Mendulang Permata Hikmah dari Surah At-Tiin - Khutbah Jum'at
![]() |
Kabeldakwah.com |
Mendulang Permata Hikmah dari Surah At-Tiin.PDF
KHUTBAH PERTAMA:
إنَّ
الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ
بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن
لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً
عَبْدُهُ وَرَسُولُه
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ
إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ
لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ
وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وَ
إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ
مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا،
وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي
النَّارِ
أَمَّا
بَعْدُ:
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah
Subhanahu wa Ta’ala,
Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah azza
wa jalla atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Allah jadikan kita
sebagia hamba-Nya yang mukmin. Dan Allah mengumpulkan kita dalam komunitas
muslim ahlussunnah wal jamaa'ah. Kita berharap kepada Allah, sebagaimana Dia
telah mengumpulkan kita di dunia ini dalam keadaan ketaatan kepada-Nya. Semoga
kelak di akhirat, Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengumpulkan kita di surga-Nya
yang penuh dengan kenikmatan-kenikmatan.
Sholawat serta salam,
semoga senantiasa terlimpahkan untuk Nabi kita Muhammad shollallahu 'alaihi wa
sallam. Limpahan kebaikan untuk keluarganya, untuk para sahabatnya dan untuk para
pengikut setianya sampai datangnya hari kiamat kelak.
Jamaah jumat yang dimuliakan
Allah Ta’ala,
Diantara salah satu
tujuan Allah menurunkan Al Qur’an kepada kita adalah untuk di tadabburi, di
Ambil hikmah dan pelajaran-pelajarannya pada setiap ayatnya, sehingga (hudallilmuttaqqin)
dapat menjadi petunjuk bagi hamba-hamba Allah yang bertaqwa.
Dan diantara Salah satu
surat yang memuat makna mendalam adalah yaitu Surat At-Tin, surah yang membawa
pesan penting tentang kehidupan manusia dan keberadaannya di dunia maupun di
akhirat.
Jamaah yang dimuliakan
Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Didalam surah ini, Allah
subhanahu wa ta’ala membuka dengan Sumpah terhadap nama buah dan nama tempat.
Padahal perlu kita
ketahui bahwa tatkala Allah subhanahu wa ta’ala bersumpah dengan sesuatu didalam
Al-Qur’an. Maka sesuatu tersebut yang dijadikan sebagai gandengan sumpah pasti
merupakan sesuatu yang istimewa, sesuatu yang memiliki banyak pelajaran dan
memiliki nilai manfaat yang sangat tinggi bagi umat manusia. Dan segala sesuatu
yang Allah bersumpah dengannya ini merupakan tanda-tanda kebesaran dan
kemahakuasaan Allah azza wa jalla.
Seperti halnya dalam
surah ini,
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1)
“Demi (buah) Tin dan demi (buah)
Zaitun,
Buah tin dan buah zaitun,
keduanya adalah buah yang memiliki banyak sekali manfaat yang terkandung
didalamnya. Baik itu untuk kebugaran tubuh maupun untuk mengobati berbagai macam
penyakit. Dan para ahli kesehatan telah membuktikan bagaimana sisi biologi pada
dua jenis buah ini.
Kemudian selain itu buah tin
dan buah zaitun, memiliki sisi historis atau sejarah dimana dua buah ini,
dahulu banyak tumbuh dan banyak ditemui di negeri baitul maqdis atau palestina.
Sedangkan palestina, ini adalah negeri dimana banyak para nabi dan rasul di
utus di tempat ini, diantaranya adalah Nabi Isa ’Alaihissalam.
Kemudian di ayat yang kedua
dan ketiga,
وَطُورِ
سِينِينَ (2) وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3)
”dan demi bukit Sinai,
dan demi kota (Mekah) ini yang aman.”
Perlu kita ketahui bahwa Bukit
Sinai ini adalah tempat bersejarah bagi umat islam, dimana ditempat inilah
Allah subhanahu wa ta’ala berbicara langsung dengan Nabi Musa ‘alaihis salam.
Kemudian Allah juga
bersumpah dengan Negeri atau Kota yang aman, yaitu mekkah Al Mukarromah. Sebagaimana
yang telah kita ketahui bahwa Mekkah adalah tempat diutusnya Nabi kita yang
mulia Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tempat ini adalah tempat yang
menjadi sejarah perjuangan Nabi Muhammad Shollallahu ’alaihi wa sallam dan para
sahabatnya dalam mendakwahkan dan menyebarkan ajaran islam yang mulia, sehingga
dengan perjuangan yang berat, ajaran islam yang mulia ini dapat sampai kepada
kita saat ini.
Jamaah yang dirahmati
Allah subhanahu wa ta'ala
Dari ayat 1 sampai ayat 3,
tatkala Allah bersumpah dengan buah tin dan zaitun, bersumpah dengan bukit
sinai dan mekkah al mukarromah, merupakan sebuah isyarat untuk menunjukkan
keistimewaan 2 buah dan 2 tempat tersebut, sekaligus menunjukkan kemuliaan Rasul
Ulul ‘Azmi, yaitu Nabi Isa ’Alaihissalam, Nabi Musa ’alaihissalam, dan Nabi
Muhammad Shollallahu ’alaihi wa sallam.
Kemudian jamaah yang
dimuliakan Allah Ta’ala
Di ayat yang selanjutnya Allah
subhanahu wa ta’ala menyebutkan isi dari sumpah-Nya.
لَقَدْ
خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4)
”Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk
yang sebaik-baiknya.”
Diayat ini Allah
subhanahu wa ta’ala menunjukkan kebesarannya, dimana Allah subhanahu wa ta’ala
telah menciptakan manusia dalam kondisi yang sebaik-baiknya. Bagaimana Allah
telah menciptakan manusia dengan organ tubuh dan susunan yang begitu kompleks
dan sangat rumit. Dan Allah menganugerahi manusia Memilik fisik yang kuat
dimasa mudanya, bahkan manusia pun di jadikan khalifah (pemimpin dimuka bumi
ini dibanding makhluk yang lainnya) oleh Allah subhanhu wa ta’ala.
Kemudian Allah berfirman:
ثُمَّ
رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5)
”Kemudian Kami kembalikan
manusia ke tempat yang serendah-rendahnya,”
Ada dua tafsiran mengenai
ayat ini,
1. Allah menjadikan
manusia dalam kondisi yang sempurna, yaitu saat usia mudanya, keadaan dimana
saat itu memiliki fisik dan akal fikiran yang kuat, namun ada masanya akan
dikembalikan oleh Allah dalam keadaan yang rendah yaitu usia tua renta keadaan
dimana fisik dan akal fikirannya mulai melemah atau pikun.
2. Allah telah menjadikan
manusia dalam kondisi yang sebaik-baiknya, namun apabila kondisi tersebut tidak
digunakan untuk mentaati Allah subhanahu wa ta’ala maka ia adalah orang yang akan
ditempatkan ditempat yang serendah-rendahnya yakni ditempat yang hina, yaitu Neraka
yang telah disiapkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala bagi hamba-hambanya yang kufur
seperti tidak meyakini adanya hari pembalasan diakhirat dan tidak bersyukur
kepada Allah atas nikmat-nikmat yang telah diberikan kepadanya.
Jamaah yang dimuliakan
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,
Kemudian diayat yang ke 6
Allah berfirman:
إِلَّا
الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ (6)
”Kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada
putus-putusnya.”
Diayat ini Allah menjelaskan
bahwa orang-orang yang beriman yang mereka telah diberikan nikmat oleh Allah subhanahu
ta’ala dengan diciptakannya dirinya dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Dan mereka
juga beramal sholeh, melakukan ibadah ikhlas karena Allah subhanahu wa ta’ala
dan sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulnya, maka Bagi mereka
ganjaran pahala yang tiada putusnya, yaitu dimasukkan ke dalam surga menikmati
kenikmatan-kenikmatan yang tiada batas dan tiada henti-hentinya.
Sungguh ini merupakan
keberuntungan yang besar bagi mereka yang telah taat dan mengikuti apa yang Allah
dan Rasulnya perintahkan tatkala mereka menjalani kehidupan di Alam Dunia.
Demikian sebagai khutbah
yang pertama ini.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا،
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ؛ فَإِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ
الرَّحِيمُ.
KHUTBAH KEDUA:
الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ،
وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَلاَّ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ تَعْظِيمًا لِشَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوانِهِ، صَلَّى اللهُ عَليْهِ وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِهِ، وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا..
أَمَّا بَعْدُ: أَيُّهَا
الْمُسْلِمُونَ اِتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى
Jamaah yang dimuliakan Allah Subhanahu wa
Ta’aa,
Setelah Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan
sumpah-Nya dan isi sumpah-Nya, kemudian Allah subhahu wa ta’ala menutup surah
ini dengan ayat,
فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ
بِالدِّينِ (7)
“Maka apakah yang
menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya bukti-bukti dan keterangan-keterangan
yang nyata) itu?
Ini adalah peringatan
sekaligus teguran yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan bagi manusia-manusia
yang telah diberikan banyak nikmat oleh Allah, namun justru tidak taat dan
tidak mau bersyukur kepada Allah. Betapa banyaknya bukti-bukti dan tanda-tanda
yang telah Allah berikan di alam dunia ini, maupun yang telah disebutkan oleh
Allah dalam Al-Quran bagaimana akhir kehidupan orang yang tidak beriman kepada
hari akhir dan tidak mau bersyukur, seperti halnya kaumnya nabi Nuh ’alaihissalam
Allah adzab mereka dengan banjir yang besar didunia dan diakhirat mendapat
adzab yang pedih, begitupula seperti halnya qorun yang telah diberikan harta
yang banyak, namun ingkar dan tidak bersyukur kepada Allah, hingga akhirnya
Allah adzab qarun dengan ditenggelamkannya ke perut bumi dan diakhirat mendapat
adzab yang pedih. Dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lainnya.
أَلَيْسَ
اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (8)
”Bukankah Allah Hakim
yang seadil-adilnya?”
Ayat ini menunjukkan
bahwa, Allah tidak akan membiarkan manusia begitu saja tanpa diperintah dan
tanpa dilarang setelah diciptakan. Dan Tak mungkin pula Allah membiarkan manusia
tanpa diberi pahala dan tanpa diberi hukuman setelah diciptakan.” (Tafsir
As-Sa’di, hlm. 976)
Orang yang kufur kepada
Allah maka Allah berikan keadilan kepada mereka yaitu adanya hukuman didalam
neraka.
Adapun orang yang beriman
dan beramal sholih maka Allah juga akan berikan keadilan kepada mereka yaitu berupa
balasan surga dan kenikmatan-kenikmatan yang abadi didalamnya.
Jamaah yang dimuliakan
Allah Subhanahu wa ta’ala,
Semoga Allah Subhanahu wa
Ta’ala memudahkan kita untuk tetap istiqomah berada diatas cahaya syariat agama
islam yang mulia. Hingga akhirnya kita semua diridhoi untuk dikumpulkan kembali
oleh Allah ta’ala kelak di surga-Nya nanti. Aamiin ya rabbal ’alamin
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ
اللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ
قُلُوبِنَا، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ،
وَنَجِّنَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ، وَجَنِّبْنَا الْفَوَاحِشَ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَبَارِكْ لَنَا فِي أَسْمَاعِنَا، وَأَبْصَارِنَا،
وَقُلُوبِنَا، وَأَزْوَاجِنَا، وَذُرِّيَّاتِنَا، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ
التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا
فِى الأُمُورِ كُلِّهَا وَأَجِرْنَا مِنْ خِزْىِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
يا رَبَّنَا لك الحمد، آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدّيْن.
وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ
لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وأقيم الصلاة…
Ditulis oleh:
Ahmadi Assambasy
Posting Komentar untuk "Mendulang Permata Hikmah dari Surah At-Tiin - Khutbah Jum'at"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.