Siksaan-Siksaan Atau Kesengsaraan-Kesengsaraan Para Penduduk Neraka
Kabeldakwah.com |
Pada pembahasan yang sebelumnya
telah kita jelaskan mengenai sifat-sifat dan karakteristik neraka, mulai dari pintu2
surga, tali2 yang mengikat neraka, kemudian makanan dan minuman penduduk neraka
sampai dengan bahan bakar api neraka.
Maka dari apa yang telah kami jelaskan tentang sifat-sifat dan karakteristik neraka tersebut, sejatinya tidak ada satu kalimat atau satu ungkapan pun yang bisa dan mampu menorehkan bagaimana kesengsaraan, kehinaan, dan juga siksaan yang dialami oleh penduduk neraka.
Apa yang kami terangkan kemudian
tergambar dalam akal fikiran atau dalam imajinasi kita. Maka itu betul-betul
belum sama sekali menggambarkan hakikat bagaimana kengerian dan kedahsyatan
neraka di akhirat nanti.
-----
Sesungguhnya kesengsaraan
yang dirasakan oleh penduduk neraka dengan kenikmatan yang dirasakan oleh
pendudukan surga, perbandingannya, benar-benar merupakan perbandingan yang sangat
luar biasa berbeda.
Dan kesengsaraan terbesar
yang digunakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk mengancam orang-orang yang
durhaka kepada Allah adalah yaitu kalimat Al-Khulud (kekekalan). Jadi ketika
Allah menyebutkan tentang siksaan di neraka, kemudian di tutup dengan kata kholidinafiiha
atau khooliduuna fiiha. Maka ini merupakan ancaman dan peringatan besar bagi umat
manusia.
-----
Namun yang perlu dan
wajib kita yakini adalah bahwa Allah amat sangat mampu untuk membalas langsung
orang-orang yang ingkar atau kufur kepada-Nya saat di Dunia. Akan tetapi Allah adalah
dzat yang Maha Penyabar. Allah bersabar atas perilaku para makhluk-Nya dan
Allah pun menangguhkan balasannya hingga nanti datangnya hari kiamat.
(istidraaj)
Jadi kalaulah bukan
karena janji dan ketetapan Allah di dalam Al-Quran, niscaya manusia-manusia
yang ingkar lagi kufur itu telah dibinasakan semua didunia sebelum di akhirat.
Allah berfirman:
وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِن رَّبِّكَ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِىَ
بَيْنَهُمْ ۚ
“…Kalau tidaklah karena sesuatu ketetapan yang
telah ada dari Tuhanmu dahulunya (untuk menangguhkan azab) sampai kepada waktu
yang ditentukan, pastilah mereka telah dibinasakan….” (QS. Asy-Syuraa: 14)
Namun Allah tangguhkan
bagi mereka sampai datangnya hari kiamat. Untuk itulah ayat-ayat dalam Al-Quran
sangat beragam ketika menjelaskan tentang istidraj bagi orang-orang yang kufur
ini. Yang intinya adalah bahwa setiap orang yang beriman harus faham bahwa
Allah subhanahu wa ta’ala tidak pernah lengah dalam mengawasi perbuatan orang-orang
yang ingar lagi menyekutukan Allah Azza wa Jalla. Sebagaimana disebutkan oleh
Allah dalam Al-Quran surah Ibrahim ayat 42.
وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱللَّهَ غَٰفِلًا عَمَّا يَعْمَلُ ٱلظَّٰلِمُونَ ۚ إِنَّمَا
يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ ٱلْأَبْصَٰرُ
“Dan janganlah sekali-kali kamu (Muhammad)
mengira, bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zalim.
Sesungguhnya
Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata
(mereka) terbelalak.”
Dan perlu kita yakini
dengan seyakin-yakinnya bahwa Allah Maha Adil. Allah telah memberikan pilihan
kepada setiap manusia. Apakah ia lebih memilih untuk berada di jalan Allah atau
lebih memilih untuk berada di jalan syaiton. Atau apakah dia lebih memilih
menjadi hamba yang bersyukur atau menjadi hamba yang kufur, menjadi hamba yang
beriman atau menjadi hamba yang ingkar. Allah sudah memberikan pilihan.
وَقُلِ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ
فَمَن شَآءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَآءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّآ أَعْتَدْنَا
لِلظَّٰلِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا۟
يُغَاثُوا۟ بِمَآءٍ كَٱلْمُهْلِ يَشْوِى ٱلْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ ٱلشَّرَابُ وَسَآءَتْ
مُرْتَفَقًا
”Dan katakanlah:
"Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin
(beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia
kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu
neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang
paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29)
Ini adalah kata pengantar
untuk memulai pembahasa pada Bab عَذَابَاتُ أَهْلِ النَّارِ (siksaan-siksaan atau kesengsaraan-kesengsaraan para penduduk
neraka).
Oleh: Ahmadi Assambasy
Posting Komentar untuk "Siksaan-Siksaan Atau Kesengsaraan-Kesengsaraan Para Penduduk Neraka"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.