Catatan Harian (8) Abu Naadir Alby Zen - Lombok
Contents:
Tulisan Gegabah Menengahi Hisab dan Ru'yah
Akankah Selalu Kalah Calon Pemimpin Pilihan Ku?
Tulisan Gegabah Menengahi Hisab dan Ru'yah
Kenapa kita tidak memaksa ummat untuk bersatu seprti dalam permasalahan furu' semisal HISAB dan RU'YAH, satukan ummat kepada RU'YAH…
Mudah dalam tulisan dan ucapkan, namun perlu
di kaji lebih jauh persoalan khilaf kenapa harus terjadi dan apa jalan kluar
yang harus di tempuh untk bisa mnyatukan nya apakah dengan metode paksa lalu
siapa yang mampu memaksa Ulama agar bersatu....🤑?
KETAUILAH saudara saudara
ku Seiman Seakidah...
Perkataan di atas masih
mentah dan merupakan bukti mentah cara memahami dalil dan realita khilaf yang
terjadi selama ini dan bgitu gegabah dalam memahami
لا إجتهاد مع
وجود النص
Konsep di atas saya bantah
لا تكليف ولا
تحويد في أمر الخلاف
ولا إنكار مع
خلاف المعتبر
وغيره من
القواعد
Akhi terkadang dalil itu sampai pada ulama
sebelah fulan wa fulan tetapi ada sebab lain membuat mereka tdk berpegang dg
nya saya rasa antum antum sudah baca atau plajari dan seharus nya antum sa'at
blajar khilaf tanya pada ust dosen di kelas kenapa ini harus terjadi apa gak
bisa di satukan atau paksakan kmbali ke satu pendapat, maka pasti ust / disen
fikih antum akan menjawab dg pnuh bijaksana penuh kelapangan krena orang yang
sanggup pegang mapel fikih ialah orang yang brjiwa lapang dan mengerti Dunia
khilaf dan mampu menegahinya... Beda dg jiwa pembawa mapel manhaj dan akidah.
Penulis kata kata di atas
paksakan ummat bersatu dalam khilaf mreka…
Ini orang cocoknya bawa
mapel akidah atau manhaj atau mungkin dia lbih Alim ngerti dari Ust nya akan perkara
khilaf dan ayat ayat yang di perselisihan ulama setelah tamat kuliah... Salah
nya kenapa dia tdk menggantikan posisi dosen nya biar di mengarahkan mahasiswa untuk
mrujuk satu pendapat? Bisakah hal seprti itu di lakukan?
Kalau bisa, maka ia
paling hebat dan berhasil sbg dosen di dunia perkuliahan dengan predikat
sebagai dosen fakhaamah dengan metode memaksa. Itu mustahil bisa terjadi,
kenapa, krena sesuatu yang ulama tdk mampu lakukan sepanjang sejarah dunia
khilaf hingga sekarang sudah mendekati kiamat akhir zaman mana mungkin semisal
kita mampu lakukan kecuali ada penguasa Alim ala minhaj Annubuwwah untuk
mnyatukannya ke satu pendapat yang paling kuat mendekati alhak..
Allah sendiri memberikan
pahala bagi ulama ber ijtihad yang salah lalu akankah kita menganggapnya
negatif dan ingin memaksa hal yang lapang, apa jadi nya Dunia islam dunia
khilaf dari dulu - sekarang untuk di bubarkan di paksa mnjadi satu moga tidak
saling gorok...
Akhi memaksa dua orang
pasutri dalam hal rumah tangga bgitu sulit dan menyatukan dua orang Bersaudara
di hadapan kita dalam perbedaan pilihan sangat tak mungkin, lalu bagaimana kita
memaksa Ulama untuk kembali pada satu pandangan yang akal berbeda beda dalam
memahami dalil dalil yang sampai pada mreka dg metode pendalilan yang mreka
ilmui dan kokoh di dalamnya hingga terjadi Madzaahib al Arbaah
Apakah antum kira ulama
tdk paham dalil dalil kita seprti وإن
تنازعتم، tetapi kok terjadi pula khilaf yang kita liat…
Terjadinya khilaf yang
kita baca sbg bukti bahwa khilaf dalam hukum furu' agama tidakkan pernah bisa
di satukan dan pasti berlanjut ke generasi berikutnya... Sampai leher terpotong
khilaf tetap ada dalam banyak kasus dan problema hukum fikih.
Kira kira siapa yang bisa
memaksa untuk kmbali ke satu pendapat? Kita atau penguasa Alim,? Dan dimana
kita akan dapatkan Penguasa Alim untk menytukan ummat? Bukanlah zaman dulu
penguasa banyak yang ngerti ilmu lalu kenapa khilaf juga terjadi semisal HISAB
dan Ru'YSH yang sekarang kita ribuntukan?
Mana lebih baik sesuatu
yang terjadi kita tinggal saling berlapang dada sbgamana lapang dadanya syafi'i
di depan madzhab malik, malik di depan madzhab hanifah,, Bisakah imam malik memaksa
hanafi untuk seragam menghukumi sholat id sbg Sunnah mu akkad, atau mnghukumi
nyembelih udhiyyah sbg Sunnah mu akkad? Kenapa tdk di paksa untuk tdk
berpendapat boleh zakat fitrah dg uang dan itu jelas jelas melawan dalil?
Kalau ulama sekelas mreka
tdk mampu menyatukan adakah yang mampu setelah mereka? ataukah kita akan
menyalahkan sikaf ulama yang bersikap lapang dalam perkara khilaf yang ribuan
berserakan dalam kitab kitab indok seperti Almugni,bidaayah almujtahid?
Ataukah kita akan gegabah
beranggapan syaaz nya madzhab hanafi yang mnyalahi dalil yang ia pandang sohih?
Apakah kita lbih baik dari mreka dan lbih mengerti dalil dan kondisi mreka
sa'at memahami dalil tertentu?
Sungguh beda antara
diriku dengan diri mu dalam masalah ini,,, semisal sulit nya mnyatukan langit
dan bumi..
Abu Naadir Alby Zen
Akankah Selalu Kalah Calon Pemimpin Pilihan Ku?
Hakikat nya kita di dunia
tidak kluar dari kalah dan menang kalah dunia menang aman dari adzab akhirat
krena bila yang benar kalah maka anda aman dari kejahatan penguasa jahat yang
akan memimpin anda, jika yang jahat menang maka pengusungnya terkena dosa
jaariyah selama 5 tahun lamanya dan sakitnya di pimpin belum lagi hukuman keras
di akhirat di lipat gandakan 500 tahun lamanya...
Namun apabila yang baik
menang dg ijtihad dan do'a kita menganggap nya ia baik secara realita zhohir
nya baik, kinerja nya yang baik dan jujur sholih maka kalau menang anda aman,
anda sejahtera dunia dan di akhirat anda lbih aman dapat rahmat dunia akhirat
krena banyak orang yang menikmati hasil pilihan anda...
Berbahagialah dengan dua
kebahagiaan jikalau pilihan yang amanah anda menang jadi pemimpin negara,
waspada lah dan merugilah anda bila anda memilih yang jahat yang korup yang memerangi
islam dan ummat islam selama lamanya anda menikmati sakit nya siksa derita
sebab menolong orang jahat....
Moga kita selamat dalam
memilih Nasib baik kita lewat pemulihan pemimpin..
Kata Orang Salaf:
Pemimpin mu bisa jadi
nikmat bagimu bisa jadi siksa derita petaka dunia mu
Abu Naadir Alby Zen
Posting Komentar untuk "Catatan Harian (8) Abu Naadir Alby Zen - Lombok"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.