Nama-Nama Malaikat Berdasarkan Al Quran dan As Sunnah
Termasuk bagian dari rukun iman
adalah iman kepada malaikat-malaikat Allah ta’ala, sebagaimana firman-Nya:
آمَنَ الرَّسُولُ
بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا
وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
“Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS. Al-Baqarah: 285)
Dalam hadits Jibriil yang
terkenal/masyhuur disebutkan tentang rukun iman:
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ
وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ
خَيْرِهِ وَشَرِّهِ.
“(Iman itu adalah) engkau beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari
akhir, serta engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk”. (lihat
Al-Arba’uun An-Nawawiy no. 2)
Sebagai seorang muslim yang beriman
kepada para malaikat-Nya, tentu kita dituntut untuk mengenal dan mengetahuinya.
Minimal, kita kenal dan tahu nama-namanya. Setiap malaikat mempunyai nama, akan
tetapi hanya sedikit di antaranya yang diketahui melalui perantaraan nash. Berikut
akan kami tuliskan nama-nama malaikat yang terdapat dalam nash:
1. Jibriil (جبريل)
Allah ta’ala berfirman:
إِنْ تَتُوبَا إِلَى
اللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا وَإِنْ تَظَاهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ
مَوْلاهُ وَجِبْرِيلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمَلائِكَةُ بَعْدَ ذَلِكَ ظَهِيرٌ
“Jika kamu berdua bertaubat kepada
Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima
kebaikan); dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka
sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang
mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya
pula”. (QS. At-Tahriim: 4)
Jibriil ‘alaihis-salaam juga disebut
sebagai Ar-Ruuh, sebagaimana firman-Nya:
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ
وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
“Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan Ar-Ruuh (Jibriil) dengan ijin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan”. (QS. Al-Qadar: 4)
Juga sebagai Ar-Ruuhul-Amiin,
sebagaimana firman-Nya:
نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ
الأمِينُ * عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
“Dia dibawa turun oleh Ar-Ruuh
Al-Amin (Jibriil), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang
di antara orang-orang yang memberi peringatan”. (QS. Asy-Syu’araa’: 193-194)
Juga sebagai Ar-Ruuhul-Qudus,
sebagaimana firman-Nya:
قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ
الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَى
لِلْمُسْلِمِينَ
“Katakanlah: "Ruuhul-Qudus
(Jibriil) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan benar, untuk meneguhkan
(hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira
bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (QS. An-Nahl: 102)
2. Miikaail (ميكائيل)
Allah ta’ala berfirman:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا
لِلَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ
لِلْكَافِرِينَ
“Barangsiapa yang menjadi musuh
Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Rasul-Rasul-Nya, Jibriil dan Mikaiil, maka
sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir”. (QS. Al-Baqarah: 98)
عَنْ سَعْدٍ قَالَ
رَأَيْتُ عَنْ يَمِينِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ شِمَالِهِ
يَوْمَ أُحُدٍ رَجُلَيْنِ عَلَيْهِمَا ثِيَابُ بَيَاضٍ مَا رَأَيْتُهُمَا قَبْلُ وَلَا
بَعْدُ يَعْنِي جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ عَلَيْهِمَا السَّلَام
Dari Sa'd, ia berkata: "Di hari
terjadinya perang Uhud, aku melihat dua orang berpakaian putih-putih.
Masing-masing berada di kanan dan kiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
yang aku tidak pernah melihat keduanya sebelum dan sesudah itu. Mereka ialah
Jibriil dan Mikail 'alaihimas-salaam". (Diriwayatkan oleh Muslim no. 2306)
3. Israafiil (إسرافيل)
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا
قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ رَبَّ
جِبْرَائِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَرَبَّ إِسْرَافِيلَ أَعُوذُ بِكَ مِنْ حَرِّ النَّارِ
وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ
Dari 'Aaisyah bahwasannya ia berkata:
Telah bersabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam: "Allaahumma
Rabba Jibraaiila wa Miikaala wa Rabb Israafiila, A’uudzu bika min Harrin-Naari
wa min ‘Adzaabil-Qabri (Ya Allah, Rabb Jibriil dan Mika'il, Rabb Israafiil, aku
berlindung kepada-Mu dari panasnya api neraka dan siksa kubur)". (Diriwayatkan
oleh An-Nasaa’iy no. 5519; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan
An-Nasaa’iy 3/479, Maktabah Al-Ma’aarif, Cet. 1/1419)
Ia lah malaikat yang diberikan tugas
oleh Allah ta’ala untuk meniup sangkakala kelak di hari kiamat. Allah ta’ala
berfirman:
وَيَوْمَ يُنْفَخُ
فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الأرْضِ إِلا مَنْ شَاءَ
اللَّهُ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup
sangkakala, maka terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi,
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya
dengan merendahkan diri”. (QS. An-Naml: 87)
Ibnu Katsiir rahimahullah berkata:
يخبر تعالى عن هول
يوم نفخة الفَزَع في الصُّور، وهو كما جاء في الحديث: "قرن ينفخ فيه". وفي
حديث(الصُّور) أن إسرافيل هو الذي ينفخ فيه بأمر الله تعالى، فينفخ فيه أولا نفخة الفزع
ويطولها، وذلك في آخر عمر الدنيا، حين تقوم الساعة على شرار الناس من الأحياء، فيفزع
مَنْ في السموات ومَنْ في الأرض { إِلا مَنْ شَاءَ اللَّهُ }......
“Allah ta’ala mengkhabarkan tentang
keterkejutan manusia pada hari ditiupnya sangkakala. Hal itu sebagaimana
terdapat dalam sebuah hadits: ‘sangkakala ditiup pada waktu itu’. Dan dalam
hadits sangkakala tersebut dinyatakan bahwa Israafiil-lah yang meniupnya dengan
perintah Allah ta’ala. Tiupan pertama adalah tiupan yang mengejutkan, hingga
cukup lama waktunya dan hal itu terjadi di akhir umur dunia ketika kiamat
terjadi, menimpa manusia-manusia terburuk. Maka saat itu terkejutah penghuni
langit dan bumi. ‘Kecuali siapa yang dikehendaki Allah’…..”. (Tafsir Ibni
Katsiir, 10/436; Muassasah Qurthubah, Cet. 1/1421)
4. Maalik (مالك)
Ia adalah malaikat penjaga neraka.
Allah ta’ala berfirman:
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ
لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
“Mereka berseru: ‘Hai Maalik, biarlah
Tuhanmu membunuh kami saja’. Dia menjawab: ‘Kamu akan tetap tinggal (di neraka
ini)". (QS. Az-Zukhruf: 77)
عَنْ سَمُرَةَ قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْتُ اللَّيْلَةَ رَجُلَيْنِ
أَتَيَانِي قَالَا الَّذِي يُوقِدُ النَّارَ مَالِكٌ خَازِنُ النَّارِ وَأَنَا جِبْرِيلُ
وَهَذَا مِيكَائِيلُ
Dari Samurah, ia berkata: Telah
bersabda Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam: "Aku bermimpi pada suatu
malam, ada dua laki-laki yang datang kepadaku. Keduanya berkata: ‘Malaikat yang
menyalakan api adalah Maalik sebagai penunggu neraka, sedangkan aku adalah
Jibriil dan ini Miikaa'iil". (Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 3236)
5. Ridhwaan (رضوان)
Ibnu Katsiir rahimahullah berkata:
وخازن الجنة ملك
يقال له رضوان، جاء مصرحا به في بعض الأحاديث
“Dan penjaga surga adalah malaikat
yang bernama Ridlwaan. Telah ada penjelasannya dalam beberapa hadits”. (Al-Bidaayah
wan-Nihaayah, 1/53, Maktabah Al-Ma’aarif, Cet. 1/1394)
Akan tetapi, beberapa peneliti
(muhaqqiq) mengatakan nama ini tidak tsabt dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah.
Wallaahu a'lam.
6. Zabaaniyyah (زبانية)
Allah ta’ala berfirman:
فَلْيَدْعُ نَادِيَهُ
* سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ * كَلا لا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ
“Maka biarlah dia memanggil
golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah,
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan
dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)”. (QS. Al-‘Alaq: 17-19)
عَنْ عِكْرِمَةَ
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا { سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ } قَالَ قَالَ
أَبُو جَهْلٍ لَئِنْ رَأَيْتُ مُحَمَّدًا يُصَلِّي لَأَطَأَنَّ عَلَى عُنُقِهِ فَقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ فَعَلَ لَأَخَذَتْهُ الْمَلَائِكَةُ
عِيَانًا
Dari ‘Ikrimah, dari Ibnu Abbaas
radliyallaahu 'anhumaa tentang ayat: ‘Kami akan memanggil malaikat Zabaaniyah’
(QS. Al-'Alaq: 18), ia berkata: “Abu Jahl berkata: ‘Apabila aku melihat
Muhammad sedang melakukan shalat, niscaya akan aku injak lehernya’. Kemudian
Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam berkata: ‘Seandainya ia melakukannya
niscaya para Malaikat akan menyambarnya dengan jelas". (Diriwayatkan oleh
At-Tirmidziy no. 3348; dishahihkan oleh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan
At-Tirmidziy 3/373, Maktabah Al-Ma’aarif, Cet. 1/1420)
7. Munkar dan
Nakiir (المنكر والنكير)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ
أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا
الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيرُ فَيَقُولَانِ مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ
فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ وَرَسُولُهُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ فَيَقُولَانِ قَدْ كُنَّا
نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا
فِي سَبْعِينَ ثُمَّ يُنَوَّرُ لَهُ فِيهِ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ نَمْ فَيَقُولُ أَرْجِعُ
إِلَى أَهْلِي فَأُخْبِرُهُمْ فَيَقُولَانِ نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لَا
يُوقِظُهُ إِلَّا أَحَبُّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ
ذَلِكَ وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ فَقُلْتُ مِثْلَهُ
لَا أَدْرِي فَيَقُولَانِ قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ ذَلِكَ فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ
الْتَئِمِي عَلَيْهِ فَتَلْتَئِمُ عَلَيْهِ فَتَخْتَلِفُ فِيهَا أَضْلَاعُهُ فَلَا
يَزَالُ فِيهَا مُعَذَّبًا حَتَّى يَبْعَثَهُ اللَّهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam: "Jika salah seorang
dari kalian dikuburkan, maka akan datang kepadanya dua malaikat yang hitam dan
kedua mata mereka biru. Salah satunya bernama Munkar dan yang lainnya bernama
Nakiir. Keduanya bertanya: 'Apakah pendapatmu mengenai lelaki ini?'. Lalu dia
menjawab sebagaimana yang pernah dikatakan dahulu: 'Dia adalah hamba Allah dan
Rasul-Nya. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang hak selain Allah dan
Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya'. Keduanya berkata: 'Kami sudah
mengetahui bahwa kamu akan mengucapkan demikian'. Kemudian kuburnya dilapangkan
seluas tujuh puluh hasta dikali tujuh puluh hasta. Lalu diterangi dan dikatakan
kepadanya: 'Tidurlah'. Dia berkata: 'Biarkanlah aku kembali kepada keluargaku
untuk mengabarkan kepada mereka'. Keduanya berkata: 'Tidurlah seperti pengantin
yang tidak dibangunkan kecuali oleh orang yang paling dia cintai'. Hingga Allah
membangkitkannya dari tempat tidurnya. Adapun seorang munafik berkata: 'Aku
hanya mendengar orang-orang mengatakanya lalu aku ikut mengatakannya. Aku tidak
tahu’. Keduanya berkata: 'Kami sudah tahu mengatakan demikian’. Lalu dikatakan
kepada bumi: 'Himpitlah dia !'. Lantas bumi menghimpitnya hingga persendiannya
hancur. Dan dia terus diadzab di dalamnya hingga Allah membangkitkan dari
tempat tidurnya". (Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1071; dihasankan
oleh Al-Albaaniy dalam Shahih Sunan At-Tirmidziy 1/544)
8. Haaruut dan
Maaruut (هاروت وماروت)
Allah ta’ala berfirman:
وَاتَّبَعُوا مَا
تَتْلُو الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِنَّ
الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَا أُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ
بِبَابِلَ هَارُوتَ وَمَارُوتَ وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولا إِنَّمَا
نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلا تَكْفُرْ فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ
الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَا هُمْ بِضَارِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلا بِإِذْنِ اللَّهِ
وَيَتَعَلَّمُونَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلا يَنْفَعُهُمْ وَلَقَدْ عَلِمُوا لَمَنِ اشْتَرَاهُ
مَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاقٍ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهِ أَنْفُسَهُمْ لَوْ
كَانُوا يَعْلَمُونَ
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca
oleh syaitan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa
Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak
mengerjakan sihir), hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir)
Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
orang malaikat di negeri Babil yaitu Haaruut dan Maaruut, sedang keduanya tidak
mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: ‘Sesungguhnya kami
hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir’. Maka mereka mempelajari
dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan
antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak
memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah.
Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi
manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang
menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di
akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau
mereka mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 102)
Catatan:
1. Tidak ada riwayat shahih yang
menyebutkan nama malaikat dengan ‘Izraaiil.
2. Sebagian ulama ada yang mengatakan
bahwa di antara malaikat ada yang bernama Raqiib dan ‘Atiid dengan bersandar
ayat:
إِذْ يَتَلَقَّى
الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ * مَا يَلْفِظُ مِنْ
قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“(Yaitu) ketika dua orang malaikat
mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk
di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di
dekatnya Raqiib ‘Atiid (malaikat pengawas yang selalu hadir)”. (QS. Qaaf: 17-18)
Namun itu tidak benar, sebab raqiib
‘atiid merupakan sifat bagi dua malaikat pencatat amal yang selalu hadir dan
menyaksikan apa apa yang diperbuat manusia dalam kehidupannya.
3. Para ulama berbeda pendapat
tentang asal muasal iblis. Dinisbatkan kepada jumhur ulama bahwa mereka
berpendapat iblis merupakan keturunan malaikat. Sebagian di antara mereka
berpendapat bahwa moyang iblis dari kalangan malaikat itu bernama ‘Azaaziil
dengan menisbatkan pada perkataan Ibnu ‘Abbaas radliyallaahu ‘anhumaa:
حدثنا ابن حميد،
قال: ثنا سلمة، عن ابن إسحاق، عن خلاد بن عطاء، عن طاوس، عن ابن عباس قال: كان اسمه
قبل أن يركب المعصية عزازيل، وكان من سكان الأرض، وكان من أشدّ الملائكة
Telah menceritakan kepada kami Ibnu
Humaid, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Salamah, dari Ibnu Ishaaq,
dari Khalaad bin ‘Athaa’, dari Thaawuus, dari Ibnu ‘Abbaas, ia berkata:
“Namanya sebelum bergelimang maksiat adalah ‘Azaaziil, termasuk golongan
malaikat yang tinggal di bumi dan malaikat yang paling bersungguh-sungguh
(dalam beribadah kepada Allah)”. (Tafsir Ath-Thabariy, 18/39)
Namun riwayat ini sangat lemah,
karena Ibnu Humaid. Selain itu bertentangan dengan firman Allah ta’ala:
فَسَجَدُوا إِلا
إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ
“…Maka sujudlah mereka kecuali iblis.
Dia adalah dari golongan jin….”. (QS. Al-Kahfiy: 50)
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ
مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ
لَكُمْ
Dari ‘Aaisyah, ia berkata: Telah
bersabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam: "Malaikat diciptakan
dari cahaya, jin diciptakan dari api yang menyala-nyala dan Adam diciptakan
dari sesuatu yang telah disebutkan (ciri-cirinya) untuk kalian". (Diriwayatkan
oleh Muslim no. 2996)
Wallaahu a’lam bish-shawwaab. Semoga
bermanfaat. Baarokallahu fiikum…
(4 Ramadhan 1431 – banyak mengambil
faedah dari buku ‘Alaamul-Malaaikah Al-Abraar oleh Dr. ‘Umar bin Sulaimaan
Al-Asyqar, hal. 16-18; Maktabah Al-Falaah, Cet. 3/1403, Kuwait; dengan beberapa
tambahan)
Penulis: Abul Jauzaa’
(Alumnus IPB & UGM)
Editor: Ahmadi As-Sambasy
Cilacap – Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "Nama-Nama Malaikat Berdasarkan Al Quran dan As Sunnah"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.