Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pakaian Ibnu Abbas itu Isbal? - Ustadz Aris Munandar

Kabeldakwah.com

Pakaian Ibnu Abbas itu Isbal?

Pakaian Abu Bakar itu isbal karena badan beliau kurus sehingga sarung yang beliau pakai sering melorot. Sedangkan pakaian Ibnu Mas’ud itu isbal karena betis beliau mungil. Ibnu Mas’ud itu berisbal dalam rangka menutupi kekurangan fisik beliau.

Benarkah pakaian Ibnu Abbas itu isbal? Ada orang yang berpendapat demikian dengan beralasan hadis di bawah ini.

«سنن أبي داود» (6/ 193 ت الأرنؤوط):

4096 - حدَّثنا مُسدَّدٌ، حدَّثنا يحيى، عن محمدِ بنِ أبي يحيى، قال: حدَّثني عِكرمةُ أنه رأى ابنَ عباسٍ يأتَزِرُ فيضعُ حاشيةَ إزارِه من مُقدَّمه ‌على ‌ظهْرِ قَدَمِه، ويرفَعُ مِن مُؤخَّرِه، قلت: لِمَ تأتزرُ هذه الإزْرَةَ؟ قال: رأيتُ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم يأتزرُهَا.

Ikrimah melihat Ibnu Abbas memakai sarung. Ujung sarung Ibnu Abbas yang bagian depan ketika itu menyentuh punggung telapak kaki. Sedangkan ujung sarung bagian belakang beliau naikkan sedikit.

Ikrimah lantas bertanya kepada gurunya, Ibnu Abbas mengapa beliau memakai sarung dengan model demikian.

Jawaban Ibnu Abbas, “Aku melihat Rasulullah SAW memakai sarung dengan model seperti itu”.

HR Abu Daud no 4096, Syu’aib al-Arnauth mengatakan, “Sanadnya shahih”.

Mengenai maksud hadis ini, Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad memberi penjelasan sebagai berikut:

«شرح سنن أبي داود للعباد» (459/ 23 بترقيم الشاملة آليا):

«أورد أبو داود حديث ابن عباس وفيه بيان كيفية الاتزار، وهي أنه كان يأتزر ويضع مقدم إزاره ‌على ‌ظهر ‌قدميه ويرفعه من الخلف فقال عكرمة (لم تفعل ذلك؟ قال: رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يفعلها) يعني: أن هذه من الهيئات التي جاءت عن النبي عليه الصلاة والسلام. وإذا أصابت الحاشية ظهر ‌قدميه فيمكن أن تكون موازية للكعب؛ لأن الكعب نابٍ مرتفع

“Abu Daud membawakan hadis dari Ibnu Abbas yang isinya tentang cara pemakaian sarung. Cara pakai sarung ala Ibnu Abbas adalah ujung sarung bagian depan menyentuh punggung telapak kaki. Sedangkan ujung sarung bagian belakang sedikit beliau tinggikan.

Ikrimah lantas bertanya mengapa gurunya melakukan hal tersebut.

Jawaban Ibnu Abbas, ‘Aku melihat Rasulullah SAW melakukannya’. Artinya model pemakaian sarung semisal ini berasal dari Nabi SAW.

Jika ujung kain menyentuh punggung telapak kaki kemungkinan besar ujung kain tersebut lurus dengan mata kaki karena mata kaki itu tulang yang menonjol dengan jelas”.

Syarh Sunan Abu Daud kaset no 23 hasil transkrip lembar ke-459.

Hadis di atas beserta penjelasan dari Syaikh al-Abbad menunjukkan bahwa ujung kain yang Nabi SAW pakai tidak selalu setengah betis, bahkan terkadang ujung kain Nabi itu yang bagian depan itu menyentuh punggung telapak kaki sehingga ujung bagian belakang pas pada mata kaki.

Model berpakaian sebagaimana dalam hadis di atas itu bagus dan baik untuk ditiru dan dipraktikkan oleh umat Muhammad SAW oleh karena itu Ibnu Abbas meneladani Nabi SAW dalam hal ini.

Berpakaian dengan model ujung kain bagian depan menyentuh punggung telapak kaki sehingga ujung kain bagian belakang pas pada mata kaki bukanlah perbuatan tercela.

Oleh sebab itu pelakunya tidak boleh dicela dan disalahkan. Bahkan orang yang melakukan hal tersebut adalah orang yang meneladani Nabi SAW dan shahabat (baca: Ibnu Abbas) dalam berpakaian.

Nabi SAW dan Ibnu Abbas adalah pendahulu (salaf) bagi orang yang berpakaian dengan model ujung kain bagian depan menyentuh punggung telapak kaki sehingga ujung kain bagian belakang pas mata kaki.

Hadis di atas berdasarkan penjelasan dari Syaikh al-Abbad tidaklah menunjukkan bahwa pakaian Ibnu Abbas itu isbal.

Riwayat di atas menunjukkan kebolehan bertanya kepada guru mengenai alasan dan argumen di balik perbuatan seorang guru.

Bertanya dalam kondisi semisal ini bukanlah adab yang buruk asalkan pertanyaan disampaikan secara sopan, santun serta tidak dengan nada memojokkan dan menyalahkan.

Ditulis oleh: Ust. Dr. Aris Munandar

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store dan Jasa Pembuatan Barcode BBM Se-Nusantara Indonesia

Posting Komentar untuk "Pakaian Ibnu Abbas itu Isbal? - Ustadz Aris Munandar"