Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 17) - Lejitkan Dirimu Tak Perlu Mengkerdilkan Selainmu

Daftar Isi:

Tenang - Tenang.

Jadikan Hari-Harimu Seperti Saat Ramadhan.

Setelah Ramadhan.

Tak Ada Yang Sulit Bagi Allah.

Garis Start Bisa Beda Tapi Garis Finish Kita Yang Menentukan.

Hakikat Rezeki

Tips Dagang Ala Rasulullah Saw, Yuk Intip Apa Aja Sih.

Utang.

3 Kebutuhan Jiwa.

Lejitkan Dirimu, Tak Perlu Mengkerdilkan Selainmu.

Ini Darel, Anakku.

Si Anak Singkong.

 

Tenang - Tenang

By: Husna

Lihat orang lain sukses, jangan sampai bikin kita ga tenang. Pengen segera juga. Kalau termotivasi dengan suksesnya orang lain itu bagus, yang bagus adalah ketika akhirnya kita jadi gelisah karena juga pengen segera sukses. Gelisah itu ga bagus, apalagi bagi kita yang sementara berjuang.

Kita itu harus tetap tenang, agar tidak salah dalam mengambil langkah. Allah sudah menetapkan masing-masing garis kesuksesan kita. Kalaupun kita ingin agar segera, berarti yah doanya di kencangkan dan ikhtiarnya disempurnakan. Itupun hasilnya tetap serahkan sama Allah.

Dan satu hal kisahmu dan kisah orang lain pasti berbeda. Jadi jangan maksa… sabar… tahan… sabar… tahan.

Akhirnya ketika apapun yang kita hadapi kalau kita punya ilmu sabar dan lepang dadanya semuanya akan jadi mlebih mudah insyaaAllah.

 

Jadikan Hari-Harimu Seperti Saat Ramadhan

Ramadhan berlalu jangan sampai kebiasaan baik yg biasa kita kerjakan di bulan Ramadhan juga ikut berlalu.

Cukuplah kita berpisa dengan Ramadhan, bukan dengan tilawah dan qiyamullail.

Karena seseorang yang Istiqomah untuk berpeluang Husnul Khatimah.

Syaikh Sulaiman bin salimullah ar-Ruhaily hafidzahullahu menukilkan perkataan sebagian ulama:

من جعل أيام حياته كأيام رمضان جعل الله له آخر حياته كالأعياد

"Barangsiapa yang menjadikan hari-hari hidupnya seperti hari-harinya saat bulan Ramadhan, maka Allah akan menjadikan akhir hidupnya seperti hari raya." (Fikih Muamalah Maliyah hal. 284)

Semoga Allah memberi kita taufiq dan keistiqomahan di atas ketaqwaan, Dan semoga Allah menutup usia kita dengan Husnul Khatimah.

By: Habibie Quotes

 

Setelah Ramadhan

Bismillah kita mulai lagi

Setelah di kalibrasi dengan bulan ramadhan saatnya kita bersihkan hati, sucikan diri dan mulai melangkah lagi.

Orang hanya melihat jadi pengusaha itu mudah, enak bisa bebas waktu. Padahal jadi pengusaha pun ada rolenya, ada tata caranya, ada konsekuensinya juga yang kalau kita tidak siap pasti susah juga jadinya. Bahkan seorang pengusaha itu dikenal dengan sikap berani mengambil resiko. Sebegitu “berani”nya gambaran seorang pengusaha hehehe.

Namun Jangan takut, jadi pengusaha itu insyaaAllah mudah, kata guru saya semudah mengucapkan bismillah. Namun nanti tentu saat sudah mulai menjalani profesi pengusaha nya ilmu kita sudah harus bertambah, pemikiran kita sudah harus bertumbuh, tidak boleh stagnan. Karena membesarkan usaha sudah harus pake ilmu.

Namun zaman sekarang insyaaAllah semua serba mudah, karena ilmunya sudah ada. Tinggal kita cari, pelajari, terapkan. Lalu kalau belum paham? Cari mentornya!

Semangat yaa

 

Tak Ada Yang Sulit Bagi Allah

By: Husna

Bagi Allah tidak ada yang sulit

Bagi Allah tidak ada yang tidak bisa

Semuanya mudah, semuanya bisa

Maka setiap kita punya sesuatu yang rasa-rasanya sulit yah kembali ke Allah. Saya sering melihat kenapa orang-orang yang sudah berpengalaman ketika menghadapi masalah begitu santai, ternyata bukan karena mereka hebat, bukan karena mereka kuat tapi ternyata karena mereka yakin Allah akan menolongnya bahkan di saat terburuk sekalipun. MasyaaAllah

Kalau kita percaya saat pesan makan di restoran, bahwa makanan pesanan pasti akan keluar setelah diorder. Maka seharusnya kuta oun percaya doa kita akan dlterjawab setelah diutarakan. Apalagi ke Allah yang Maha Besar.

Jangan sampai kita berputus asa

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah”.

Semoga tetap semangat ya

 

Garis Start Bisa Beda Tapi Garis Finish Kita Yang Menentukan

Kamu mah enak, orang tua kalangan berada. Lah saya?

Kamu mah asyiik, kuliahnya tinggi, pantas aja sukses.

Kamu mah enak, lingkungan mendukung, lingkungan positif, ya pantas bisa sukses. Lah saya?

Kamu mah enak, teman banyak, relasi luas, koneksi kuat pantas bisnisnya sukses. Lah saya?

Kamu mah mirip rafatar, anaknya raffi ahmad, tinggal gerak dikit aja udah ketahuan suksesnya. Lah saya?

Kamu punya privillege bagus. Bapakmu kaya dan terkenal, keturunan orang sukses, ya pantas lah kalau sukses. Wajar banget. Lah saya?

Teman-teman sering ngrasa  begitu? Sering ngomong "Lah saya?"

Sering merasa priviilege kita rendah, berasal dari keluarga biasa-biasa, pendidikan rendah, lingkungan negatif, kuper, gaptek, dan lain sebagainya.

Oprah winfrey seorang selebritis dan pembawa acara terkenal di Amerika Serikat dilahirkan dari keluarga miskin di Mississippi, Amerika Serikat.

Cristiano Ronaldo, pesepakbola terkenal, lahir dari keluarga miskin yang hidupnya serba kekurangan. Ayahnya seorang tukang kebun.

Dahlan Iskan, mantan menteri dan pengusaha terkenal, keluarganya tidaklah berkecukupan. Ayahnya berprofesi sebagai pekerja serabutan saja. 

Ciputra, di usia 12 tahun sudah ditinggal oleh ayahnya yang meninggal dunia. Dia turut membantu sang ibu berjualan kue secara keliling di pasar.

Sebagian dari kita mungkin bermula dari keluarga miskin, tidak berpendidikan, relasi terbatas, privillege kurang bagus, lingkungan gak mendukung, kemampuan akademis rendah dan lain sebagainya. Sementara sebagian yang lain mungkin anak kuliahan, orang tuanya kaya, relasinya bagus, pintar serta lingkungan mendukung. Ya, mungkin kita start dari kondisi yang berbeda. Namun kondisi star begini gak bisa dijadikan excuse, jadi alasan untuk gagal menjadi orang sukses.

Ya, bisa jadi start kita berbeda tapi  garis finish kita lah yang menentukan. So, kamu mau finish seperti apa? Mau finish dengan kondisi terbaik? Atau tetap meratapi start-mu yang kurang bagus tadi dan menyerah pada keadaan? Life is Choice (Hidup Itu Pilihan), kawan

 

Hakikat Rezeki

Berprinsiplah bahwa ramaimu nggak akan mengurangi jatah rezekiku. Sepimu nggak akan juga nambah jatah rezekiku.

Allah sudah ngasih jatah segitu, ya segitu. Ikhtiar kita adalah jalan untuk menjemput jatah rezeki yang sudah Allah tetapkan. Rezeki dari Allah itu tidak akan pernah tertukar apalagi salah alamat.

Kalau sudah menjadi Rezeki kita, bagaimanapun caranya rezeki itu pasti sampai ke kita. Biar kata ada yang mau nikung, ada yang mau nyerobot, tetap saja akan sampai ke kita. Tapi kalau emang bukan rezeki kita ya nggak akan sampai ke kita.

Semua sudah punya porsinya masing-masing. Lihat saja pedagang di Pasar atau di mall. Satu lorong atau satu lantai semua dagangannya sama jenisnya. Deket-deketan pula lapak atau tokonya. Tapi semua ada pelanggannya masing-masing. Semua laku.

 

Tips Dagang Ala Rasulullah Saw, Yuk Intip Apa Aja Sih

1.JUJUR

Nabi Muhammad SAW dijuluki Al-Amin, artinya orang yang dapat dipercaya. Sifat jujur ini merupakan salah satu sifat yang melekat pada Rasulullah SAW.

 2.BERSIKAP RAMAH

Selama berdagang, Rasulullah SAW selalu bersikap ramah, santun dan selalu tersenyum terhadap para pembeli yang membeli dagangannya. Sikap ini tentu membuat pembeli merasa nyaman dan senang, karena diperlakukan dengan baik.

3.TIDAK LUPA IBADAH

Kunci utama Rasulullah SAW dalam menjalankan bisnisnya adalah tidak lupa untuk tetap tepat waktu dalam beribadah, sesibuk dan sepadat apapun beliau akan meluangkan waktu untuk beribadah.

4.TABLIGH

Tabligh memiliki arti menyampaikan perintah dan larangan. Rasulullah SAW selalu tegas dalam menyampaikan keadaan berdagang tanpa menyembunyikan fakta.

Semoga bermanfaat

 

Utang

Salah satu pekerjaan paling berat di dunia adalah nagih utang. Betul apa betul?

Kayak serba salah gitu. Apalagi saat menimbang perasaan orang lain. Berat rasanya. Tapi walaupun berat, kadang kita lakukan juga. Kita tagih.

Utang, kenapa kita tagih? Karena:

- kita lagi BU juga.

- sudah kelamaan.

- dia sudah janji.

- meringankan beban dia di akhirat.

- melancarkan rezeki dia di dunia.

Saran saya, tagihlah 3 kali. Sekiranya belum dibayar juga, coba kasih tempo (lagi). Lho kok gitu sih? Dari berbagai hadis kita dipahamkan bahwa Allah memberi kasih-sayang pada mereka yang murah hati dan memberi tempo ketika menagih utang.

Satu lagi saran saya, cobalah memutihkan utang. Dianggap lunas aja.

Tapi ingat ya, yang berhak memutihkan atau menghapus utang adalah si pemberi utang, bukan si penanggung utang. “Saya utang sama dia, Pak. Akhirnya saya putuskan untuk pemutihan aja.” Kalau ngomong gitu, ente ngawur tuh!

Memutihkan utang memang nggak gampang. Apalagi ternyata orang tersebut sikapnya menjengkelkan, misalnya marah-marah pas ditagih dan gaya ke mana-mana seperti orang kaya. Tapi percayalah, fadilah memutihkan utang lebih besar daripada bersedekah.

Fadilahnya lebih besar daripada bersedekah? Iya, lebih besar. Beneran ini. Ketimbang mikirin terus orang yang berutang sama kita, mungkin ada baiknya pemutihan aja. Kita plong, dia juga plong. Boleh dicoba.

UTANG memang sudah menjadi dilema dan drama di antara kita. Orang Indonesia gitu lho.

 

3 Kebutuhan Jiwa

Menurut ahli kejiwaan ada 3 jenis kebutuhan jiwa, yaitu: Tenang - Senang - Bahagia

Tenang sebagai kebutuhan Primer, Senang sebagai kebutuhan Sekunder dan Bahagia sebagai kebutuhan Tersier (bonus).

Kondisi tenang perlu dan penting kita ciptakan dalam hidup, dan kita bisa mengendalikan diri untuk bisa tenang, asalkan tau caranya.

Jika ketenangan hilang, maka akan muncul penyakit fisik dan psikis seperti maag, gerd, anxiety, hipertensi, obesitas, diabetes, jantung dsb., 🙄

Sedangkan senang lebih bersifat duniawi, fana dan gak ada ujungnya. Cenderung butuh wujud benda/materi untuk membuat kita senang.

Begitu senang sudah didapat, ya sudah gitu aja..

Dan bahagia adalah sesuatu yang datang dan pergi, kita tidak bisa dalam kondisi bahagia itu selalu ada.

Bahagia dalam pekerjaan, Bahagia dalam Pernikahan, tidak bisa selalu ada, semua datang dan pergi, karena bahagia adalah bonus.

Jika kita terus mencari Bahagia, maka kita akan selalu gelisah dan terus mencari dari satu tempat ketempat lainnya bagaikan kutu loncat.

Hal ini karena dlm pekerjaan dan pernikahan ada peran kita sebagai tong sampah loh... Dan kita perlu ikhlas dalam menjalani peran tersebut.

Kalo kita gak sedang bahagia gak papa kok..

Kalo kita gak sedang senang gak papa kok..

Tapi kalo kita gak tenang, nah ini yang perlu kita cermati apa penyebabnya.

 

Lejitkan Dirimu, Tak Perlu Mengkerdilkan Selainmu

Seorang Guru membuat garis 50 cm di papan tulis. “Anak-anak, apakah ada yang bisa membuat garis yang ibu bikin ini menjadi lebih pendek?"

Anak-anak pun bersemangat dan menganggap mudah perintah dari gurunya.

Anak pertama maju kedepan, Ia menghapus 2 cm garis itu. Beneralah, garis itu menjadi lebih pendek. Sekarang panjangnya tinggal 48 cm.

"Ada lagi yang lebih bisa memendekkan?" kata Guru memberi kesempatan murid lainnya.

Anak kedua melakukan hal yg sama, kali ini menghapus 10 cm, sehingga garis itu lebih pendek menjadi 38 cm. Lalu anak ketiga, keempat dan beberapa anak lagi, saling berebut maju, sehingga garis itu tersisa 10 cm.

Pada sisa tersebut, ada seorang anak yang maju, dan ia membuat garis di sampingnya sepanjang 13 cm. Jadi garis yang pertama menjadi lebih pendek dari garis yang ia buat, persis seperti INSTRUKSI sang Guru, membuat garis gurunya menjadi lebih pendek. Kali ini, karena ia membuat garis baru yang lebih panjang.  

Anak-anak lain tercengang, sekaligus tak habis pikir.

Bagaimana memendekkan garis tapi kok dengan membuat garis yang lebih panjang?

"Benarlah, untuk membuat garis lain lebih pendek, tak harus selalu menghapusnya. Mengapa tidak kita buat garis baru yang lebih panjang dari garis yang ada" Demikian hikmah dari sang Guru sambil menepuk bahu anak tadi seraya menjelaskan ke seluruh siswanya.

Dalam hidup, untuk memenangkan sesuatu, tak perlu bersemangat mengalahkan orang lain, cukuplah bersemangat untuk AHSANU AMALAN, sebaik-baik amalmu.

Untuk menjadi mulia, tak perlu merendahkan dan menghinakan orang lain, lakukanlah amal kemuliaan, niscaya Allah, Rasul dan Orang beriman akan melihat seluruh amalmu. Bukankah Langit Tak Perlu Mengatakan Dirinya Tinggi?

Maka, berusahalah fokus pada amalmu.  

Yang suka share dan forward boleh kok share dan forwad tulisan ini. Mudah2an jadi pahala buat yang sudah share dan forward. Thanks ya

 

Ini Darel, Anakku

By: Ahmad Bashori

Saya pengusaha, adalah wajar jika ke depan anak diarahkan jadi pengusaha. Sama dengan orang tua yang dokter, arahin anak jadi dokter. Begitu juga tentara.

Di komunita PPQ dan BP dengan Grand Mentor Mas Ippho Santosa juga mengajarkan demikian. Untuk ngajarin bisnis, nggak ujug-ujug. Dari kecil sudah dikenalkan. Dari packing-packing, dari bungkus-bungkus, sampai diajarin selling, jualan, ketemu orang. Memang nggak mudah. Tapi mulai dilihatkan, dibiasakan.

Gagal, ditolak, malu, maju-mundur, harus dilatih dan dibiasakan. Nggak hanya bisa jajan, tapi bisa menghargai uang. Nggak hanya dikasih uang, tapi diperlihatkan nilai berjuang.

Ada enak dan nggak enak dalam bisnis harus dijelaskan. Ngerti nggak ngerti, diajak omong aja. Sesuai usianya, lama-lama juga ngerti.

Di akhir, anak harus bangga sama orang tuanya. Harus pride punya orang tua pengusaha.

Semoga anak-anak kita bisa meneruskan jejak kebaikan orang tuanya. Amiin!

 

Si Anak Singkong

Apa aja yah bisnisnya Choirul Tanjung ini? Keyakinan memang tidak ada hubungannya dengan faktor kesuksesan seseorang dalam berbisnis.

Justru faktor-faktor seperti fokus, kerja keras, dan integritaslah yang menjadi kunci utama dalam mencapai kesuksesan.

Namun, daftar orang Muslim yang telah mencatatkan namanya dalam daftar orang terkaya di dunia terus menarik untuk diulas.

Apalagi, ketika Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut hanya ada satu oang Islam yang masuk daftar 10 orang terkaya di Indonesia saat ini yakni Chairul Tanjung, seorang pengusaha sukses yang dikenal sebagai 'Si Anak Singkong' yang juga merupakan pemilik CT Corp.

"Dari 10 orang kaya di Indonesia, hanya satu Islam, Chairul Tanjung," ujarnya dalam acara Halalbihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Silaturahmi Tokoh Bangsa, dikutip dari YouTube ICMI TV, Jumat (12/5/2023).

Bahkan, JK mengindikasikan lebih dari 50 persen perekonomian Indonesia dikendalikan oleh orang-orang keturunan Tionghoa (China).

Menurut pernyataannya, meskipun jumlah penduduk keturunan Tionghoa hanya sekitar empat setengah persen dari total penduduk Indonesia, namun mereka memiliki pengaruh ekonomi yang sangat signifikan, yakni sebesar 50 persen.


Klik Disini untuk Download PDF.

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 17) - Lejitkan Dirimu Tak Perlu Mengkerdilkan Selainmu"