Bersama Keluarga Menuju Surga - Ust. Abdullah Zaen, Lc. MA.
![]() |
Kabeldakwah.com |
Allah Subhanahu wa ta’ala
berfirman:
جَنَّٰتُ عَدْنٍ
يَدْخُلُونَهَا وَمَن صَلَحَ مِنْ ءَابَآئِهِمْ وَأَزْوَٰجِهِمْ
وَذُرِّيَّٰتِهِمْۖ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ يَدْخُلُونَ عَلَيْهِم مِّن كُلِّ بَابٍ
"(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang shalih dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya, sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu" (QS. Ar-Ra'd: 23)
💫 Keinginan setiap kita
pasti menginginkan bisa bersama-sama keluarga masuk kedalam surga, akan tetapi
Keimanan setiap anggota keluarga pasti berbeda-beda.
Ada yang shalat wajib
beserta sunah-sunahnya, tapi ada yang hanya shalat wajib saja, dll.
Tapi karena rahmat dari
Allah, Allah kumpulkan mereka semua dalam 1 tingkatan surga yang tertinggi
sesuai amal yang terbaik dari anggota keluarganya.
📖
Allah berfirman,
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟
وَٱتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ
وَمَآ أَلَتْنَٰهُم مِّنْ عَمَلِهِم مِّن شَىْءٍۚ كُلُّ ٱمْرِئٍۭ بِمَا كَسَبَ
رَهِينٌ
"Dan orang-orang
yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan,
Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak
mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat
dengan apa yang dikerjakannya." (QS. Ath-Thur: 21)
🎙 Ibnu Abbas Radhiyallahu
Anhu menjelaskan bahwa tingkatan-tingkatan yang rendah akan dinaikkan sesuai
level keimanan keluarganya yang tertinggi sebagai anugerah Allah Subhanahu wa
Ta'ala.
☝🏻 Untuk cita-cita setinggi
ini, kita harus FOKUS.
Dimulai dari menyiapkan
generasi yang tangguh keimanannya, mulai dari kecil sampai menjelang meninggal
dunia.
Sebagaimana pesan Nabi
Ya'qub ketika menjelang meninggal dunia,
أَمْ كُنتُمْ
شُهَدَآءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ ٱلْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ
مِنۢ بَعْدِى قَالُوا۟ نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ ءَابَآئِكَ إِبْرَٰهِۦمَ
وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِسْحَٰقَ إِلَٰهًا وَٰحِدًا وَنَحْنُ لَهُۥ مُسْلِمُونَ
"Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan
menjemput Yakub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek
moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami
(hanya) berserah diri kepada-Nya.” (QS.Al-Baqarah:133)
⛔
Karena kalau tidak selalu diingatkan untuk akhirat, bisa-bisa nanti di akhirat
akan terpisah, yang satu di surga yang satu di neraka.
🎙 Sebagaimana perkataan
Ibnu Abbas, "Ada seorang kakak dan adik satunya ahli surga dan satunya di
neraka. Yang di neraka meminta air kepada saudaranya, tapi saudaranya yang di
surga tidak segera menjawab (lamanya 40 tahun). Dan akhirnya menjawab bahwa hal
itu diharamkan untuk penghuni neraka."
📖 Sebagaimana firman Allah
Azza wa Jalla,
وَنَادَىٰٓ أَصْحَٰبُ ٱلنَّارِ
أَصْحَٰبَ ٱلْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا۟ عَلَيْنَا مِنَ ٱلْمَآءِ أَوْ مِمَّا
رَزَقَكُمُ ٱللَّهُۚ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى ٱلْكَٰفِرِينَ
Para penghuni neraka menyeru para penghuni
surga, “Tuangkanlah (sedikit) air kepada kami atau rezeki apa saja yang telah
dikaruniakan Allah kepadamu.” Mereka menjawab, “Sungguh, Allah telah
mengharamkan keduanya bagi orang-orang kafir,” (QS. Al-A'raf:50)
📝 Ada 4 Kiat Dan
Langkah-Langkah Agar Kita Bisa Masuk Kedalam Surga Bersama-Sama
➡ 1. Tekun belajar agama
🎙 Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا
يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh
jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim, no. 2699)
🎙
Dalam hadits lain,
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Jika kamu melewati
taman-taman surga, maka singgahlah dengan senang.” Para sahabat
bertanya,”Apakah taman-taman surga itu?” Beliau menjawab,”Halaqah-halaqah (kelompok-kelompok)
dzikir.” (HR.Tirmidzi)
☝Hal
ini harus senantiasa diingatkan kepada anggota keluarga, sebagaimana firman
Allah untuk menjaga keluarga dari api neraka,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Wahai orang-orang
yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."
(QS.At-Tahrim: 6)
➡ 2. Berusaha selalu
mengamalkan ilmu
🎙 Dari ‘Ali bin Abi
Thalib radhiyallahu Ta’ala ‘anhu, beliau berkata,
هتف بالعلم العمل ؛ فإن
أجابه وإلا ارتحل
“Amal itu memanggil
dengan sebab ilmu. Jika panggilan itu direspon, (maka itulah yang diharapkan).
Jika tidak, maka dia akan pergi.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu
‘Asaakir dalam “Dzamm man lam ya’mal bi ‘ilmihi”, hal. 38)
📝 Mengamalkan ilmu dalam
keluarga ada 4 keadaan:
➡ Dari suami kepada
istrinya
Rasulullah shalallahu
alaihi wasallam bersabda, “Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung
dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali
empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda,
berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An Nasa’i).
Bercanda kepada istri itu
mendapatkan pahala, dan salah satu bentuk mengamalkan hadits diatas. Apalagi
mengajari istri tentang ilmu agama.
➡ Dari istri kepada suami
Ketika istri sudah sering
ngaji, harusnya semakin taat kepada suaminya.
Dalam sebuah hadits yang
diriwayatkan oleh imam Ahmad, diceritakan oleh sahabat Hushain bin Mihshan
bahwa bibinya pernah mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam untuk suatu
keperluan. Setelah urusannya selesai, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bertanya
kepadanya: “Apakah kamu mempunyai suami?” ia menjawab, “Ya.” Beliau bertanya
lagi: “Bagaimanakah sikapmu terhadapnya?” ia menjawab, “Saya tidak pernah
mengabaikannya, kecuali terhadap sesuatu yang memang aku tidak sanggup.” Beliau bersabda:
فَانْظُرِي أَيْنَ
أَنْتِ مِنْهُ فَإِنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Perhatikanlah posisimu terhadapnya. Sesungguhnya yang
menentukan surga dan nerakamu terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu.” (HR. Ahmad: 18233)
Dalam hadits lain,
وَنِسَاؤُكُمْ مِنْ
أَهْلِ الْجَنَّةِ الْوَدُوْدُ الْوَلُوْدُ الْعَؤُوْدُ عَلَى زَوْجِهَا الَّتِي
إِذَا غَضِبَ جَاءَتْ حَتَّى تَضَعَ يَدَهَا فِي يَدِ زَوْجِهَا وَتَقُوْلُ لاَ
أَذُوْقُ غَمْضًا حَتَّى تَرْضَى
"Dan istri-istri kalian yang akan masuk
surga yaitu yang mudah beranak banyak lagi sangat penyayang kepada suaminya,
serta yang selalu datang kembali yaitu jika suaminya marah maka iapun datang
kembali kepada suaminya dan meletakkan tangannya di tangan suaminya dan
berkata, “Aku tidak akan merasakan ketenangan hingga engkau ridha”
(HR.An-Nasa'i)
➡
Dari orangtua kepada anak-anak
Tugas mendidik itu
kewajiban orangtua bukan kewajiban Ustadz di pesantren. Nanti orangtualah yang akan dimintai
pertanggungjawaban oleh Allah.
➡
Dari anak kepada orangtua
Dari Abu Darda Radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْوَالِدُ أَوْسَطُ
أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
Orang tua adalah pintu
surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu, atau kalian bisa
menjaganya. (HR. Ahmad 28276, Turmudzi 2022, Ibn Majah 3794, dan dihasankan
Syuaib al-Arnauth).
☝🏻 Amalkan ilmu yang telah
kita dapat untuk semakin berbakti kepada kedua orang tua.
➡ 3. Mengulang visi
keluarga
Visi keluarga muslim
adalah masuk surga bersama-sama.
Hal ini harus sering
diingatkan, karena manusia itu kadang futur.
Jadikan bahasan tentang
surga menjadi obrolan dalam keluarga. Tunjukkan kenikmatan-kenikmatan surga
kepada anak-anak kita yang masih kecil.
Tanyai mereka
keinginan-keinginannya ketika masuk surga.
Semua ada didalam surga,
يُطَافُ عَلَيْهِم
بِصِحَافٍ مِّن ذَهَبٍ وَأَكْوَابٍۖ وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ ٱلْأَنفُسُ
وَتَلَذُّ ٱلْأَعْيُنُۖ وَأَنتُمْ فِيهَا خَٰلِدُونَ
Kepada mereka diedarkan
piring-piring dan gelas-gelas dari emas, dan di dalam surga itu terdapat apa
yang diingini oleh hati dan segala yang sedap (dipandang) mata. Dan kamu kekal
di dalamnya. (QS.Az-Zukhruf: 71)
➡ 4. Berdoa
Berdoa adalah senjata
ampuh bagi setiap muslim.
Adalah Hak Allah untuk
memasukkan hamba-NYA kedalam surga.
Dimana kedudukan kita
dibanding Nabi Nuh alaihi salam yang anaknya tidak beriman, dan juga Nabi
Ibrahim alaihi salam yang ayahnya adalah orang kafir.
Maka Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam mengajarkan kita doa yang rutin dibaca pagi-petang,
يَا حَيُّ يَا
قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلاَ
تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ
Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang
Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta
pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan jangan Kau serahkan kepadaku
meskipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).
➡
Point terakhir dalam bahasan ini
☝🏻 Jika kita
sudah berusaha tapi takdir Allah menetapkan bahwa ada anggota keluarga kita
yang masuk neraka, apakah berkurang kegembiraan kita di surga? "Tidak, karena di
surga tidak ada kesedihan"
📖 Allah Subhanahu wa
Ta'ala Berfirman,
بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ
وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُۥٓ أَجْرُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ وَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Tidak! Barangsiapa
menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat
pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak
bersedih hati. (QS. Al-Baqarah: 112)
📖 Dan juga tafsir Imam
Al-Qurtuby bahwa ahli surga tidak mengenal lagi keluarganya yang ahli neraka
karena sebab mereka telah hangus.
🤲🏻 Semoga kita diberi
kemampuan untuk mengamalkan nasehat-nasehat ini.
Baarakallahu fiikum...
Ditulis Oleh: Al-Ustadz Abdullah Zaen,
LC.MA
Ma'had Al-Furqon
Posting Komentar untuk "Bersama Keluarga Menuju Surga - Ust. Abdullah Zaen, Lc. MA."
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.