Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Membenarkan Perkataan Dukun

 

Apa hukum membenarkan perkataan dukun?

 

Jawab:

Allah ta’ala telah berfirman:

قُلْ لا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ الْغَيْبَ إِلا اللَّهُ

Katakanlah: "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah". (QS. An-Naml: 65)

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لا يَعْلَمُهَا إِلا هُوَ

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri”. (QS. Al-An’aam: 59)

أَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُونَ

“Apakah ada pada sisi mereka pengetahuan tentang yang gaib lalu mereka menuliskannya?”. (QS. Ath-Thuur: 41)

أَعِنْدَهُ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرَى

“Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang gaib sehingga dia mengetahui (apa yang dikatakan)?”. (QS. An-Najm: 35)

وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ

“Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. (QS. Al-Baqarah: 216, 232)

Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:

من أتى عرافًا أو كاهنًا فصدقه بما يقول فقد كفر بما أنزل على محمد صلى الله عليه وسلم

“Barangsiapa yang mendatangi ‘arraaf (tukang ramal) atau dukun, lalu membenarkan apa yang dikatakannya; sungguh ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam”. (Diriwayatkan oleh Ahmad (2/429), Abu Dawud (no. 3904), dan Al-Haakim (1/8), dari Abu Hurairah radliyallaahu ‘anhu – dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahiihul-Jami’ (no. 5939))

من أتى عرافًا فسأله عن شيء فصدقه لم تقبل له صلاة أربعين يومًا

“Barangsiapa yang mendatangi ‘arraf (tukang ramal) untuk menanyakan sesuatu hal, lalu ia membenarkan (apa yang dikatakan)-nya; maka tidak akan diterima shalatnya selama empat puluh hari”. (Diriwayatkan oleh Ahmad (4/68, 5/380) dan Muslim (no. 2230), dari sebagian istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam)

(Sumber: 200 Suaal wa Jawaab fil-‘Aqiidah oleh Asy-Syaikh Haafidh bin Ahmad Al-Hakamiy, antara hal. 180 – 184, takhrij: Hilmiy bin Isma’il Ar-Rasyiidiy; Daarul-‘Aqiidah, Cet. 1/1419 H – dengan sedikit perubahan dan tambahan)

Penulis: Abul Jauzaa’

(Alumnus IPB & UGM)

Editor: Ahmadi As-Sambasy

Cilacap – Jawa Tengah


KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Al-Amanah

Posting Komentar untuk "Hukum Membenarkan Perkataan Dukun"