Waspada Terhadap Zina
Saudaraku yang semoga dirahmati Allah
subhanahu wa ta’ala. Masih membahas seputar pernikahan, Allah ta’ala ketika
memberikan suatu perintah atau syariat, maka pasti didalamnya terdapat banyak
sekali kebaikan, Baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Begitu pula
dengan syariat yang satu ini yaitu pernikahan.
Pernikahan merupakan solusi yang terbaik
untuk dua insan yang saling mencintai. Adanya penurunan syariat ini adalah
supaya dapat terhindar dari perbuatan zina
yang merupakan salah satu dari dosa besar. Sebagaimana kita ketahui
bahwa zina merupakan perbuatan yang sangat keji dan membuat kerusakan. Baik itu
kerusakan pada kehormatan diri sendiri maupun orang lain, bahkan kerusakan itu
sampai pada lingkup sosial dan merusak garis keturunan serta dapat menimbulkan
permusuhan dan kebencian terbesar diantara manusia. Ini adalah akibat didunia,
belum lagi akibat yang akan terjadi ketika di Akhirat. Tentu lebih dahsyat lagi
akibatnya.
Maka oleh karena itu, Imam Ahmad bin
Hanbal rahimahullahu ta’ala mengatakan, “Saya tidak mengetahui, setelah
membunuh jiwa, ada suatu dosa yang lebih besar daripada zina.” Allah subhanahu
wa ta’ala juga telah menegaskan keharamannya dalam firman-Nya:
وَالَّذِينَ لَا
يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي
حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ
أَثَامًا
“Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan
sesembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan
(alasan) yang benar, dan tidak berzina, dan barang siapa melakukan demikian
itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat.” (QS. Al Furqon: 68)
Dalam ayat diatas, Allah subhanahu wa
ta’ala menyebutkan zina bersamaan setelah menyebutkan dosa-dosa terbesar yaitu
Syirik dan membunuh jiwa. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menyebutkan
balasan atau akibat dari perbuatan tersebut dengan Hukuman yang berat apabila
tidak meninggalkannya dan bertaubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا
الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sungguh, zina itu suatu
perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan.” (QS. Al Isra’: 32)
Setiap insan dalam benak dirinya
pasti menganggap bahwa zina adalah perbuatan yang buruk, Bahkan bagi hewan
sekalipun. Dari Amr bin Maimun al Audi ia mengatakan:
رَأَيْتُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ
قِرْدَةً اجْتَمَعَ عَلَيْهَا قِرَدَةٌ قَدْ زَنَتْ فَرَجَمُوهَا فَرَجَمْتُهَا
مَعَهُم
“Saya pernah
melihat pada masa jahiliah ada seekor kera yang berzina. Lalu beberapa kera
berkumpul untuk merajamnya, lalu aku pun ikut merajam bersama mereka.” (HR. Bukhori 3/54 no. 3849)
Lihatlah penjelasan diatas. Demikian
itu keadaan kera ketika melihat diantara ada yang berzina. Lantas bagaimana
halnya dengan manusia yang akalnya jauh lebih baik daripada kera, begitupula
dari kepeakaan agama dan kecemburuan terhadap kehormatan manusia. Apabila itu
telah mati pada diri seorang manusia, maka cukuplah mereka mengikuti saudara-saudara
kera dan babi (yahudi). Wal’iyaadzu billah.
Allah subhanahu wa ta’ala telah
memerintahkan orang-orang yang beriman kepada-Nya dan hari akhirat untuk
menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluan mereka serta mengajarkan bahwa
Allah menyaksikan dan melihat perbuatan
mereka. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ هُمْ
لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ (5) إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ (6) فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ
فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ (7)
“Dan orang-orang yang memelihara kemaluannya. Kecuali terhadap
istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, maka sesungguhnya
mereka tidak tercela. Maka barangsiapa yang mencari dibalik itu (Zina) maka
mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al Mukminun: 5-7)
Saudaraku yang semoga dirahmati Allah
ta’ala, sungguh menikah itu adalah perisai dan pelindung bagi seorang hamba
dari terjerumus ke dalam perbuatan zina. Wal’iyaadzu billah. Allah subhanahu wa
ta’ala berfirman:
هُوَ الَّذِي
خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا لِيَسْكُنَ
إِلَيْهَا
"Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam)
dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang
kepadanya." (QS. Al A'raf: 189)
وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan
pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar Rum: 21)
Semoga bermanfaat. Baarokallahu
fiikum.
تحفة العرسين
(Tuhfah Al
'Arusain)
Ahmadi
As-Sambasy
Posting Komentar untuk "Waspada Terhadap Zina"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.