Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 3)
Daftar Isi:
Ponselmu,
rezekimu. Bukankah begitu?
Belajar Dari Pandemi
Jedueerrrr... Siapa yang
menyangka.. pandemi meluluhlantakkan bisnis-bisnis yang selama ini eksis.
Bahkan menumbangkan raksasa-raksasa bisnis.
Raksasa GIANT, MATAHARI,
Centro dan masih banyak lagi usaha raksasa yang tumbang di saat pandemi.
Usaha Offline berguguran
satu persatu. Tapi, diluar itu semua, muncullah ZOOM, menjadi raja Meeting dan
Event webinar Online dan muncullah istilah ZOOMABLE (yang bisa dizoomkan).
Ada beberapa sektor usaha
/ bisnis yang bertahan bahkan melejit saat pandemi :
1️⃣. Food and baverage, bertahan karena semua orang pasti butuh makan. Walau
rata-rata Online. Beberapa bermunculan produk makanan beku.
2️⃣. Sektor Usaha kebutuhan Pokok. Namanya juga kebutuhan Pokok, maka mau
nggak mau orang pasti akan mencarinya.
3️⃣. Sektor kesehatan dan produk kesehatan. Simaklah beberapa pesanan online
ke apotik. Bukan menyurut malah semakin melejit pemintaannya. Tidak saja beli
obat, tapi suplemen kesehatan. Bayang-bayang Covid sangat menyeramkan. Beberapa
produk bahkan harganya melambung tinggi dan berebut di pasaran.
4️⃣. Pendidikan dan Pelatihan. Muncullah istilah pembelajaran daring
dll,
Dan beberapa sektor
lainnya.
15 Tips Murah Rezeki
1. Bangun pagi, jangan
dulu lakukan apa-apa, tarik napas panjang-panjang dan ucapkan Alhamdulillah.
2. Awali dengan sholat
Tahajud. Jika tengah ditimpa ujian, senantiasa istighfar. Menangis dan
merayulah pada Dia. Selepas itu sholat subuh.
3. Lakukan sholat Dhuha.
Baca doa Dhuha dengan penuh kesungguhan di hati.
4. Tanamkan dan azamkan
dalam diri mulai hari ini untuk fokus dan semangat dengan kerja
5. Lidah sentiasa
berdzikir dan menyebut nama Allah, Allah, Allah. Sehingga tak sadar sudah
berdzikir dengan menyebut nama Allah sebanyak 1.000 kali.
6. Setiap kali membeli
makanan, niatkan berbagi rezeki lebih pada penjual itu untuk sedekah makanan
pada orang seterusnya.
7. Setiap kali waktu
sholat, paksa diri untuk sholat awal waktu. Sebab apabila sholat awal waktu
ini, kita akan merasa waktu berjalan begitu panjang dan tenang.
8. Setiap kali selesai
sholat, jangan tergesa-gesa bangun, duduk di atas sajadah BERDOA
BERSUNGGUH-SUNGGUH ingin kaya pada Allah. Dia Maha Memberi. Jangan minta dengan
manusia. Minta pada Allah.
9. Senantiasa ucapkan
rasa syukur pada Allah, sebab sangat banyak nikmat di dunia ini, walaupun kita
tengah diuji.
10. Tekadkan dalam diri,
ingin rajin untuk bersedekah. Tak kira dalam keadaan bagaimanapun, tetap ingin
memberi.
11. Kabari ibu dan ayah,
lihat senyuman mereka, gelak tawa mereka. Siapa tahu, dalam tawa itu ada
tangisan rindu.
12. Buang perasaan benci,
iri hati, dan ego pada orang. Senantiasa jadi orang yang merendah diri dan
orang yang senantiasa memaafkan kesalahan orang lain.
13. Cara maafkan, sebelum
tidur, tutup mata, bayangkan muka orang itu, sebut namanya 3 kali, dan katakan
“Aku maafkan engkau dan sayangi engkau karena Allah Taala”. (Teknik bersihkan
kolam jiwa).
14. Utamakan Allah dalam
segala apa yang kita pikir, kita ucapkan dan kita rasa. Apabila kita kenal
Allah dengan lebih dekat, maka hidup kita akan jadi lebih bahagia.
15. Berdamailah dengan
masa lalumu supaya ia tidak akan merusakkan lagi masa sekarang yang kita sedang
miliki, Sayangi diri sendiri.
Wallahu a'lam bish-shawab
Semoga bermanfaat…
Tentram Dan Tajir
Pengen hidup tentram?
Pengen hidup tajir?
Pertama-tama, izinkan
saya ngebahas soal berkah. Apa itu berkah? Panjang penjelasannya. Di sini, saya
akan cuplik sebagiannya.
BERKAH = BERhasil Karena
AllaH
Boleh dibilang, berkah
itu:
- adanya ridha Allah
- bersih dan jernih
- menentramkan
- mencukupkan
Itulah definisi dan
ciri-ciri berkah, menurut saya. Kurleb. Perlu contoh?
Waktu yang berkah
ditandai dengan adanya kecukupan. Nggak perlu buru-buru, tapi terselesaikan
semuanya.
Uang yang berkah ditandai
dengan adanya kecukupan. Nggak sibuk-sibuk amat, tapi terpenuhi semuanya.
Memang ini bukan jaminan,
tapi biasanya sih ciri-cirinya begitu.
Mari kita bandingkan.
Zaman buyut kita, orang-orang bekerja sampai jam 5 sore saja. Anaknya 6 atau 7
orang bahkan lebih. Tapi semuanya serba cukup. Dan tentram. Mungkin ini
ciri-ciri keberkahan.
Zaman sekarang?
Orang-orang bekerja sampai malam. Lembur. Bergadang. Anaknya cuma 3 atau 2
orang bahkan 1. Tapi semuanya serba kurang. Dan resah. Hm, inikah ciri-ciri
tidak berkah?
Terus, apa penyebab semua
kekacauan ini?
- Pertama, ketika bangun
pagi, yang diingat pertama kali BUKAN Allah. Demikian pula ketika tidur
malam.
- Kedua, kurang
berhati-hati dalam makanan dan penafkahan. Di mana telah bercampur yang
baik-baik dan yang meragukan. Lha, dengan begini, mana mungkin hati jadi
tentram?
- Ketiga, terbiasanya
dengan utang, terutama utang konsumtif. Nggak perlu analisa tingkat tinggi.
Kita sama-sama tahu, mereka yang bebas utang hidupnya lebih tentram. Iya kan?
- Ingat. Ada dua cara
untuk menaklukkan dan memperbudak sebuah bangsa. Pertama, dengan pedang. Kedua,
dengan utang. Ini menurut John Adams (1735 - 1826). Dan ini berlaku bagi negara
juga bagi individu. Hati-hati.
Lantas, dari mana kita
tahu bahwa rezeki kita berkah? Hanya Allah yang tahu. Sekali lagi, hanya Allah
yang tahu. Tapi, kita bisa mengira-ngira dan inilah tanda-tandanya:
- selalu tumbuh
- terasa tentram
- terasa cukup
Silakan hidup tajir.
Silakan. Tapi kata Ustadz Amir Faishol, hidup tentram dan hidup berkah, ini
lebih utama. Itu pesan beliau saat berada di rumah saya, sharing untuk
mitra-mitra.
Setiap orang ingin hidup
berkecukupan tapi nyatanya banyak yang sudah kerja keras banting tulang
bukannya berkecukupan malah banyak utang, hidup kekurangan.
Ippho Santosa
Pohon Duit
Bolehkah punya pohon
duit? Gimana caranya?
“Dan sesungguhnya
harta-benda ini terasa manis. Sesiapa yang mengambilnya dengan cara yang benar
dan juga membelanjakannya dengan benar, maka itu sebaik-baik bekal. Sedangkan
sesiapa yang mengumpulkannya dengan cara yang tidak benar, maka ia bagaikan
binatang yang makan rerumputan akan tetapi ia tidak pernah merasa kenyang (dan
akhirnya celaka),” HR Bukhari Muslim.
Kali ini kita bahas soal
harta ya. Kata Gus Baha, “Penting bagi orang saleh untuk memiliki harta (kaya).
Sebab harta di tangan orang saleh akan mengarah pada kebaikan. Sebaliknya, jika
harta di tangan orang fasik, akan mengarah pada kemaksiatan.”
“Kalau pakai logika
fikih, harta itu fitnah, seakan-akan masalah. Tapi coba bayangkan kalau harta
dimiliki orang zalim, akan jadi masalah besar.” Masih menurut Gus Baha, Imam
Syafi’i, walau hidupnya sangat sederhana dan mengagumi orang miskin, tapi tetap
menginginkan orang saleh memiliki harta.
Suatu hari Imam Syafi’i
bertanya kepada gurunya, Imam Malik, tentang orang yang alim (guru) yang lain.
Imam Malik pun menjawab, “Dulu ada Abu Hanifah, tapi sekarang orangnya sudah
meninggal, ilmunya diwariskan kepada Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani.”
Menariknya ketiga guru
ini, Imam Malik, Abu Hanifah, dan Muhammad bin Hasan Asy-Syaibani, adalah
tokoh-tokoh alim yang juga kaya. Imam Malik contohnya, ia terbiasa dengan
pakaian yang bagus. Bahkan ketika wafat, Imam Malik meninggalkan harta yang
lumayan banyak, senilai lima ratus dinar.
Sebelum ormas NU berdiri,
KH Hasyim Asy’ari pada Deklarasi Nahdlatut Tujjar 1918 pernah berpesan,
"Mengapa kalian tidak mendirikan suatu badan usaha di setiap kota untuk
menghidupi para pendidik dan MENCEGAH laju kemaksiatan.” Kurang-lebih begitu
pesan beliau. Pendiri Muhammadiyah pun berjuang untuk kemaslahatan umat dengan
kekuatan bisnis dan harta.
Kembali ke pohon duit.
Mungkinkah? Kalau kita punya bisnis yang halal dan menghasilkan, itu mirip
seperti pohon duit. Melindungi kita dan menaungi orang-orang di sekitar kita.
Sayangnya, sebagian entrepreneur merasa duit itu masalah. Banyak duit katanya
banyak masalah. Ini mental block. Walhasil bisnisnya sulit membesar.
Soal duit, soal harta,
saya harap teman-teman punya cara pandang yang proporsional. Percayalah, kalau
di tangan orang baik, insya Allah harta menjadi sarana kebaikan bahkan sumber
kebaikan. Sekiranya kita mengabaikan harta, hati-hati, karena orang-orang zalim
bisa menguasai harta itu. Bahaya!
Itu pendapat saya. Apa
pendapat teman-teman?
Wallahu A'lam Bishawab
Ippho Santosa
Ponselmu, rezekimu. Bukankah begitu?
Survei Nielsen Global Survey
terhadap fenomena e-commerce menunjukkan, 6 dari 10 orang atau 61% konsumen
toko online menggunakan ponsel sebagai perangkat untuk transaksi online.
Sisanya menggunakan
komputer dan tablet untuk menjelajahi toko online. Nah, sudahkah kita mengoptimasi
ponsel kita untuk bisnis? Sebagai penjual? Sayang sekali kalau belum.
Menurut survei Google
Indonesia, produk kecantikan dan perlengkapan bayi menjadi produk paling
populer dengan penjualan tertinggi secara online. Di samping itu gadget,
aksesori, dan pakaian menjadi jenis produk paling dicari di situs web belanja
online.
Namun, ini bukan berarti
potensi produk-produk lain tidak menggiurkan.
Perlu juga diingat soal peak session dan low
session. Ada waktunya transaksi penjualan online meningkat dan menurun drastis.
Menjelang hari raya seperti Lebaran dan Natal, ini merupakan saat paling ramai.
Mudah ditebak, transaksi akan menurun drastis usai hari raya.
Untuk produk-produk
tertentu, transaksi jual beli online menurun tajam saat liburan atau weekend
yang panjang. Mungkin orang lebih fokus berlibur dengan keluarga atau
berbelanja langsung di mall. Saat liburan usai dan aktivitas kerja kembali
normal, penjualan online pun kembali meningkat.
Satu lagi. Jangan abaikan
segmen 'emak-emak'. Mengingat kebanyakan konsumen itu wanita bekerja atau ibu
rumah tangga, mereka justru punya waktu senggang untuk browsing-browsing di
sela-sela istirahat kerja atau saat pekerjaan rumah sudah selesai.
Sekali lagi, sudahkah
kita mengoptimasi ponsel kita untuk bisnis? Jika belum, ada baiknya kita
belajar Internet Marketing. Bukan sekadar update status, bukan sekadar
posting-posting, tapi hendaknya ponsel kita benar-benar menghasilkan.
✍️ Ippho Santosa
Posting Komentar untuk "Kumpulan Artikel Inspiratif Motivasi (Bagian 3)"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.