utsmani. Ada satu hal menarik yang Allah kisahkan terkait Luqman Al Hakim ini. Yaitu kisahnya dalam menasehati atau memberi wejangan anak-anaknya. Allah abadikan nasihat Luqman Al Hakim pada anaknya itu dalam surat Luqman ayat 13 - 19. Tidak mungkin Allah abadikan nasehat ini dalam al Qur’an kecuali pasti berisi hal-hal yang penting dan penuh makna. Coba dalam khutbah yang singkat ini kita renungi nasehat-nasehat Luqman Al Hakim tersebut dan semoga kita bisa menerapkannya pada anak-anak kita.

📌Nasihat pertama: MenJauhi Kesyirikan Sejauh-Jauhnya

Nasihat yang pertama kali Luqman al Hakim sampaikan pada anaknya adalah terkait hak Allah. Luqman menasehati anaknya jangan sekali-kali mensekutukan Allah. Sesungguhnya syirik adalah Dosa yang besar. Allah berfirman dalam surat Luqman ayat ke-13:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS Luqman: 13)

Luqman melarang anaknya berbuat syirik dan juga menjelaskan alasannya yaitu bahwa syirik adalah dosa dan kedzaliman yang paling besar. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, ia telah berbuat kezhaliman, karena ia telah meletakkan hak Allah bukan pada tempatnya. Ibadah hanya berhak diberikan kepada Allah, bukan pada selainNya. Masalah tauhid dan syirik ini adalah masalah yang paling besar dalam agama. Oleh karena itu Luqman menyebutkan ini diawal nasihatnya. 

Coba kita sebagai orang tua melihat diri kita sendiri, pernah tidak kita memberi nasehat anak kita agar tidak berbuat syirik??Apakah kita yakin anak keturunan kita akan telah aman dari kesyirikan?? Atau kita tidak peduli sama sekali akidah anak keturunan kita??  Ingat, jika ada orang tua bisa menghantarkan anaknya ke puncak kesuksesan duniawi, tetapi gagal menyelamatkan anaknya dari kesyirikan sehingga terjerumus ke api neraka maka sejatinya dia telah gagal. Orang yang berbuat syirik tidak akan diampuni oleh Allah dan akan dimasukkan kedalam neraka yang menyala-nyala. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya barang siapa menyekutukan Allah, maka pasti Allah mengharamkan Surga baginya dan tempatnya adalah neraka, dan tidak ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolong pun.” (QS. Al-Maidah: 72)

📌Nasihat kedua: Berbakti Pada Kedua Orang Tua

Setelah disebutkan nasihat Luqman pada anaknya agar tidak mensekutukan Allah, maka kemudian selanjutnya dalam ayat ke 14 dan 15 disebutkan tentang pentingnya berbakti pada kedua orang tua. Dalam ayat ke 14 Allah berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)

Dalam banyak ayat dalam Al Qur’an Allah gandengkan perintah beribadah kepada Allah dan kemudian perintah berbakti pada kedua orang tua. Urutan dalam surat luqman ini juga demikian. Setelah diperintahkan ibadah hanya kepada Allah (jangan berbuat syirik) kemudian diperintahkan untuk berbakti kepada orang tua. Ini menunjukkan pentingnya berbakti kepada kedua orang tua. Bahkan andaikata orang tuanya tidak baik sekalipun dan mengajak pada keburukan atau bahkan mengajak pada kesyirikan maka tetap diperintahkan untuk memperlakukan mereka dengan baik sebagaimana disebutkan dalam ayat ke 15:

وَإِن جَاهَدَاكَ عَلى أَن تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفاً وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS Luqman: 15)

📌Nasihat ketiga: Ingat bahwa Semua Akan Dibalas Oleh Allah

Kemudian Luqman menasihati anaknya bahwa segala sesuatu baik yang besar maupun yang kecil, yang di langit maupun yang di bumi maka Allah mengetahuinya dan akan membalas semuanya.

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِن تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِّنْ خَرْدَلٍ فَتَكُن فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

“(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS Luqman: 16)

Disini Luqman mengingatkan anaknya akan konsep akidah yang besar yaitu adanya balasan Allah atas amal yang dilakukan oleh hambanya. Orang jika telah yakin dengan balasan Allah maka dia akan tenang dan iklash dalam mengerjakan apapun. Tiap kebaikan akan dibalas kebaikan dan tiap keburukan dibalas keburukan.

📌Nasihat keempat: Tegakkan Sholat Dan Lakukan Amal Kebajikan Lain

Kemudian dalam ayat ke- 17 Luqman memerintahkan kepada anaknya agar mendirikan sholat, memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, serta bersabar terhadap apa yang menimpanya.

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS Luqman: 17)

Ini adalah adalah naseihat yang besar. Nasehat untuk menegakkan pokok-pokok kebajikan yaitu menegakkan sholat, memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar, serta bersabar terhadap musibah yang dihadapi.  Terutama masalah sholat ini penting sekali. Sholat adalah tiang agama, tidak boleh disepelekan. Orang tua tidak boleh meremehkan masalah sholat pada anaknya. Bahkan jauh-jauh hari sebelum anak beranjak dewasa (yaitu umur 7 tahun) sudah diperintahkan untuk memerintahkan anaknya sholat. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

“Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur tujuh tahun! Dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan shalat)! Dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)!” (HR Abu Dawud, hasan)

📌Nasihat kelima: Tidak Sombong

Kemudian Luqman juga menasehati anaknya dalam masalah akhlaq, yaitu jangan bersikap sombong. Luqman melarang anaknya agar dia tidak berjalan di muka bumi dengan angkuh, dengan sombong, berbangga dengan berbagai nikmat Allah.

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 18)

📌 Nasihat keenam: Bersikap Sederhana Dan Santun Dalam Bicara

Kemudian dalam ayat yang ke- 19 Luqman menasehati anaknya untuk bersikap sederhana dan juga santun dalam berbicara. Luqman berkata:

وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِن صَوْتِكَ إِنَّ أَنكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ

“Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.” (QS Luqman: 19)

Luqman mengingatkan anaknya bahwa Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Ini adalah diantara nasehat-nasehat berharga Luqman pada anaknya. Tidaklah Allah mengabadikan nasehat-nasehat ini di dalam al Qur’an kecuali ada hikmah dan pelajaran yang berharga. Semoga kita semuanya diberi kemudahan oleh Allah untuk meneladani Luqman al Hakim yang dengan tulus memberi nasehat anaknya. Amien.  Sekian yang dapat kami sampaikan di khutbah yang pertama ini, semoga bermanfaat. 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

 

Khutbah Kedua:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

Jama’ah ibadah Jum’ah yang semoga dirahmati oleh Allah Subhanahu wa ta’ala  

Anak adalah amanah besar bagi orang tua. Orang tua tidak sekedar berkewajiban memberi makan dan minum pada anaknya. Tidak! Tetapi lebih dari itu. Orang tua berkewajiban mengarahkan anaknya untuk menjadi pribadi yang taat pada Allah. Sudah sepantasnya orang tua memberi nasehat dan wasiat yang baik bagi anaknya untuk menjadi pribadi yang baik. Namun sayang, sebagian orang tua tidak memperhatikan hal ini. Mereka enggan memberi nasehat anaknya ketika mereka lalai dalam masalah agama.

Mari kita teladani nasehat-nasehat Luqman Al Hakim pada anaknya yang telah Allah abadikan dalam surat Luqman ayat 13 - 19 sebagaimana kita bahas pada khutbah pertama tadi. Kita coba sekuat tenaga praktikan itu pada anak-anak kita. Kalau boleh kita ringkas, di antara nasihat Luqman yang telah kita bahas dalam khutbah yang pertama yaitu:

ü  Jangan mempersekutukan Allah (Ayat 13).

ü  Berbuat baik kepada kedua orang tua (Ayat 14, 15).

ü  Sadar bahwa manusia berada dalam pengawasan Allah (Ayat 16).

ü  Dirikan salat dan amal kebajikan lain (Ayat: 17).

ü  Jangan sombong (Ayat 18).

ü  Sederhana dan santun dalam berkata (19)

Sekian khutbah kali ini semoga bermanfaat. Mari kita tutup khutbah ini dengan sholawat dan doa. Semoga Allah mudahkan kita semua untuk menjadi orang shalih dan diberi anak keturuna yang shalih juga. Amien.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ اَلْعَالَمِينَ

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Apa Saja (Ryzen Store), Jasa Pembuatan Barcode BBM, Jasa Pembuatan NPWP, Jasa Pembuatan Aplikasi Raport, Service Laptop, Melayani Se-Nusantara Indonesia. (Hub. via E-mail: erfanagusekd@gmail.com)

Posting Komentar untuk "Nasihat Luqman Pada Anaknya - Khutbah Jum'at"