Imam Mahdi Pemimpin Akhir Zaman - Tanda-Tanda Menjelang Hari Kiamat
1. Makna Al Mahdi (المهدي)
Al Mahdi merupakan
isim maf'ul dari kata hada yahdi
هدى – يهدي – هدايةً – ومَهْدَى – فهو هادٍ – وذاك
مَهْدِيٌّ – اهدي – لا تهدي – مَهْدًى(2) - مِهْدًى
Jika kata Al Huda artinya
Petunjuk, Maka kata Al Mahdi artinya Yang di beri petunjuk.
Sebagaimana kata Al Mahdi
juga disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Al ‘Irbadh bin
Sariyah radhiyallahu ‘anhu, bahwa rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
فَعَلَيْكُمْ
بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا
عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
“Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah
khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang
teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.” (HR. Abu Daud no. 4607,
At Tirmidzi no. 2676, Ibnu Majah no. 42. At Tirmidizi mengatakan hadits ini hasan shohih. Syaikh
Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targhib wa At Tarhib
no. 37)
Jadi Kata Al Mahdi adalah sebuah julukan bagi orang-orang yang mendapatkan petunjuk kepada jalan yang benar. Terkadang ada orang tua yang menjadikan kata Mahdi ini sebagai nama bagi anaknya. Apakah Boleh? Tentu boleh-boleh saja.
Namun yang dimaksudkan
dengan Mahdi dalam pembahasan kita kali ini adalah Imam Mahdi yang
telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang akan datang
nanti di akhir zaman. Dia akan menguatkan agama islam ini dan menyebarkan
keadilan diberbagai penjuru negeri dibawah naungan kekuasannya. Kaum muslimin
dan kerajaan Islam akan berada di bawah kekuasaannya dengan kehidupan yang
sangat makmur.
2. Proses Kedatangan Imam
Al Mahdi
Ada beberapa riwayat
hadis yang menjelaskan proses kedatangan Imam Mahdi di akhir zaman. Dari
beberapa riwayat ini, akan kita simpulkan bagaimana manusia membaiat al-Mahdi.
Pertama, hadis dari Tsauban
Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَقْتَتِلُ عِنْدَ كَنْزِكُمْ ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمُ ابْنُ خَلِيفَةٍ ثُمَّ لاَ
يَصِيرُ إِلَى وَاحِدٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَطْلُعُ الرَّايَاتُ السُّودُ مِنْ قِبَلِ
الْمَشْرِقِ فَيَقْتُلُونَكُمْ قَتْلاً لَمْ يُقْتَلْهُ قَوْمٌ
“Ada tiga orang yang akan
saling membunuh di dekat harta simpanan kalian (manusia). Mereka semua putra
seorang khalifah (Raja atau pemimpin). Kemudian simpanan itu tidak dikuasi
salah satu dari mereka. Hingga muncul bendera-bendera hitam dari arah timur,
lalu mereka akan memerangi kalian dengan peperangan yang tidak pernah dilakukan
oleh satu kaum pun…
Kata Tsauban: “lalu
beliau menuturkan sesuatu yang tidak aku hafal, kemudian beliau bersabda:
فَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ؛ فَبَايِعُوْهُ، وَلَوْ حَبْوًا عَلَى الثَّلْجِ؛
فَإِنَّهُ خَلِيْفَةُ اللهِ اَلْمَهْدِيُّ
“Jika kalian melihatnya,
maka bai’atlah dia! Walaupun dengan merangkak di atas salju, karena
sesungguhnya dia adalah khalifah Allah al-Mahdi.” (HR. Ibn Majah 4222, Hakim
dalam al-Mustadrak 4/463, dishahihkan Hakim dan disetujui adz-Dzahabi. Dan
Sanadnya dinilai kuat dan shahih oleh Ibnu Katsir).
Ibnu Katsir menjelaskan hadis ini:
والمقصود أن المهدي الممدوح الموعود بوجوده في آخر الزمان يكون أصلَ ظهوره
وخروجه من ناحية المشرق، ويبايِعُ له عند البيت، كما دل على ذلك بعضُ الأحاديث
"Maksud hadis, bahwa Imam
Mahdi yang ditunggu-tunggu kehadirannya di akhir zaman, munculnya itu dari arah
timur, dan beliau di baiat di sisi Ka’bah. Sebagaimana dinyatakan dalam
beberapa hadis yang lainnya."
Beliau (Ibnu Katsir) juga menjelaskan:
والمراد بالكنْزِ المذكورِ في هذا السياق كنزُ الكعبة، يقتَتِلُ عنده لِيأخذوه
ثلاثةٌ من أولاد الخلفاء، حتى يكونَ آخرُ الزمان، فيخرجُ المهدي، ويكونُ ظهورُه من
بلاد المشرق، لا مِن سرداب سامرا، كما يزعَمُه جَهلةُ الرافضةِ من وجوده فيه الآن
"Yang dimaksud ‘harta
simpanan’ pada teks hadis adalah simpanan Ka’bah. Tiga orang dari putra
khalifah akan saling membunuh, untuk memperebutkannya, hingga tiba akhir zaman.
Kemudian keluarlah al-Mahdi dan beliau datang dari arah timur, bukan dari
Sardab Samira (salah satu daerah diwilayah baghdad, irak) sebagaimana dikatakan
orang bodoh dari kalangan Rafidhah bahwa al-Mahdi saat ini ada di tengah
mereka."
Kemudian Ibnu Katsir juga
menjelaskan tentang bendera hitam yang dibawa oleh al-Mahdi:
ويؤيدُه بِناسٍ من أهل المشرق ينصرونَه ويقيمون سلطانَه ويشدُّون أركانَه
وتكونُ راياتُهم سوداء أيضًا وهو زِيٌّ عليه الوَقار لأن رايةَ رسولِ الله صلى
الله عليه وسلم كانت سوداء يقال لها العُقاب
“Beliau didukung oleh
masyarakat dari timur, menegakkan kekuasaannya, memperkuat pasukannya, dan
bendera mereka saat itu pun berwarna hitam, yang melambangkan kerendahan hati.
Sebagaimana bendera Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berwarna
hitam, yang bernama al-‘Uqaab.” (an-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim, 1/54 –
56).
Tidak ada sama sekali
riwayat yang shahih yang menunjukkan di manakah tempat persisnya munculnya Imam
Mahdi atau waktu kapan keluarnya Imam Mahdi. Didalam riwayat hanya disebutkan
akan muncul dari arah Timur.
3. Nama dan Nasab Imam Al Mahdi
Rasulullah
Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
لَوْ لَمْ
يَبْقَ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا يَوْمٌ لَطَوَّلَ اللَّهُ ذَلِكَ الْيَوْمَ حَتَّى
يَبْعَثَ فِيهِ رجلٌ مِنْ أَهْلِ بَيْتِي
“Andaikan dunia tinggal sehari lagi, Allah
Taala akan panjangkan hari tersebut sehingga diutus padanya seorang lelaki dari
ahli baitku (keturunanku),
يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِي وَاسْمُ أَبِيهِ اسْمُ
أَبِي
namanya serupa namaku dan nama ayahnya serupa nama ayahku
(Muhammad bin Abdillah).
يَمْلَأُ الارضَ قِسْطًا وَعَدْلًا كَمَا
مُلِئَتْ ظُلْمًا وَجَوْرًا
Ia akan penuhi bumi
dengan kejujuran dan keadilan sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kezaliman
dan penindasaan.” (HR Abu Dawud, No
9435, dan dishohihkan oleh al Albani, Shohih al Jami’ as Shoghir, No 5304).
Didalam hadits yang
lain disebutkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَذْهَبُ الدُّنْيَا حَتَّى يَمْلِكَ الْعَرَبَ رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ
بَيْتِى يُوَاطِئُ اسْمُهُ اسْمِى
“Dunia ini tidak akan
sirna hingga seorang pria dari keluargaku yang namanya sama dengan namaku
(yaitu Muhammad) menguasai Arab.” (HR. Tirmidzi no. 2230, dari ‘Abdullah
bin Mas’ud. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan pula oleh
‘Ali, Abu Sa’id, Ummu Salamah, dan Abu Hurairah, status hadits ini hasan
shahih. Syaikh Al Albani mengatakan dalam Misykatul Mashobih 5452 [16] bahwa
hadits ini hasan.)
Maksud bahwa orang
tersebut akan menguasai Arab adalah ia akan menguasai non Arab juga. Ath Thibi
mengatakan, “Dalam hadits di atas tidak disebutkan non Arab, namun mereka tetap
termasuk dalam hadits tersebut. Jika dikatakan menguasai Arab, maka itu berarti
juga menguasai non Arab karena Arab dan non Arab adalah satu kata dan satu
tangan.” (Lihat ‘Aunul Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, Abu Thayyib, 11/250, Darul
Kutub Al ‘Ilmiyyah, Beirut, cetakan kedua, 1415 H.)
Jadi, Nama Imam Al Mahdi
Akhir zaman, namanya sama dengan namanya rasululllah yakni Muhammad atau Ahmad,
Sedangkan Nama bapaknya imam mahdi sama dengan nama bapaknya rasulullah
shollallahu 'alaihi wa sallam.
Kemudian berkaitan dengan
Nasab Beliau:
Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الْمَهْدِىُّ
مِنْ عِتْرَتِى مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ
“Imam Mahdi adalah dari keluargaku dari
keturunan Fathimah (anak ke 5 dari Khadijah ra).” (HR. Abu Daud no. 4284, dari
Ummu Salamah. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abu Daud mengatakan
bahwa hadits ini shohih)
Nama Anak-anak Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam:
1. Al-Qasim
Anak Nabi Muhammad yang pertama adalah Al-Qasim bin
Muhammad. Qasim lahir sebelum Muhammad diangkat menjadi seorang Nabi. Al-Qasim
hanya hidup beberapa hari saja. Berkat kelahirannya sebagai anak tertua,
Rasulullah kemudian diberi julukan Abu Qasim.
2. Zainab
Kemudian lahirlah Zainab binti Muhammad, yang merupakan
putri tertua Nabi. Zainab kemudian menikah dengan Abu al-Ash bin ar-Rabi, yang
dari pernikahannya itu lahir putra Bernama Ali (yang meninggal saat remaja) dan
Umamah (yang kemudian dinikahi oleh Ali bin Abi Thalib ketika Fatimah bin
Muhammad wafat). Disebutkan juga bahwa Zainab wafat pada 8 H.
3. Ruqayyah
Putri Rasulullah berikutnya adalah sayyidah Ruqayyah. Ia
kemudian menikah dengan Utsman bin Affan. Lalu memiliki seorang anak Bernama
Abdullah (meninggal saat usia empat tahun). Dalam catatan sejarah, Ruqayyah
wafat ketika Nabi sedang dalam perang Badar.
4. Ummu Kultsum
Kemudian, anak Rasulullah yang keempat adalah Ummu
Kultsum. Dia menikah dengan Utbah bin Abu Lahab, namun bercerai sebelum
disentuhnya. Ia kemudian dinikahi oleh Utsman bin Affan (setelah ditinggal
wafat istrinya, Ruqayyah). Ia tidak memiliki keturunan dan wafat pada tahun 9
H.
5. Fatimah Az-Zahra
Putri Rasulullah berikutnya adalah Fatimah Az-Zahra, ia
lahir lima tahun sebelum Nabi Muhammad menerima wahyu yang pertama. Fatimah
menikah dengan Ali bin Abi Thalib. Dengan Ali, Fatimah memiliki beberapa anak
yaitu Hasan, Husein, Zainab, Ummu Kultsum, dan Muhassin (meninggal saat masih
kecil). Fatimah wafat enam bulan setelah Nabi Muhammad wafat.
6. Abdullah
Abdullah bin Muhammad lahir setelah ayahnya diangkat
menjadi Nabi. Ia wafat saat usianya masih kecil.
7. Ibrahim
Anak Nabi Muhammad yang
terakhir adalah Ibrahim yang lahir dari Mariyah al-Qibthiyah. Namun, Ibrahim
wafat saat usianya baru 17 atau 18 bulan.
Oleh karena itu, nama Imam Mahdi –sebagaimana yang
dikatakan oleh Ibnu Katsir- adalah:
مُحَمَّدٌ بْنُ
عَبْدِ اللهِ العَلَوِي الفَاطِمِي الحَسَنِي
"Muhammad bin Abdullah Al ‘Alawi
(keturunan Ali bin Abu Tholib) Al Fathimiy (keturunan Fatimah binti Muhammad)
Al Hasaniy (keturunan Hasan bin ‘Ali)." (An Nihayah fil Fitan wal Malahim,
hal. 17, Mawqi’ Al Waraq)
4.
Sifat Fisik Imam Mahdi
Dari
Abu Sa’id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَهْدِىُّ
مِنِّى أَجْلَى الْجَبْهَةِ أَقْنَى الأَنْفِ
“Imam Mahdi adalah keturunanku. Dahinya lebar
(atau rambut kepala bagian depannya tersingkap) dan hidungnya mancung.” (HR.
Abu Daud no. 4285. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Disalah satu kitab yang berjudul 'Uqad
Ad-Durar menyebutkan beberapa tambahan ciri-ciri fisik Imam Al Mahdi, Namun
ciri-ciri tambahan yang disebutkan dalam kitab ini tidak ada satupun yang
dilandasi dengan dalil yang sahih. Diantaranya seperti:
- Gigi depannya renggang
- Giginya Putih berkilau
- Warna Kulitnya Hitam
- Lebat jenggotnya
- Pada pipi sebelah kanan
ada tahi lalat yang nampak jelas
- pelupuk matanya hitam
seperti di celak padahal tidak di celak.
Dan lain-lain.
Namun perlu digaris
bawahi bahwa ciri-ciri tambahan yang disebutkan tadi, tidak ada satupun yang
berlandaskan dalil yang sahih.
5. Masa Kepemimpinan Al
Mahdi
Dari Abu said Al Khudri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Imam Mahdi berasal dari keturunanku. Beliau memiliki
dahi yang lebar dan hidung yang mancung. Di masanya, akan tersebar keadilan di
muka bumi, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kezholiman dan kelaliman. Beliau
akan berkuasa selama 7 tahun.” (HR. Abu Daud no. 4285. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
يَكُونُ فِى أُمَّتِى الْمَهْدِىُّ إِنْ قُصِرَ فَسَبْعٌ وَإِلاَّ فَتِسْعٌ
فَتَنْعَمُ فِيهِ أُمَّتِى نَعْمَةً لَمْ يَنْعَمُوا مِثْلَهَا قَطُّ تُؤْتَى
أُكُلَهَا وَلاَ تَدَّخِرُ مِنْهُمْ شَيْئًا وَالْمَالُ يَوْمَئِذٍ كُدُوسٌ
فَيَقُومُ الرَّجُلُ فَيَقُولُ يَا مَهْدِىُّ أَعْطِنِى فَيَقُولُ خُذْ
“Akan ada pada umatku Al
Mahdi. Jika masanya pendek (dia memerintah) selama 7 tahun, jika tidak maka 9
tahun. Pada masa itu umatku akan mendapatkan kenikmatan yang belum pernah
mereka rasakan sebelumnya. Mereka akan memperoleh banyak makanan dan mereka
tidak akan menyimpannya. Pada saat itu, harta begitu melimpah. Ada seseorang
yang mengatakan, ‘Wahai Imam Mahdi, berilah aku sesuatu.’ Lalu beliau
mengatakan, ‘Ambillah’.” (HR. Ibnu Majah no. 4083. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini hasan)
Dalam riwayat Tirmidzi dikatakan:
« فَيَجِىءُ
إِلَيْهِ رَجُلٌ فَيَقُولُ يَا مَهْدِىُّ أَعْطِنِى أَعْطِنِى ». قَالَ « فَيَحْثِى
لَهُ فِى ثَوْبِهِ مَا اسْتَطَاعَ أَنْ يَحْمِلَهُ »
“Datanglah seseorang kepada Imam Mahdi, lalu dia berkata,
‘Wahai Imam Mahdi, berikanlah aku sesuatu, berikanlah aku sesuatu.’ Lalu Nabi
berkata, “Imam Mahdi pun menuangkan sesuatu di pakaiannya yang ia tidak sanggup
memikulnya”.” (HR. Tirmidzi no. 2232. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini hasan)
Dalam riwayat Al Hakim juga dikatakan:
يَخْرُجُ فِي آخِرِ أُمَّتِي المَهْدِيُّ يَسْقِيْهِ اللهُ الغَيْثَ ،
وَتُخْرِجُ الأَرْضُ نَبَاتَهَا ، وَيُعْطِي المَالَ صِحَاحًا ، وَتَكْثُرُ
المَاشِيَةُ وَتَعْظُمُ الأُمَّةُ ، يَعِيْشُ سَبْعًا أَوْ ثَمَانِيًا » يَعْنِي
حِجَجًا
“Imam Mahdi akan keluar
di akhir umatku. (Pada masanya), Allah akan menurunkan hujan, akan menumbuhkan
tanaman di muka bumi, harta akan dibagi secara merata. Binatang ternak akan
semakin banyak, begitu juga umat akan bertambah besar. Imam Mahdi hidup selama
7 atau 8 tahun.” (HR. Al Hakim (4/557-558). Hadits ini dikatakan shahih oleh
Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 711)
Disebagian atsar
disebutkan bahwa Al Mahdi Berkuasa 40 tahun, 51, 52 tahun.
Kompromi hadits: Bisa
jadi Imam Al Mahdi Sudah menjadi pemimpin sejak lama, namun era kestabilan,
kemakmuran, dan keadilan hanya 7 – 9 tahun saja.
Imam Mahdi Sebelumnya Tidak Tahu Kalau Dirinya Imam Mahdi
Sebelum dibaiat sebagai Imam Mahdi, calon Imam Mahdi sama
sekali tidak tahu bahwa dirinya adalah al-Mahdi. Sebagaimana dulu, Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebelum diutus oleh Allah, dirinya tidak
mengetahui akan menjadi nabi.
Kesimpulan
ini disampaikan penulis kitab Hilyah al-Basyar, Abdurrazaq al-Bithar. Dalam kitabnya, beliau
menyatakan:
ويؤخذ من قوله صلى الله عليه وسلم في المهدي أنه يصلحه الله في ليلته أن
المهدي لا يعلم بنفسه أنه المهدي المنتظر قبل وقت إرادة الله إظهاره، ويؤيد ذلك أن
النبي صلى الله عليه وسلم وهو أشرف المخلوقات لم يعلم برسالته إلا وقت ظهور جبريل
له بغار حراء
Dari sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang
al-Mahdi bahwa Allah memperbaikinya
dalam semalam menunjukkan bahwa al-Mahdi tidak tahu bahwa dirinnya itu al-Mahdi yang dinantikan, sebelum waktu
Allah menghendaki untuk mengeluarkanya di masyarakat. Kasus ini sejenis dengan
apa yang dialami Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, makhluk paling
mulia, beliau tidak tahu tentang risalah kenabiannya, hingga Jibril datang
menemuinya di gua hira.
Kemudian beliau kembali menegaskan:
فإذا كان النبي صلى الله عليه وسلم لم يعلم بأنه رسول الله صلى الله عليه وسلم
إلا بعد ظهور جبريل عليه السلام له، وقوله: ” اقرأ باسم ربك ” فبالأولى أن المهدي
المنتظر لا يعلم بأنه المهدي المنتظر إلا بعد إرادة الله إظهاره
Apabila Nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengetahui bahwa dirinya adalah utusan
Allah kecuali setelah datangnya Jibril ‘alaihis salam kepada beliau dan
menyampaikan Iqra, maka lebih layak lagi yang terjadi pada al-Mahdi
al-Muntadzar, dia tidak mengetahui bahwa dirinya al-Mahdi kecuali setelah Allah
menghendaki untuk ditonjolkan di tengah umat. (Hilyah al-Basyar, 1/358)
Nabi ’Isa akan Shalat di Belakang Imam Mahdi
Ketika Nabi ’Isa ’alaihis salam turun kembali di akhir
zaman, beliau akan shalat di belakang Imam Mahdi yaitu menjadi makmum di
belakangnya.
Dari Jabir bin ’Abdillah, Nabi shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda:
لاَ تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِى يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ
إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ – قَالَ – فَيَنْزِلُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ -صلى الله
عليه وسلم- فَيَقُولُ أَمِيرُهُمْ تَعَالَ صَلِّ لَنَا. فَيَقُولُ لاَ. إِنَّ
بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ أُمَرَاءُ. تَكْرِمَةَ اللَّهِ هَذِهِ الأُمَّةَ
”Sekelompok dari umatku
ada yang akan terus membela kebenaran hingga hari kiamat. Menjelang hari kiamat
turunlah ’Isa bin Maryam. Kemudian pemimpin umat Islam saat itu berkata,
”(Wahai Nabi Isa), pimpinlah shalat bersama kami.” Nabi ’Isa pun menjawab,
”Tidak. Sesungguhnya sudah ada di antara kalian yang pantas menjadi imam
(pemimpin). Sungguh, Allah telah memuliakan umat ini.” (HR. Muslim no. 156)
maksud hadits tersebut
bahwa Imam Mahdi adalah sebagai imam (pemimpin) kaum muslimin ketika itu.
Termasuk pula Nabi Isa ’alaihis salam, beliau akan bermakmum di belakang Imam
Mahdi. Beliau pun akan mengikuti syari’at Islam.
Posting Komentar untuk "Imam Mahdi Pemimpin Akhir Zaman - Tanda-Tanda Menjelang Hari Kiamat"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.