4 TIPS MERAIH SAMARA
إِنَّ الْحَمْدَ
ِللهِ نَحْمَدُهُ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ،
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
“Sesungguhnya segala puji hanyalah
milik Allah. Kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan dan ampunan. Kita
berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa kita dan keburukan perbuatan kita.
Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya. Dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada seorang
pun yang dapat memberi petunjuk
kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan
benar) selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad
adalah hamba dan Rasul-Nya.”
Bismillah dengan mengharap ridho dari
Allah Ta'ala, kami sajikan tulisan sebagai hadiah bagi pembaca
KabeLDakwaH.COM dengan
tema "4 Tips Meraih Sakinah, Mawaddah wa Rahmah" semoga tulisan ini
dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian dan menjadi amal jariyah bagi penulis/penyusun.
Selamat membaca...
Saudaraku yang
dirahmati Allah ta’ala, Berkaitan
dengan Sakinah Mawaddah wa Rahmah, Allah Ta'ala Berfirman:
وَمِنْ
آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
"Dan di antara tanda-tanda
(kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu
sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya (sakinah), dan Dia
menjadikan diantaramu rasa cinta (Mawaddah) dan kasih sayang (Rohmah). Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi
kaum yang berpikir. " (QS. Ar-Rum: 21)
Diantara cara agar seseorang dapat
meraih SAMARA Adalah:
1. SMKA : Saling Mencintai Karena
Allah.
Hendaknya seorang yang menikah meniatkan pernikahannya Ikhlas untuk ibadah kepada Allah Ta'ala, niat inilah yang akan mendatangkan pahala, kebaikan dan kelanggengan dalam hidup berumahtangga (walaupun keduanya sama-sama memiliki kekurangan).
Ulama kita memiliki istilah:
ما
كان لله يبقى
“Segala sesuatu yang didasari ikhlas
karena Allah, pasti akan langgeng.”
Diantara nasehat-nasehat Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam untuk meraih Cinta dan kelanggengan dalam berumahtangga yaitu:
a. Melihat Calon Istri Terlebih
Dahulu.
Diceritakan oleh al-Mughirah bin
Syu’bah radhiyallahu ‘anhu, bahwa beliau hendak melamar seorang wanita.
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi saran kepadanya:
انْظُرْ
إِلَيْهَا فَإِنَّهُ أَحْرَى أَنْ يُؤْدَمَ بَيْنَكُمَا
Lihat dulu calon istrimu, karena itu akan lebih bisa membuat kalian saling mencintai. (HR. Ahmad 18154 dan Turmudzi 1110 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
b. Saling Memberi Hadiah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
تَهَادَوْا
تَحَابُّوا
“Salinglah memberi hadiah, maka
kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod no. 594.
Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ no. 1601)
Merupakan niat menikah karena Allah
adalah menikah untuk menjaga kehormatan, dan niat ini yang semacam ini akan
mendatangkan pertolongan Allah Ta’ala, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
ثَلاَثَةٌ
حَقٌّ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ: اَلْمُكَـاتَبُ الَّذِي يُرِيْدُ اْلأَدَاءَ، وَالنَّاكِحُ
الَّذِي يُرِيْدُ الْعَفَافَ، وَالْمُجَاهِدُ فِي سَبِيْلِ اللهِ
“Ada tiga golongan yang pasti akan
ditolong oleh Allah; seorang budak yang ingin menebus dirinya dengan mencicil
kepada tuannya, orang yang menikah karena ingin memelihara kesucian, dan
pejuang di jalan Allah.” (HR. At-Tirmidzi no. 1352 kitab an-Nikaah, Ibnu Majah no. 1512
dan di-hasankan oleh Syaikh al-Albani dalam al-Misykaah no. 3089)
2. STM : Saling Tolong Menolong dalam
kebaikan.
Allah Ta'ala Berfirman:
وَتَعَاوَنُوا
عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan permusuhan.” (QS. Al Maidah: 2)
Hendaknya seorang suami istri mengetahui
hak dan kewajibannya masing-masing, lalu menjadikan tolong - menolong baik
dalam hal ibadah atau hal mubah sebagai bagian dari hidup berumahtangga.
Tolong -menolong dalam perkara ibadah
telah diajarkan nabi kita, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
رَحِمَ
اللهُ رَجُـلاً، قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى، وَأَيْقَظَ اِمْرَأَتَهُ فَصَلَّتْ،
فَإِنْ أَبَتْ نَضَحَ فِيْ وَجْهِهَا الْمَاءَ، وَرَحِمَ اللهُ اِمْرَأَةً، قَامَتْ
مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّتْ، وَ أَيْقَظَتْ زَوْجَهَا، فَإِنْ أَبَى نَضَحَتْ فِيْ وَجْهِهِ
الْمَاءَ
“Semoga Allah merahmati seorang suami
yang bangun di waktu malam lalu shalat dan ia pun membangunkan isterinya lalu
sang istri juga shalat. Bila istri tidak mau bangun ia percikkan air ke
wajahnya. Semoga Allah merahmati seorang isteri yang bangun di waktu malam lalu
ia shalat dan ia pun membangunkan suaminya. Bila si suami enggan untuk bangun
ia pun memercikkan air ke wajahnya.” (HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab Qiyaamul
Lail, hadits no. 1308).
Tolong -menolong dalam perkara mubah.
‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata:
كَانَ
فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاَةُ قَامَ إِلَى الصَّلاَةِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam dalam kesibukan membantu istrinya, dan jika tiba waktu sholat maka
beliaupun pergi shalat.” (HR.
Bukhari).
3. SMA: Saling Mengingatkan Antara
keduanya.
Hendaknya nasehat disampaikan dengan
lemah lembut, diutarakan dengan beradab, dan dengan ucapan yang penuh dengan
kasih sayang. Bagaimana tidak, sedangkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
إِنَّ
الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ
شَانَهُ
“Setiap sikap kelembutan yang ada
pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu,
kecuali akan memperburuknya.” (HR. Muslim).
Berikut ini adalah Contoh Saling Mengingatkan antara
keduanya:
Ø Nasehat Nabi
kepada ‘Aisyah saat marah kepada Orang Yahudi.
Dari Aisyah -radhiyallahu’anha-
beliau berkata, “Sekelompok orang yahudi masuk kepada
Rasulullahshallallahualaihi wasallam dan mereka mengatakan, ‘assaamu alaikum’
(kematian atasmu),” Aisyah berkata, “Maka aku paham maksud mereka, sehingga aku
menjawab; ‘dan atasmu kematian juga serta laknat” Kemudian Aisyah melanjutkan;
“Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata, “Tenanglah wahai Aisyah,
sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam setiap perkara.” Akupun menjawab,
“Wahai Rasulullah tidakkah engkau mendengar apa yg mereka katakan..??”
Beliaupun menjawab, “Saya sudah menjawab: dan atas kalian juga.” (HR. Bukhari
No.6024).
Ø Nasehat Nabi
kepada ‘Aisyah saat Cemburu.
Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa
sallam dahulu pernah berada di (tempat) salah seorang istrinya (yaitu ‘Aisyah).
Salah satu istri Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam (Ummahatul Mukminin yaitu Zainab binti Jahsy) mengutus
pembantunya untuk mengantarkan piring berisi makanan. Lantas ketika itu ‘Aisyah
memukul piring tersebut. Piring tersebut akhirnya pecah. Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam lantas mengumpulkan bagian yang pecah tersebut. Kemudian
beliau meletakkan makanan di atasnya, lalu beliau perintahkan (tamu-tamu
beliau), “Ayo makanlah kalian.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
menahan piring tersebut hingga selesai. Piring yang bagus diserahkan beliau,
lantas piring yang pecah ditahan.”
(HR. Bukhari no. 2481)
4. MA (Mendalami Agama).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
وَمَا
اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ
بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ
الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ
لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
"Tidaklah suatu kaum berkumpul
di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali
turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka, para malaikat
mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada
didekatnya.”
(HR. Muslim dalam Shahihnya)
Saudaraku Sahabat KabeLDakwah.COM,
Setelah kita mengetahui hal ini, maka sudah sepantasnya seorang Muslim untuk mengambil
ilmu dan mengamalkan dengan sebaik-baiknya dengan ilmu tersebut. Tentunya, Dalam
rangka menggapai ridho Allah subhanahu wa ta’ala dan harapan agar mendapatkan
suasana keluarga yang sakinah, mawaddah dan warohmah. Dapat berkumpul dengan
keluarga di dunia dan berharap dapat berkumpul kembali di Surga Allah subhanahu
wa ta’ala.
Wallahu ta’ala a’lam,
wa Baarokallahu fiikum...
Oleh:
Ahfadl Saefuddin, S. Pd, حفظه الله
Distributed :
Posting Komentar untuk "4 TIPS MERAIH SAMARA"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.