20 Bekal Terbaik di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Kabeldakwah.com |
20 Bekal Terbaik Pada 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
(01). Dengan Cara
Beri'tikaf Di Masjid
Abu Sa’id al-Khudri Rhadhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
كَانَ اعْتَكَفَ مَعِى فَلْيَعْتَكِفِ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ
"Barangsiapa yg
ingin "I’tikaf" bersamaku, maka hendaklah ia beri’tikaf pada 10 hari
terakhir" (HR. Bukhari no. 2027)
Sepuluh hari terakhir,
berarti dimulai dari malam ke-21 dari bulan Ramadhan, yaitu saat tenggelam
matahari pada hari ke-21.
(02). Shalat Malam
(Tarawih) Bersama Imam Sampai Selesai
Dari Abu Dzar
radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan
keluarga dan para sahabatnya. Lantas beliau pun bersabda:
"Barangsiapa yg
Shalat (malam) bersama imam "sampai selesai", maka akan ditulis
untuknya itu Pahala SHALAT Semalaman PENUH" (HR. An-Nasaa'i no. 1605, & Ibnu Maajah no.
1327, dan at-Tirmidzi no. 806, lihat Al-Irwaa’ al-Ghaliil no. 447)
(03). Memperbanyak
Shalat2 Sunnah, Khususnya Pada Shalat Malam
Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
"Barangsiapa yg
"melaksanakan" shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan
mengharap pahala dari Allah, maka 'dosa-dosanya' yang telah lalu pun akan
diampuni" (HR. Bukhari no. 1901)
Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam telah menganjurkan umatnya untuk mencari malam lailatul qadar di
'malam2 ganjil' 10 hari Terakhir Bulan Ramadhan (HR. Bukhari no.2017 dan Muslim
no.1169)
Imam al-'Utsaimin Rahimahullah
berkata:
وقت
ليلة القدر يبدأ من غروب الشمس إلى طلوع الفجر انتهى
"Waktunya Lailatul
qadar itu dimulai dari tenggelamnya matahari hingga terbitnya fajar
(shubuh)" (Syarah al-Bulugh 7/548)
(04). Shalat Isya' &
Shubuh Berjamaah
‘Utsman bin ‘Affan Rhadhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang
melaksanakan shalat Isya Berjamaah, maka 'Se-akan2' ia telah melaksanakan
Shalat Separuh Malam, & barangsiapa yang sudah "melaksanakan"
Shalat Shubuh dengan berjamaah, maka Se-akan2 ia sudah melaksanakan Shalat
semalaman penuh" (HR.Muslim no. 656)
(05). Membaca 100 Ayat
Al-Qur'an Pada Waktu Malam Hari
Dari Tamim ad-Daari
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yang
membaca "100 AYAT" pada suatu malam, maka akan dituliskan baginya
pahala Shalat Sepanjang Malam (Semalaman Suntuk)" (HR. Ahmad, Lihat
Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 6468)
(06). Melaksanakan Shalat
4 Raka'at Qabliyah (Sebelum) Shalat Zhuhur
Abi Shalih rahimahullah
telah berkata, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"4 raka'at sebelum
zhuhur itu menyamai shalat menjelang shubuh" (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam
"Al-Mushannaf" no.5940, Lihat Silsilah Ash-Shahiihah no. 1431)
(07). Dengan Memiliki Akhlak Yg Baik
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha berkata,
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
الْمُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ درجةَ قائمِ الليل وَصَائِمِ النهار
"Sesungguhnya
seorang mukmin dengan akhlak yang baik akan mencapai 'Derajat' orang yang
"Senantiasa" shalat di malam hari, dan puasa pada siang hari" (HR.
Abu Dawud no. 4798, & Ibnu Hibbaan no. 480, Maalik no. 1675, Ahmad dalam
Al-Fathur Rabbani XIX/76, serta al-Haakim no. 199, hadits dari Aisyah, Shahihul
Jaami' 1620)
(08). Berkhidmat Kepada
Para Janda & Juga Kepada Orang-Orang Miskin
Abu Hurairah radhiyallahu
'anhu berkata, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الساعِى
على الأَرْمَلَة والمسكين كالمجاهد في سبيل الله أو القائمِ الليلَ الصائمِ
النهارَ
"Orang yang telah
berupaya 'berkhidmat' kepada PARA JANDA & ORANG-ORANG Miskin itu seperti
mujahid di jalan Allah, atau seperti orang yang 'shalat' qiyamul lail dan puasa
di siang hari" (HR.Ahmad dalam Al-Fathur Rabbani 19/55, Bukhari no. 5353,
Muslim no. 2982, At-Tirmidziy no. 1969, dan An-Nasaa'i no. 2577, Ibnu Majah no.
2140 & Ibnu Hibban no.4345)
(09). Menjaga Sebagian
Adab2 Jum'at
Dari Aus bin Aus Rhadhiyallahu
‘anhu, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa yg
mandi pada Hari Jumat, kemudian "Bersegera" ke masjid dengan
"Berjalan kaki" dan tidak naik kendaraan, lalu "mendekat"
ke Imam mendengarkan (khutbah Jum'at), "tidak bergurau", maka setiap
Satu langkahnya Dihitung amalan Satu Tahun pahala seperti pahala puasa &
juga shalat malam" (HR.Ahmad dalam al-Fathur Rabbaani VI/51, at-Tirmidzi
no. 496, Abu Daawud no.345, an-Nasaa'i no. 1381, Ibnu Majah no. 1087 &
ad-Daarimi no. 1547, al-Haakim no. 1041 serta Ibnu Khuzaimah no.1758, Shahiihul
Jami' no. 6405)
(10). Ribath (Ber-jaga2
Di Perbatasan Negeri) Di Jalan Allah Siang & Malam
Dari Salman al-Farisi
radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Ribath (Ber-jaga2
di perbatasan) Sehari Semalam Pahalanya itu "lebih Baik" dari puasa
serta qiyamul lail sebulan penuh. Jika meninggal (dalam tugasnya), maka
mengalir kepadanya amalan yang selalu dia Kerjakan, serta Diberikan kepadanya
rezekinya, dan dia 'aman' dari Al-Fattaan (Ujian Pertanyaan di dalam
Kubur)" (HR. Bukhari no. 2892, dan Muslim no. 1913)
(11). Membaca 2 Ayat
Akhir Dari Surah al-Baqarah Pada Malam Hari
Dari Abu Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من
قرأ بالْآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مَنْ فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
"Barangsiapa membaca
2 Ayat akhir dari surah al-Baqarah pada malam hari, maka "Keduanya"
telah mencukupkannya" (HR. Bukhari no. 5010 dan Muslim no. 807)
Dari Abu Mas’ud, dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
من
قرأ خاتمة البقرة أجزأت عنه قيام ليلة
"Barangsiapa yang
membaca "akhir" dari surah al-Baqarah, maka sudahlah 'cukup' untuk
menggantikan shalat malam"(lihat Fathul Baari, Syarah Shahiih al-Bukhaari
XIII/673 no. 5010)
(12). Memperbanyak Bacaan
Al-Qur'an
Dari Abdullah bin 'Amr,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Puasa dan membaca
al-Qur’an 'kelak' memberi syafa'at bagi seorang hamba pada hari Kiamat. Puasa
pun berkata: "Duhai Rabb, aku tlh menahannya dari "makan & nafsu
syahwat" di siang hari, maka izinkanlah aku memberi syafa'at
kepadanya" dan al-Qur’an pun berkata: "Aku menahannya dari Tidur di
"waktu" Malam, maka izinkanlah aku Memberi Syafa'at kepadanya",
maka "Keduanya" diizinkan untuk memberi syafa’at" (HR. Ahmad no. 6626, Ath-Thabraani 14/72 no. 14672
& Al-Hakim no. 2036, hadits dari Ibnu 'Amr, Shahihut Targhiib 1429)
(13). Memperbanyak Doa, Diantaranya
"Allahumma Innaka ‘Afuwwun Tuhibbul ‘Afwa Fa’fu ’Annii"
Aisyah radhiyallahu 'anha berkata:
"Aku pernah bertanya pada Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam, 'jika' saja ada suatu hari yang aku
"mengetahui" bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa
Do’a yang mesti aku ucapkan?" Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:
"Berdo’alah:
اَللّٰهُمَّ
إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
"Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Memberikan Maaf, & Engkau pun suka Memberi Maaf,
Karenanya Maafkanlah aku" (HR.At-Tirmidzi no. 3513 dan Ibnu Majah no.3850,
Shahiihul Jaami' 4423)
(14). Memperbanyak Untuk
Beristighfar, Khususnya Di Akhir-Akhir Malam
Allah 'Azza wa Jalla
berfirman:
وَبِالْأَسْحَارِ
هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
"Dan di akhir-akhir
malam (waktu Sahur) mereka pun "memohon" ampun (kepada Allah)"
(QS. Adz-Dzaariyaat [51]: 18)
(15). Ber-sungguh2 Dalam
Beribadah
'Aisyah radhiyallahu
'anha berkata:
كَانَ
رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم يَجْتَهِدُ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مَا لاَ
يَجْتَهِدُ فِى غَيْرِهِ
"Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam ber-sungguh2 pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan
melebihi Kesungguhan beliau di waktu yang lainnya" (HR.Muslim 1175)
Imam Ibnu Baaz Rahimahullah
berkata:
من
اجتهد في العشر كلها في الصلاة، والقرآن، والدعاء، وغيرها، أدرك ليلة القدر بلا شك
وفاز بما وعد الله به
"Barangsiapa yg
"Bersungguh-sungguh" pada seluruh sepuluh hari yang terakhir Di Bulan
Ramadhan dengan melakukan shalat, membaca al-Qur'an, berdoa, dan juga amalan
ibadah lainnya, maka pasti dia akan mendapatkan "Lailatul Qadar", dan
"beruntung" dengan apa yang Allah janjikan dengannya" (Fataawaa
423/15)
(16). Membangunkan
Keluarga Untuk Ber-sungguh2 Dalam Beribadah
'Aisyah radhiyallahu
'anha berkata:
كَانَ
رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ
اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ
أَهْلَهُ
"Rasulullah
Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam jika memasuki 10 hari terakhir dari bulan
'Ramadhan', maka dia "Mengencangkan" Sarungnya (Bersungguh-Sungguh
dalam ibadah dengan 'meninggalkan' istri2nya), "menghidupkan"
malam-malam tersebut Dengan 'Ibadah', serta "Membangunkan"
Keluarganya Untuk juga Beribadah" (HR. Bukhari no. 2024, dan Muslim no.
1174)
(17). Memperbanyak
Sedekah / Infaq
Ibnu 'Abbas radhiyallahu
'anhu berkata:
كانَ
رَسولُ الله صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ أجْوَدَ النَّاسِ، وكانَ أجوَدُ ما يَكونُ
في رَمَضَانَ
"Rasulullah Shollallahu
‘alaihi wa sallam orang paling "Dermawan", dan puncak kedermawanannya
adalah di bulan Ramadhan" (HR. Bukhari no. 3220)
(18). Niat Qiyamul Lail
Sebelum Tidur
Dari Abu Darda'
radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَن
أتى فراشَه وَهوَ ينوي أن يقومَ يصلِّي منَ اللَّيلِ ، فغلَبتهُ عيناهُ حتَّى
أصبحَ كُتِبَ لَه ما نَوى، وَكانَ نومُهُ صدقةً عليهِ من ربِّهِ عزَّ وجلَّ
"Barangsiapa yang
"Beranjak" ke tempat Pembaringannya, sedangkan dia berniat akan
bangun melakukan "shalat malam" namun kantuk mengalahkannya sampai
tiba waktu Subuh, maka dicatat baginya apa yang telah diniatkannya, sedangkan
tidurnya sebagai 'sedekah' dari Rabbnya Azza Wa Jalla" (HR. An-Nasaa'i no.1787 & Ibnu Majah no. 1344,
Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 5941)
(19). Memperbanyak Untuk Muhasabah, Berdzikir,
Bertaubat, Berumrah dll
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
فَإِذَا
كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ
"Jika Ramadhan tiba,
Berumrahlah pada saat itu karena umrah Ramadhan senilai Dengan Haji" (HR.
Bukhari no. 1782, dan Muslim no.1256, hadits dari Ibnu Abbas)
Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah
berkata:
وقت
التائب كله عمل: نهاره صوم و ليله سهر، و وقت الباطل كله غفلة و بصيرته عميت عن
النظر
"Waktu bagi orang
yang telah 'Bertaubat' semuanya Berisi "Amalan". Siangnya dia
berpuasa serta malamnya dia tidak tidur dengan shalat malam. Sementara waktu
bagi orang yang 'malas' semuanya berisi 'kelalaian', dan pandangannya Dibutakan
Dari "Melihat (Suatu Kebenaran)" (Kitab Mawaa'izh Imam Ibnul Jauzi hl
129 oleh asy-Syaikh Shalih Ahmad asy-Syaami)
(20). Mengajarkan Kepada
Orang Lain Tentang Amalan-Amalan Di Atas
Abu Mas'ud radhiyallahu
‘anhu berkata, Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barangsiapa yang
menunjukkan kepada kebaikan, maka baginya seperti "Pahala" orang yg
melakukannya" (HR. Ahmad no. 22339,
Muslim no. 1893, Abu Dawud no. 5131 dan at-Tirmidzi no. 2671)
Posting Komentar untuk "20 Bekal Terbaik di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.