Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menggunakan Ilmu Hisab Pada Tempatnya

Para ulama tidak pernah menolak ilmu hisab falaky, itu seperti orangtua yang menolak anak kandungnya sendiri.

Akan tetapi, ketika kita membahas untuk kasus tahun ini 2023, bahkan menurut ilmu hisab itu sendiri, wujudul hilal bulan Syawal itu tidak mungkin untuk di rukyat. Berbeda dengan wujudul hilal pada Ramadhan yang cukup tinggi dan memungkinkan untuk di rukyat.

Perhatikan apa yang di ucapkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah:

"وإذا كان على درجة واحدة فهذا لا يُرى"

"Dan apabila terjadinya (hilal) pada ketinggian 1 derajat maka itu tidak mungkin bisa terlihat." (Majmu' fatawa juz 25: 186)

Sedangkan prinsipnya jelas:

العبرة بالرؤية الطبيعية

"Ibrahnya itu dengan menggunakan rukyat tabi'iyah (mata)"

Sebagaimana telah terhimpun pada banyak hadist Nabi tentang rukyat hilal dan penjelasan ulama terkait hadist tersebut.

Jika ditanyakan "memangnya tidak boleh itsbat (menetapkan) bulan dengan ilmu hisab? Bukankah rukyat ada dua: Rukyat Tabi'iyah (mata) dan Rukyat Aqliyah (akal) atau hisab?"

Perhatikan apa yang dijawab oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin ketika ditanya "apakah kita menerapkan ilmu hisab falaky didalam menetapkan hilal?"

سُئل الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه الله:

هل يعمل بحساب المراصد الفلكية في إثبات الهلال؟ فأجاب الشيخ:

" الذي نرى أن يعمل به في النفي لا في الإثبات. ومعنى ذلك: أنه لو قال شخص أنه رأى الهلال، والمراصد تقول إن الهلال لا يمكن أن يولد هذه الليلة في هذا المكان، فإنا نعمل بنفي المرصد. ولو قرر المرصد أن الهلال مولود الليلة، ولم يره أحد من الناس رؤية مجردة لم نعمل بإثبات المرصد، لأن العبرة بالرؤية الطبيعية." (مسائل دقيقة في الصيام: ٢٩٧

"Yang kami ketahui berdasarkan dalil-dalil yang ada, didalam menerapkan/mempergunakan ilmu hisab falaky pada hilal itu untuk penolakan/peniadaan bukan untuk penetapan yang artinya, apabila seseorang datang mengaku/mengklaim telah melihat hilal, sedangkan menurut perhitungan hisab tidak mungkin terlihat hilal di waktu dan tempat tersebut, maka kita mempergunakan ilmu hisab di dalam penolakan/peniadaan klaim orang tersebut. Dan apabila menurut perhitungan hisab bahwa hilal mungkin terlihat, akan tetapi tidak ada kesaksian rukyat hilal satupun dari manusia, maka kita tidak mempergunakan ilmu hisab untuk menetapkan hilal tersebut, karena sesungguhnya ibrohnya itu ada pada rukyat tabi'iyah (mata)."

Al-Imam As-Subki pernah mengatakan didalam salah satu fatwanya

"أن الحساب إذا نفى إمكان الرؤية البصرية، فالواجب على القاضي أن يرد شهادة الشهود، قال: "لأن الحساب قطعي والشهادة والخبر ظنيان، والظني لا يعارض القطعي، فضلاً عن أن يقدم عليه."

"Apabila ilmu hisab telah nafa imkan rukyah bashariyah (meniadakan kemungkinan terlihat oleh mata manusia) terhadap hilal, maka wajib bagi hakim untuk menolak kesaksian dari yang mengaku/klaim bahwa dia melihat hilal. Dikatakan bahwa ilmu hisab itu sifatnya qoth'i (final dan pasti sebagaimana 1+1 = 2), sedangkan persaksian seseorang adalah khobar dzonniy (kabar prasangkaan), dan sesuatu yang dzonni tidak boleh menyelisihi yang qoth'i, malah seharusnya dikedepankan yang bersifat qoth'i terlebih dahulu."

Disini dijelaskan bahwa para ulama tidak menolak Ilmu Hisab, akan tetapi menggunakannya pada tempatnya yakni Rukyat Tabi'iyah dipergunakan untuk menetapkan (itsbat) sedangkan Rukyat Aqliyah/Hisab untuk peniadaan (Nafyun).

Maka kami mengajak kepada segenap kaum muslimin untuk:

Yang pertama, merunut pada ilmu hisab maka hilal tidak mungkin terlihat, dan jika demikian maka tuntunan Nabi adalah dengan ikmalu syahr menyempurnakan hitungan bulan Ramadhan menjadi 30 hari, sabda Nabi :

فإن غم عليكم فأكملوا العدة الثلاثين

“Jika mendung (kalian tidak bisa melihat hilal), maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.” (Muttafaqun 'alaihi)

yang berarti bahwa 1 syawal 1444 H InsyaAllah jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023. (Dengan tetap menunggu sidang itsbat pemerintah)

Yang kedua, tentang sebuah kaidah,

حكم الحاكم يرفع الخلاف

"Keputusan dari pemerintah, akan menghilangkan perbedaan."

Ikutilah dan taati pemimpinmu didalam berhari raya.

Bukankah kebersamaan itu indah? Sebaliknya perpecahan itu membuat hati manusia satu sama lainnya sempit dan risau.

Yang ketiga, jawaban ini khusus untuk hujjah bahwa nanti akan terjadi gerhana matahari, bukankan itu juga menandakan telah berakhirnya Bulan Ramadhan? (menurut hisab)

maka kami menjawab: betul, akan tetapi ingatlah bahwa apa yang diajarakan oleh Baginda Nabi Muhammad didalam menghitung (hisab) penetapan awal bulan Syawal, Ramadhan, Dzulhijjah dan semua bulan lainnya adalah dengan lahirnya bulan baru dan itulah yang disebut dengan penyebutan nama Al-Hilal, bukan masa berakhirnya bulan tertentu.

Wallahu a'lam.

بارك الله فيكم

Ditulis oleh: Syahid Al-Haq

di Markaz Tunas Ilmu Jayapura.

Kamis Pagi, 20 April 2023.

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Menggunakan Ilmu Hisab Pada Tempatnya"