10 Nasehat Sebelum Ramadhan
Sekarang sudah hampir
memasuki bulan Ramadhan. Maka biasakanlah beberapa perkara ini untuk menghadapi
bulan Ampunan
1. Sudahilah dan Perbaikilah
segala macam bentuk permusuhan dengan sesama manusia.
Karena permusuhan itu
penghalang diampuninya dosa. Nabi salallahu Alaihissalam bersabda:
فَيُغْفَرُ
لِكُلِّ عَبْدٍ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا إِلاَّ رَجُلاً كَانَتْ بَيْنَهُ
وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا،
أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا.”
"Maka semua hamba
yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun akan diampuni dosa-dosanya,
kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan. Lalu
dikatakan, ‘Tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya
berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya
berdamai, tundalah pengampunan terhadap kedua orang ini sampai keduanya
berdamai.” (HR. Muslim)
2. Tinjaulah Makanan kalian, pastikan kehalalannya. Sampai antum masuk pada
bulan Ramadhan dengan makanan yang halal. Karena makanan yang halal salah satu
sebab diampuni dosa, dimudahkan untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Tidak
layak bagi kaum muslimin yang puasa, tapi berbuka dengan makanan haram.
Makanan yang halal adalah bekal dan sekaligus pengobar
semangat untuk beramal shaleh. Buktinya adalah firman Allah Ta’ala:
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا
إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang thoyyib (yang baik), dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mu’minun: 51). Sa’id bin Jubair dan Adh Dhohak mengatakan bahwa yang dimaksud makanan yang thoyyib adalah makanan yang halal (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 10: 126).
Ibnu Katsir rahimahullah
berkata, “Allah Ta’ala pada ayat ini memerintahkan para rasul ‘alaihimush
sholaatu was salaam untuk memakan makanan yang halal dan beramal sholeh.
Penyandingan dua perintah ini adalah isyarat bahwa makanan halal adalah
pembangkit amal shaleh. Oleh karena itu, para Nabi benar-benar memperhatikan
bagaimana memperoleh yang halal. Para Nabi mencontohkan pada kita kebaikan
dengan perkataan, amalan, teladan dan nasehat. Semoga Allah memberi pada mereka
balasan karena telah member contoh yang baik pada para hamba.” (Tafsir Al
Qur’an Al ‘Azhim, 10: 126)
3. Latihlah diri antum dengan puasa dari sekarang (masih
tersisa 20 hari lagi) meskipun hanya dengan puasa senin kamis.
Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ يَوْمًا فِى سَبِيلِ اللَّهِ بَعَّدَ اللَّهُ وَجْهَهُ عَنِ
النَّارِ سَبْعِينَ خَرِيفًا
“Barangsiapa melakukan
puasa satu hari di jalan Allah (dalam melakukan ketaatan pada Allah), maka
Allah akan menjauhkannya dari neraka sejauh perjalanan 70 tahun.” (HR. Bukhari
no. 2840) dan masih banyak lagi faedah-faedah yang akan didapatkan dari
berpuasa.
4. Biasakan hati kalian dari sekarang untuk bisa melakukan
qiyamul lail 11 rakaat meskipun dengan baca surat-surat pendek.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
أَفْضَلُ
الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ
الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ
“Sebaik-baik puasa
setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharram-. Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah
shalat malam.” (HR. Muslim no. 1163)
5. Biasakan mulai dari
sekarang untuk rajin sedekah meskipun dengan 1 junaih (700 rupiah), agar malaikat selalu
mendoakanmu:
اَللَّهُمَّ
أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا
‘Ya Allah, berikanlah
ganti bagi orang yang berinfak.’ (Muttafaq Alaihi)
6. Jagalah lisan dari segala bentuk celaan, sehingga
terbiasa tatkala bulan Ramadhan dengan lisan yang bersih dari umpatan.
Hendaklah seseorang
berpikir dulu sebelum berbicara. Siapa tahu karena lisannya, dia akan dilempar
ke neraka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ
بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ
“Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara
dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu,
sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh dari pada
jarak antara timur dan barat.” (HR. Muslim)
7. Bacalah Al-Qur'an, jangan meninggalkan Al-Qur'an.
وَقَالَ
الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku,
sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".
(QS. Al-Furqon:
30)
Bacalah mulai 1 juz dari
sekarang, jangan nunggu Ramadhan saja rajinnya.
8. Sambunglah silaturahmi
mulai dari sekarang meskipun dengan hanya menelpon saudaramu.
Silaturahim mendatangkan pahala-pahala yang istimewa. Di
antara pahala silaturahim adalah seperti disebutkan dalam firman Allah Subhanahu
wa ta'ala:
وَالَّذِينَ يَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ
"Dan orang-orang
yang menghubungkan (menyambungkan) apa-apa yang Allah perintahkan supaya
dihubungkan (disambung, yaitu silaturahim)." (QS. Ar-Ra’du: 21)
9. Jagalah pandangan
kalian terhadap wanita atau dari tontonan haram, jangan pandang manusia
dengan pandangan syahwat, kedengkian atau menganggapnya remeh/mengolok-oloknya.
Allah berfirman:
قُلْ
لِّـلۡمُؤۡمِنِيۡنَ يَغُـضُّوۡا مِنۡ اَبۡصَارِهِمۡ وَيَحۡفَظُوۡا فُرُوۡجَهُمۡ ؕ
ذٰ لِكَ اَزۡكٰى لَهُمۡ ؕ
اِنَّ اللّٰهَ خَبِيۡرٌۢ بِمَا يَصۡنَـعُوۡنَ
"Katakanlah
kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat."
(QS. An Nur: 30)
وَقُلْ
لِّـلۡمُؤۡمِنٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ اَبۡصَارِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوۡجَهُنَّ
وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا وَلۡيَـضۡرِبۡنَ
بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوۡبِهِنَّۖ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا
لِبُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اٰبَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اٰبَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ
اَبۡنَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ
بَنِىۡۤ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ اَوۡ مَا
مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيۡنَ غَيۡرِ اُولِى الۡاِرۡبَةِ مِنَ
الرِّجَالِ اَوِ الطِّفۡلِ الَّذِيۡنَ لَمۡ يَظۡهَرُوۡا عَلٰى عَوۡرٰتِ
النِّسَآءِۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِاَرۡجُلِهِنَّ لِيُـعۡلَمَ مَا يُخۡفِيۡنَ مِنۡ
زِيۡنَتِهِنَّ ؕ
وَتُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيۡعًا اَيُّهَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ
تُفۡلِحُوۡنَ
"Dan
katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya),
kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau
putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra
saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba
sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat perempuan. Dan
janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang
beriman, agar kamu beruntung." (QS. An Nur: 31)
10. Jika Ramadhan nanti
telah tiba, Lakukan 3 Amalan yang tidak ada kecuali hanya di bulan Ramadhan.
Puasa Ramadhan, Qiyam Ramadhan (Shalat Tarawih) dan Lailatul Qodr.
Jangan sibuk dengan
sinetron, semua film yang diputar pada bulan Ramadhan akan diulang, tapi
perkara 3 tadi tidak bisa diulang kecuali antum masih hidup pada Ramadhan
depannya.
📑 Diterjemahkan oleh: Abu Yusuf Akhmad
Ja'far (secara singkat dan bahasa yang mudah
-dengan pengurangan dan tambahan-)
Nasehat ini disampaikan
tatkala selesai pengajian kitab Al-Aushat Ibnu Mundzir pada hari Sabtu 10
Sya'ban 1438 H
Semoga kita menjadi
golongan yang beruntung untuk dapat meraup ampunan sebanyak-banyaknya dari
Allah Ta'ala. Barokallahu Fikum
📝 Syaikh Wahid bin
Abdissalam Bali ﺣﻔﻈﻪ
ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
Diterjemahkan oleh: Abu
Yusuf Akhmad Ja'far (secara singkat dan bahasa yang mudah -dengan pengurangan
dan tambahan-)
Nasehat ini disampaikan tatkala selesai pengajian kitab
Al-Aushat Ibnu Mundzir pada hari Sabtu 10 Sya'ban 1438 H
Semoga kita menjadi golongan
yang beruntung untuk dapat meraup ampunan sebanyak-banyaknya dari Allah Ta'ala.
Barokallahu Fikum…
Posting Komentar untuk "10 Nasehat Sebelum Ramadhan"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.