Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 14)
STOP MENGELUH
Setiap orang pasti punya
yang namanya masalah, baik masalah ekonomi, keluarga dan masalah lainnya.
Masalah itu sendiri bisa diartikan sebagai sebuah kesenjangan antara harapan
dan kenyataan.
Banyak orang yang ketika
dihadapkan dengan suatu masalah malah dihadapinya dengan sikap mengeluh,
bukannya bersyukur dan berfokus pada solusi. Sehingga dengan begitu membuat
kehidupannya kian terpuruk, dan energinya terkuras disana.
Mengapa banyak orang yang
sering mengeluh? Jawabannya karena banyak orang yang kurang bersyukur dan malah
kecewa dengan realitas kehidupannya tidak sesuai dengan yang diinginkan.
ISTRI CARI NAFKAH?
Mencari nafkah sekali
lagi bukanlah tugas utama seorang istri. Hukumnya dalam islam mubah. Boleh
asalkan suami izinkan. Sekarang zaman makin canggih untuk menghasilkan uang
seorang wanita bahkan bisa melakukannya dari rumah saja. Ini tentu kabar yang
sangat menggembirakan bagi kita semua. Namun meskipun hal ini semakin mudah
namun tentu akan muncul tantangan-tantangan lain.
Misalnya istri berbisnis
tentu akan lebih sibuk, nah hal ini kalau tidak kita jaga akan menimbulkan
masalah baru. Mungkin penghasilan bertambah, tapi keharmonisan terganggu. Nah 5
tips ini bisa buat para istri agar bisnisnya jalan, rumah tangga tetap harmonis
1. Pastikan ketika mau
memulai bisnis kita dapat izin dari suami. Ingat yaa, bagi seorang istri izin
suami adalah yang paling utama.
2. Atur waktu dengan
baik. Bagaimanapun tugas utama kita adalah sebagai ibu dan istri bukan pencari
nafkah. Maka usahakan atur waktu dengan baik agar keduanya bisa berjalan.
Jangan sampai bisnis menganggu peran kita sebagai seorang istri dan ibu.
3. Kenalkan suami pada
rekan bisnis kita. Keharmonisan dalam rumah tangga itu penting karena surganya
istri ada pada keridhoan suami. Bersikap terbuka kepada suami, perkenalkan
teman-teman kita kepada suami agar suami bisa tenang.
4. Tetap menjaga diri,
meskipun sekedar chatingan. Usahakan setiap yang kita lakukan diketahui oleh
suami dan dapat izin suami.
5. Nah ini yang
terpenting, makin bisa kita menghasilkan jangan sampai hormat dan respek kita
ke suami makin berkurang. Big No. Yang utama dan pertama bagi kita adalah
Allah, Anak dan keluarga.
KATAK DAN AIR MENDIDIH
Tempatkan Katak ke dalam
panci di atas kompor, isi dengan air dan mulai panaskan air.
Saat suhu air mulai
meningkat, Katak menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air. Katak terus
menyesuaikan suhu tubuhnya dengan meningkatnya suhu air. Hanya ketika air akan
mencapai titik didih, Katak tidak dapat menyesuaikan lagi. Pada titik ini,
Katak memutuskan untuk melompat keluar.
Katak mencoba untuk
melompat, tetapi tidak dapat melakukannya, karena telah kehilangan semua
kekuatannya saat menyesuaikan diri dengan suhu air yang terus meningkat.
Akhirnya Katak mati.
Apa yang membunuh katak?
Pikirkanlah!
Saya tahu banyak dari
kita akan mengatakan air mendidih. Tapi sesungguhnya yang membunuh Katak adalah
ketidakmampuan dirinya untuk memutuskan kapan harus MELOMPAT keluar.
Demikian juga dengan
kondisi kita sekarang...
Ketika kita harus
MELOMPAT dari zona nyaman kita
Jangan menunggu waktu nasibmu
berubah. Karena kita tidak tahu kapan waktunya.
Tapi berusahalah mencari
peluang agar nasibmu berubah.
Jangan menyerah dengan
takdir, kenapa saya miskin, kenapa saya susah, kapan saya sukses, kapan saya
berhasil
Jangan meratapi nasib
dengan pertanyaan diatas, berhentilah menyesuaikan diri
Mulailah MELOMPAT mencari
dan mencoba sesuatu yang baru, jangan pernah takut untuk mencoba
Lebih baik gagal karna
mencoba, dari pada mati karna menunggu.
5 TIPS LUNAS UTANG
(Nomor 5 yang paling
utama)
Di lapangan banyak sekali
kita temukan syarat berutang yang dilanggar, yaitu harus halal, legal,
dibutuhkan. Contohnya pinjaman online. Sudah jelas ada riba di dalamnya, sudah
jelas prosedur & kontraknya tidak legal, dan umumnya dipakai untuk hal yang
sifatnya konsumtif, bukan produktif. Ini yang harus kita berantas.
Pertanyaannya, kalau
semua itu sudah terlanjur gimana? Yuk kita bahas.
1. Tidak merasa berutang
atau tidak merasa bertanggung jawab untuk melunasi utang adalah sikap yang
harus dibuang jauh-jauh. Jika tidak, nanti hidupnya suka-suka aja. Akhirnya
berbulan-bulan, bertahun-tahun utangnya numpuk. Jarang dibayar. Atau bisa jadi
mungkin bukan dirinya yang gak sadar, mungkin saja pasangannya/keluarganya.
Sehingga konsumsi suka berlebihan. Ujung-ujungnya gak punya uang buat bayar
utang.
2. Taubat! Segera
bertaubat. Jangan berutang lagi (mengandalkan utang). Jangan malah gali lobang tutup
lobang sampai tutup usia. Apa lagi kalau ada ribanya. Mesti benar-benar
bertaubat nasuha.
3. List down utang-utang
yang kamu miliki. Cicil semuanya dan mulai beresin utang-utang yang kecil.
Semakin banyak yang lunas, maka hidup kamu akan semakin tenang.
4. Keep in touch dengan
pemberi utang. Jangan malah ngilang atau ngeblock nomor si pemberi utang.
Silaturahim harus tetap terjaga. Kalau pemberi utang ridho terhadap kita,
InsyaAllah rezeki kita juga bakal lebih lapang.
5. Ini yang paling
penting dan harus segera dilakukan adalah "harus punya usaha". Kalau
hanya mengandalkan gaji, tentu hasilnya bakal begitu-begitu saja. Namun jika
berwirausaha, potensi penghasilannya bisa tak terhingga. Dengan begitu kamu
bisa bergegas melunasi utang-utangmu dengan segera.
GAGAL VS BERHASIL
Gagal, nggak masalah.
Puluhan kali gagal, nggak
masalah.
Antara gagal dan berhasil
itu batasnya tipis.
Ingat, selagi kita mau
terus-menerus mencoba, insya Allah kita akan berhasil juga. Ini berlaku dalam
apa aja. Termasuk dalam bisnis.
Apalagi kalau kita
bergerak bersama tim, akan lebih cepat berhasilnya. Ada kekuatan sinergi dan
keselarasan di sana. Makanya bisa lebih cepat.
MITOS PENGUSAHA
Pernah dengar? Soal
pengalaman. Soal keturunan.
1. Pengalaman. Nikah
lebih penting daripada bisnis. Ternyata untuk nikah aja nggak perlu pengalaman.
Apalagi untuk bisnis. 😄
2. Modal. Uang bukanlah
penentu. Saat ini nama baik, relasi, dan medsos adalah modal yang utama. Mulai
aja dari sana.
3. Keturunan. Walaupun
katanya nenek moyang kita seorang pelaut, kita tetap bisa jadi pengusaha. Ini
bukan soal turunan atau tanjakan. 😄
4. Garis Tangan. Maaf,
orang yang nggak punya tangan aja bisa sukses. Nick Vujicic contohnya. Jangan
lagi kita ngomong sukses itu soal garis tangan.
5. Keahlian. Pengusaha
boleh ahli, boleh tidak. Yang jelas, karyawannya harus ahli bahkan lebih ahli.
Begini ya. Kalau kita
punya pengalaman bisnis, alhamdulillah. Kalau nggak punya, yah nggak masalah.
Kalau kita ada keturunan pengusaha, alhamdulillah. Kalau nggak ada, yah nggak
masalah.
Tetap bisa kok jadi
pengusaha. Bantu share tulisan ini ya.
Begitu juga soal modal
dan keahlian. Jangan dijadikan patokan dan alasan. Percayalah, selagi kita
berani memulai dan berani berproses, insya Allah kita berhak menjadi pengusaha
dan meraih kesuksesan.
Yang pengusaha atau calon
pengusaha, mana suaranyaaaaaa 😎
By: Ippho Santosa
"HMM, SUDAH
KUDUGA"
Adalah Sayyidina 'Umar ibn Al Khaththab suatu
hari memanggil salah satu pembantunya. "Bawa uang ini kepada Abu 'Ubaidah,
dan tinggallah sejenak untuk melihat apa yang diperbuatnya dengan 4.000 dirham
ini."
Maka sesampainya di kediaman Sang Amin
Hadzihil Ummah, berkatalah sang utusan, "Amirul Mukminin mengirimkan
hadiah ini kepadamu, pergunakanlah sesukamu untuk segala keperluanmu."
"Semoga Allah melimpahi Amirul Mukminin
dengan kasih sayangNya, dan membalasnya dengan kebaikan yang
berlipat-lipat", ujar tuan rumah dengan sumringah. Segera dipanggilnya
seorang sahaya, "Kemarilah, bantu aku membagi-bagikan ini semua."
Hanya sepeminum teh
kemudian, utusan Sang Khalifah menyaksikan bahwa seluruh uang hadiah itu telah
berpindah tangan kepada para faqir, miskin, yatim, dan rupa-rupa dhu'afa, tanpa
sisa. Maka dengan mantap dia kembali dan melapor pada tuannya.
Sayyidina 'Umar
menyembunyikan titik bening dan rasa basah di matanya sambil memberi perintah
baru, "Sekarang bawa kantong ini pada Mu'adz ibn Jabal, lalu amati pula
apa yang dilakukannya dengan uang hadiahku!"
Maka pergilah dia pada
salah seorang Mahaguru Quran dari Madinah itu. Dia juga menyaksikan Mu'adz
mendoakan Sang Khalifah dan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan
oleh Abu 'Ubaidah. Hanya di akhir, muncullah istri Mu'adz yang dengan tersipu
berkata, "Aku juga termasuk orang miskin."
Sang suami tersenyum
padanya dan berkata, "Kalau begitu kemarilah, ini ada dua dirham untuk
kita."
Sang utusan berbalik dan
melaporkan semua itu kepada Al Faruq, dan lelaki tinggi besar itu kian
kesulitan menyembunyikan bulir-bulir keharuan yang menggenangi matanya. Dengan
gemetar, dia ulurkan bungkusan ketiga dan berkata, "Sekarang, antar yang
ini kepada Sa'd ibn Abi Waqqash."
Sejurus kemudian sang
utusan telah kembali lagi untuk mempersaksikan bahwa Sa'd ibn Abi Waqqash
melakukan hal yang tak berbeda dengan dua orang sahabat sebelumnya. Maka 'Umar
pun menyungkur bersujud syukur sambil berkata, "Segala puji bagi Allah
yang telah membenarkan segala prasangka baikku kepada sahabat-sahabatku."
Inilah jika kita menguji
sahabat sejati, kesimpulan indahnya selalu, "Hmm, sudah kuduga."
✍🏻Ustadz
Salim A Fillah
SYUKUR
By: Ismail
Saya sering mengingatkan
para mitra untuk sering-sering bersyukur. Target yang dibuat kadang
menjerumuskan kita menjadi orang yang selalu meminta dan selalu mendesak. Lalu,
abai dan lalai bersyukur. Tak sedikit pula yang kufur.
Padahal,
sebanyak-banyaknya doa dan permohonan kita, mestinya lebih banyak lagi syukur
kita. Seharusnya begitu.
Syukur. Justru inilah
yang akan memudahkan doa. Ya, memudahkan. Target yang besar dan berat,
sepertinya dimudahkan. Anda boleh menyebutnya ini keajaiban, yah begitulah
adanya.
Kalau mengingat rezeki
yang kita peroleh selama ini, rasa-rasanya malu untuk memohon ini-itu. Namun
tetaplah berdoa dan memohon sambil mensyukuri.
Target boleh besar, namun
syukurnya harus jauh lebih besar.
BAHAGIA
Kaitan bahagia dengan
rezeki, sama-sama praktek yuk
1. Bersyukur kepada Tuhan
atas semua yang kita miliki.
Allah menjanjikan bahwa
jika kita mensyukuri apa yang kita miliki maka Allah tidak segan-segan akan menambahnya.
2. Melakukan aktivitas
fisik
Olahraga adalah jaminan
tubuh yang bugar. Tubuh yang bugar membuat bahagia dan memudahkan untuk mencari
rezekiNya.
3. Sarapan
Sarapan itu penting tapi
yang paling penting adalah kehalalan sarapan kita. Pastikan bahwa makanan yang
kita makan itu halal, Makanan yang baik-baik akan menarik yang baik-baik pula,
termasuk rezeki.
4.Jujur
Jujur itu memberikan
ketenangan batin.
Batin yang tenang akan
memancarkan aura positif dan memudahkan rezeki untuk masuk.
5. Menggunakan uang kita
untuk menikmati pengalaman.
Sebuah studi menemukan
bahwa 75% orang merasa lebih bahagia saat mereka mengeluarkan uang mereka untuk
wisata, kursus dan kelas. Sementara sebagian mengatakan mereka merasa lebih
bahagia saat berbelanja.
Gunakan uang dengan
bijaksana. Menabung itu perlu tapi menyimpan uang sedemikian ketatnya dan jadi
pelit karenanya bisa menghambat rezeki.
Membelanjakan uang untuk
traveling memberikan kesempatan untuk banyak mengeksplor ciptaanNya memupuk
rasa syukur atas indahnya hidup ini. Makin banyak jalan makin banyak syukur
jadinya.
5 Tips dulu yah, semangat
praktek-praktek semoga kita semua makin bahagia dan makin dilancarkan
Rezekinya. AAMIIN YA RABB
SUKA PROSES BUKAN PROTES
Berproseslah untuk
Mencapai Tujuan
Temen temen pernah nonton
Konser Musik??
Waktu dulu ketika saya
masih duduk di bangku sekolah sering tuh nonton konser musik, Apalagi Kakak
saya sampai beli tiket jutaan buat nonton konser penyanyi idola nya dari luar
negeri
Temen temen tahu gak kalo
Konser yang cuma berlangsung sekitar 2 jam. Tapi persiapannya? Bisa 3 atau 4
bulan. Sayangnya persiapan yang melelahkan ini tak terlihat...
Demikian pula orang-orang
berprestasi yang kita kenal. Sebenarnya mereka sempat jatuh-bangun dulu sebelum
mencetak prestasi. Dan ini tak terlihat...
Jadi kita mesti pandai
dalam melihat hal hal yang tidak terlihat
Jangan lihat mudahnya
saja, perhatikan juga masa masa susahnya.
Sebuah pertunjukan yang
begitu Spektakuler pun butuh waktu berbulan bulan persiapan dan latihan.
Maka Berproseslah karena
orang sukses senang berproses, tujuan memang bukan utama yang utama adalah
proses nya
SUKSES = SUKA PROSES
SUDAH GAJIAN?
Gajian tiap hari, apa
bisa? 😉
Bisa. Bahkan gajian tiap
jam! Wuih!
Beneran ini. Terus gimana
caranya? Baca tenang-tenang sampai selesai ya.
Begini. Anggaplah semua
uang masuk karena jerih-payah kita adalah gaji. Maka, kalau kita buka lapak
alias jualan tiap hari, insya Allah kita bisa gajian tiap hari.
Yang masih kerja
kantoran, silakan. Tapi kalau mau dapat uang tambahan, ada baiknya manfaatin
waktu luang-nya. Mungkin Sabtu-Minggu. Asal kantor ngasih izin.
Lagian, kalau kita gajian
biasa, itu kan ketemu uang sekali sebulan. Kurang akrab hehe. Beda kalau kita
jualan dan ketemu uang tiap hari. Lebih akrab tho?
Yang pengen gajian tiap
hari, beri jempol. Semoga Allah mudahkan kita semuanya. Aamiiin
PETANI DAN PENJUAL ROTI
Alkisah tersebutlah
seorang petani yang sehari-hari berjualan tepung gandum hasil olahannya
sendiri. Salah satu pelanggan yang selalu menggunakan tepung buatannya adalah
si penjual roti.
Suatu hari si penjual
roti merasa penasaran apakah tepung yang ia beli selama ini beratnya sudah
tepat. Entah darimana datangnya rasa ingin tahu tersebut, yang jelas ia
betul-betul mau memastikan detik itu juga.
Maka diambilnya tepung
seberat satu kilo yang ia beli dari si petani, dan ditimbanglah beratnya.
Betapa terkejutnya ia, tepung itu hanya 800 gram !!
Ia segera berlari menuju
kediaman si petani dan menuduhnya telah berbuat tidak jujur. Sedangkan si
petani sendiri justru merasa heran karena ia selalu menimbang dengan takaran
yang pas. Tidak dilebih-lebihkan dan tidak pula dikurang-kurangi.
Singkat cerita, kasus
petani dan penjual roti ini dibawa ke pengadilan. Kini keduanya berhadapan
dengan hakim yang sedang bertanya tentang kejadian tersebut.
"Tuan petani mengapa
tepung gandum milikmu tidak tepat takarannya? Apa kamu sudah
menimbangnya?"
"Maaf Tuan hakim,
saya sebenarnya tidak punya timbangan,"
"Lalu bagaimana kamu
mengetahui takaran tepungmu ini?"
"Aku hanya
menggunakan neraca sebagai alat ukur,"
"Bagaimana caramu
menggunakannya?"
"Begini, setiap hari
aku membeli roti darinya. Aku lihat di kemasan roti itu beratnya tertulis satu
kilo. Maka roti itulah yang aku gunakan sebagai patokan di sebelah kanan
neraca, sedangkan di sebelah kiri aku pakai untuk tepung. Jika keduanya telah
seimbang, berarti tepungku juga seberat satu kilo. Bukankah begitu Tuan
hakim?"
Si penjual roti yang ikut
mendengarkan penjelasan petani itu terkejut sekali. Akhirnya ia mengakui bahwa
ia memang mengurangi timbangan roti yang ia jual. Sang hakim pun menutup kasus
ini dan menyatakan si petani tidak bersalah.
Sahabat…
Kisah ini mengandung pembelajaran bagi kita semua, bahwa perbuatan tidak baik yang kita lakukan kepada orang lain, akibatnya pasti akan kembali kepada diri kita sendiri juga.
Posting Komentar untuk "Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 14)"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.