Jangan Jadi Murid Durhaka!
Termasuk adab yang indah
oleh seorang penuntut ilmu yaitu seorang murid berbuat baik kepada guru atau ustadznya,
mendoakan kebaikan untuk guru atau ustadznya selama hidupnya, karena kebaikan
ustadz dan jasanya seperti orang tua. Ibnu Jamaah al-Kinani berkata: Dan
hendaknya bagi seorang murid untuk mendoakan
gurunya sepanjang masa, dan menjaga hak anak-anak dan kerabatnya.
(Tadzkirat Sami' wal Mutakallim hal. 139)
Seorang penyair perkata:
إِذَا أَفَادَكَ إِنْسَانٌ بِفَائِدَةٍ مِنَ الْعُلُوْمِ فَأَدْمِنْ
شُكْرَهُ أَبَدَا
وَقُلْ فُلاَنٌ جَزَاهُ اللهُ صَالِحَةً أَفَادَنِيْهَا وَأَلْقِ الْكِبْرَ
وَالْحَسَدَا
Apabila ada seorang yang
memberikan faedah kepadamu
Berupa ilmu maka
banyaklah terima kasih padanya selama-lamanya
Katakanlah: Semoga Allah
membalas si fulan dengan kebaikan
Karena dia telah
memberiku faedah, tinggalkan kesombongan dan kedengkian. (Dzail Thabaqat
Hanabilah 2/87 karya Ibnu Rajab)
Namun fakta membuktikan
ada beberapa murid yang durhaka kepada ustadznya, justru malah membalas air
susu dengan air tuba, mentahdzir dan menjelekkan ustadznya di mana-mana. Duh,
alangkah malangnya mereka!
Ma’an bin Aus memiliki sebuah syair indah yang bisa dijadikan pelajaran berharga bagi setiap penuntut ilmu. Syairnya sebagai berikut:
فَيَا عَجَبًا لِمَنْ رَبَّيْتُ طِفْلاً
أُلَقِّمُهُ بِأَطْرَافِ الْبَنَانِ
أُعَلِّمُهُ الرِّمَايَةَ كُلَّ يَوْمٍ
فَلَمَّا اسْتَدَّ سَاعِدُهُ رَمَانِي
أُعَلِّمُهُ الْفُتُوَّةَ كُلَّوَقْتٍ
فَلَمَّا طَرَّ شَارِبُهُ جَفَانِي
وَكَمْ عَلَّمْتُهُ نَظْمَ الْقَوَافِيْ
فَلَمَّا قَالَ قَافِيَةً هَجَانِي
Sungguh mengherankan, orang
yang kudidik semenjak kecil
Aku menyuapinya dengan
jari tanganku
Aku mengajarinya memanah
setiap hari
Setelah pandai, dia malah
memanahku
Aku mengajarkannya
bermurah hati setiap waktu
Setelah tumbuh kumisnya,
dia malah berbuat kasar padaku
Betapa seringnya aku
mengajarinya syair
Setelah bisa membuat satu
syair, dia malah mencaciku. (Majma’ al-Amtsal
al-Maidani 2/200. Bait kedua terdapat dalam al-Iqdu al-FaridIbnu Abdi Rabbihi
3/56 dan Adab Dunya wa ad-Diin al-Mawardi hal. 77)
Syeikh Muhammad bin Mani' berkata: "Tidak
sepantasnya bagi seorang murid menjadi manusia hina, yaitu melakukan ghibah
terhadap gurunya dan kawan sejawatnya serta membalas air susu dengan air tuba,
sebagaimana kita dapati banyak para murid model seperti itu, sehingga merekapun
tidak meraih ilmu dengan sebab itu.
Kewajiban seorang murid adalah mengakui
keutamaan ustadznya, mendoakan kebaikan untuknya, menebarkan kebaikannya dan
menahan diri dari membicarakan kekurangannya". (Irsyadul Thullab ila
Fadhilatil Ilmi wal Amal wal Adab hlm. 82)
Saudaraku, perhatikanlah
adabmu kepada ustadzmu agar ilmumu bermanfaat dan berkah. Jika engkau tidak
menghiasi dirimu dengan adab kepada ustadzmu maka sejatinya engkau belum
memetik buah ilmu.
Ya Allah, sayangilah guru-guru kami, angkatlah
derajat mereka, ampunilah dosa-dosa mereka, tutupilah aib-aib mereka dan
ampunilah kami yang banyak kekurangan dalam berbakti kepada mereka.
Oleh: Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
Posting Komentar untuk "Jangan Jadi Murid Durhaka!"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.