Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Tamim Ad Daary Hadits Dajjal Sang Pendusta Besar Yang Muncul di Akhir Zaman

Dajjal Sang Pendusta Besar Yang Muncul di Akhir Zaman

Hadits Tamim Ad Daary Bertemu Dajjal

Dari Fathimah Binti Qois (Sahabiyah dari kalangan muhajiroot yang pertama-tama):

سَمِعْتُ نِدَاءَ الْمُنَادِي مُنَادِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنَادِي الصَّلَاةَ جَامِعَةً

Fatimah pun berkisah, "Suatu hari aku mendengar seruan orang yang berseru. Penyeru Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam menyeru, "Ash-shalatu jamiah!"

فَخَرَجْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَصَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُنْتُ فِي صَفِّ النِّسَاءِ الَّتِي تَلِي ظُهُورَ الْقَوْمِ

Aku pun segera keluar menuju masjid. Aku shalat bersama Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam dan aku berada pada shaf wanita yang langsung berada di belakang shaf laki-laki.

فَلَمَّا قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاتَهُ جَلَسَ عَلَى الْمِنْبَرِ وَهُوَ يَضْحَكُ

Tatkala Rasulullah selesai dari shalat, beliau duduk di mimbar dan tertawa

فَقَالَ لِيَلْزَمْ كُلُّ إِنْسَانٍ مُصَلَّاهُ، ثُمَّ قَالَ أَتَدْرُونَ لِمَ جَمَعْتُكُمْ، قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ،

seraya mengatakan:

"Hendaknya masing-masing kalian tetap berada di tempat shalatnya! " Lalu beliau bersabda:

"Tahukah kalian, mengapa aku kumpulkan kalian?"

Para shahabat menjawab, Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui!"

قَالَ إِنِّي وَاللَّهِ مَا جَمَعْتُكُمْ لِرَغْبَةٍ وَلَا لِرَهْبَةٍ وَلَكِنْ جَمَعْتُكُمْ لِأَنَّ تَمِيمًا الدَّارِيَّ

Kemudian Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam kembali bersabda dengan kisah yang cukup panjang, beliau berkata: "Sesungguhnya demi Allah, tidaklah aku kumpulkan kalian untuk sesuatu yang menggembirakan atau menakutkan kalian, namun aku kumpulkan kalian karena Tamim Ad-Dari."

كَانَ رَجُلًا نَصْرَانِيًّا فَجَاءَ فَبَايَعَ وَأَسْلَمَ وَحَدَّثَنِي حَدِيثًا وَافَقَ الَّذِي كُنْتُ أُحَدِّثُكُمْ عَنْ مَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Dahulu ia seorang Nasrani yang kemudian datang berbaiat (memberikan sumpah setia) dan masuk Islam. Ia mengabariku sebuah kisah yang sesuai dengan apa yang pernah aku kisahkan kepada kalian tentang Al-Masih Ad- DAJJAL‌."

حَدَّثَنِي أَنَّهُ رَكِبَ فِي سَفِينَةٍ بَحْرِيَّةٍ مَعَ ثَلَاثِينَ رَجُلًا مِنْ لَخْمٍ وَجُذَامَ،

Ia memberitakan bahwa ia naik kapal bersama 30 orang dari kabilah Lakhm dan Judzam.

فَلَعِبَ بِهِمْ الْمَوْجُ شَهْرًا فِي الْبَحْرِ،

Di tengah perjalanan, mereka dipermainkan badai ombak hingga berada di tengah laut selama satu bulan.

 ثُمَّ أَرْفَئُوا إِلَى جَزِيرَةٍ فِي الْبَحْرِ حَتَّى مَغْرِبِ الشَّمْسِ، فَجَلَسُوا فِي أَقْرُبِ السَّفِينَةِ

Hingga, mereka pun terdampar di sebuah pulau di tengah lautan tersebut. Saat tenggelam matahari, mereka duduk di perahu-perahu kecil.

فَدَخَلُوا الْجَزِيرَةَ فَلَقِيَتْهُمْ دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرُ الشَّعَرِ لَا يَدْرُونَ مَا قُبُلُهُ مِنْ دُبُرِهِ مِنْ كَثْرَةِ الشَّعَرِ

Mereka memasuki pulau tersebut hingga menjumpai binatang yang berambut sangat lebat dan kaku. Karena bulu yang sedemikian lebatnya, mereka tidak tahu mana qubul (bagian depan) mana dubur (bagian belakang)."

فَقَالُوا وَيْلَكِ مَا أَنْتِ، فَقَالَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةُ، قَالُوا وَمَا الْجَسَّاسَةُ،

Mereka pun berkata, "Celaka, kamu ini apa?, Ia menjawab, "Aku adalah al-Jassasah." Mereka mengatakan, “Apakah al- Jassasah itu?

قَالَتْ أَيُّهَا الْقَوْمُ انْطَلِقُوا إِلَى هَذَا الرَّجُلِ فِي الدَّيْرِ فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِالْأَشْوَاقِ،

la berkata, "Wahai kaum, pergilah kalian kepada seorang lelaki yang ada dalam rumah ibadah itu. Sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian!"

 قَالَ لَمَّا سَمَّتْ لَنَا رَجُلًا فَرِقْنَا مِنْهَا أَنْ تَكُونَ شَيْطَانَةً، قَالَ فَانْطَلَقْنَا سِرَاعًا حَتَّى دَخَلْنَا الدَّيْرَ

Berkata Tamim, "Ketika dia menyebutkan kepada kami seorang laki-laki, kami menjadi khawatir kalau-kalau binatang itu ternyata setan. Kami pun bergerak melewatinya dengan cepat sehingga kami masuk ke tempat Ibadah itu".

فَإِذَا فِيهِ أَعْظَمُ إِنْسَانٍ رَأَيْنَاهُ قَطُّ خَلْقًا وَأَشَدُّهُ وِثَاقًا مَجْمُوعَةٌ يَدَاهُ إِلَى عُنُقِهِ مَا بَيْنَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى كَعْبَيْهِ بِالْحَدِيدِ،

"Ternyata di dalamnya ada orang paling besar yang pernah kami lihat. la terikat dengan ikatan paling kuat yang pernah kami ketahui. Kedua tangannya terikat dengan leher, antara dua lutut dan dua mata kaki terikat dengan besi."*

قُلْنَا (لرجل مجموعة بالحديد) وَيْلَكَ مَا أَنْتَ، قَالَ قَدْ قَدَرْتُمْ عَلَى خَبَرِي فَأَخْبِرُونِي مَا أَنْتُمْ،

Kami bertanya kepadanya, "Celaka, kamu ini apa?", Ia menjawab. "Kalian telah mampu mengetahui tentang aku, maka beritakan kepadaku siapa kalian ini.

قَالُوا نَحْنُ أُنَاسٌ مِنْ الْعَرَبِ رَكِبْنَا فِي سَفِينَةٍ بَحْرِيَّةٍ فَصَادَفْنَا الْبَحْرَ حِينَ اغْتَلَمَ فَلَعِبَ بِنَا الْمَوْجُ شَهْرًا، ثُمَّ أَرْفَأْنَا إِلَى جَزِيرَتِكَ هَذِهِ فَجَلَسْنَا فِي أَقْرُبِهَا فَدَخَلْنَا الْجَزِيرَةَ فَلَقِيَتْنَا دَابَّةٌ أَهْلَبُ كَثِيرُ الشَّعَرِ لَا يُدْرَى مَا قُبُلُهُ مِنْ دُبُرِهِ مِنْ كَثْرَةِ الشَّعَرِ،

Rombongan Tamim menjawab, "Kami ini orang-orang Arab. Kami menaiki kapal, ternyata kami bertepatan mendapati laut sedang bergelombang luar biasa. Sehingga kami dipermainkan ombak selama satu bulan sampai terdampar di pulaumu ini. Kami pun naik perahu-perahu kecil memasuki pulau ini dan bertemu dengan binatang yang sangat Iebat dan kaku rambutnya, tidak diketahui mana qubul dan mana dubur karena Iebat rambutnya.

فَقُلْنَا (لِدَابَّة) وَيْلَكِ مَا أَنْتِ؟، فَقَالَتْ أَنَا الْجَسَّاسَةُ قُلْنَا وَمَا الْجَسَّاسَةُ؟

Kemudian kami bertanya, 'Celaka kamu, kamu ini apa?’ la menjawab, 'Aku adalah Al Jassasah.’ Kami pun bertanya, 'Apa itu Jassasah?’

قَالَتْ اعْمِدُوا (temuilah) إِلَى هَذَا الرَّجُلِ فِي الدَّيْرِ فَإِنَّهُ إِلَى خَبَرِكُمْ بِالْأَشْوَاقِ فَأَقْبَلْنَا إِلَيْكَ سِرَاعًا وَفَزِعْنَا مِنْهَا وَلَمْ نَأْمَنْ أَنْ تَكُونَ شَيْطَانَةً،

la malah berkata, 'Wahai kaum, pergilah kalian kepada Iaki-laki yang ada dalam rumah ibadah itu. Sesungguhnya ia sangat merindukan berita kalian.’ Kami pun segera menuju kepadamu, kami khawatir kalau binatang itu ternyata setan."

فَقَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ نَخْلِ بَيْسَانَ

Lalu orang itu mengatakan, “Kabarkan kepadaku tentang pohon-pohon kurma di Baisan!"

(kebun kurma diwilayah palestina, sekarang Sebagian besar wilayah tersebut digunakan untuk perluasan sektor wisata oleh israel)

 قُلْنَا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ،

Kami mengatakan, "Tentang apa engkau meminta beritanya?"

قَالَ أَسْأَلُكُمْ عَنْ نَخْلِهَا هَلْ يُثْمِرُ؟ قُلْنَا لَهُ نَعَمْ،

Dia berkata, "Aku bertanya kepada kalian tentang pohon kurma apakah masih berbuah." Kami menjawab," Iya. Masih berbuah".

قَالَ أَمَا إِنَّهُ يُوشِكُ أَنْ لَا تُثْمِرَ،

la mengatakan, "Sesungguhnya hampir-hampir pohon itu tidak akan mengeluarkan buahnya."

قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ بُحَيْرَةِ الطَّبَرِيَّةِ

"Kabarkan pula kepadaku tentang danau Thabariyah?" Tanya orang tersebut.

(Danau Tiberias, terletak didataran tinggi golan yang dikuasai suriah dan dataran timur kota galilea palestina. Garis pantainya membentang sepanjang 53 km dengan luas 166 km2. Bagian terdalamnya mencapai kedalaman 46 m. secara politis saat ini di kuasai zionis israel. Danau ini termasuk danau air tawar terendah didunia.)

قُلْنَا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ قَالَ هَلْ فِيهَا مَاءٌ قَالُوا هِيَ كَثِيرَةُ الْمَاءِ

Kami menjawab, "Tentang apa engkau meminta beritanya?" "Apakah masih ada airnya." Jawabnya. Mereka menjawab, "Danau itu masih banyak airnya."

قَالَ أَمَا إِنَّ مَاءَهَا يُوشِكُ أَنْ يَذْهَبَ

Dia mengatakan, "Sesungguhnya hampir-hampir airnya akan hilang

قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ عَيْنِ زُغَرَ

"Kabarkan kepadaku tentang mata air Zughar"

(Mata Air Zughar sendiri masih terhubung dengan Danau Tiberias, menurut beberapa informasi letaknya berada di sebelah selatan danau tersebut, masuk ke dalam wilayah Suriah. Mata air ini menjadi tumpuan utama bagi penduduk Suriah dan Palestina untuk mengairi perkebunan mereka. Keringnya Danau Tiberias pasti akan diiringi oleh keringnya Zughar.)

قَالُوا عَنْ أَيِّ شَأْنِهَا تَسْتَخْبِرُ قَالَ هَلْ فِي الْعَيْنِ مَاءٌ وَهَلْ يَزْرَعُ أَهْلُهَا بِمَاءِ الْعَيْنِ

Mereka mengatakan, "Tentang apa kamu minta berita itu?" "Apakah di mata air itu masih ada airnya? Dan apakah penduduk masih bertani dengan memanfaatkan airnya?" Tanya orang itu.

 قُلْنَا لَهُ نَعَمْ هِيَ كَثِيرَةُ الْمَاءِ وَأَهْلُهَا يَزْرَعُونَ مِنْ مَائِهَا

Kami menjawab, "lya, mata air itu deras airnya. Dan penduduk bertani dengannya".

قَالَ أَخْبِرُونِي عَنْ نَبِيِّ الْأُمِّيِّينَ مَا فَعَلَ؟

la berkata, "Kabarkan kepadaku tentang Nabi Ummiyyin, apa yang dia lakukan?"

قَالُوا قَدْ خَرَجَ مِنْ مَكَّةَ وَنَزَلَ يَثْرِبَ

Mereka menjawab, "la telah muncul dari Makkah dan tinggal di Yatsrib (Madinah)."

قَالَ أَقَاتَلَهُ الْعَرَبُ؟ قُلْنَا نَعَمْ

la mengatakan, "Apakah orang-orang Arab memeranginya?" Kami menjawab, "Ya."

قَالَ كَيْفَ صَنَعَ بِهِمْ؟

la mengatakan Iagi, "‘Apa yang ia lakukan terhadap orang-orang Arab?

فَأَخْبَرْنَاهُ أَنَّهُ قَدْ ظَهَرَ عَلَى مَنْ يَلِيهِ مِنْ الْعَرَبِ وَأَطَاعُوهُ قَالَ لَهُمْ قَدْ كَانَ ذَلِكَ، قُلْنَا نَعَمْ

Maka kami beritakan bahwa ia telah menang atas orang-orang Arab dan mereka taat kepadanya. Ia mengatakan, "Itu sudah terjadi?" Kami katakan, "Ya."

قَالَ أَمَا إِنَّ ذَاكَ خَيْرٌ لَهُمْ أَنْ يُطِيعُوهُ،

Ia mengatakan, "Sesungguhnya baik bagi mereka untuk taat kepadanya."

 وَإِنِّي مُخْبِرُكُمْ عَنِّي إِنِّي أَنَا الْمَسِيحُ

“Sekarang aku akan beritakan kepada kalian tentang diriku. Sesungguhnya aku adalah Al-Masih (DAJJAL).

وَإِنِّي أُوشِكُ أَنْ يُؤْذَنَ لِي فِي الْخُرُوجِ

Hampir saja aku diberi izin untuk keluar.

فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِي الْأَرْضِ فَلَا أَدَعَ قَرْيَةً إِلَّا هَبَطْتُهَا فِي أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَيَّ كِلْتَاهُمَا

, hingga aku keluar lalu berjalan di bumi dan tidak kutinggalkan satu negeri pun, kecuali aku akan memasukinya dalam waktu 4O malam. Kecuali Makkah dan Thaybah, keduanya haram bagiku.

كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِي مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِي عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَائِكَةً يَحْرُسُونَهَا

Setiap kali aku akan memasuki salah satu kota ini, malaikat menghadangku dengan pedang terhunus di tangan menghalangiku. Dan sesungguhnya pada tiap gang ada para malaikat yang menjaganya."

قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَطَعَنَ بِمِخْصَرَتِهِ فِي الْمِنْبَرِ: هَذِهِ طَيْبَةُ هَذِهِ طَيْبَةُ هَذِهِ طَيْبَةُ يَعْنِي الْمَدِينَةَ

Fatimah mengatakan, "Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda sambil menusukkan tongkat di mimbar, "lnilah Thaybah, lnilah Thaybah, Inilah Thaybah -yakni Kota Madinah-.

أَلَا هَلْ كُنْتُ حَدَّثْتُكُمْ ذَلِكَ فَقَالَ النَّاسُ نَعَمْ

Apakah aku telah beritahukan kalian tentang hal ini?" sambung Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam. Orang-orang menjawab, "lya."

(قال رسول الله) فَإِنَّهُ أَعْجَبَنِي حَدِيثُ تَمِيمٍ أَنَّهُ وَافَقَ الَّذِي كُنْتُ أُحَدِّثُكُمْ عَنْهُ (الدجال) وَعَنْ الْمَدِينَةِ وَمَكَّةَ

Na'bi shollallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Sesungguhnya cerita Tamim menakjubkanku. Kisahnya sesuai dengan apa yang aku ceritakan kepada kalian tentang DAJJAL‌, serta tentang Makkah dan Madinah."

أَلَا إِنَّهُ فِي بَحْرِ الشَّأْمِ أَوْ بَحْرِ الْيَمَنِ

Kemudian beliau shollallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ketahuilah bahwa ia berada di lautan Syam atau lautan Yaman.

لَا بَلْ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ، مَا هُوَ مِنْ قِبَلِ الْمَشْرِقِ،

مَا هُوَ وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى الْمَشْرِقِ

Oh, tidak! Bahkan dari arah timur!Tidak, dia dari arah timur. Tidak, dia dari arah timur. Sembari beliau mengisyaratkan dengan tangan beliau ke arah timur.

(Hadits Jassasah diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya: Kitabul Fitan Wa Asyratis Sa'ah, Bab Qishashul Jassasah (4/2261 no. 2942))

* Dalam sebuah atsar disebutkan:

موثقٌ بسبعين حَلقةً

"Dibelenggu dengan 70 rantai besi". Namun atsar ini kurang kuat. Didalam kitab Al Mausuah fil fitan wal malahim wa asyrotusaah karya dr muhammad ahmad al mubayyadh disebutkan bahwa ibnu hajar memberikan komentar. Bisa jadi informasi tersebut berasal dari ahli kitab (yahudi dan nasrani).

Disusun oleh: Ahmadi As-Sambasy

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Kisah Tamim Ad Daary Hadits Dajjal Sang Pendusta Besar Yang Muncul di Akhir Zaman"