Beberapa Wasiat Berharga untuk Para Guru
1. Hendaknya tidak mengambil cuti
sakit ketika engkau tidak sakit sehingga tidak menggabungkan dua maksiat:
kebohongan dan makan harta haram.
Sesungguhnya
pemotongan gaji dilandasi taqwa dan takut kepada Allah, itu lebih baik dan
lebih kekal.
2. Terimalah
murid-muridmu dengan segala kesalahan mereka karena mereka bukan malaikat,
bukan pula syaitan.
Tidak ada alasan
untuk lari dari meluruskan kesalahan-kesalahan itu karena Anda adalah murabbi
(pendidik) dan ini yang diharapkan dari Anda.
3. Tunjukkan
rasa hormat Anda kepada murid yang ada di hadapan Anda dengan cara menerangkan
keutamaan mereka sebagai penuntut ilmu. Hal ini akan mendekatkan jarak Anda
dalam menuju hati mereka.
4. Ingatlah
bahwa banyak di antara orang-orang besar menjadi besar lantaran satu kata dari
seorang Guru yang melejitkan mereka dan memantik cita mereka hingga menggapai
puncak. Jadilah Anda pencetak orang-orang besar itu.
5. Perbagus cara
interaksi Anda dengan para murid. Tinggalkan kesan yg baik pada diri mereka.
Berapa banyak Guru
yang mendapat doa dari murid setelah bertahun-tahun terlewati, atau setelah
berada di liang kubur.
6. Semua mata
pelajaran dapat dikaitkan dengan ajaran-ajaran Islam. Tinggal bagaimana Anda
mencari media yang tepat.
7. Setiap menit
keterlambatan Anda dalam memulai pelajaran atau keluar sebelum waktu selesai,
setiap menit yang berlalu dalam kopi dan cemilan (sebab keterlambatan, -pent.)
adalah hak murid, ia akan mengambilnya pada hari penghitungan amal.
8. Berapa banyak
Guru yang menjadi sebab lurusnya arah berpikir kaum muda sehingga ia
mendapatkan doa-doa tulus dan kebaikan yang mengalir. Ya Allah, tambahkan dan
berkahi setiap Guru yang kuat, bertanggung jawab, dan senantiasa berbuat baik.
9. Di depan Anda
ada generasi. Bangkitkan jiwa mereka, ajarkan cinta kepada ilmu, dan bangunkan
semangat.
Barangkali satu
kata dari Anda dapat membakar spirit dalam hatinya dan menjadi kebaikan untuk
ummat.
10. Rasa takut
murid Anda terhadap Anda bukanlah pertanda keberhasilan dan keterampilan Anda
dalam menegakkan kedisiplinan. Itu hanya pertanda bahwa Anda gagal dalam
memerankan pendidikan.
Pendidikan itu
membawa ketegasan dan kasih sayang bukan dengan menakut-nakuti.
11. Syaikh
Utsaimin -rohimahulloh- membedakan antara pulpen inventaris kantor dan pulpen
pribadi karena takut makan barang haram. Lantas bagaimana dengan orang yang
menghalalkan sesuatu yang lebih berharga daripada tinta? Yaitu waktu!
12. Ingatlah
bahwa Anda mempunyai anak yang diajar oleh Guru-Guru seperti Anda. Maka berbuat
baiklah kepada anak orang, niscaya Allah akan menyiapkan bagi anak, ada Guru-Guru
yang akan berbuat baik kepada mereka.
Balasan sesuai
dengan amal perbuatan.
13. Ikhlaskan
niat untuk Allah. Karena sesungguhnya Anda sedang melakukan tugas para Nabi.
Dan jika anda mengharap pahala dalam pekerjaan Anda, maka setiap jam pada siang
hari Anda dalam timbangan kebaikan Anda.
----
Disampaikan oleh
Sudarisman Ahmad (Direktur Ma'had Kafila, 2011) yang mengambil intisari dari
sebuah kitab.
Ditulis ulang
oleh : Zadani pada Hari Rabu, 10 Agustus 2016
Posting Komentar untuk "Beberapa Wasiat Berharga untuk Para Guru"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.