Wajib dan Tidak Wajib Bagi Orang Awam - Markaz Fiqih
![]() |
| Kabeldakwah.com |
Apa yang wajib dan apa yang gak wajib bagi
muqollid (orang awam) seperti kita?
Dalam sebuah
permasalahan, kewajiban kita hanya satu yaitu taqlid pendapat seorang mujtahid.
Mujtahid itu banyak dan berlevel-level, bahkan tiap masa pasti ada seorang ulama yg sampai di level mujtahid. Selama yg ditaqlid adalah seorang mujtahid, dan pendapatnya tidak syadz, maka sah dan boleh untuk taqlid padanya.
Selama ini, cara wudhu,
sholat, zakat, puasa, dan haji yg kita lakukan, sebagian besar adalah hasil
taqlid ke Imam Syafi'i. Bermadzhab itu bahasa sederhananya adalah taqlid.
Kenapa harus taqlid
mujtahid? alasannya sederhana, karena kita belum bisa beristinbath langsung
dari dalil-dalil seperti Qur'an dan Sunnah.
Dalam bertaqlid, seorang Muqollid,
1. Tidak wajib mengetahui
mujtahid siapa yang berpendapat.
Misalnya kita pernah
dengar ada ustadz YANG TERPERCAYA menjelaskan, "dalam masalah ini, ada
ulama yang membolehkan", maka kita sah untuk taqlid pendapat itu walaupun
kita gak tau itu adalah pendapat dari mujtahid siapa.
2. Tidak wajib mengetahui
dalil dari pendapat itu.
Pendapat yang keluar dari
proses ijtihad seorang mujtahid, PASTI keluar dari sekian dalil.
Kita sebagai
muqollid/awam ketika ingin mengamalkan produk ijtihad itu, tidak diwajibkan
untuk mengetahui dalil-dalilnya.
3. Tidak wajib
melafadzkan, "saya taqlid imam fulan...".
Misalnya saat mau pergi
ke pasar, kita tahu bahwa di pasar, potensi bersentuhan dengan lawan jenisnya
besar, dan kita ingin tetap menjaga wudhu, dalam masalah ini, kita ingin taqlid
madzhab Hanafi, maka cukup niat saja, gak perlu dilafadzkan bahwa saat itu kita
mentaqlid madzhab Hanafi.
Wudhunya madzhab Hanafi
itu wajib mengusap ¼ kepala, dan nanti bersentuhan lawan jenis atau memegang
kemaluan, tidak membatalkan wudhu.
4. Tidak wajib taqlid
pendapat yang paling rajih, dan tidak wajib memilih imam yg paling alim.
5. Tidak wajib terikat
dengan satu madzhab, jadi boleh berpindah-pindah madzhab dengan syarat
memperhatikan ketentuan madzhab tersebut.
* Pendapat Syadz adalah pendapat yang menyelisihi nash, ijma', dan qiyas
jaliy. Mengetahui bahwa suatu pendapat ini syadz atau bukan dikembalikan ke
ahlinya.
Disadur dan diolah dari materi Markaz Fiqih yg diampu oleh ustadz Faqih Ubaidillah Rozan

Posting Komentar untuk "Wajib dan Tidak Wajib Bagi Orang Awam - Markaz Fiqih"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.