Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hidangan Pertama Para Penghuni Surga dan Tidak ada Buang Kotoran di Surga

Kabeldakwah.com

Surga merupakan tempat Istimewa yang diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepada orang-orang yang istimewa. Yaitu orang-orang yang dahulu ketika didunia mereka berserah diri, beriman dan beramal sholih sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah dan para rasul-Nya.

Sebagaimana disebutkan oleh Allah ’Azza wa jalla:

وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

”Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” (QS. At-Taubah: 72)

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram:

”Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman kepada-Nya, baik laki-laki maupun wanita, bahwa Dia kelak pada hari Kiamat akan memasukkan mereka ke dalam taman-taman surga yang di bawah bangunan-bangunan istananya mengalir sungai-sungai. Mereka akan menetap di sana untuk selama-lamanya. Di sana mereka tidak akan pernah mati dan kenikmatan yang mereka terima tidak akan pernah habis. Allah berjanji untuk memasukkan mereka ke dalam rumah-rumah yang bagus di dalam surga-surga yang kekal. Namun rida yang Allah anugerahkan kepada mereka lebih besar dari itu semua. Balasan tersebut adalah kemenangan besar yang tidak tertandingi oleh kemenangan apa pun.”

Dan masih banyak lagi ayat-ayat atau hadits-hadits yang menjelaskan tentang balasan surga bagi hamba-hambanya yang beriman dan bertaqwa.

Sebelumnya telah kita jelaskan diantara kenikmatan yang Allah berikan kepada para penghuni surga adalah adanya Bidadari – Bidadari Surga, mulai dari ciri-cirinya, sifat-sifatnya, dan jumlah yang akan didapatkan oleh setiap laki-laki penghuni surga.

Selanjutnya selain Bidadari, kenikmatan yang lain yang Allah sediakan bagi para penghuni surga adalah banyaknya hidangan – hidangan, makanan atau minuman disurga.

Allah juga berfirman,

وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْأَعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Dan di dalam surga itu terdapat segala apa yang diingini oleh hati dan sedap (dipandang) mata dan kamu kekal di dalamnya.” (QS. Az-Zukhruf: 71)

Disurah dan ayat yang lain disebutkan:

وَفَاكِهَةٍ مِمَّا يَتَخَيَّرُونَ وَلَحْمِ طَيْرٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ

“Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan.” (QS. Al-Waqi’ah: 20 - 21)

Allah telah mempersilahkan para penghuni surga untuk menikmati hidangan – hidangan yang Allah sediakan disurga. Semuanya. Baik itu makanan atau minumannya. Bebas memilih.

Allah berfirman kepada para penghuni surga:

كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا أَسْلَفْتُمْ فِي الْأَيَّامِ الْخَالِيَةِ

“Makan dan minumlah dengan sedap disebabkan amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.” (QS. Al-Haqqah: 24)

Hidangan Pertama Bagi Para Penghuni Surga Dan Tidak Ada Buang Hajat Disurga

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ أَهْلَ الْجَنَّةِ يَأْكُلُونَ فِيهَا وَيَشْرَبُونَ، وَلَا يَتْفُلُونَ وَلَا يَبُولُونَ وَلَا يَتَغَوَّطُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ

“Sesungguhnya penduduk surga, mereka makan dan minum di dalam surga, namun mereka tidak meludah, tidak kencing, tidak buang air besar, dan tidak mengeluarkan dahak.”

Para sahabat bertanya: ‘Lalau bagaimana nasib makanan di perut mereka?’

Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

جُشَاءٌ وَرَشْحٌ كَرَشْحِ الْمِسْكِ، يُلْهَمُونَ التَّسْبِيحَ وَالتَّحْمِيدَ، كَمَا تُلْهَمُونَ النَّفَسَ

“Menjadi sendawa, dan keringat yang berbau misk. Mereka diilhami selalu bertasbih dan bertahmid, sebagaimana kalian selalu bernafas.” (HR. Muslim 2835).

Hidangan Penghuni Surga

Rasulullah shollallahu ’alaihi wa sallam bersabda:

"يَكُونُ أَوَّلُ زَمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالَّذِينَ يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً،

"Kelompok pertama yang akan masuk surga bentuknya seperti bulan purnama, dan kelompok berikutnya seperti bintang yang paling terang cahayanya di langit.

لَا يَبُولُونَ وَلَا يَتَغَوَّطُونَ وَلَا يَتْفُلُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ، أَمْشَاطُهُمُ الذَّهَبُ، وَرَشْحُهُمُ الْمِسْكُ، وَمَجَامِرُهُمُ الْأَلُوَّةُ، وَأَزْوَاجُهُمُ الْحُورُ الْعِينُ، عَلَى خَلْقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ، عَلَى صُورَةِ أَبِيهِمْ آدَمَ سِتُّونَ ذِرَاعًا فِي السَّمَاءِ." قَالَ: "وَأَوَّلُ طَعَامِهِمْ زِيَادَةُ كَبِدِ النُّونِ."

Mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak meludah, dan tidak mengeluarkan ingus. Sisir mereka terbuat dari emas, keringat mereka wangi seperti kesturi, alat pembakar dupa mereka terbuat dari kayu gaharu, dan istri-istri mereka adalah bidadari yang bermata indah. Mereka semua diciptakan dalam bentuk seperti satu orang, dalam rupa bapak mereka, Adam, dengan tinggi enam puluh hasta di langit." Nabi melanjutkan: "Dan hidangan pertama mereka adalah tambahan hati ikan besar (paus)." (HR. Bukhari, no. 3327; Muslim, no. 2834)

Allahu a’lam kenapa Allah menjadikan Hati ikan yang besar atau hati ikan paus ini menjadi hidangan pertama penghuni surga. Dan jujur saya sendiri juga belum pernah merasakan bagaimana rasanya hati ikan paus. Allahu a’lam.

Kemudian apa hidangan selanjutnya:

Didalam sebuah hadits disebutkan, pernah suatu ketika rasulullah di uji atau di test oleh salah seorang yahudi.

قَالَ: "فَمَا غِذَاؤُهُمْ عَلَى إِثْرِهَا؟" قَالَ: "يُنْحَرُ لَهُمْ ثَوْرُ الْجَنَّةِ الَّذِي يَأْكُلُ مِنْ أَطْرَافِهَا."

Ia bertanya (kepada rasulullah), “Apa menu mereka selanjutnya (setelah hati ikan)?”. Beliau shollallahu ’alaihi wa sallam menjawab, “Disembelihkan untuk mereka sapi surga yang mereka makan dari ujung-ujungnya.”

قَالَ: "فَمَا شَرَابُهُمْ عَلَيْهِ؟" قَالَ: "مِنْ عَيْنٍ تُسَمَّى سَلْسَبِيلًا." قَالَ: "صَدَقْتَ."

Ia bertanya lagi, “Apa minuman mereka?” Beliau menjawab, “(Minuman mereka diambil dari) mata air salsabila.” Lalu ia mengatakan, “Engkau benar.” (Disebutkan dalam Shahih Muslim dari Tsauban no 315, dan Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya)

Disusun oleh: Ahmadi Assambasy

KabeL DakwaH
KabeL DakwaH Owner Gudang Software Ryzen Store

Posting Komentar untuk "Hidangan Pertama Para Penghuni Surga dan Tidak ada Buang Kotoran di Surga"