Kecerdasan Imam Ibnu Taimiyah
Beliau adalah Taqiyuddin Abu Al Abbas
Ahmad Bin Abdul Halim Annumairy Al Harraani Ibnu Taimiyah Rahimahullah.
Beliau lahir pada tahun 1263 M / 661
H, di sebuah kampung Harraan, Syria. Beliau mulai belajar sejak usia dini dan
menghafal al-qur'an pada umur 9 tahun, memberikan fatwa pada usia 17 tahun.
Beliau mengambil hadits lebih dari
200 murobbi ulama di zamannya. Di antara guru-guru beliau adalah: asshaerafi,
ibnu asaakir, ibnu an nuhas, dll.
Adapun kitab kitab induk yang besar
yang beliau kuasai dan hafal adalah seperti sunan an nasaa'i, abu daud, ibnu
majah, addaa raquthni. Beliau pelajari berkali kali langsung kepada gurunya.
Dan kitab yang pertama kali beliau hafal dalam bidang hadits adalah kitab
"Al Jam'u Baena As Shohihain" karya imam Alhumaidi.
Imam Ibnu Taimiyah memiliki daya
ingat yang kuat dan daya tangkap yang sangat hebat sekali.
Berkata Imam Jamaluddin As Sar Mary, “Suatu
yang sangat mengherankan bahwa di zaman kita ini ada sosok yang hebat hafalan
dan keilmuannya, beliau bernama Abu Al Abbas Ahmad Bin Abdul Halim Ibnu
Taimiyah,beliau memiliki kemampuan yang kuat menghafal satu kitab lalu kemudian
beliau transfer dalam bentuk karya tulis dengan lafadz dan maknanya di luar
kepala.
Berkata Umar Bin Ali Al Bazzar murid
beliau “Allah telah memberikan keutamaan khusus pada Ibnu Taimiyah berupa
kekuatan dan daya hafalan yang sangat tinggi dan cepat. Di samping hafalannya
yang kuat beliau sangat sulit lupa apa yang telah di hafalanya. (Al A'lam Al
Aliyyah Fi Manaaqib Ibnu Taimiyah Lill Bazzar Hal 16)
Pernah datang seorang alim dari Dimasyqi
mencari seorang anak kecil yang hebat hafalanya yaitu Ibnu Taimiyah. Orang itu
berkata wahai seorang penjahit, “Saya ini sengaja datang menemui anak kecil itu.
Kata tukang jahit, “tunggu saja di sini, entar juga ia lewat” Tak lama kemudian
lewatlah anak kecil tersebut sambil membawa papan tulis, beliau adalah Ibnu
Taimiyah. Maka saat itu langsung di panggil dan di uji 10 hadits, 13 hadits.
Setiap kali di tanya dengan beberapa hadist, maka sejumlah puluhan hadits
beliau jawab sebutkan secara urut dan sempurna tanpa harus membiarkan tulisan
hadits di papan tulis. Semua hadits yang telah di hapus beliau hafal ulang
dengan baik dan sempurna. Lalu di uji hafalanya terkait sanad-sanad hadits yang
ia hafal dan semuanya beliau sebutkan namanya satu persatu. Lalu si penguji tua
itu berkata:
إن عاش هذا الصبي
ليكونن له شأن عظيم
“Jika anak kecil ini tumbuh besar,
maka ia akan menjadi orang besar/orang hebat. Dan tidak di dapati orang semisalnya.”
(Al Uqud Ad Durriyah Oleh Murid Beliau Ibnu Abdil Hadi, Hal 20)
Di antara murid murid imam Ibnu
Taimiyah:
1. Muhammad Bin Ahmad Bin Abdul Hadi
2. Ibnu Alqayyim Al Jauziyyah
3. Muhammad Bin Ahmad Bin Utsman Ad
Dzahabi.
4. Muhamad Bin Muflih Al Hambali
5. Ibnu Katsir
6. Umar Bin Ali Al Bazzar
7. Muhammad Bin Syakir
8. Ahmad Bine Hasan Bin Qudaamah
9. Sulaiman As Shor Shary
10. Muhammad Bin Sayyidinnas
11. Umar Bin Muzhaffar Bin Al Wirdi
12. Yusuf Bin Abdurrahman Al Qadho'i
13. Shalahuddin As Shofadi
14. Alqasim Bin Muhamad Al Burzaali
15. Muhammad Bin Al Munja At Tanuukhi,
Dan lain-lain.
Karya tulis beliau mencapai 591
kitab, oleh sebagian ulama sebagaimana nukilan imam Adzzahabi bahwa fatwa
beliau saja dalam berbagai masalah mencapai 300 jilid atau lebih, semua itu di
tulis oleh beliau dari hafalannya.
Baca Juga: Pujian Para Ulama Bagi Ibnu Taimiyah
Berkata murid beliau Ibnu Abdil Hadi,
“Guru kami menulis beberapa karya tulisanya dalam waktu yang relatif singkat”.
1. Kitab Al Humawiyyah dalam waktu
dari zhuhur hingga sholat asar. Kitab Alhumawiyyah merupakan kitab beliau yang
sangat tersohor di kalangan para penuntut ilmu. Penulisan kitab Alhumawiyyah
dalam rangka membantah orang orang yang menyatakan bahwa al-qur'an berisikan dua
macam ilmu "bathin dan zhohir".
2. Kitab Al Ikhna' Iyah di tulis
dalam rangka menjelaskan tata cara ziarah kubur yang syar'i yang di awali
dengan bahasan adab berziarah ke kubur Nabi yang mulia. Di dalam Kitab Ikhnaiyyah
di jelaskan halal haram dan adab yang di sunnahkan saat berziarah lengkap
dengan dalil dalinya.
3. Kitab As Shifadiyyah yang sangat ternamen.berkata
ibnu abdil hadi dalam tulisan kitab beliau "Al Quud Ad Durriyah"
kitab As Shifadiyyah di tulis untuk membantah kaum filsafat terkait keyakinan kaum
filsafat yang mengatakan bahwa alam ini merupakan makhluk Qadim. Kitab ini
diberi nama dengan nama asal penanya yang saat itu datang dari daerah Shofad
wilayah Palestina.
Wallahu A’lam..
Penulis: Abu Naadir Alby Zen
Al - Maziyyah Manaarul Ilmi
Wadada'wah 21 Nov 2021. Kediaman Kesik Masbagik Lotim Ntb
Editor: Ahmadi As-Sambasy
Cilacap – Jawa Tengah
Posting Komentar untuk "Kecerdasan Imam Ibnu Taimiyah"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.