Akidah Resmi Perserikatan Muhammadiyah Mengenai Istiwa' 'alal 'Arsy - Majalah Suara Muhammadiyah
![]() |
| Kabeldakwah.com |
NU memiliki Lembaga
Bahtsul Masail (LBM), PERSIS memiliki Dewan Hisbah (DH). Sedangkan Muhammadiyah
mempunyai Majelis Tarjih.
Muhammadiyah adalah salah
satu ormas keagamaan tertua di Indonesia, berdiri di Yogyakarta pada tgl 18
November 1912.
Majelis Tarjih
Muhammadiyah ini memiliki 3 produk. Tiga produk tersebut ialah Putusan Tarjih,
Fatwa Tarjih dan Wacana Tarjih.
Berikut ini Fatwa Tarjih
mengenai apakah Allah itu Istiwa' ala Arsy ataukah tidak?
Selamat menikmati dan
menyeruput daging yg ada dalam teks fatwa tersebut.
Apakah Allah Bersemayam di Atas ‘Arsy?
Pertanyaan :
Ada seorang muballigh
dari luar Batang menjelaskan bahwa Allah tidak berada di atas, berdasarkan
surat Qaf ayat 16. Kami masih ragu-ragu, sebab selama ini kami pahami bahwa
Allah bersemayam di atas ‘Arsy. Apa pemahaman kami ini yang keliru? Mohon
penjelasannya!
Pertanyaan dari: Sujarwo,
Batang
Jawab :
Sebelum kami jelaskan
masalah yang anda tanyakan, kami kutipkan terlebih dahulu ayat-ayat yang
menyatakan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy dan ayat-ayat yang menyatakan
bahwa Allah adalah sangat dekat dengan kita:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللهُ
الَّذِي خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى
عَلَى الْعَرْشِ …
“Sesungguhnya Tuhan kami ialah Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam diatas
‘Arsy…” (al-A’raf (7): 54).
Ayat-ayat yang menyebutkan bahwa Allah
bersemayam di atas ‘Arsy diulang sebanyak 8 kali, pada surat Yunus (10): 3,
ar-Ra’d (13):2, Thaha (20):5, al-Furqan (25):59, al-Qasas (28):14, as-Sajdah
(32): 4, Fushilat (41): 11, an-Najm (53): 6 dan al-Hadid (57): 4
Ayat-ayat tersebut
semuanya menjelaskan bahwa Allah bersemayam diatas ‘Arsy.
Adapun ayat-ayat yang
menunjukkan bahwa Allah adalah dekat disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 5
kali, antara lain ialah:
….وَنَحْنُ
أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيد….
“ … dan Kami lebih dekat
kepadanya daripada urat lehernya…” (Qaf (50): 16). Kemudian disebutkan pada:
surat al-Baqarah (2): 186, Hud (11): 61, Saba’ (34): 50 dan al-Waqi’ah (56):
85.
Ayat-ayat tesebut
memberikan pengertian bahwa Allah sangat dekat kepada kita. Jika dilihat secara
sepintas, seakan-akan ayat-ayat tersebut bertentangan, anatara ayat yang
menyatakan bahwa Allah adalah jauh, dan ayat yang menyatakan bahwa Allah adalah
dekat. Sebenarnya ayat-ayat tersebut tidaklah bertentangan, sebab dapat
dikompromikan antara satu ayat dengan ayat lainnya.
Pengertian ‘Arsy
‘Arsy, para ahli bahasa
mengartikan ‘Arsy sebagai singgasana, bangunan, istana atau tahta. Kata
tersebut berasal dari ‘arasya – ya’rusyu, yang berarti membangun.
Para ulama berbeda
pendapat mengenai makna ‘Arsy; Rasyid Ridha dalam tafsirnya menjelaskan bahwa
‘arsy adalah pusat pengendalian segala persoalan semua makhluk Allah SWT di
alam semesta, sebagaiman dijelaskan firman Allah pada surat Yunus (10): 3
…ثم استوى على العرش …
“…Kemudian Dia bersemayam
dia tas ‘Arsy…”
Gambaran fisik ‘Arsy,
merupakan hal gaib yang tiada seorangpun dapat mengetahuinya, kecuali Allah, di
mana letaknya dan berapa besarnya. Masalah ‘Arsy telah lama menjadi topik
pembicaraan yang kontroversial, apakah ‘Arsy itu bersifat material ataukah bersifat
immaterial.
Hal ini terjadi karena
tidak ada penjelasan rinci baik dalam al-Qur’an maupun dalam al-Hadits.
Al-Qur’an hanya menjelaskan bahwa al-‘Arsy adalah singgasana. Maka kami
berpendapat bahwa kita wajib menyakini keberadaannya, yang hakikatnya hanya
diketahui Allah SWT, kita tidak perlu mencari-cari seberapa besarnya dan
seberapa jauhnya atau tingginya.
Dalam ayat-ayat tersebut
dijelaskan bahwa Allah beristiwa’ atau bersemayam di atas ‘Arsy, dan kita wajib
beriman kepada-Nya dengan tidak perlu bertanya-tanya bagaimana dan dimana.
Adapun yang dimaksud
dengan qarib, (dekat) ialah: Bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, Dia
mendengar perkataan manusia, dan melihat segala macam perbuatannya, tidak ada
hijab antara Allah dan manusia, tiada perantara atau wali yang menyampaikan
doa’a mereka kepada Allah, tiada yang membantu-Nya dalam mengabulkan permohonan
manusia kepada-Nya, Allah akan mengabulkan do’a manusia tanpa perantara
seorangpun, apabila sesorang berdo’a kepada-Nya, sebab Allah-lah yang
menciptakannya, Dia Maha Mengetahui segala apa yang ada dalam hati setiap
orang. Demikianlah yang dimaksud dengan “aqrabu ilaihi min hablil warid”.
(lebih dekat kepadanya daripada urat leher) yang disebutkan dalam surat Qaf
(50): 16.
Maka jelaslah, bahwa
ayat-ayat tersebut tidak bertentangan antara ayat yang menyatakan bahwa Allah
bersemayam di atas ‘Arsy, dengan ayat yang menyatakan bahwa Allah SWT sangat
dekat dengan kita.
Sumber: Majalah Suara Muhammadiyah, No. 3,
2003

Posting Komentar untuk "Akidah Resmi Perserikatan Muhammadiyah Mengenai Istiwa' 'alal 'Arsy - Majalah Suara Muhammadiyah"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.