Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terbitnya Matahari dari Tempat Terbenamnya - Tanda-Tanda Hari Kiamat

Kabeldakwah.com

Terbitnya Matahari dari tempat Terbenamnya

Terbitnya matahari di sebelah barat diterangkanlah oleh Qur’an secara tersirat, walaupun tidak tersurat. Dan makna tersirat ini tergali dari tafsir dan hadits-hadits yang menjadi penafsiran Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang ayat itu.

Di dalam surah Al-An’am ayat 158, Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا أَن تَأْتِيَهُمُ الْمَلَائِكَةُ أَوْ يَأْتِيَ رَبُّكَ أَوْ يَأْتِيَ بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ ۗ يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِن قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا ۗ قُلِ انتَظِرُوا إِنَّا مُنتَظِرُونَ ﴿١٥٨﴾

“Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka (untuk mencabut nyawa mereka) atau kedatangan (siksa) Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu. Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu (pula)".”

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Apakah yang ditunggu oleh orang-orang yang berpaling dan menghalangi (Orang) dari jalan Allah hanyalah kedatangan malaikat kematian dan para pendampingnya kepada mereka untuk mencabut nyawa mereka, atau kedatangan tuhanmu (wahai rasul) untuk memutuskan nasib diantara para hambaNYa pada hari kiamat, atau munculnya dari sebagian tanda dan gejala hari kiamat yang menunjukan kedatangan hari tersebut yaitu, terbitnya matahari dari arah barat? Ketika itu terjadi maka tidaklah bermanfaat keimanan sesorang bagi dirinya, jika dia belum beriman sebelumnya, dan tidak di terima amal perbuatan yang baik darinya kalau dia sudah beriman, jika dia belum mengusahakannya sebelum itu. Katakanlah kepada mereka (wahai rasul), ”tunggulah kedatangannya agar kalian mengetahui siapa yang benar dan siapa yang berada di atas kebatilan, siapa orang yang berbuat buruk dan siapa orang yang baik. Sesungguhnya kamipun juga menunggunya.”

 

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa yang dimaksud sebagian tanda dalam ayat ini,

يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنفَعُ نَفْسًا إِيمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِن قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيمَانِهَا خَيْرًا

Adalah terbitnya matahari dari Barat.

Diantaranya Imam Ath-Thabariy dalam tafsirnya menyebutkan:

وأولى الأقوال بالصواب في ذلك ما تظاهرت به الأخبار عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: ذلك حين تطلع الشمس من مغربها

“Perkataan yang lebih mendekati kebenaran tentang perkara itu adalah apa yang datang dengannya khabar dari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bahwasannya beliau bersabda: ‘Hal itu terjadi ketika matahari terbit dari arah barat”. (Tafsir Ath-Thabariy (8/103))

Tafsiran ayat tersebut diperkuat dengan hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam:

Dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لا تقوم الساعة حتى تطلعَ الشمسُ من مغربها، فإذا طلعت، فرآها الناس؛ آمنوا أجمعون، فذاك حين لا ينفع نفسًا إيمانُها لم تكن آمنت من قبلُ أو كسبت في إيمانها خيرًا

“Tidaklah tegak hari kiamat hingga matahari terbit dari arah barat. Apabila ia telah terbit (dari arah barat) dan manusia melihatnya, maka berimanlah mereka semua. Pada hari itu tidaklah bermanfaat keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum hari itu atau belum mengusahakan kebaikan di masa imannya”. (Shahih Al-Bukhariy, Kitaabur-Riqaaq (11/352 – bersama Al-Fath) dan Shahih Muslim, Kitaabul-Iimaan, Baab Az-Zamani Alladzii laa Yuqbalu fiihil-Iiman (2/194 – bersama Syarh An-Nawawiy).

Diperkuat pula dalam hadits abu dzar,

Dari Abu Dzarr radliyallaahu ‘anhu: Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda pada suatu hari:

أتدرون أين تذهب هذه الشمس؟ قالوا: الله ورسوله أعلم. قال: إن هذه تجري حتى تنتهي إلى مستقرِّها تحت العرش، فتخرُّ ساجدةً، فلا تزال كذلك، حتى يقال لها: ارتفعي، ارجعي من حيث جئت، فترجع فتصبح طالعة من مطلعها، ثم تجري حتى تنتهي إلى مستقرها تحت العرش، فتخرُّ ساجدة، ولا تزال كذلك حتى يقال لها: ارتفعي ارجعي من حيث جئت، فترجع فتصبح طالعة من مطلعها، ثم تجري لا يستنكر الناس منها شيئًا، حتى تنتهي إلى مستقرها ذاك تحت العرش، فيقال لها: ارتفعي، أصبحي طالعة من مغربك، فتصبح طالعة من مغربها. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أتدرون متى ذاكم؟ ذاك حين لا ينفع نفسًا إيمانُها لم تكن آمنت من قبل أو كسبت في إيمانها خيرًا.

“Apakah kalian mengetahui kemana perginya matahari?”. Mereka (para shahabat) menjawab: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui”. Beliau melanjutkan: “Sesungguhnya matahari terus berjalan hingga berhenti di tempat menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu tunduk bersujud (kepada Allah). Maka terus-menerus ia melakukan hal itu hingga dikatakan kepadanya: ‘Bangkitlah, dan kembalilah dari tempat kamu datang (yaitu arah timur)’. Maka ia pun kembali, dan muncul dari tempat terbitnya. Kemudian ia berjalan hingga berhenti di tempat menetapnya di bawah ‘Arsy, lalu tunduk bersujud (kepada Allah). Maka terus-menerus ia melakukan hal itu hingga dikatakan kepadanya: ‘Bangkitlah, dan kembalilah dari tempat kamu datang (yaitu arah timur)’. Maka ia pun kembali, dan muncul dari tempat terbitnya. Kemudian ia berjalan dimana manusia tidak mengingkarinya sedikitpun. Hingga ia berhenti di tempat menetapnya di bawah ‘Arsy. Dikatakan kepadanya: ‘Bangunlah, dan terbitlah dari arah tenggelammu (arah barat)’. Maka ia pun muncul dari tempat tenggelamnya”. Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bertanya: “Apakah kalian mengetahui kapan hal itu terjadi ? Hal itu terjadi ketika keimanan seseorang yang tidak beriman sebelum hari itu atau belum mengusahakan kebaikan di masa imannya”.” (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan, bab Bayaan az-Zamanul Ladzii laa Yuqbalu fiihil Iimaan (II/195-196, an-Nawawi), dan diriwayatkan pula oleh al-Bukhaari secara ringkas dalam Shahiihnya, kitab at-Tafsiir bab wasy Syamsu Tajrii li Mustaqarrin lahaa (VIII/451, al-Fat-h), dan kitab at-Tauhid, bab wa Kaana ‘Arsyuhu ‘alal Maa’ wa Huwa Rabbul ‘Arsyil Azhiim (XIII/404, al-Fat-h))

An-Nawawiy berkata:

وأما سجود الشمس؛ فهو بتمييز وإدراك يخلقه الله تعالى فيها

“Adapun sujudnya matahari adalah menurut pengetahuan yang diciptakan Allah untuknya”. (Syarhun-Nawawiy li-Shahih Muslim (2/197))

Ibnu Katsir berkata:

يسجد لعظمته كلُّ شيءٍ طوعًا وكرهًا، وسجود كلِّ شيءٍ مما يختصُّ به

“Segala sesuatu sujud untuk mengagungkan Allah dalam keadaan taat dan benci/terpaksa. Dan sujudnya segala sesuatu termasuk satu kekhususan”. (Tafsir Ibni Katsir (5/398))

Salah satu tanda kiamat besar ini menandakan bahwa pintu taubat yang telah dibuka oleh Allah subhanahu wa ta’ala telah ditutup.

Dan ini merupakan salah satu momen yang sangat berarti bagi manusia, karena momen ini akan menentukan bagaimana nasib kesudahan manusia diakhir zaman ketika sudah diakhirat kelak. Beruntunglah orang yang beriman, dan sangat merugi orang-orang yang tidak beriman.

Ketika itu orang-orang sedang terlelap tidur dan mereka puas dengan tidurnya. Yang masih beriman mereka melaksanakan sholat shubuh. Namun ternyata setelah itu mereka mendapati matahari tidak terbit-terbit. Sampai mereka ini ragu, ini waktu sudah subuh atau belum. Sudah tidak ada jam lagi. Akhirnya yang sedang sholat tahajud pun sampai lelah, kok gak ada tanda-tanda waktu subuh. Ketika itu pada heboh manusia. Tiba-tiba matahari terbit dari arah barat. Tambah heboh lagi. Semua mata terbelalak dan hati merasa takut semuanya. Ketakutan karena fenomena ini terjadi diluar kebiasaan. Matahari terbit dari arah barat sampai ketika matahari sudah berada ditengah tengah langit, ia kembali lagi ke arah terbenamnya. (lihat Fathul Baari: 11/363)

Allah Selalu Membuka Pintu Taubat Untuk Hambanya

dari Abu Musa ‘Abdullah bin Qais Al Asy’ari Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيئُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيئُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا.

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu membuka tanganNya di waktu malam untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di siang hari, dan Allah membuka tanganNya pada siang hari untuk menerima taubat orang yang melakukan kesalahan di malam hari. Begitulah, hingga matahari terbit dari barat.” (HR Muslim (no. 2759))

Dua waktu dimana Allah tidak terima lagi Taubat Seorang Hamba

- Ketika nyawa sudah sampai kerongkongan

Dari Abu ‘Abdirrahman ‘Abdullah bin ‘Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ.

“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba, selama (ruh) belum sampai di tenggorokan.” (Hadits shahih riwayat At Tirmidzi (no. 3537), Al Hakim (IV/257), Ibnu Majah (no. 4253). Lafazh hadits ini menurut Imam At Tirmidzi)

Contoh: Taubatnya Firaun setelah ditenggelamkan oleh Allah.

قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِ

Firaun berkata: ”Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri kepada-Nya.” (Yunus: 90)

- Ketika Matahari Terbit dari Arah terbenamnya

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ.

“Barangsiapa taubat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima taubatnya“. (Hadits shahih riwayat Muslim (no. 2703), dari sahabat Abu Hurairah)

Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

إن الله عز وجل جعل المغرب بابًا عرضه مسيرة سبعين عامًا للتوبة، لا يغلق حتى تطلع الشمس من قبله

“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menjadikan arah barat sebagai satu pintu yang luasnya seperti perjalanan tujuh puluh tahun untuk bertaubat. Ia tidak akan tertutup hingga matahari terbit dari arahnya…”

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Baab Maa Jaa-a fii Fadllit-Taubah wal-Istighfaar (9/517-518 – bersama Tuhfatul-Ahwadziy. At-Tirmidzi berkata: “Hadits ini hasan shahih”. Ibnu Katsir berkata: “Dishahihkan oleh An-Nasa’iy” (Tafsir Ibni Katsir (3/369))

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Terbitnya Matahari dari Tempat Terbenamnya - Tanda-Tanda Hari Kiamat"