Pertemuan Terakhir Penuh Kenangan dengan Ustadz Yazid Jawas - Ust. Mubarak Bamualim
Kabeldakwah.com |
Pertemuan Terakhir Penuh
Kenangan dengan Ustadz Yazid Jawas
Hari itu Jumat 28 Juni 2024 usai shalat Jumat di Masjid Nabawi, aku mengirim WA ke nanda Fathi bin Yazid jawas, aku minta agar bisa bertemu dengan sang ayah Ustadz Yazid. Kami sepakat pertemuan dengan beliau siang itu, namun -subhanallah- aku tertidur dan setelah terbangun kubaca WA fathi, terkejut lah aku dengan penuh penyesalan, karena waktu yang diberikan untuk bertemu ustadz Yazid telah berlalu karena aku tertidur.
Pantang putus asa, setelah sholat Asar aku
mengajak temanku (salah seorang jama'ah haji) langsung menuju hotel Oberoi
Madinah -tempat penginapan ustadz Yazid bersama jama'ah beliau. Aku missed call
ustadz Fathi tiga kali namun beliau tidak mengangkat hp.nya, akupun mengambil
keputusan untuk balik ke hotelku movenpic. Selang beberapa waktu sebelum
maghrib, aku ditilpon oleh ustadz Fathi, beliau beritahukan bahwa ketika aku
missed call, beliau sedang mengisi kajian untuk para jama'ah, menggantikan sang
ayah.
Kesepakatan untuk bertemu ustadz Yazid antara
aku dengan ustadz Fathi -setelah di ia-kan oleh ustadz Yazid yaitu usai sholat
Maghrib. Dengan sangat senang aku berucap "Alhamdulillahi, in syaa Allah bisa
bertemu ustadz Yazid".
Sebelum adzan Maghrib
dikumandangkan, aku bergegas berwudhu dan mengajak temanku untuk menyertaiku
menuju Masjid Nabawi pada sisi yang dekat dengan hotel beliau, karena aku
tinggal cukup jauh, aku tinggal di hotel movenpic Madinah.
Usai sholat Maghrib dan
setelah sholat jenazah, kamipun bergegas keluar dari Masjid Nabawi menuju hotel
Oberoi.
Setibanya di hotel,
seorang Security yg sedang bertugas mengarahkan kami ke arah lobby hotel.
Sembari menelpon ustadz
Fathi aku dan temanku menuju ke lobby hotel, ternyata bertepatan dengan
turunnya ustadz Fathi untuk menyambut kami menuju kamar ustadz Yazid.
Di tengah berjalan menuju
kamar beliau kami berpapasan dengan Umu Fathi dan Abdurrahman Yazid Jawwas yang
baru menyelesaikan S1nya di Universitas Islam Madinah, mereka berjalan menuju
ruang makan hotel, untuk santap malam. Aku menyapa Abdurrahman dengan salam dan
merangkulnya berta'anuq (cipika cipiki).
Setibanya di depan kamar,
kupersilahkan Fathi mendahului aku, lalu kamipun masuk sembari mengucapkan
salam kepada ustadz Yazid yang sedang duduk di sebuah kursi di ruang tamu kamar
beliau yang besar. Kecium tangan kanannya -sebagai seorang adik menghormati
kakaknya, lalu kucium kening beliau, kamipun saling meneteskan air mata sedih
karena cukup lama tidak bertemu. Beliau berkata menyapaku: "Ustadz Mubarak
ana sakit", sambil berbismilih sedih", aku menjawab: "Iya
ustadz, kami tahu ya ustadz, doa kami untuk kesembuhan mu siang dan malam, juga
salam dari Abu Auf ustadz Abdurrahman Attamimi, ustadz Salim Ghanim dan yang
lainnya, mereka semua mendoakan untuk kesembuhanmu ya ustadz, lalu kulanjutkan
dengan mengucapkan:
"لا
بأس طهور إن شاء الله يا أستاذ، شفاكم الله شفاء عاجلا"
Lalu beliaupun mengamini doaku.
Mulailah beliau bertanya keadaanku, aku
menjawab Alhamdulillahi ana bikhoir ya ustadz.
Ana sakit ya ustadz
Mubarak, sdh 2x operasi, lanjut beliau.
لا بأس يا أستاذ، لا
بأس يا أستاذ، طهور إن شاء الله.
tukasku.
Percakapanpun berlanjut dengan penuh
keakraban, beliau terus menceritakan sakit beliau dan apa yang telah beliau
upayakan selama ini.
Salah satu pertanyaan yang beliau tanyakan:
"Bagaimana da'wah di Surabaya? Ku jawab: "Alhamdulillah berjalan
dengan baik ustadz, kita terus berda'wah kepada umat", alhamdulillahi
tukas beliau.
Kemudian beliau menyuruh ustadz Fathi untuk
mengajak kami makan malam di resto hotel, awalnya aku menolak, namun beliau
terus mendesak Fathi dan aku untuk segera makan malam agar tidak terlambat
sholat isya di Masjid Nabawi.
Aku tidak mau
mengecewakan beliau, kamipun keluar menuju resto yang berada di lantai 9.
Didahului oleh ustadz Fathi, aku mengambil sedikit nasi dan lauk secukupnya,
lalu duduk di sebuah meja makan yang tidak jauh dari meja makan Umu Fathi dan
Abdurrahman. Aku melihat mereka sembari senyum menyapa mereka.
Tidak lama kemudian Umu
Fathi dan Abdurrahman meninggalkan ruang makan dan kembali ke kamar ustadz
Yazid.
Setelah selesai makan
malam, kami kembali ke kamar ustadz Yazid.
Setelah salam aku masuk
kamar beliau dan melihat Umu Fathi sedang menyuapi ustadz Yazid makan malam.
Akupun dipersilahkan duduk oleh beliau di sebuah kursi tepat di depan beliau.
Percakapanpun berlanjut
lalu kukatakan pada beliau "Ana juga sakit ya ustadz", sakit apa?
tukas beliau, aku kena autoimun yang mengenai dua lututku.
Umu Fathi langsung
melanjutkan: seperti yang menimpa ustadz Yazid, ketika sakit dua lutut ustadz.
Kemudian beliau (umu Fathi) memberi isyarat kepada ustadz Yazid ttg obat lutut
yang beliau bawa, kemudian menyuruh umu Fathi untuk mengambil obat tsb. dan
berikan pada aku. Umu Fathi pun bangun masuk kamar beliau dan membawa sekotak
obat lutut dan memberinya padaku sembari menjelaskan cara minumnya: 2 tablet
pagi dan 2 tablet malam, jika sakitnya sudah berkurang maka kurangi porsi
abat" (jazaahumallahu Khoiron 😭), "jazaakumullah khoiron tukasku.
Setelah cukup lama duduk
bersama beliau, adzan insya pun berkumandang dari Masjid Nabawi. Aku segera
pamit untuk meninggalkan beliau dengan bersalaman dan kucium kening beliau,
kemudian aku pamit keluar kamar bersama Abdurrahman bin Yazid jawas menuju pelataran
Masjid Nabawi dan sholat isyaa di tempat tersebut bersama jama'ah yang lainnya.
Usai sholat jenazah setelah sholat isya, aku
minta no. Hp Abdurrahman sambil menasihati agar bersungguh² dalam menuntut ilmu
di Madinah, lalu kami berangkulan berpisah dengan hati senang bercampur sedih,
senang karena telah bertemu dengan ust. Yazid dan sedih karena melihat keadaan beliau. Ternyata
itulah pertemuanku yang terakhir dengan beliau.
Ya Allah rahmatilah
hamba-Mu ustadz Yazid dan ampunilah beliau serta masukkanlah beliau bersama hamba-hamba-Mu
yang Engkau Ridhoi dalam surgamu, kumpulkanlah kami dan beliau bersama
Rasulullah shalallahu 'alaihi wassalam dengan rahmat-Mu dan karunia-Mu, amiin
ya Rabbal 'aalamiin".
Ditulis oleh: Mubarak
Bamualim
Surabaya 13 Juli 2024
Posting Komentar untuk "Pertemuan Terakhir Penuh Kenangan dengan Ustadz Yazid Jawas - Ust. Mubarak Bamualim"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.