Hadits - Hadits Lemah Tentang Berkurban
Kabeldakwah.com |
Hadits - Hadits Lemah Dalam Berkurban
Pembaca yang budiman, kita patut bersyukur
kepada Allah atas taufik yang telah Ia limpahkan hingga kita dapat mengisi
waktu yang utama di sepuluh hari awal Dzulhijjah dengan amal shalih.
Akan tetapi perlu bagi kita untuk mengetahui beberapa hadits lemah dan palsu, yang sering dijadikan sandaran bagi sebagian kaum muslimin yang akan melaksanakan ibadah Kurban.
Diantaranya adalah
hadits-hadits sebagai berikut:
➡
1. Kesempurnaan sembelihan
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
أُمِرْتُ بِيَوْمِ اْلأَضْحَى عِيْدًا جَعَلَهُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذِهِ
اْلأُمَّةِ. قَالَ الرَّجُلُ: أَرَأَيْتَ إِنْ لَمْ أَجِدْ إِلاَّ أُضْحِيَّةً أُنْثَى
أَفَأُضَحِّي بِهَا؟ قَالَ: لاَ، وَلَكِنْ تَأْخُذُ مِنْ شَعْرِكَ وَأَظْفَارِكَ
وَتَقُصُّ شَارِبَكَ وَتَحْلِقُ عَانَتَكَ فَتِلْكَ تَمَامُ أُضْحِيَّتِكَ عِنْدَ
اللهِ عَزَّ وَجَلّ
📌
Dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
“Aku diperintahkan pada
hari Adha sebagai hari raya. Allah
Subhanahu wa Ta’ala menghadiahkannya untuk umat ini.” Seorang sahabat bertanya:
“Bagaimana pendapatmu (kabarkan kepada saya) jika aku tidak mendapatkan kecuali
sembelihan hewan betina, apakah aku menyembelihnya?” Beliau menjawab: “Jangan.
Akan tetapi ambillah dari rambut dan kukumu, cukur kumis serta bulu kemaluanmu.
Itu semua sebagai kesempurnaan sembelihanmu di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
(HR. Abu Dawud no. 2786)
📝 Al-Mundziri
rahimahullahu menjelaskan:
“Hadits ini juga
diriwayatkan oleh An-Nasai. Sanad hadits ini lemah di dalamnya terdapat seorang
rawi yang bernama ‘Isa bin Hilal Ash-Shadafi. Tidak ada yang menguatkan kecuali
Ibnu Hibban.”
Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu mendhaifkannya dalam Dha’if Abi Dawud. (lihat ‘Aunul Ma’bud
5/222)
➡ 2. Sembelihan
dikhususkan untuk orang yang sudah meninggal
عَنْ حَنَشٍ قَالَ:
رَأَيْتُ عَلِيًّا يُضَحِّي بِكَبْشَيْنِ فَقُلْتُ لَهُ: مَا هَذَا؟ فَقَالَ:
إِنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصَانِي أَنْ أُضَحِّيَ
عَنْهُ فَأَنَا أُضَحِّي عَنْه
📌 Dari Hanasy ia berkata:
“Aku melihat ‘Ali bin Abi Thalib sedang menyembelih dua ekor domba. Kemudian aku bertanya: ‘Apa ini?’ Ali pun
menjawab: ‘Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewasiatkan
kepadaku agar aku menyembelih hewan qurban untuknya, dan akupun menyembelihkan
untuknya.” (HR. Abu Dawud no. 2786, At-Tirmidzi no. 1495)
📝
Sanad hadits ini lemah, terdapat di dalamnya seorang rawi yang bernama Abul
Hasna, yang dia tidak dikenal. (lihat ‘Aunul Ma’bud 5/222)
➡ 3. Pahala bagi orang
yang berqurban
فِي اْلأُضْحِيَّةِ
لِصَاحِبِهَا بِكُلِّ شَعْرَةٍ حَسَنَة
📌
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Pada setiap hewan
qurban, terdapat kebaikan di setiap rambut bagi pemiliknya.” (HR. At-Tirmidzi. Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullahu berkata: “Hadits ini maudhu’ (palsu).”)
➡
4. Hewan qurban adalah tunggangan di atas shirath
اسْتَفْرِهُوْا
ضَحَايَاكُمْ، فَإِنَّهَا مَطَايَاكُمْ عَلىَ الصِّرَاط
“Perbaguslah hewan qurban
kalian, karena dia adalah tunggangan kalian di atas shirath.”
📝 Hadits ini lemah sekali
(dha’if jiddan). Dalam sanadnya
ada Yahya bin Ubaidullah bin Abdullah bin Mauhab Al-Madani, dia bukanlah rawi
yang tsiqah, bahkan matrukul hadits (haditsnya ditinggalkan oleh para ulama).
Juga ayahnya, Ubaidullah bin Abdullah, adalah seorang yang majhul.
Lihat Adh-Dha’ifah karya Al-Albani
rahimahullahu (2/14, no. hadits 527, dan 3/114, no. hadits 1255), Dha’iful
Jami’ (no. 824). (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 60 dan 62, karya Abu Sa’id Bal’id bin
Ahmad)
عَظِّمُوا ضَحَايَاكُمْ
فِإِنَّهَا عَلَى الصِّرَاطِ مَطَايَاكُم
“Gemukkanlah hewan qurban
kalian, karena dia adalah tunggangan kalian di atas shirath.”
👉 Hadits dengan lafadz ini
tidak ada asalnya. Ibnu Shalah rahimahullahu berkata: “Hadits ini tidak
dikenal, tidak pula tsabit (benar datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam).” (Ahkamul Udh-hiyyah hal. 64, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)
➡
5. Darah sembelihan jatuh di tempat penyimpanan Allah Subhanahu wa Ta’ala
أَيُّهَا النَّاسُ،
ضَحُّوْا وَاحْتَسِبُوْا بِدِمَائِهَا، فَإِنَّ الدَّمَ وَإِنْ وَقَعَ فِي
اْلأَرْضِ فَإِنَّهُ يَقَعُ فِي حِرْزِ اللهِ عَزَّ وَجَلّ
“Wahai sekalian manusia,
berqurbanlah dan harapkanlah pahala dari darahnya. Karena meskipun darahnya
jatuh ke bumi namun sesungguhnya dia jatuh ke tempat penyimpanan Allah
Subhanahu wa Ta’ala.” (HR.
Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jamul Ausath)
📝 Hadits ini maudhu’
(palsu). Dalam sanadnya ada ‘Amr bin Al-Hushain Al-’Uqaili, dia matrukul
hadits, sebagaimana dinyatakan Al-Haitsami rahimahullahu. Lihat Adh-Dha’ifah
karya Al-Albani rahimahullahu (2/16, no. hadits 530). (Ahkamul Udh-hiyyah hal.
62, karya Abu Sa’id Bal’id bin Ahmad)
Wallahu ta’ala a’lam.
Penyusun:
Abdullah
Posting Komentar untuk "Hadits - Hadits Lemah Tentang Berkurban"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.