Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Perkara Agar Mendapatkan Kebahagiaan Dunia dan Akhirat (Versi Setelah Idhul Adha) - Khutbah Jum'at

 

Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا

مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

قال الله تعالى في كتابه الكريم:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ} ,

{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا}

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا }

أَمَّا بَعْدُ

فَإِنَّ أصدق الحديث كتاب اللهِ وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيِ محمد صلى الله عليه وسلم.

وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا و كل محدثات بدعة، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ و كل ضلالة في النار

kaum muslimin jamaah jum’at, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua.

Segala pujian hanyalah milik Allah subhanahuwa ta ala, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi kita nabi muhammad saw, kepada keluarganya, dan para sahabatnya sampai datangnya hari kiamat.

Pada kesempatan yang berbahagia kali ini khotib berwasiat kepada diri khotib pribadi khususnya dan kepada jama’ah sekalian, marilah kita senantiasa memperbaharui kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah jalla jalaaluhu,  jangan sampai dari jumat kemarin sampai dengan jumat kali ini, iman dan taqwa kita kepada Allah tidak bertambah sedikitpun.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang istiqamah dijalan-Nya sampai akhir hayat kita.

kaum muslimin jamaah jum’at yang dirahmati Allah subhanahuwa ta ala.

Allhamdulillah, beberapa hari yang lalu kita telah merayakan hari raya idhul kurban. Dimana hal ini kita lakukan tentunya Sebagai salah satu bentuk bukti ketaatan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasulnya. Sebagai salah satu bentuk rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Maka sudah sepantasnya, bagi orang yang beriman dan bertaqwa agar berbahagia atas segala karunia yang Allah limpahkan kepadanya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ

Katakanlah "Atas Segala karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka berbahagia. Itu lebih baik daripada apa yang telah mereka kumpulkan dari berbagai macam kenikmatan dunia"

Jama'ah sholat jum'ah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta ala

Berbicara tentang bahagia, Pasti Setiap kita tentu ingin menjadi hamba yang berbahagia, baik itu bahagia didunia terlebih lagi bahagia di akhirat.  Dan setiap kita tidak ingin dengan yang namanya kesengsaraan, baik itu kesengsaraan di dunia maupun di akhirat.

kaum muslimin jamaah sholat jum’at, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua.

Sesungguhnya dua hal ini yaitu bahagi dan sengsara, masing masing memiliki sebab yang melatar-belakanginya. Kebinasaan atau celaka atau kesengsaraan disebabkan karena kufur kepada Allah subhanahu wa ta’ala, baik itu kufur nikmat maupun kufur iman, dan kesengsaraan juga dapat disebabkan karena perbuatan dosa lainnya yang kemudian hal tersebut tidak disertai taubat oleh pelakunya. Inilah penyebab kebinasaan dan kesengsaraan.

Adapun kebahagiaan sebabnya adalah Iman, amal shaleh dan takwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketahuilah bahwa patokan kebahagian Bukanlah berdasarkan karena banyaknya harta, bukanlah karena memiliki rumah yang mewah, bukanlah karena memiliki kendaraan yang megah. Bukanlah pula karena memiliki tanah yang luas. Namun, taqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala lah yang menjadikan seorang bahagia meskipun ia tidak memiliki harta.

seorang penyair mengatakan :

السعادة ليس بكثرة المال , بل التقوى هو سببه

Kebahagiaan itu bukan karena bertumpuknya harta. Akan Tetapi takwa itulah yang membuat bahagia.

اعلموا أن خير الزاد التقوى ,و إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا ,

Takwa merupakan sebaik-baik perbekalan. Dan sungguh orang-orang yang bertaqwalah yang akan mendapatkan kemenangan.

مأواهم الجنة , و لا يذوقوا فيها إلا فرحة

Tempat kembali mereka orang2 yang bertaqwa adalah surga, dan mereka disurga tidaklah merasakan kecuali kebahagiaan.

kaum muslimin jamaah sholat jum’at, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua.

Ada tiga perkara yang mampu mengantarkan seseorang untuk memperoleh kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Ketiga perkara tersebut adalah

 (1) apabila diberi, maka ia bersyukur,

 (2) apabila diuji, maka ia bersabar, dan

 (3) apabila terjatuh dalam berdosa, maka ia beristighfar atau bertaubat kepada Allah subahanahu wa ta’ala.

Inilah tiga perkara dalam kehidupan yang mampu mengantarkan seseorang menuju kebahagiaan yang sebenarnya.

Pertama, apabila ia diberi, maka ia pun bersyukur.

Yaitu maksudnya adalah Apabila seorang hamba, Allah berikan suatu nikmat kepadanya, maka selayaknya ia bersyukur kepada Allah atas kenikmatan tersebut baik itu lewat hatinya, lewat lisannya maupun lewat anggota badannya.  Kemudian Mempergunakan kenikmatan tersebut untuk membantunya dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.  Inilah orang yang berhasil yaitu menggunakan kenikmatan dan  anugerah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk beribadah kepadanya.

Adapun orang-orang yang tidak bersyukur, yaitu orang yang tatkala Allah beri nikmat dan anugerah kepadanya, namun justru ia malah durhaka kepada Yang telah memberi rizki kepadanya. maka Allah subhanahu wa ta’ala memperingatkan mereka yaitu orang2 yang tidak bersyukur dengan adzab yang amat sangat pedih. Allah Ta’ala berfirman QS. Ibrahim: 7:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

kaum muslimin jamaah sholat jum’at, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua.

Kemudian perkara yang Kedua adalah apabila diuji oleh Allah maka ia pun bersabar.

Allah Jalla wa ‘Ala telah menjelaskan bahwa setiap hamba pasti akan di uji oleh-Nya. Dengan adanya ujian tersebut, maka ada yang beriman dan ada yang kafir. Ada yang taat dan ada yang bejat. Ada yang sholeh da nada yang toleh. Sebagaimana firman Allah subhanahu wa ta’ala:

وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Yang artinya: “Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai fitnah (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35).

Ibnu katsir rahimahullah ta’ala menjelaskan bahwa Fitnah yang dimaksud dalam ayat adalah ujian atau coban . Dimana Allah subhanahu wa ta’ala menguji manusia dengan kebaikan dan keburukan. Adapula yang diuji dengan  kenikmatan dan kekurangan, adapula yang di uji dengan kekayaan dan kemiskinan, adapula yang diuji dengan sehat dan sakit,  adapula yang di uji dengan hidup dan mati.

Maka Orang-orang yang beriman tatkala diuji dengan kejelekan atau keburukan entah itu sakit, entah itu sedih, entah itu musibah, kemudian ia bersabar dan ketika diuji dengan kenikmatan kemudian ia bersyukur, maka inilah orang-orang yang berhak mendapatkan kebaikan dan  kebahagiaan dari Allah subahanahu wa ta’ala baik itu didunia maupun di akhirat kelak. Inilah kondisi orang-orang mukmin dalam menghadapi ujian atau cobaan, sebagaimana rasulullah shollallhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruh urusannya itu baik baik baginya. dan Ini tidaklah didapati kecuali hanya pada seorang mukmin.

إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Jika ia mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya.

وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

Jika ia mendapatkan kesusahan, maka ia pun bersabar. maka Itu pun baik baginya” (HR. Muslim, no. 2999)

Adapun orang-orang yang jika diberi nikmat, kemudian ia kufur. Jika ditimpa musibah, dia murka kepada takdir Allah. Inilah orang-orang yang celaka dan binasa. Orang yang demikian tidak akan mencapai derajat kemuliaan di sisi Allah dan Apa yang mereka lakukan itu hanya akan mengantarkan dirinya sendiri  kepada kehancuran.

kaum muslimin jamaah sholat jum’at, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua.

Didalam al quran telah dijelaskan bahwa Allah Jalla wa ‘Ala akan memberi musibah kepada para hamba-Nya sebagai ujian baginya. Namun perlu diketahui bahwa diantara yang termasuk musibah yang paling besar menimpa diri seorang hamba adalah musibah hilangnya rasa syukur dan sabar dari diri seorang hamba.

kaum muslimin jamaah sholat jum’at, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua.

Kemudian perkara yang Ketiga yaitu apabila berdosa, maka bersitighfar dan bertaubat.

Tentu setiap tidak luput dari yang namanya kesalahan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap anak Adam pasti melakukan kesalahan. Dan sebaik-baik orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang bertaubat.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ

“Sesungguhnya Allah menerima taubat hamba selama nyawa belum sampai di tenggorokan.”

Kemudian Allah Ta’ala berfirman:

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ

“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.

kaum muslimin jamaah sholat jum’at, semoga Allah Subhanahu wa ta’ala merahmati kita semua.

Meskipun seorang hamba memiliki dosa yang sangat banyak, maka janganlah ia merasa putus asa dari rahmat Allah dan ampunan-Nya. Adapun Yang harus dilakukan seorang hamba ketika ia terjatuh dalam dosa yaitu adalah bersegera bertaubat kepada-Nya. Karena sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala maha pengampun lagi maha penerima taubat.

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ المُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

 

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى فَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ

أَمَّا بَعْدُ

Jama'ah sholat jum'ah yang dirahmati Allah subhanahu wa ta ala

Barangsiapa yang memiliki ketiga sifat yang telah disebutkan pada awal khutbah:

Yang Pertama, yaitu apabila diberi nikmat, kemudian ia bersyukur.

yang Kedua, apabila diuji oleh Allah maka ia bersabar.

Dan yang Ketiga yaitu apabila berdosa, maka kemudian bersitighfar dan bertaubat.

Maka apabila ketiga ini ada pada diri seorang hamba, maka cukuplah ia termasuk menjadi hamba yang berbahagia. Apabila mereka diberi, mereka bersyukur. Diberi ujian, mereka bersabar.

Dan akhirnya Kita memohon kepada Allah, agar Allah memberikan pertolongan kepada kita supaya dapat mengamalkan ketiga perkara yang mulia tersebut yaitu senantiasa bersabar, senantiasa bersyukur dan senantiasa beristighfar..

 Semoga Allah memberi hidayah serta menganugerahkan ampunan kepada kita semua. Dan kita memohon semoga yang sedang sakit segera diberikan kesembuhan, yang sedang kesusahan semoga diberikan kemudahan. Dan kita juga memohon kepada Allah semoga menjauhkan diri2 kita dari segala keburukan-keburukan kehidupan dunia. Amiin amiin ya rabbal ‘alamin.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

اللهم افتح بيننا وبين قومنا بالحق وأنت خير الفاتحين.

اللهم إنا نسألك علما نافعا ورزقا طيبا وعملا متقبلا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Ahmadi As-Sambasy

Cilacap, 31 Juli 2021

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "3 Perkara Agar Mendapatkan Kebahagiaan Dunia dan Akhirat (Versi Setelah Idhul Adha) - Khutbah Jum'at"