Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengingat Masa lalunya Saat di Dunia - Kenikmatan di Surga

Kabeldakwah.com

Kenikmatan mengingat Masa Lalu

Diantara kenikmatan yang akan Allah berikan kepada para penghuni surga adalah dapat mengingat masa lalu. Yaitu mengingat-mengingat masa-masa ketika hidup di dunia senantiasa menjaga keimanannya kepada Allah dan penuh rasa takut terhadap Adzab Allah.

Para penghuni surga akan saling bertegur sapa dan saling bercerita tentang masa-masa indahnya ketika mereka masih hidup didunia.

Hal ini diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran:

وَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ *

”Penduduk surga itu saling berhadap-hadapan satu sama lain seraya bertegur sapa.

 قَالُوا إِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِي أَهْلِنَا مُشْفِقِينَ *

Mereka (para penghuni surga) berkata, “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami (didunia) selalu merasa takut (akan azab Allah).

 فَمَنَّ اللَّهُ عَلَيْنَا وَوَقَانَا عَذَابَ السَّمُومِ *

Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.

 إِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوهُ ۖ إِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيمُ*

Sesungguhnya kami sejak dahulu (hanya) menyembah Allah. Dialah (Allah) Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, lagi Maha Penyayang.”  (QS. At-Thur: 25 - 28)

Mereka saling bercerita antara satu sama lain saat didunia berlelah-lelah dalam rangka saling menguatkan dalam keikhlasan dan keimanan kepada Allah.

Mereka juga ingat orang-orang Bejat dan Tersesat yang mencoba membuat ragu orang-orang yang beriman serta mengajak kepada kekufuran.

Mereka para penghuni surga ingat betul dengan orang – orang yang dahulu ketika didunia mencoba untuk menyesatkannya dari jalan Allah.

Allah berfirman dalam surat As-Shoffat,

فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَسَاءَلُونَ *

Penduduk surga itu saling berhadap-hadapan satu sama lain sambil bercakap-cakap.

 قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ إِنِّي كَانَ لِي قَرِينٌ *

Berkatalah salah seorang di antara mereka, “Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) pernah mempunyai seorang teman yang berkata,

 يَقُولُ أَإِنَّكَ لَمِنَ الْمُصَدِّقِينَ *

“Apakah sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)?

 أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا وَعِظَامًا أَإِنَّا لَمَدِينُونَ

Apabila nanti kita telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?” (QS. As-Shoffat: 50 - 53)

Bahkan Mereka para penghuni surga juga Akan diingatkan tentang cobaan dan kesengsaraan yang pernah mereka alami dahulu ketika di dunia. Baik cobaan yang berkenaan dengan diri mereka, anak-anak, keluarga dan harta mereka. Namun cobaan atau ujian itu dapat mereka lewati dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Sehingga mereka pun termasuk orang yang beruntung diakhirat.

Kemudian mereka para penghuni surga akan berkata dengan penuh sukacita,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَن

“Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kesedihan dari kami.” (QS. Fathir: 34).

Mereka para penghuni surga Akan mendapatkan dan betul-betul merasakan kebahagiaan ketika mereka dapat mengingat – ingat memory atau kenangan - kenangan masa lalu ketika masih hidup didunia.

----------------

Bukan hanya itu, bahkan para penghuni surga akan diberikan kenikmatan yaitu dikabulkannya hobi – hobi mereka ketika didunia atau keinginan-keinginan lain yang dahulu ketika didunia belum pernah merasakannya.

Didalam sebuah hadits disebutkan:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwa suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suatu hari menyampaikan hadis sedang di sisinya ada seorang arab badui,

أَنَّ رَجُلا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ اسْتَأْذَنَ رَبَّهُ فِي الزَّرْعِ

Ada seorang penduduk surga meminta ijin Tuhannya untuk bercocok tanam

فَقَالَ لَهُ أَوَلَسْتَ فِيمَا شِئْتَ قَالَ بَلَى وَلَكِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَزْرَعَ فَأَسْرَعَ وَبَذَرَ فَتَبَادَرَ الطَّرْفَ (أي سبق لمح البصر) نَبَاتُهُ وَاسْتِوَاؤُهُ وَاسْتِحْصَادُهُ وَتَكْوِيرُهُ أَمْثَالَ الْجِبَالِ

Allah berujar, “Bukankah kamu sudah mendapatkan semua yang kau inginkan ?!” Orang tersebut menjawab, “Iya, namun aku ingin bertani.” Orang itu kemudian bergegas menabur benih. Tak lama kemudian tunas benih itu pun tumbuh dengan cepatnya. (Melebihi cepatnya kedipan mata, pent). Juga masa panennya. Sehingga ia dapat mendapatkan panenan sebesar gunung.

فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى دُونَكَ يَا ابْنَ آدَمَ فَإِنَّهُ لا يُشْبِعُكَ شَيْءٌ

Allah berfirman kepada penghuni surga tadi, “Silahkan ambil hai Anak adam. Kamu ini memang tak pernah puas.

فَقَالَ الاَعْرَابِيُّ يَا رَسُولَ اللَّهِ لا تَجِدُ هَذَا إِلا قُرَشِيًّا أَوْ أَنْصَارِيًّا فَإِنَّهُمْ أَصْحَابُ زَرْعٍ فَأَمَّا نَحْنُ فَلَسْنَا بِأَصْحَابِ زَرْعٍ

“Orang arab badui tadi berkata, “Ya Rasulullah, kalau demikian, tidak akan anda temui orang seperti ini kecuali dari Quraisy atau kaum Anshar. Sebab mereka hobi bercocok tanam. Adapun kami, tidak suka bercocok tanam”

فَضَحِكَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم

Rasulullahpun tertawa. (HR. Bukhari no. 6965)

----------------

Ibnu Hajar mengatakan, “Dari hadis ini ada pelajaran, bahwa apa pun keinginan duniawi yang diinginkan, di surga dapat tercapai.” (Fathul Bari)

Dari Abu Sa’id al-Khudri beliau mengatakan, “Rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda,

الْمُؤْمِنُ إِذَا اشْتَهَى الْوَلَدَ فِي الْجَنَّةِ كَانَ حَمْلُهُ وَوَضْعُهُ وَسِنُّهُ فِي سَاعَةٍ كَمَا يَشْتَهِي

“Seorang mukmin apabila menginginkan anak di surga, maka masa kandungan, menyusui, dan tumbuh pada usia yang diinginkan, berlalu hanya dalam sekejap, seperti sekejapnya keinginan itu muncul.” (HR. Tirmidzi, 2487. Abu Isa mengatakan,” Hadis ini Hasan Gharib, termaktub dalam Shahih Al-Jami’ no. 6649).

Disusun Oleh: Ahmadi Assambasy

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Mengingat Masa lalunya Saat di Dunia - Kenikmatan di Surga"