Penyesalan Penghuni Neraka - Khutbah Jum'at
Kabeldakwah.com |
Penyesalan Penghuni Neraka.Pdf
Oleh: Ust. Dr. Abu
Zakariya Sutrisno
Khutbah Pertama:
الْحَمْدُ لِلهِ
الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ
الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ
وَالْغَايَاتُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ
عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدّيْن
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا اتَّقُوا ﷲ حَقَّ تُقَاتِه وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (
ال عمران : ١۰٢)
أَمَّا بَعْدُ :
Jama’ah ibadah Jum’ah yang dirahmati oleh
Allah,
Yang pertama dan paling utama mari kita selalu
besyukur pada Allah. Kita bersyukur atas seluruh nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.
Kemudian, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada panutan kita, nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Tidak lupa melalui mimbar Jum’at yang
mulia ini khatib mengingatkan diri khatib sendiri dan jama’ah sekalian untuk
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa
ta’ala.
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ
خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah: 197)
Kaum muslimin
rahimakumullah,
Jika nasi sudah menjadi
bubur maka sudah terlanjur, tidak ada manfaatnya lagi menyesal. Itulah yang
dialami penghuni neraka nanti. Mereka hanya bisa menyesal, menyesal dan
menyesal. Namun, penyesalan itu sama sekali tidak ada manfaatnya sedikitpun.
Dalam Al Qur’an, Allah sebutkan penyesalan-penyesalan penghuni neraka sebagai
bentuk pelajaran bagi manusia supaya tidak mengalami hal itu. Mari dalam
khutbah Jum’at kita simak beberapa ayat yang menyebutkan penyesalan-penyesalan
penghuni neraka semoga kita bisa mengambil pelajaran darinya.
📌Pertama: Menyesal Tidak
Beriman Ketika Di Dunia
Penghuni neraka menyesal
kenapa dulu di dunia tidak beriman. Orang kafir di akhirat akhirnya mereka
nanti beriman juga, tetapi iman mereka sudah terlambat. Baru percaya dengan
akhirat ketika sudah di alam akhirat. Baru percaya dengan siksa neraka ketika sudah
melihat langsung dan dimasukkan neraka!! Allah berfirman dalam surat Al An’am
menceritakan angan-angan orang kafir ketidak dimasukkan neraka:
وَلَوْ تَرَىَ إِذْ
وُقِفُواْ عَلَى النَّارِ فَقَالُواْ يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلاَ نُكَذِّبَ
بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
“Dan jika kamu melihat ketika mereka
dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke
dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang
yang beriman.” (QS Al An’am: 27)
Ini pelajaran penting bagi kita semuanya. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang imannya terlambat. Toh nanti semua akan beriman. Bahkan Fir’aun pun akhirnya beriman, sebagaimana disebutkan dalam surat Yunus ayat 90 ketika dia hampir tenggelam dan nyawanya sudah sampai kerongkongan baru menyatakan beriman.
قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ
إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Firaun mengatakan:
“Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan
melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang
yang berserah diri”
Namun imannya
sudah terlambat. Oleh sebab itu, beriman ketika ajal sudah menjemput atau beriman ketika sudah berada di akhirat, maka sudah tidak ada lagi manfaatnya.
📌Kedua: Menyesal Tidak
Beramal Ketika Di Dunia
Orang kafir dan para
penghuni neraka juga menyesal kenapa dulu di dunia tidak beramal. Mereka
berangan-angan seandainya diberi kesempatan untuk bisa kembali ke dunia, lalu
mereka akan beramal shalih. Allah
berfirman:
وَلَوْ تَرٰۤى اِذِ
الْمُجْرِمُوْنَ نَا كِسُوْا رُءُوْسِهِمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ رَبَّنَاۤ اَبْصَرْنَا
وَسَمِعْنَا فَا رْجِعْنَا نَعْمَلْ صَا لِحًـا اِنَّا مُوْقِنُوْنَ
“Dan (alangkah ngerinya), jika sekiranya kamu
melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya,
(mereka berkata), Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka
kembalikanlah kami (ke dunia), niscaya kami akan mengerjakan kebajikan.
Sungguh, kami adalah orang-orang yang yakin.” (QS. As-Sajdah 32: Ayat 12)
Ayat-ayat yang semisal ini sangat banyak. Orang kafir ingin
dikembalikan ke dunia supaya bisa beramal. Tapi tentu ini omong kosong. Tidak
mungkin akan kembali ke dunia. Ini pelajaran penting. Dunia adalah ladang amal
untuk akhirat. Kalau orang tidak mau beramal untuk akhirat maka dia tidak akan mendapat
apa-apa, bahkan malah mendapatkan siksa. Jadi mari mumpung masih ada kesempatan
beramal di dunia ini kita gunakan sebaik-baiknya.
📌Ketiga: Menyesal Tidak Taat Pada Allah Dan Rasulnya
Penghuni neraka juga
menyesali karena sewaktu di dunia tidak taat kepada Alloh dan Rosul-Nya. Sebagaimana Allah firmankan:
يَوْمَ تُقَلَّبُ
وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا
الرَّسُولَا
“Pada hari ketika muka
mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya,
andaikata kami ta'at kepada Allah dan ta'at (pula) kepada Rasul". (QS Al Ahzab: 66)
وَقَالُوا رَبَّنَا
إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلَا
“Dan mereka berkata.:"Ya Tuhan kami,
sesungguhnya kami telah menta'ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami,
lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).” (QS Al Ahzab: 67)
Mereka menyesal kenapa
dulu tidak taat pada Allah dan RasulNya. Tetapi malah mengutamakan mengikuti
pembesar atau pemimpin mereka meskipun diatas kesesatan. Fanatik dengan
kelompok atau golongannya padahal jelas-jelas menyelisihi Allah dan RasulNya.
Menyelisihi Al Qur’an dan menyelisihi hadits. Jadi sebelum terlambat, mari
benar-benar ikuti Allah dan RasulNya. Kita tempatkan dan ikuti Al Qur’an dan As-Sunnah diatas segalanya.
📌Keempat: Menyesal Salah
Pilih Teman
Salah satu penyesalah
penghuni neraka juga adalah menyesal karena sewaktu di dunia salah memilih
teman akrabnya. Ternyata teman akrabnya membawanya kedalam neraka, sebagaimana
allah firmankan dalam surat al furqan: “Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang
yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “aduhai kiranya dulu aku
mengambil jalan bersama-sama rosul”. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku
dulu tidak menjadikan si fulan itu teman akrab. Sesungguhnya dia telah
menyesatkan aku dari al qur’an ketika al qur’an itu telah datang kepadaku dan
adalah syaithon itu tidak mau menolong manusia.” (QS Al Furqon: 27-29).
📌 Kelima: Menyesal
Karena Keliru Dalam Beramal
Diantara penyesalan
penghuni neraka adalah menyesal karena ternyata amalan dan ibadah mereka salah.
Mereka berandai andaikata bisa membenarkan amalan dan ibadah mereka. Allah
berfirman,
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ
فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ
أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ
النَّذِيرُ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
“Dan mereka berteriak di
dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan
mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan
apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi
orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi
peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang
zalim seorang penolongpun. (QS. Fathir: 37)
Ketika di dunia mereka
asal saja dalam beramal dan beribadah. Padahal bisa jadi ibadah mereka salah
baik itu terkotori oleh kesyirikan atau terkotori denggan hal-hal yang
menyelisihi syariat. Betapa banyak orang yang sudah beramal tetapi ternyata
amalnya salah. Ini adalah orang-orang yang paling merugi. Allah berifirman
dalam surat al Kahfi: “Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu
tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang
telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka
menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya” (QS. Al-Kahfi: 103 - 104)
Sekian yang dapat kami
sampaikan pada khutbah pertama ini semoga bermanfaat. Semoga kita tidak
termasuk orang-orang yang menyesal di akhirat nanti. Amien.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ
هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرّحِيْمِ
Khutbah Kedua:
إِنَّ الْحَمْدَ
لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ
Jama’ah Ibadah Jum’ah Yang
Semoga Dirahmati Oleh Allah,
Orang-orang yang tidak beriman sekaligus menjadi para penduduk neraka, maka mereka akan sangat menyesal dengan berbagai macam penyesalan yang tiada guna. Mereka
menyesali dan berandai-andai supaya bisa kembali ke dunia untuk melakukan amal sholeh ini dan itu.
Tetapi itu semua omong kosong. Nasi sudah menjadi bubur. Tidak mungkin lagi
dikembalikan hidup ke dunia. Jadi tidak ada manfaatnya lagi penyesalan di hari
itu. Allah berfirman:
حَتَّى إِذَا جَاء
أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
“Hingga apabila datang
kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia)”
لَعَلِّي أَعْمَلُ
صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِن
وَرَائِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“Agar aku berbuat amal
yang saleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya
itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al Mu’minun: 100)
Hidup di dunia ini pasti
berakhir, kematian pasti menghampiri, dan semua pasti akan menuju alam akhirat.
Cepat atau lambat, suka atau tidak suka semua akan meninggalkan alam dunia ini
dan menuju alam akhirat. Sekarang kita masih bisa sholat, masih bisa infaq dan
amalan yang lainnya. Mari gunakan
sebaik-baiknya.
وَأَنفِقُوا مِن مَّا
رَزَقْنَاكُم مِّن قَبْلِ أَن يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ
لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُن مِّنَ
الصَّالِحِينَ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang
telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak
menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat
bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?" (QS Munafiqun: 10)
Demikian yang bisa saya
sampaikan dalam khutbah Jum’at ini. Semoga bermanfaat untuk kita, Amien. Mari kita tutup khutbah ini dengan sholawat
dan doa.
إِنَّ اللهَ
وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ
ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدّعَوَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا
أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ
الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي
الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى
نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ اَلْعَالَمِينَ
Posting Komentar untuk "Penyesalan Penghuni Neraka - Khutbah Jum'at"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.