Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bersihkanlah Tempat Ilmu, Ilmu Akan Betah dalam Dirimu

 



Saudaraku yang semoga dimuliakan Allah subhanahu wa ta’ala, Ingatkah kita dengan sebuah peristiwa pembelahan dada yang dialami oleh orang yang paling mulia. Siapa orang yang paling mulia tersebut, siapa lagi kalau bukan Rasulullah Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah pada saat usia beliau ketika itu masih sangat belia, kurang lebih antara sekitar usia 3 sampai 4 tahun. 

Kisah pembelahan dada ini di sebutkan dalam sebuah hadist dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu,

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاهُ جِبْرِيلُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَلْعَبُ مَعَ الْغِلْمَانِ، فَأَخَذَهُ فَصَرَعَهُ، فَشَقَّ عَنْ قَلْبِهِ، فَاسْتَخْرَجَ الْقَلْبَ، فَاسْتَخْرَجَ مِنْهُ عَلَقَةً، فَقَالَ: هَذَا حَظُّ الشَّيْطَانِ مِنْكَ، ثُمَّ غَسَلَهُ فِي طَسْتٍ مِنْ ذَهَبٍ بِمَاءِ زَمْزَمَ، ثُمَّ لَأَمَهُ، ثُمَّ أَعَادَهُ فِي مَكَانِهِ، وَجَاءَ الْغِلْمَانُ يَسْعَوْنَ إِلَى أُمِّهِ - يَعْنِي ظِئْرَهُ - فَقَالُوا: إِنَّ مُحَمَّدًا قَدْ قُتِلَ، فَاسْتَقْبَلُوهُ وَهُوَ مُنْتَقِعُ اللَّوْنِ "، قَالَ أَنَسٌ: «وَقَدْ كُنْتُ أَرَى أَثَرَ ذَلِكَ الْمِخْيَطِ فِي صَدْرِهِ»

“Bahwa Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam didatangi oleh Malaikat Jibril ketika beliau sedang bermain-main dengan anak-anak sebayanya, kemudian Jibril mengambilnya dan menelentangkannya. Lalu Jibril membelah hati (dada) nya dan mengeluarkan suatu gumpalan darinya, lantas berkata, “Ini adalah bagian setan yang ada padamu.” Kemudian Jibril mencuci dengan bejana dari emas dengan air zam-zam, lalu mengembalikannya ke tempat semula. Anak-anak berlari menuju ibu susunya seraya berseru, “Muhammad telah dibunuh.” Maka mereka mendatanginya dengan penuh cemas.” (HR. Muslim)

Peristiwa ini secara tidak langsung memberikan isyarat, ibarat mempersiapkan sebuah bejana yang bersih sebelum bejana tersebut akan diisi dengan air yang jernih. Allah subhnahu wa ta’ala sudah jauh-jauh hari mempersiapkan dan membersihkan tempat ilmu (hati Rasulullah) sebelum Ilmu (wahyu) yang akan diberikan dari-Nya masuk ke dalam diri beliau.

Ketahuilah bahwa ilmu itu ibarat cahaya, dan cahaya Allah tidak akan masuk pada diri seorang hamba yang didalam hatinya terdapat berbagai macam kotoran Syubhat maupun kotoran syahwat seperti syirik, riya’, sombong, zina, dusta, ghibah, hasad, bakhil, dan maksiat lainnya.

Imam Syafi’i Rahimahullah pernah berkata: 

شَكَوْت إلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي فَأَرْشَدَنِي إلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي وَأَخْبَرَنِي بِأَنَّ الْعِلْمَ نُورٌ وَنُورُ اللَّهِ لَا يُهْدَى لِعَاصِي

“Aku pernah mengadukan kepada Waki’ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukan padaku bahwa  ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat.” (I’anatuth Tholibin, 2: 190)

Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang hamba yang akan dijadikan oleh Allah sebagai pembawa ilmu Allah yakni risalah-risalah-Nya, sebagai suri tauladan bagi umat manusia, pemimpin bagi kaum muslimin, dan pembawa sifat dan akhlak yang mulia. Hal ini tidak akan tercapai secara sempurna kecuali oleh seorang yang memiliki hati yang bersih. Karena hati yang bersihlah yang akan mempengaruhi dan membuat seluruh tubuhnya menjadi baik.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: 

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599)

 

Maka dari peristiwa pembelahan dada Rasululllah ini mengajarkan kepada kita, jika kita ingin mengambil atau mempelajari suatu ilmu, terlebih lagi ilmu agama Allah, serta agar ilmu tersebut lebih mudah untuk masuk dan betah didalam diri kita, maka yang pertama harus kita lakukan adalah membersihkan tempat ilmu terlebih dahulu yaitu hati kita dari kotoran-kotoran atau penyakit-penyakit hati. Diantara perkara-perkara yang dapat kita lakukan untuk membersihkan hati kita seperti:

  1. Memperbanyak taubat dan istighfar kepada Allah.
  2. Memperbanyak dzikir.
  3. Menjauhi perbuatan maksiat dan memperbanyak amal sholih.
  4. Memperbanyak sedekah.
  5. Membaca Al Qur’an.
  6. Dan lain-lainnya dari berbagai macam amal sholih.

Semoga tulisan yang singkat ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Baarokallahu fiikum...

 

Penulis: Ahmadi As-Sambasy

Cilacap – Jawa Tengah

IG: Kabel Dakwah Official

 

 

Posting Komentar untuk "Bersihkanlah Tempat Ilmu, Ilmu Akan Betah dalam Dirimu"