Keluarnya Daabbah dari Muka Bumi Memberikan Stempel kepada Umat Manusia
Kabeldakwah.com |
Keluarnya Daabbah Setelah
Wafatnya Nabi Isa 'Alaihissalam
- Setelah wafatnya Nabi
Isa 'Alaiahissalam, dan para tokoh pemimpin muslim meninggal dunia. Orang-orang 'alim juga
mulai banyak yang wafat.
Sehingga tidak ada yang
menuntun manusia untuk kembali kepada jalan yang benar. Maka mulailah manusia
berada dalam kejahilan, penyimpangan-penyimpangan, dan kemaksiatan mulai
merajalela.
Maka Allah Azza wa jalla,
menampakkan tanda hari kiamat besar yang selanjutnya.
Terdapat khilaf, Manakah yang lebih dahulu keluar antara keluarnya hewan melata dengan terbitnya matahari. Namun para ulama menjelaskan bahwa jarak muncul antara yang satu dengan yang lainnya sangat berdekatan.
Kita akan bahas hewan/daabah tersebut.
Allah berfirman:
وَإِذَا وَقَعَ ٱلْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآبَّةً مِّنَ
ٱلْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ ٱلنَّاسَ كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا لَا يُوقِنُونَ
Makna:
Dan apabila ketetapan
azab telah jatuh pada mereka (karena mereka terus menerus hanyut dalam maksiat
dan perbuatan yang melampaui batas serta sikap berpaling mereka dari ajaran
syariat Allah dan hukumNya, sehingga mereka menjadi makhluk Allah yang paling
jahat),
Maka Kami keluarkan
kepada mereka dari muka bumi di akhir zaman (satu pertanda dari tanda-tanda
kiamat yang besar, yaitu sejenis binatang) yang akan memberitahukan kepada
mereka bahwa sesungguhnya manusia telah mengingkari hari kebangkitan, mereka
itu tidak mengimani al-Qur’an, tidak beriman kepada Muhammad dan ajaran
agamanya dan tidak juga beramal shalih.
Dari Jenis Binatang
Apakah Binatang yang keluar dari Bumi Tersebut?
Para ulama berbeda
pendapat tentang jenis binatang bumi tersebut. Diantaranya:
1. Hewan tersebut adalah Jassaasah
(Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir
negeri Suriah) dan Pendapat ini dinisbatkan kepada ‘Abdullah bin ‘Amr bin
al-‘Ash Radhiyallahu nhuma.
2. Hewan ini adalah ular
yang mengawasi dinding Ka’bah, yang disambar oleh elang Dizamana ketika
orang-orang Quraisy hendak membangun Ka’bah. Pendapat ini dinisbatkan oleh Imam
al-Qurthubi [Tafsiir al-Qurthubi (XIII/236)] kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu
anhuma yang dinukil dari kitab an-Niqaasy. Akan tetapi beliau tidak menyebutkan
sumbernya, dan disebutkan pula oleh asy-Syaukani dalam Tafsiirnya. (Tafsiir
asy-Syaukani/Fat-hul Qadiir (IV/151).
3. Hewan ini adalah anak
unta yang disapih dari untanya Nabi Shalih, dan inilah pendapatnya imam Al
Qhurthubi. Para ulama menyebutkan bahwa pendapat ini perlu dipertimbangkan
karena hadits yang dijadikan landasan olehnya di dalam sanadnya terdapat perawi
yang matruk (ditinggalkan haditsnya).
4. Hewan ini adalah
manusia yang berbicara, mendebat dan mem-bantah orang-orang yang gemar
melakukan bid’ah dan kekufuran agar mereka berhenti, yaitu agar orang yang
binasa itu binasa dengan keterang-an (hujjah) yang nyata dan agar orang yang
hidup itu hidup dengan ke-terangan (hujjah) yang nyata.
Allahu a'lam mana
pendapat yang benar.
Yang jelas dan yang wajib
diimani oleh seorang muslim bahwa Allah akan mengeluarkan binatang di
tengah-tengah manusia yang akan mengajak mereka berbicara di akhir zaman. Maka
perkataan binatang tersebut terhadap manusia merupakan tanda bagi mereka yang
menunjukkan bahwa mereka berhak mendapatkan ancaman karena sikap mereka yang
mendustakan ayat-ayat Allah. Dengan keluarnya binatang tersebut semua manusia
akan faham dan mengetahui bahwa munculnya hewan yang dapat berbicara dengan
manusia ini adalah sesuatu di luar
kebiasaan normal yang akan memberikan isyarat telah dekatnya hari Kiamat dan
telah tiba waktunya tidak lagi berguna keimanan seseorang yang belum beriman.
Artinya pintu taubat sudah mulai ditutup dan tidak berguna lagi taubatnya orang
yang hendak bertaubat.
ثَلاَثٌ إِذَا
خَـرَجْنَ، لاَ يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ
أَوْ كَسَبَتْ فِـي إِيْمَانِهَا خَيْرًا: طُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا،
وَالدَّجَّالُ، وَدَابَّةُ اْلأَرْضِ.
“Ada tiga hal yang jika keluar, maka tidak
akan berguna lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya atau belum
mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya: Terbitnya matahari dari
barat, Dajjal, dan Binatang bumi.’” (Shahiih Muslim, kitab al-Iimaan,
bab az-Zamanul Ladzi la Yuqbalu fiihil Iimaan (II/195, Syarh an-Nawawi).)
Hewan ini keluar pada waktu Dhuha
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr
Radhiyallahu anhuma, beliau berkata, “Aku telah menghafal satu hadits dari
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak pernah kulupakan
setelahnya, aku mendengar beliau bersabda:
إِنَّ أَوَّلَ اْلآيَاتِ خُرُوْجًا طُلُوْعُ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا،
وَخُرُوْجُ الدَّابَّةِ عَلَـى النَّاسِ ضُحًى، فَأَيُّهُمَا مَا كَانَتْ قَبْلَ
صَاحِبَتِهَا فَاْلأُخْرَى عَلَى إِثْرِهَا قَرِيْبًا.
"Sesungguhnya
tanda-tanda (Hari Kiamat) yang muncul (dari tanda ardhiyah dan samawiyah
pertama-tama) adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang
kepada manusia pada waktu dhuha. Mana saja yang terlebih dahulu, maka yang
lainnya terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.’” (Shahiih Muslim, kitab
al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah bab Dzikrud Dajjal (XVIII/77-78, Syarh an-Nawawi)
Tempat Keluarnya Binatang
Pendapat para ulama berbeda-beda mengenai dimana tempat atau
darimana keluarnya binatang yang dimaksud ini, di antaranya:
1. Bahwa dia keluar dari Masjidil Haraam Makkah
al-Mukarramah dari masjid yang paling mulia.
Pendapat ini diperkuat oleh hadits yang diriwayatkan
dalam al-Ausath dari Hudzaifah bin Asid -beliau me-rafa’-kannya kepada
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam- beliau berkata, “Binatang akan keluar
dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba
bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah.” (Maj’mauz
Zawaaid (VIII/7-8).)
2. Bahwa binatang ini
akan keluar tiga kali, sekali dia keluar di sebagian lembah, kemudian
bersembunyi, kemudian keluar pada sebagian perkampungan-perkampungan dijazirah
Arab, lalu terakhir muncul atau keluar dari Masjidil Haram. [Disebutkan dalam hadits
Hudzaifah bin Asid diriwayatkan oleh al-Hakim, “Sesungguhnya binatang ini akan
keluar 3 kali.” Beliau menyebutkan hadits seutuhnya, lalu beliau berkata,
“Hadits ini shahih dengan syarat al-Bukhari dan Muslim, namun keduanya tidak
mencantumkannya.” Disepakati pula oleh Imam adz-Dzahabi dalam kitabnya, Talkhisul
Mustadrak (IV/484-485).Juga dari Hudzaifah yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi
dan al-Hakim, “Sesungguhnya binatang tersebut akan keluar 3 kali, yaitu dari
ujung Yaman, lalu keluar di daerah dekat Makkah, selanjutnya keluar dari
Masjidil Haram di antara rukun al-Aswad dan pintu Bani Makhzum.” Akan tetapi di
dalam sanad riwayat ini ada Thalhah bin ‘Amr al-Hadhrami, dia adalah dha’if,
dan takhrij hadits ini telah disebutkan]
Dan masih ada beberapa
pendapat yang lain, namun intinya sebagian besarnya menyebutkan bahwa tempat
keluarnya dari tanah haram Makkah. wallahu a’lam. (Lihat at-Tadzkirah (hal. 697-698),
al-Isyaa’ah (hal. 176-177), dan Lawaami’ul Anwaar (II/144-146)).
Aktivitas Hewan Ini
Hewan ini dikeluarkan
oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan tujuan untuk memberikan peringatan kepada
manusia dan memberikan stempel.
dari Abu Hurairah
Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
تَخْرُجُ الدَّابَّةُ وَمَعَهَا عَصَا مُوْسَـى عليه السلام وَخَاتَمُ
سُلَيْمَانَ عليه السلام، فَتَخْطِمُ الْكَـافِرَ -قَالَ عَفَّانُ (أَحَدُ رُوَاةِ
الْحَدِيْثِ): أَنْفَ الْكَافِرِ- بِالْخَاتَمِ وَتَجْلُوْ وَجْهَ الْمُؤْمِنِ
بِالْعَصَا، حَتَّى إِنَّ أَهْلَ الْخِوَانِ لَيَجْتَمِعُوْنَ عَلَى خِوَانِهِمْ
فَيَقُوْلُ هَذَا: يَا مُؤْمِنُ! وَيَقُوْلُ هَذَا: يَا كَافِرُ!
“Seekor binatang akan
keluar dengan membawa tongkat Musa Alaihissalam, dan cincinnya Nabi Sulaiman 'Alaihissalam,
lalu dia akan memberikan stempel/tanda (sebagai tanda pengenal) kepada seorang
kafir –(salah seorang perawi hadits ‘Affan bin Muslim) berkata, ‘Pada hidung
seorang kafir- dengan cincin, dan menjadikan bercahaya serta memutihkan
wajah seorang mukmin dengan tongkat, sehingga orang-orang yang sedang berkumpul
pada hidangan makanan akan saling menyeru, maka yang ini berkata, ‘Wahai
mukmin!’ Sementara yang lain memanggil dan berkata, ‘Wahai Kafir!’”
Lanjutan:
https://almanhaj.or.id/798-terbitnya-matahari-dari-barat.html
https://almanhaj.or.id/765-matahari-terbit-dari-barat-taubat-tidak-lagi-diterima.html
https://www.radiorodja.com/48344-matahari-terbit-dari-barat/
Posting Komentar untuk "Keluarnya Daabbah dari Muka Bumi Memberikan Stempel kepada Umat Manusia"
Sebelumnya kami ucapkan Jazakumullahu Khairan atas tegur sapa antum semua di web Kabeldakwah.com ini.
==> Komentar Anda akan ditanggapi oleh Admin saat Aktif.