Bolehkah Menjamak Shalat Jum’at dengan Ashar ? - Ustadz Aris Munandar
![]() |
Kabeldakwah.com |
Dalam Mazhab Syafii
musafir yang mengerjakan shalat Jum’at itu boleh menjamaknya dengan shalat
Ashar.
«كفاية
الأخيار في حل غاية الاختصار» (ص140):
وكما يجوز الْجمع بَين
الظّهْر وَالْعصر يجوز الْجمع بَين الْجُمُعَة وَالْعصر
Taqiyuddin al-Hishni mengatakan, “Sebagaimana
diperbolehkan menjamak shalat Zhuhur dengan shalat Ashar diperbolehkan menjamak
shalat Jum’at dengan shalat Ashar” Kifayatul Akhyar hlm 140.
Alasan kebolehan hal ini adalah qiyas, analog dengan kebolehan jamak shalat Zhuhur dengan shalat Ashar.
Jenis qiyas yang dipakai
dalam pembahasan ini adalah qiyas syabah, qiyas karena kemiripan. Bukti bahwa
shalat Jum’at itu sah untuk diserupakan dengan shalat Zhuhur adalah ketentuan
bagi masbuq shalat Jum’at.
Kewajiban masbuq shalat
Jum’at jika menjumpai imam sudah menyelesaikan ruku’ pada rakaat kedua adalah
mengerjakan shalat Zhuhur empat rakaat.
Penggunaan dalil qiyas
dalam hal ini menunjukkan ketiadaan hadis yang memberikan informasi Nabi SAW
membolehkan atau melakukan jamak shalat Jum’at dengan shalat Ashar.
Pendalilan yang dilakukan
oleh Syafiiyah di atas menunjukkan kebolehan menggunakan dalil qiyas dalam
ritual ibadah.
Benar, ada ungkapan yang
mengatakan tidak boleh qiyas dalam ritual ibadah. Akan tetapi perlu didudukkan
bahwa maksud ungkapan tersebut adalah qiyas itu tidak boleh dipergunakan dalam
hal-hal yang bersifat ta’abbudi, bukan ta’aqquli (murni ritual tanpa diketahui
makna dan maksudnya).
Kebolehan jamak shalat
Jum’at dengan shalat Ashar padahal Nabi SAW tidak pernah melakukannya
menunjukkan bahwa kita itu boleh melakukan ibadah yang tidak Nabi SAW lakukan
manakala hal tersebut disyariatkan dengan argumen selain perbuatan Nabi (sunnah
fi'liyah) semisal perbuatan shahabat, qiyas atau lainnya.
Bedakan antara tidak Nabi
SAW lakukan dengan tidak Nabi SAW syariatkan.
Kita tidak tutup mata
adanya ulama di luar Mazhab Syafii yang melarang jamak shalat Jum’at denga
shalat Ashar. Permasalahan ini bersifat ijtihadi.
Tidak boleh menyalahkan
pihak yang berbeda dalam permasalahan yang bersifat ijtihadi. Masing-masing
orang dipersilahkan untuk beramal sesuai dengan keyakinan masing-masing.
Ditulis oleh: Ust. Dr. Aris Munandar
Posting Komentar untuk "Bolehkah Menjamak Shalat Jum’at dengan Ashar ? - Ustadz Aris Munandar"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.