Beratnya Mengamalkan Sunnah di Akhir Zaman Seperti Menggenggam Bara Api - Tanda-Tanda Hari Kiamat Yang Sudah Terjadi Dan Sedang Terjadi Ke - 16
Kita lanjutkan kembali
pembahasan kita berkaitan dengan Tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan
sedang terjadi.
Pada pembahasan yang
sebelumnya telah kita sebutkan ada beberapa tanda:
1. Munculnya Nabi-Nabi
Palsu (Al Mutanabbiuun)
2. Dicabutnya Sifat
Amanah pada Hati Manusia (Dhiya'ul Amaanah)
3. Banyaknya wanita yang
berpakaian akan tetapi Telanjang (Al 'Aariyaat)
4. Banyaknya terjadi
gempa bumi. (KasrotuZzalazil)
5. Banyaknya Manusia yang
berlomba-lomba mendirikan Bangunan yang Tinggi (secara umum) adapun secara
khusus adalah mereka orang-orang Arab.
6. Merebak dan Maraknya
Khomr serta banyaknya manusia yang sudah menyepelekan Pengharaman Khamr.
7. Merebaknya Perzinahan
8. Kaum Muslimin
Mengikuti Jejak Orang-orang Non Muslim / Orang Kafir
9. Merebaknya Praktek
Ribawi
10. Di Angkatnya Ilmu dan
Merajalelanya Kebodohan
11. Bermegah-megahan
dengan Masjidnya Namun tidak Pernah Memakmurkannya.
12. Mengucapkan Salam
Hanya Kepada Orang yang dikenal Saja.
13. Waktu Terasa Berlalu
Begitu Cepat
14. Pemutusan Hubungan
Silaturahim (قطيعة
الرحم) Terhadap Karib Kerabat dan Buruknya Muamalah Kepada Tetangga
15. Kebenaran Mimpi
Seorang Mukmin di Akhir Zaman
Kemudian in sya Allah
kita akan lanjutkan tanda-tanda hari kiamat yang sudah terjadi dan sedang terjadi
selanjutnya yakni;
16. Islam Akan Kembali Asing Seperti Awal Mulanya
Para Pembaca yang Budiman…
Rasulullah Shollallahu 'alaihi wa sallam 1400
tahun yang lalu telah mengisyaratkan kepada hamba-hambanya yang senantiasa
berpegang teguh kepada Agamanya. Bahwasannya akan datang suatu masa, dimana agama islam
yang mulia ini akan Kembali menjadi agama yang asing. Bukan karena orang-orang
tidak mengenal nama Islam, bukan. Namun, Islam akan kembali menjadi asing
karena disebabkan kaum Muslimin dimasa terebut tidak mengenal dengan ajaran-ajaran
agama islamnya sendiri.
Banyak orang yang
beragama islam namun agama islamnya hanya sebatas tertulis diatas kertas saja
atau tertulis hanya sebagai identitas dirinya saja, tidak peduli dengan
syariat-syariat agama islamnya, tidak mau mencari tahu ilmu tentang agamanya.
Maka tersebar dan terjadilah berbagai macam penyimpangan-penyimpangan dalam
aqidah maupun ibadah. Ajaran-ajaran atau
sunnah-sunnah Nabi banyak ditinggalkan oleh kaum Muslimin itu sendiri.
Sehingga apa yang terjadi?
Sehingga orang-orang yang
seperti itu akan merasa asing terhadap ajaran-ajaran ataupun sunnah-sunnah Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam yang sebenarnya. Dan apabila fenomena seperti ini
sudah terjadi. Maka disitulah akan datang suatu masa dimana orang-orang yang
berpegang teguh dalam mengamalkan Al quran dan sunnah, mengamalkan ajaran islam
yang murni, akan dianggap asing dan akan dianggap aneh dipandangan orang-orang
disekitarnya.
Ditempat kami, di
kampung. Meski tidak disemua tempat. Namun
ada yang begini
- Meluruskan shaf saat sholat dianggap aneh
dan asing.
- Orang yang berjenggot dikatakan
seperti kambing.
dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
أَنَّهُ أَمَرَ بِإِحْفَاءِ الشَّوَارِبِ وَإِعْفَاءِ اللِّحْيَةِ.
“Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan untuk memotong pendek kumis dan membiarkan
(memelihara) jenggot.” (HR. Muslim no. 624)
- Orang yang rajin ke
masjid dicurigai dan bahkan di anggap cikal bakal teroris. Orang yang ndak
pernah sholat bahkan terkadang mabuk-mabukkan, judi dan yang sejenisnya tidak
di curigai dan dibiarkan saja.
- Tidak ikut
kumpul-kumpul setelah kematian, 3, 7, 40, 100, nyewu, mendak pisan, mendak
pindo, dikatakan uwong ora ngumumi masyarakat. Seolah-olah memaknai kata jamaah
didalam agama islam adalah mengikuti kebanyakan manusia atau penduduk setempat.
Padahal bukan, makna bersama jamaah didalam islam itu adalah mengikuti apa yang
dibawa dan diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para Sahabat, dan
orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik.
Dan masih banyak lagi,
cobaan-cobaan yang akan dihadapi oleh orang-orang yang berusaha berpegang teguh kepada
sunnah-sunnah nabi dan ajaran islam yang murni.
Sehingga, saking beratnya
cobaan atau ujian tatkala mengamalkan ajaran islam yang murni, Rasulullah
shollallahu 'alaihi wa sallam mengibaratkan orang yang seperti itu seperti beratnya
menggenggam bara api.
Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,
يأتي على النَّاسِ زمانٌ الصَّابرُ فيهم على دينِه كالقابضِ على الجَمرِ
“Akan datang suatu masa, orang yang bersabar berpegang teguh pada agamanya, seperti menggenggam bara api” [HR. Tirmidzi no. 2260, disahihkan Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi].
Seorang ulama salaf
menjelaskan bahwa maknanya adalah sebagaimana seseorang tidak mampu menggenggam
bara api karena tangannya bisa terbakar, dan ini sama halnya dengan seorang
yang ingin berpegang teguh dengan ajaran Islam dimasa tersebut, ia sampai tak
kuat ketika ingin berpegang teguh dengan agamanya. Hal itu lantaran banyaknya
maksiat di sekelilingnya, pelaku maksiat pun begitu banyak, kefasikan pun
semakin tersebar luas, juga iman pun semakin lemah, banyaknya fitnah, cacian
dan hinaan kepada orang yang berpegang
teguh mengamalkan sunnah nabi shollallahu 'alaihi wa sallam. Seseorang tidaklah mungkin mampu menggenggam
bara api melainkan dengan memiliki kekuatan, kesabaran yang ekstra dan
kesulitan yang luar biasa. Begitu pula dengan orang yang ingin berpegang teguh
dengan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhir zaman ini, butuh
kesabaran yang ekstra.
Jamaah sekalian yang
dimuliakan Allah…
Dan Islam akan kembali
asing di akhir zaman, sebagaimana awal kemunculannya.
Selaras dengan apa yang
disampaikan oleh rasulullah shollallahu 'alaihii wa sallam:
بدأَ الإسلامُ غريبًا، وسيعودُ كما بدأَ غريبًا، فطوبى للغرباءِ
“Islam muncul dalam
keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah ghuraba
(orang-orang yang asing)” [HR. Muslim no. 145].
Syaikh ‘Abdul Aziz bin
Baaz rahimahullah menjelaskan hadis ini dengan mengatakan yang maknanya, “Islam
akan kembali asing seperti awal dimulainya dalam keadan asing sebagaimana
keadaan tatkala Nabi Muhammad di utus menjadi seorang rasul di Mekkah dan
seperti di Madinah Ketika masa awal-awal hijrah. Islam tidak diketahui banyak
orang dan tidak ada yang mengamalkan kecuali sedikit orang saja.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
فطوبى للغرباء
“Maka beruntunglah orang-orang yang asing”.
Dan dalam riwayat yang lain,
قيل يا رسول الله ومن الغرباء؟ فقال: الذين يصلحون إذا فسد الناس
“Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam ditanya, “Wahai Rasulullah, siapa yang asing itu
(al-Ghuraba)?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ”Yaitu
orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat
kerusakan”.
Dan dalam lafaz yang lain,
هم الذين يصلحون ما أفسد الناس من سنتي
”Mereka adalah
orang-orang yang memperbaiki sunnahku yang dirusak manusia” [Diterjemahkan dari
http://ar.islamway.net/fatwa/46079].
Jamaah sekalian, yang
semoga dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta'ala…
Orang-orang yang bisa
bersabar dan tetap istiqamah memegang sunnah nabi shollallahu 'alaihi wa sallam
di masa yang sulit tersebut, maka ia akan mendapatkan pahala yang besar dan
kedudukan yang tinggi dari Allah subhanahu wa ta'ala. Rasulullah shallallahu
’alaihi wasallam bersabda,
الْعِبَادَةُ فِي الْهَرْجِ كَهِجْرَةٍ إِلَيَّ
“Beribadah di masa haraj
(sulit), seperti berhijrah kepadaku” [HR. Muslim no. 2948].
Imam An-Nawawi rahimahullah menjelaskan,
المراد بالهرج هنا الفتنة واختلاط أمور الناس
“Yang dimaksud dengan
al-haraj adalah fitnah (kekacauan) dan kesemrawutan perkara2 di tengah2
manusia” [Syarah Shahih Muslim, 18/391].
Allah berfirman:
فَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَاُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَاُوْذُوْا فِيْ
سَبِيْلِيْ وَقٰتَلُوْا وَقُتِلُوْا لَاُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ
وَلَاُدْخِلَنَّهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ ثَوَابًا مِّنْ
عِنْدِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهُ، حُسْنُ
الثَّوَابِ
"….Maka orang yang
berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku,
yang berperang dan yang terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan
pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, sebagai pahala dari Allah. Dan di sisi Allah ada pahala yang
baik.” (QS. Ali Imran: 195)
Lihat Juga:
(QS. Al-Baqarah [2]: 218)
(QS.An-Nahl [16]: 110)
(QS. An-Nahl [16]:41)
(QS. Al-Haj [22]: 58–59)
(QS. An-Nisa [4]: 100)
(QS. Al-Anfal [8]: 72)
Jamaah Sekalian yang
semoga dirahmati Allah…
"Menerapkan,
mengamalkan dan mensyiarkan syariat Islam dan sunnah-sunnah nabi shollallahu
'alaiihi wa sallam sangat berat. Namun in sya Allah tidak seberat sebagaimana
ujian atau cobaan yang dialami oleh rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam di
masa awal-awal beliau diutus menjadi rasul."
Tetaplah istiqomah berada
diatas jalan yang benar, diatas sunnah-sunnah Nabi shollallahu 'alaihi wa
sallam.
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ
الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ
"…Maka wajib bagi
kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang
mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia
dengan gigi geraham kalian…" (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata:
“hadits ini hasan shahih”)
Jangan sampai nanti di
akhirat menjadi orang yang terusir dari telaga Rasulullah shollallahu 'alaihi
wa sallam disebabkan karena meninggalkan sunnah dan mengamalkan perkara-perkara
bid'ah atau ibadah-ibadah yang tidak ada landasan tuntunan atau contoh dari
Nabi Shollallahu 'alaihi wa sallam.
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ
حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لِأُنَاوِلَهُمْ اُخْتُلِجُوا دُونِى، فَأَقُولُ أَىْ
رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku akan mendahului
kalian di al haudh (telaga). Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di
antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al
haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah
umatku’. Allah berfirman, ‘Engkau tidak tahu (bid’ah) yang mereka ada-adakan
sepeninggalmu’". (HR. Bukhari no. 6576, 7049)
Maka Nabi pun mengusir
mereka: سُحْقًا سُحْقًا
Menjauhlah, menjauhlah
dari telagaku ini.
Semoga Allah senantiasa memberikan
istiqomah kepada kita untuk tetap tegak berdiri kokoh diatas ajaran islam yang
murni. Aaamiiin.
Allahu a'lamu bisshowaab…
Posting Komentar untuk "Beratnya Mengamalkan Sunnah di Akhir Zaman Seperti Menggenggam Bara Api - Tanda-Tanda Hari Kiamat Yang Sudah Terjadi Dan Sedang Terjadi Ke - 16"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.