Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 8)

Daftar Isi:

Sales Sukses.

Your Words Are A Reflection Of Yourself

Teori Jeruk Nipis.

Menanti Lama Di Alam Kubur.

Suka & Benci

3 Tips Umrah.

Masalah, Nyerah?.

Tidak Boleh Diceritakan?.

Ke Baitullah, Impian Semua Orang Islam

..

 

Sales Sukses

Salah satu tim sales ada yang melontarkan pernyataan “Pak, menurut saya, proposal yang saya buat untuk klien lebih bagus, tajam dan mendalam dibandingkan proposal yang dibuat oleh mas Bejo, tapi mengapa mas Bejo yang closing puluhan batch, jauh lebih banyak dibandingkan saya.”

Saya pun meminta mas Bejo untuk membagikan rahasia keberhasilan closing puluhan batch di berbagai perusahaan.

Mas Bejo menyampaikan “saya mengikuti saran pak Jamil untuk memadukan aspek profesional dan spiritual dalam bisnis.” Mas Bejo berhenti sejenak. Beberapa detik kemudian ia melanjutkan:

“Secara profesional saya melakukan proses sales sebaik-baiknya. Secara spiritual saya melakukan dua hal.

Pertama, berdoa kepada Allah SWT. Kedua, setiap saya mau presentasi di perusahaan, saya tulis nama program dan nama perusahaannya di selembar kertas. Setelah itu, kertas saya berikan kepada ibu saya untuk dibacakan dalam setiap doanya.”

Mendengar penjelasan mas Bejo, saya menarik nafas panjang sembari merenung “Sudah berapa lama saya tidak jumpa dan meminta doa restu kepada ibu saya, padahal saya punya beberapa proyek besar yang harus saya tuntaskan sampai Desember 2021.”

Saya pun melihat jadwal, hari Selasa dan Rabu ternyata jadwal full dengan rapat online dan memberikan training online di 2 Perusahaan. Hari Kamis terlihat kosong. Maka segera saya membuat pengumuman di grup WA keluarga yang isinya: “Insyaallah Kamis pagi, bapak mau ke Lampung, Jumat balik lagi. Sungguh bapak sangat senang apabila pada ikut.”

Akhirnya, Kamis pagi saya dan keluarga meluncur ke Lampung, mengunjungi ibu saya untuk menyampaikan hal-hal besar yang perlu saya tuntaskan. Setelah itu, saya memohon hal-hal tersebut terucap dalam doa-doa yang beliau panjatkan.

Semoga saya menjadi orang yang bejo (beruntung) karena doa-doa tulus yang terucap dari lubuk hati ibu saya.

Bismillah !

Sahabat, kapan terakhir Anda meminta untuk didoakan oleh Ibu Anda?

🏻Jamil Azzaini

 

Your Words Are A Reflection Of Yourself

Hari ini saya sedang bahagia sekali karena paket pesanan online saya akhirnya datang. Yaitu dua jilid buku berjudul Min Fawaid Wa Anfas Wa Duror setebal seribu halaman, yang berisi kumpulan nasihat dan pelajaran yang pernah disampaikan guru kami Al-Allamah Al-Habib Salim As-Syatiri.

Membaca lembaran demi lembaran buku tersebut cukup menguras air mata, karena seolah-olah waktu ini diputar kembali ketika kami masih duduk berkhidmat di depan beliau belasan tahun silam. Kalimat yang tertulis di buku tersebut benar-benar menggambarkan siapa beliau yang sesungguhnya.

Orang barat mengatakan, Your words are a reflection of yourself. Bahwa kata yang kita ucapkan atau tuliskan, mencerminkan siapa kita.

Senada hal ini, saya pernah mendengar seorang novelis senior di Indonesia berkata bahwa isi dari sebuah novel meskipun fiksi, tidak akan bisa dipisahkan dari kepribadian penulisnya. Intinya adalah "tulisan selalu jujur". Ia selalu menggambarkan dengan benar siapa penulisnya.

Jika saudara ikut membaca dua jilid kitab di atas hingga selesai, saudara pasti sependapat dengan saya bahwa penulisnya dalam keseharian adalah guru yang santun dan berilmu. Tulisan beliau yang "mengatakan" hal tersebut pada kita.

Sebaliknya jika saudara membaca tulisan yang tidak baik, dapatlah dipastikan bagaimana keseharian orang itu. Seperti kasus yang viral kemarin, seorang lelaki menistakan ustadzah perempuan dari keluarga besar pendiri Pesantren Lirboyo.

Si lelaki mengucapkan kata kasar dan kata vulgar dalam hujatannya tersebut di media sosial. Padahal sang ustadzah sedang memberi pelajaran tentang tafsir Al-Quran dalam video tersebut. Kembali pada prinsip "tulisan selalu jujur".

Maka dari tulisan tersebut kita mengetahui keseharian si lelaki. Kata-kata kasar dan vulgar tentu sudah menjadi gaya hidupnya. Tulisan dia yang "mengatakan" hal tersebut pada kita.

Ini hanya contoh, agar kita berhati-hati dengan tulisan. Sekali ia dibaca orang lain, pada waktu yang sama ia juga memberi tahu kepada orang lain siapa diri kita sebenarnya.

Jika mau direnungkan lebih dalam lagi, apabila tulisan kita sendiri bisa membuka tabir baik dan buruk kita, lalu bagaimana dengan tulisan malaikat Raqib dan Atid? Tentu tulisan kedua malaikat mulia ini jauh lebih "jujur". Karena keduanya menulis tentang amal perbuatan kita.

Mari kita perbaiki satu persatu agar tidak bertumpuk beban ini. Pertama, pikirkan untuk memperbaiki tulisan-tulisan kita di medsos. Menulislah yang bermanfaat. Kalau hal ini sudah terkendali baru masuk tahap kedua. Pikirkan untuk memperbaiki tulisan-tulisan kedua malaikat tentang kita. Kerjakanlah amal salih yang bermanfaat.

Penulis: Ustaz Arafat

 

Teori Jeruk Nipis

Mari sedikit kita bermain imajinasi dengan Teori Jeruk Nipis.

Bayangkan ada sebuah jeruk nipis berwarna hijau agak ke kuning-kuningan. Lalu jeruk tersebut Anda potong menjadi dua.

Kemudian pegang salah satunya dan peraslah sampai air tetesannya mengucur.

Apa yang Anda rasakan..?

Asam bukan..?

Setiap tetesannya membuat Anda menelan ludah.

Kalau imajinasi Anda kuat, sekarang Anda juga sedang menelan air liur saking merasakan asamnya. Betul..?

Padahal jeruknya tidak ada. Tapi rasa asamnya terasa hingga Anda perlu menelan ludah.

Jika anda merasakan kejadian serupa itulah yang disebut

TEORI JERUK NIPIS.

Bahwa tubuh manusia dirancang untuk merespon apa yang dibayangkan.

Apa yang dipikirkan itulah yang jadi kenyataan.

Sehingga jika kita sedang menghadapi masalah, lalu kita berpikir yang aneh-aneh dan negatif, hidup akan terasa asam. Jadi gak enak, tubuh juga akan drop. Kemungkinan malah jatuh sakit, bahkan depresi.

Padahal semua kekhawatiran itu belum tentu terjadi.

Kita sebenarnya sedang “meneteskan jeruk nipis” di kehidupan kita.

Semakin banyak tetesannya semakin berat masalahnya.

Kuncinya ada dalam PIKIRAN.

Jika air liur saja bisa dipancing hanya dengan memikirkan sebuah jeruk.

Maka sebetulnya masalahpun bisa diatasi dengan permainan pikiran.

Maaf….

Coba anda perhatikan orang yang memiliki kelainan jiwa...

Secara fisik mereka sehat.

Namun mereka hidup di dunia yang berbeda.

Mereka menciptakan dunianya sendiri.

Jeruk nipis yang mereka teteskan terlalu banyak, sehingga muncul lawan bicara yang begitu nyata.

Yang bisa diajak bicara.

Sekarang ubah mindset Anda.

Jika didera masalah bertubi-tubi anggap itu “proses pondasi.”

Bahwa Allah hendak membangun hotel berlantai 100.

Bayangkan sebuah proyek hotel dengan tinggi 100 lantai.

Pondasinya pasti dalam sekali dan kuat sekali.

Dan pengerjaannya pun pasti lama.

Jika pondasinya selesai dia akan mampu menopang beban hingga 100 lantai sekalipun ...

Ketahuilah, Allah tidak pernah iseng memberi kita masalah.

Dia ingin kita kuat, bukan ingin kita sekarat.

Maka berhati-hatilah dengan pikiran Anda...

Berbaik sangkalah kepada Allah... maka kehidupan pun atas ijin Allah akan membaik.

Edited by. Satria Hadi Lubis

 

Menanti Lama Di Alam Kubur

By. Satria HL

BARU SAJA di telpon teman lama. Rasanya senang sekali. Tak pernah dengar kabarnya selama ini, bak hilang ditelan bumi.

Beberapa kali terbersit dalam hati "bagaimana ya kabar si fulan?", beberapa kali terbawa dalam mimpi dengan cerita masa lalu yang absurd tak berurut.

Alhamdulillah...akhirnya ketemu juga walau hanya lewat telpon.

Terlampiaskan sudah rasa kangen bertemu dengan teman lama yang pernah bersama dalam dakwah, walau hanya sebentar.

Rasanya lama betul untuk melampiaskan rasa kangen bisa bertemu dengan teman lama setelah puluhan tahun tak bertemu.

Masya Allah....saya jadi kepikiran.

Bagaimana ya... nasib kita kalau sudah meninggal dunia, lalu kita menanti di alam kubur, menunggu selama ribuan tahun (sampai datangnya hari kiamat) untuk bisa melampiaskan rasa kangen bertemu kembali dengan orang-orang yang kita sayangi di surga kelak? Entah itu suami/isteri, anak, orang tua, saudara, teman, guru kita, dan yang lainnya.

Sungguh masa penantian yang panjang di alam kubur untuk bisa bertemu kembali dengan orang-orang yang kita sayangi di akhirat, di surga kelak.

Di akhirat pun kita belum tentu bisa bersama lagi dengan mereka. Sebab semua itu tergantung dari amal masing-masing. Karena yang bisa menikmati "reuni" itu hanya mereka yang masuk surga.

Pertanyaannya, sudah cukupkah bekal amal kita untuk masuk surga, sehingga bisa melampiaskan rasa kangen bertemu kembali dengan orang-orang yang kita sayangi?

Sudah cukupkah bekal amal kita untuk menanti lama di alam kubur sampai datangnya kiamat tanpa kesusahan dan tanpa siksa kubur?

Bisakah kita bahagia dan tanpa kesusahan di alam kubur demi bisa melampiaskan rasa rindu bertemu kembali dengan orang-orang kita sayangi di akhirat, di surga kelak?

Renungkan hadits berikut ini:

"Dulu Utsman bin Affan ra, jika berdiri di kuburan, beliau menangis hingga membasahi jenggot. Maka dikatakan kepada beliau: "Anda jika disebutkan surga dan neraka tidak menangis, tapi kenapa Anda menangis karena kuburan?" Beliau menjawab: "Sesungguhnya Rasulullah saw pernah bersabda: "Kuburan adalah persinggahan pertama di akhirat. Jika dia selamat darinya, maka apa yang setelahnya lebih mudah darinya. Tapi jika tidak selamat darinya, maka apa yang setelahnya lebih keras daripadanya. Tidaklah aku melihat suatu pemandangan satupun kecuali keadaan kuburan itu lebih mengerikan daripadanya" (HR. At Tirmidzi).

 

Suka & Benci

Yang benci pasti ada, yang ngga suka sama kita juga pasti ada, jadi jangan baper.

Tidak ada keuntungan jika kita menanggapi mereka yang punya dampat kurang baik. Lebih baik fokus kepada mereka yang peduli dan mau kita maju.

Sayangnya rasa baper ngga mudah dihindari, berikut tambahan tipsnya:

1. Bedakan candaan dan serius, apapun tetap ambil saja yang baiknya

2. Jangan mudah tersinggung, anggap saja dia memang sedang ingin kita jadi jauh lebih baik

3. Pertimbangkan situasi dan kondisi, marah tidak akan menyelesaikan masalah, tenangkan diri dulu.

4. Berlapang dada dalam setiap keadaan, dalam setiap kejadian ada Allah yang menginginkan ini terjadi.

5. Bersyukur

Gimana masih mau baper?

 

3 Tips Umrah

Alhamdulillah 3 tips umrah ini sudah saya ajarkan selama belasan tahun di berbagai kesempatan. Dengan izin Allah sudah ribuan orang yang berhasil berangkat ke Tanah Suci. Berumrah. Berhaji.

Pertama, pantaskan amal dan akhlak.

Kedua, pantaskan ilmu. Ibadah umrah agar bisa terlaksana dengan baik kita perlu belajar ilmunya. Beda dengan ilmu sholat dan ilmu puasa yang biasa kita lakukan di Tanah Air. Maka, pelajari ilmunya.

Ketiga, pantaskan uang. Beranikan diri kita untuk DP dan mencicil setiap bulannya, dengan niat untuk berumrah. Percayalah, Mekkah dan Madinah itu dekat. Bagi orang yang yakin dan memantaskan diri.

Tips ini cuma tiga. Tapi perlu kesegeraan dan kesungguhan dalam menerapkannya. Semoga teman-teman semua dimampukan Allah berangkat ke Tanah Suci bersama keluarganya. Aamiin.

 

Masalah, Nyerah?

Punya masalah?

Ga tahan? Atau pengen nyerah?

Kalau muncul rasa ini, coba deh lihat kembali wajah orang tuu, lihat kembali wajah anak-anakmu, lihat kembali wajah penuh harap dari orang-orang yang ingin kamu bahagiakan. Mereka semua menanti kabar baikmu.

Susah jualan lalu mau nyerah begitu saja, padahal sudah di tengah jalan hanya karena di tolak? Adalagi mau nyerah karena merasa jualan belum banyak, belum seperti orang lain. Jangan gampang nyerah, dikit-dikit kabur dari masalah. Kita di ciptakan itu dengan segala kesempurnaan dibandingkan makhluk lain. Semua kesulitan itu sudah didesain sedemikian rupa supaya kita bisa menyelesaikan dengan baik. Namun bergantung bagaimana kapasitas dan ilmu kita.

Jadi sebenarnya bukan masalah yang makin besar, tapi ilmu kita yang nda nambah dan kapasitas kita juga sangat terbatas. Jadi apa solusinya yuk belajar, yuk besarkan kapasitas kita.

Btw jangan terlalu sering lari, apalagi lari dari kenyataan heheheh.

Semangat Rabu yaaa

Berkah itu Singkatan.

BERKAH = BERhasil Karena AllaH

Boleh dibilang, berkah itu:

- adanya ridha Allah

- bersih dan tumbuh

- menentramkan

- mencukupkan

Itulah definisi dan ciri-ciri berkah.

Perlu contoh?

Waktu yang berkah ditandai dengan adanya kecukupan. Nggak perlu buru-buru, tapi semuanya selesai.

Uang yang berkah ditandai dengan adanya kecukupan. Nggak sibuk-sibuk amat, tapi semuanya terpenuhi.

Memang ini bukan jaminan, tapi biasanya ciri-cirinya begitu.

Mari kita bandingkan...

Zaman buyut kita, orang-orang bekerja sampai jam 5 sore saja. Anaknya 5 atau 6 orang bahkan lebih. Tapi semuanya serba cukup. Tentram. Mungkin ini ciri-ciri keberkahan.

Zaman sekarang? Orang-orang bekerja sampai malam. Lembur. Bergadang. Anaknya cuma 3 atau 2 orang bahkan 1. Tapi semuanya serba kurang. Resah. Hm, ini ciri-ciri tidak berkah.

Terus, apa penyebab semua kekacauan ini?

Pertama, ketika bangun pagi, yang diingat pertama kali BUKAN Allah. Demikian pula ketika tidur malam.

Kedua, tidak berhati-hati dalam makanan dan penafkahan. Telah bercampur yang baik-baik dan yang meragukan. Mana mungkin hati jadi tentram?

Ketiga, terbiasanya dengan utang, terutama utang konsumtif. Tak perlu analisa tingkat tinggi. Kita tahu, mereka yang bebas utang hidupnya lebih tentram.

Ingat. Ada dua cara untuk menaklukkan dan memperbudak sebuah bangsa. Pertama dengan pedang, kedua dengan utang. Ini menurut John Adams (1735-1826). Dan ini berlaku bagi negara juga bagi individu. Hati-hati.

Lantas, dari mana kita tahu bahwa rezeki kita berkah? Hanya Allah yang tahu.

Tapi, inilah tanda-tandanya:

- selalu tumbuh

- menentramkan

- mencukupkan

Cukup, maksudnya? Begini. Dari segi uang, cukup. Dari segi waktu, cukup. Hati tidak waswas. Kalau ini terjadi, kemungkinan besar ada keberkahan di situ.

Think. Sekian dari saya, By: Ippho Santoso

 

Tidak Boleh Diceritakan?

5 Hal yang sebaiknya tidak kamu ceritakan ke orang lain, walaupun itu sahabat akrab.

Haram disini bukan arti sebenarnya tapi tingkat bahayanya sama seperti hal-hal yang haram jika dilakukan.

1. Nama Ibu Kandung

Nama ibu kandung ini ibarat password 'pintu terakhir' saat ada pertanyaan yang berhubungan dengan dokumen pribadi. Password wifi? Password Atm? Ataupun pin Kartu Kredit dll

 rata-rata sistem perbankan menggunakan ini untuk keamanan, beberapa website juga sudah gunakan nama ibu kandung sebagai lapisan keamanan.

Kalau pakai bintinya ? bisa disalahgunakan misalnya untuk menipu anak/cucu, biasanya kalau disebut lengkap anak-anak akan lebih yakin ini org kenal baik dgn orgtuanya, langsung percaya, langsung mau ngikut.

2. Masalah rumah tangga / masalah pasangan

Ini haram banget ya diceritakan ke orang lain walaupun sahabat akrab, karena di setiap masalah ada peluang, so menceritakan masalah pasangan hanya akan membuka peluang masuknya orang lain, apalagi terkait hubungan biologis suami isteri, ini bener2 dilarang Agama.

Kecuali ke orang / lembaga / biro yang akan membantu solusimu.

3. Kondisi keuanganmu / saldomu

Gak ada untungnya ceritakan ini ke org lain, kalau uangmu kurang gak bakal dia tambahin kalau uangmu lebih hanya membuka peluang orang yg suka minta-minta atau yg hobi minjem datang padamu (kalau emang lebih mau kasih org lain ya kasihkan aja gak usah diumbar)

4. Sedekahmu

Kalau niat untuk menginspirasi / mengajak orang lain untuk ikut sedekah, upayakan sedekah yang di sembunyikan lebih besar jumlahnya dari sedekah yang terang terangan.

5. Hutangmu

Gak perlu di kasih tau orang lain apalagi di umbar, kecuali kepada orang lain yang bisa membantu solusi atas hutang-hutangmu.

Misalnya saja dalam ekosistem bisnis yang saya ikut di dalamnya, ini ada pembinaan khusus untuk mencapai impian termasuk lunas hutang , umroh, haji, beli rumah cash, mobil cash.dll

 

Ke Baitullah, Impian Semua Orang Islam

Ada orang yang bisa ke Baitullah dengan cara keajaiban, tau-tau di berangkatkan oleh pemerintah, saudara ataupun orang yang tidak di kenal.

Hal ini bisa saja terjadi, karena mungkin doa-doa ataupun amalan yang di lakukan oleh dirinya ataupun doa orangtua dan orang-orang sekitarnya.

Ada juga yang ke Baitullah karena ia yang berusaha mengusahakan dan berjuang untuk bisa kesana.

Tentunya semua berharap mendapat keajaiban dan percaya Allah maha kaya, maha kuasa atas segala sesuatu.

Namun boleh loh kita juga menjemput keajaiban itu dengan:

1. Membuat pasport

Allah melihat kesungguhan kita untuk ke Baitullah, salah satunya membuat paspor, kenapa demikian, ada satu cerita, satu keluarga sudah daftar umroh ke travel, ternyata salah satu keluarga tidak bisa berangkat, akhirnya tiket tersebut di berikan kepada orang yang sudah siap pasportnya.

2. Sudah mendapat gambaran mau menggunakan travel apa, mau berangkat dengan siapa dan berapa estimasi biaya yang dibutuhkan.

3. Sudah punya tabungan khusus untuk berangkat umroh, tidak masalah mau di isi berapa yang penting istiqomah di isi, insya Allah, Allah yang mencukupkan.

Posting Komentar untuk "Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 8) "