Kisah Handuk Basah di Atas Kasur - Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 18)
Kisah Handuk Basah Diatas Kasur
Perlukah Mewariskan Harta? Kekayaan?
Nikmat Yang Melebihi Nikmat Sebelumnya
Hati-Hati Dengan Pikiran❗
Ga tau kenapa Saya sangat
menyukai kata-kata diatas, karena pada dasarnya Insya Allah pikiran kitalah
yang akan membawa kita sampai pada suatu tempat.
Saya sering kali
mendengar pesan seperti ini: "Jika Anda yakin bahwa Anda bisa, maka Anda
benar. Jika Anda yakin bahwa Anda tidak bisa, maka Anda juga benar"
Sebuah pesan yang memang
benar adanya, jika boleh diibaratkan, pikiran kita layaknya sebuah teko, jika
di isi kopi, maka saat dituangkan ke gelas, yang keluar adalah kopi, begitupun
jika diisi susu, air putih, dan lain sebagainya.
Suatu pemikiran, akan
tercermin dalam perbuatan yang dilakukan.
Sering kali Saya bertemu
dengan orang yang belom memulai apapun sudah bilang "saya gaptek, gimana
ya mau mulai usaha online?" Jika pikiran Anda ada yang seperti itu, lebih
baik ga usah usaha online!! hahaha... Karena apa yang Anda utarakan secara
otomatis melambangkan diri Anda, kata "gaptek" adalah suatu kata
tameng untuk melindungi kemalasan yang ada dalam diri Anda.
Lha wong banyak
Teman-teman Saya yang bisa beromzet puluhan hingga ratusan juta dari online
shop, padahal mereka belum lama belajar.
Apa yang membedakan?
suatu kata yang ada dalam pikiran Anda, jika Anda berpikir bisa sukses, maka
akan banyak jalan kesuksesan muncul di depan mata seiring dengan Anda berjalan.
Jika Anda berpikir saya
tidak akan sukses, ya memang jalan sukses akan otomatis tertutup. Gimana mau
sukses, belom maju saja sudah mundur hehehe.. Jadi Saya tekankan, hati-hati
dengan yang ada dalam pikiran Anda, karena itu berpengaruh pada masa depan
Anda.
Kisah Handuk Basah Diatas Kasur
Seorang istri memiliki
suami yang punya kebiasaan meletakkan handuk basah begitu saja diatas kasur.
Si istri sering ngomel
pada suaminya. Tapi sang suami tidak juga berubah.
Capek marah-marah, si
istri mulai ganti cara dengan menyindirnya...
"Bagus sekali ada
handuk basah ditempat tidur...!!!, ujarnya dengan suara sinis.
Lain waktu si istri
nyindir lagi, "Kapan handuk ini bisa jalan sendiri ke jemuran
yaa..???".
Apakah suaminya berubah?
Tidak...!!
Bahkan sang suami makin
sebel sama istrinya.
Akhirnya si istri merasa
capek sendiri.
Marah sudah, nyindir
sudah, tapi tetap tak ada hasilnya.
Betapa sulitnya merubah
orang lain, meski itu suaminya sendiri. Apalagi untuk hal yang sudah jadi
kebiasan sejak kecil.
Akhirnya si istri
mengubah pola pikirnya...!!
Baiklah...
Handuk basah ini akan
menjadi permadani disurga nanti. Makin banyak aku memindahkan handuk basah ke
jemuran, makin banyak permadani indahku disurga.
Setiap melihat handuk
basah dikasur, si istri tersenyum dan bergegas menjemurnya.
Perasaannya bahagia.
Apakah handuknya
berubah..?? Tidak..!!
Handuk basah tetap berada
dikasur.
Yang berubah cara pandang
dirinya terhadap handuk basah tersebut.
Waktupun berlalu...
Suatu ketika si istri
kaget. Tidak ada lagi handuk basah dikasurnya. Ia sudah lupa sejak kapan ia tak
lagi melakukannya.
Rupanya melihat
keikhlasan istrinya, akhirnya sang suami tergerak untuk menjemur handuk
basahnya sendiri.
Terkadang, ada hal yang
sulit kita ubah pada orang lain. Jika ingin hasil yang lebih baik, "Maka
Ubahlah Diri Kita Terlebih Dahulu".
Apalagi makhluk yang
bernama suami. Egonya tinggi. Dan terkadang wataknya keras. Ego tinggi dan
watak yang keras hanya bisa diluluh lantakkan dengan kelembutan dan
keikhlasan...
Selamat bermain-main
dengan pikiran anda sendiri.
Bahagia, sedih, syukur,
mengeluh, semua tergantung kita yang memulai...
Semoga bermanfaat.
Siapa Yang Berhak Sukses?
Beberapa tahun terakhir
ini saya mengamati bahwa mereka-mereka yang punya prioritas lebih terhadap
sesuatu itulah yang punya potensi sukses.
Saya ketemu si A, saya
ajak bisnis dan dari 2 tahun lalu alasannya sama. Kendala di modal. Sampai
detik ini pun alasan tetap sama. Modal
Lalu saya ketemu si B. 2
tahun lalu ketika diajak bisnis agak ragu. Kenapa? boleh dibilang sedang berada
di fase terburuknya. Kasarnya, boro-boro buat modal bisnis, buat makan aja
alhamdulillah.
Bertahun berlalu akhirnya
si B sukses menapaki tangga bisnisnya. Hasilnya? Bukan hanya cukup untuk makan.
Renov rumah, beli HP, beli laptop, beli motor bahkan sudah berani buka tabungan
umroh. Darimana uangnya? Dari hasil bisnis. Si B ini menjadikan bisnis sebagai
prioritas hidupnya. Berjuang maksimal sampai punya modal. Lalu sungguh-sungguh
menjalaninya.
Lain cerita Si A yang
masih gitu-gitu aja hidupnya. Modal (katanya) masih belum ada. Bisnisnya?
Boro-boro punya bisnis bagus. Wong bisnis bukan prioritasnya. Anehnya, si A ini
masih tetap berharap sukses di bisnis. Kacau!!!
Lah wong bisnis aja gak mau dijadiin sebagai prioritas. Gimana mau sukses di
bisnis? Kata JIN di iklan rokok: "NGIMPIIIII!!!"
Ya, saya melihat orang
yang sukses itu adalah orang yang punya prioritas terhadap sesuatu. Jadi,
apakah kamu sudah memiliki prioritas dalam hidupmu?
Nikmati proses kehidupan
Dear Saudara dan
Sahabatku...
Apa yg terjadi hari ini
Pasti ada hikmah yg indah
dari Alloh SWT untuk kita.
Maka
Berfikirlah yg positif
terhadap tiap kejadian hari ini. Ada Alloh Ta'ala yg Maha Hebat yg mengatur
setiap kejadian di Bumi ini.
Oleh karenanya
Jagalah pikiranmu, karena
dia akan menjadi perkataanmu...
Jagalah perkataanmu,
karena dia akan menjadi perbuatanmu...
Jagalah perbuatanmu,
karena akan menjadi kebiasaanmu...
Jagalah kebiasaanmu,
karena nanti dia akan membentuk karaktermu.
Perbaikilah urusan
akhirat,
maka Alloh Ta'ala akan
memperbaiki urusan duniamu.
Perbaikilah bathinmu,
niscaya Alloh Ta'ala akan memperbaiki urusan dhahirmu.
Rasulullohu Sholallohu
'Alaihi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya ada
seseorang yang beramal dengan amalan penghuni surga yang nampak dalam pandangan
manusia, padahal ia adalah seorang penghuni neraka"
Dan sesungguhnya
ada seseorang yang
beramal dengan amalan penghuni neraka yang tampak dalam pandangan manusia,
padahal ia adalah seorang penghuni surga." (HR. Bukhari - Muslim)
Tetap semangat...!
Semoga setiap langkah
kita selalu dibimbing oleh Alloh Ta'ala hingga bahagia dunia akhirat itu nyata
buat kita.
Allahumma Sholli 'Ala
Sayyidina Muhammad, Wa 'ala Aali Sayyidina Muhammad
Wallahu A'lam Bisshawab
Yaa Alloh Yaa Robb...
Ampunilah dosa dan
kesalahan Murrobi dan guru² kami. Ampunilah kedua orang tua kami, ampunilah
kami, keluarga kami dan saudara² kami.
Berenang
Jika kita ajari anak-anak
berenang sejak bayi, insya Allah akan membantu menguatkan fisik dan mental
anak.
Griffith University di
Australia melakukan studi selama 4 tahun terhadap lebih dari 7.000 anak-anak,
menyatakan bahwa anak-anak yang berenang sejak kecil memiliki kemajuan dalam
perkembangan fisik dan mental bila dibandingkan dengan teman sebayanya yang
tidak berenang.
Selain itu, belajar
berenang sejak bayi atau anak insya Allah membantu melatih otot dan
keseimbangan, menambah nafsu makan, mengurangi resiko tenggelam serta bisa
menambah kepercayaan dirinya.
Studi di tahun 2010 dari
Child: Care, Health and Development menyebutkan bahwa anak-anak usia 4 tahun
yang sudah belajar berenang pada suatu waktu sejak usia beberapa bulan sampai 4
tahun bisa lebih baik beradaptasi dengan situasi baru, lebih percaya diri, dan
lebih mandiri dibanding yang tidak berenang.
Namun yang perlu
diperhatikan adalah usia bayi yang boleh mulai diajak belajar berenang setelah
dia memasuki usia 4 sampai 6 bulan atau setelah bisa duduk dengan tegak dan
bisa menyangga kepala saat digendong. Hal dasar ini penting untuk memastikan
bayi akan bisa mengontrol posisi terbaik dan ternyaman selama berada di air.
Komitmen - Kunci Sukses
Ternyata, ada banyak
sekali yang harus & layak diperjuangkan.
Ternyata, ada banyak
sekali pekerjaan yang harus diselesaikan.
Itulah komitmen
Itulah bentuk kesadaran
akan kekurangan
Sayang sekali...
Diluar sana, ada begitu
banyak orang yang hanya fokus mencari uang saja lalu mengabaikan komitmen,
bahkan sampai mengabaikan pertemanan
Tidak peduli perasaan
orang lain, yg penting: Saya untung
Padahal, kita tidak cukup
untuk untung saja. Tapi kita perlu jadi orang yg beruntung, yg didoakan banyak
orang.
Jadi untung yg berkah
Jadi untung yg penuh
dengan doa orang lain. Sehingga, seorang pengusaha tidak hanya menikmati
bisnisnya saja, tapi bisa menikmati rumah tangganya
Bisa menikmati
persahabatannya
Bisa menikmati
lingkungannya
Bisa menikmati
perjalanannya menuju kemenangan dunia sampai akhirat, insya Allah
Kalau memang, kita
melakukan semuanya karena Allah.
Lalu, kenapa kita harus
berhenti karena manusia?
Perlukah Mewariskan Harta? Kekayaan?
Atau, tidak perlu
mewariskan harta sama sekali?
Yang jelas, meninggalkan
ahli waris dalam keadaan cukup itu jauh lebih baik daripada meninggalkan mereka
dalam keadaan lemah dan minta-minta sama yang lain.
Lemah apanya? Lemah iman,
lemah ilmu, dan lemah ekonomi. Guru saya Prof. Dr. Syafii Antonio selalu
mengingatkan kita untuk kuat dalam kebaikan.
Pada akhirnya, semoga
kita semua bisa meninggalkan ahli waris dalam keadaan cukup dan kuat, tidak ada
larangan untuk kaya bahkan dianjurkan agar bisa berbagi lebih banyak dan lebih
besar lagi. Aamiin ya rabbal alamiin
By: Ippho Santosa
Nikmat Yang Melebihi Nikmat Sebelumnya
Qorun tidak pernah
mengetahui bahwa kartu ATM yang berada di saku kita ternyata mencukupi dari
semua kunci-kunci hartanya yang dibawa oleh orang-orang paling kuat.
Kisra Persia tidak pernah
mengetahui jika kursi sofa dari busa yang ada di rumah kita ternyata lebih
menyenangkan daripada singgasana yang ia banggakan.
Kaisar tidak pernah
mengetahui jika kipas dari bulu merak yang dikipaskan di atas kepalanya oleh
budak-budaknya ternyata tak lebih sejuk dari AC yang berada di rumah kita.
Heraklius tidak pernah
mengetahui bahwa kesejukan air minum dari botol porselennya yang membuat
orang-orang di sekitarnya merasa iri ternyata tak lebih sejuk dari air es di
kulkas yang berada di rumah kita.
Kholifah al Manshur tidak
pernah mengetahui jika air panas yang dituangkan oleh budak-budaknya dengan
penuh kebanggaan sebagai campuran air mandi ternyata tak lebih panas dari water
heater yang terpasang di kamar mandi kita.
Para jamaah haji di masa
lampau tidak pernah mengetahui jika onta-onta perkasa dan kuat yang pernah ia
tunggangi kala berangkat haji ternyata tak lebih kuat dan cepat dari pesawat
terbang yang kita tumpangi.
Sungguh kita hidup dalam
kehidupan yang banyak melebihi kenikmatan yang tidak pernah dirasakan oleh para
raja-raja di zaman dahulu, namun sayangnya kita tetap merasa kurang atas
karunia yang telah Allah berikan.
Karena itu senantiasalah
membuka matamu agar dapat menyaksikan betapa banyak nikmat yang ada padamu,
sehingga tidak semakin sempit dadamu.
Ya Allah segala puji
bagi-Mu atas semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami, pada agama
dan dunia kami.
Ampunilah kami jika
hingga detik ini kami masih saja kurang bersyukur dan senantiasa terus berbuat
dosa.
Sumber: Ustaz Satria
Bersabar 30 Menit Saja
TAHUKAH kamu bahwa waktu
kita untuk mengumpulkan pahala bagi bekal di akhirat rata-rata hanya sepertiga
dari usia kita?
Yuk kita hitung...
Jika rata-rata usia
manusia Indonesia 60 tahun, maka waktu yang digunakan untuk tidur rata-rata 7-8
jam sehari (sepertiga hari). Dalam 60 tahun berarti sepertiga dari 60 tahun
atau 20 tahun digunakan untuk tidur. Jadi sisanya untuk mengumpulkan pahala
tinggal 40 tahun (karena jika pun tidur dapat pahala, tapi pahalanya tak
banyak. Makanya Allah menyuruh kita selalu bergerak beramal, bukan banyak
rebahan).
Lalu dikurangi waktu
sebelum aqil baligh dimana kita belum mendapatkan pahala dan dosa. Jika aqil
baligh rata-rata usia 15 tahun, maka 40 tahun dikurangi 15 tahun. Sisanya
tinggal 25 tahun untuk mengumpulkan pahala.
Lalu dikurangi lagi
dengan waktu yang sia-sia atau bahkan berbuat dosa. Jika setiap hari rata-rata
kita membuang waktu 2 jam saja untuk hal yang sia-sia, bahkan dosa, berarti
dalam 60 tahun (2×365×60) sama dengan 43.800 jam atau sama dengan 5 tahun. Sisa
waktu 25 tahun dikurangi 5 tahun, sisa 20 tahun. Itupun jika waktu sia-sia
hanya 2 jam sehari. Jika lebih, tentu waktu kita mengumpulkan pahala akan lebih
berkurang lagi.
Kesimpulannya....
Hanya 20 tahun waktu kita
untuk mengumpulkan pahala jika usia kita mencapai 60 tahun (jadi hanya
SEPERTIGA DARI WAKTU HIDUP KITA).
Jika usia kita tidak
sampai 60 tahun, maka lebih berkurang lagi waktu kita untuk mengumpulkan
pahala.
Sungguh sangat sangat
singkat waktu untuk beramal mengumpulkan pahala di dunia ini, yang akan
menentukan nasib kita masuk surga atau masuk neraka.
"Allah bertanya:
"Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab: "Kami
tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada
orang-orang yang menghitung. Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di
bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui" (Qs. 23
ayat 112-114)
Belum lagi jika dihitung
menurut waktu hakekat. Di dalam surat al Hajj ayat 47 disebutkan bahwa 1 hari
di sisi Allah sama dengan 1000 tahun dalam perhitungan manusia. Maka jika kita
hidup sampai usia 60 tahun berarti hidup kita sebenarnya hanya kira-kira 1,5
jam saja dalam waktu hakekat di sisi Allah, sehingga waktu untuk mengumpulkan
pahala agar bisa masuk surga hanya sepertiga dari 1,5 jam alias 30 MENIT SAJA.
Bayangkan!
Waktu 30 menit yang
sangat singkat itu menentukan nasib kita selama-lamanya di akhirat yang abadi.
Apakah masuk surga atau masuk neraka!
Jadi jika engkau
berlelah-lelah mengumpulkan pahala dengan ibadah dan dakwah....
Jika engkau menahan diri
dari maksiat...
Jika engkau tabah dalam
kesulitan hidup...
Jika engkau bertahan
dengan pasangan yang menyebalkan...
Jika engkau tidak berlaku
zalim dan curang karena kekurangan harta...
Jika engkau sabar dengan
rasa sakit hati akibat perlakuan orang-orang di sekelilingmu...sehingga semua
kesabaran itu mendapatkan pahala, maka itu sebenarnya hanya 30 MENIT SAJA....
Mosok gak kuat bersabar
hanya 30 menit saja untuk dapat pahala!
MAKA gunakanlah waktumu
yang singkat itu sebaik-baiknya untuk mengumpulkan pahala....
atau kamu akan menyesal
kelak.
Di Dunia Kamu Memilih, Di
Akhirat Kamu Dipilih!
By. Satria HL
Posting Komentar untuk "Kisah Handuk Basah di Atas Kasur - Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 18)"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.