PERJALANAN JUM'AT PAGI KE LEMBAH GUNUNG RINJANI (SEMBALUN)
Dalam perjalanan ke puncak sembalun, sepanjang
perjalanan kami tidak mendapati seorang pun di pinggir jalan, kerena cuaca
masih pagi dan sangat dingin, hingga kami sampai di puncaknya baru kami
mendapati beberapa orang yang beristirahat sambil berfoto lalu kami ikut
mengambil foto.
Singkatnya, di dalam perjalanan balik
untuk pulang ada sebuah ucapan dari teman saya yang patut kita jadikan renungan.
Teman saya mengatakan, “Saudaraku, begitu indah bukit rinjani ini dan lembahnya,
namun sayangnya banyak orang dari penduduk setempat tidak mampu mengambil ibroh
pelajaran dan menjaga nikmat besar ini.
Saya merekam dan memahami ungkapan
kawan saya bahwa itu sebuah rasa kagum pada ke Maha Kuasaan Allah yang sangat
besar berupa keindahan bukit dan lembah rinjani yang menjadi sorotan dunia.
Namun sayangnya manusia penduduk setempat kurang bersyukur dan kurang mengambil
pelajaran dari keberadaan Gunung Rinjani dan keindahan lembahnya yang menjadi daya
tarik para wisatawan dari luar daerah bahkan luar negeri.
Diantara bukti tidak bersyukurnya
penduduk setempat adalah:
1. Rinjani setiap
hari menjadi wisata yang tidak luput dari kemaksiatan muda-mudi dari maksiat
kecil dan besar.
2. Rinjani di salah
gunakan oleh penduduk setempat demi mendapatkan materi dunia. Tidak sedikit
lahan lahan sembalun yang dikuasai oleh orang asing bahkan non islam. Maka
kedepannya penduduk sembalun akan menjadi budak di kampung halamannya sendiri.
3. Gunung rinjani
telah datar oleh kaki kaki para pendaki untuk memperlihatkan pada dunia inilah
rinjaniku. Namun sayangnya banyak para pendaki membawa pasangan bukan mahram
berkemah tidur satu kemah di atas bukit dalam hutan. Entah apa yang terjadi,
minimalnya mreka telah melakukan maksiat berduaan, bahkan melakukan zina besar
lainya yang hanya allah yang tau. Cuaca dingin kipasan angin dingin yang menjadikan
mereka lebih hasrat untuk bermaksiat.
4. Rinjani telah
menjadi obyek para wisatawan dunia yang dengan sebab itu pengunjung dunia akan
datang membawa karakter kibasaan sesuai dinegara mereka berupa kebebasan
berpakaian, mempertontonkan kibasaan maksiat dari negara mereka. Tidak cukup di
sana, bahkan para wisatawan datang ke kawasan rinjani untuk numpang bermaksiat.
Kerena tidak ada aturan ketat bagi para wisatawan seperti menunjukkan bukti
surat menikah suami isteri.
Itulah diantara sebab besar
terjadinya gempa bumi di bumi sasak, bumi seribu masjid, yaitu maraknya
kemaksiatan yang mengotori bumi sasak tercinta. Salam hangat dari lembah Gunung
Rinjani. Semoga bermanfaat. Baarokallahu fiikum.
Penulis: Abu Naadir Alby Zen
Kekerda Aikmel LOTIM NTB
Editor: Ahmadi As-Sambasy
Cilacap – Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "PERJALANAN JUM'AT PAGI KE LEMBAH GUNUNG RINJANI (SEMBALUN)"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.